Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulius Fajar Adi Laksono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 YULIUS FAJAR ADI LAKSONO K1314054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2
Pendahuluan
3
Latar Belakang Masalah 1.Rata-rata nilai UN Matematika SMP Negeri 16 Surakarta rendah, yaitu 51,26. 2.Daya serap materi Geometri dan Pengukuran rendah, yaitu 48,57%. 1.Rata-rata nilai UN Matematika SMP Negeri 16 Surakarta rendah, yaitu 51,26. 2.Daya serap materi Geometri dan Pengukuran rendah, yaitu 48,57%. Sebab Siswa belum memahami konsep namun malu bertanya kepada guru Model Pembelajaran terpusat pada guru melalui ceramah dan sedikit tanya jawab Alat peraga yang digunakan terbatas hanya dimiliki oleh guru Siswa belum memahami konsep namun malu bertanya kepada guru Model Pembelajaran terpusat pada guru melalui ceramah dan sedikit tanya jawab Alat peraga yang digunakan terbatas hanya dimiliki oleh guru Akibat Prestasi Belajar Rendah Solusi Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan strategi Everyone Is a Teacher Here Ditinjau dari Adversity Quotient Tinggi (Climbers) Sedang (Campers) Rendah (Quitters)
4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.Untuk mengetahui model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik diantara pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan strategi pembelajaran Everyone Is a Teacher Here atau dengan menggunakan model pembelajaran langsung. 2.Untuk mengetahui prestasi belajar matematika yang lebih baik diantara siswa dengan AQ tinggi, sedang, atau rendah. 3.Untuk mengetahui diantara model pembelajaran STAD dengan strategi pembelajaran Everyone Is a Teacher Here atau dengan model pembelajaran langsung yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang, atau rendah. 4.Untuk mengetahui pada masing-masing tipe AQ siswa yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, siswa yang memperoleh model pembelajaran STAD dengan strategi pembelajaran Everyone Is a Teacher Here atau siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung.
5
Kajian Pustaka, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis
6
Kajian Pustaka 1.Prestasi Belajar Matematika Hasil usaha dari kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam membangun pengetahuannya sendiri tentang bilangan, angka-angka dan perhitungannya, hubungan pola, bentuk dan struktur yang terorganisasi yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika dan dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, atau huruf. 2.Model Pembelajaran Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran STAD 1.Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 2.Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan 3.Membimbing pelatihan 4.Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 5.Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan konsep 1.Persiapan 2.Menyajikan informasi 3.Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 4.Membimbing kelompok belajar 5.Evaluasi 6.Memberikan penghargaan
7
Kajian Pustaka 3.Strategi Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here 4.Adversity Quotient (AQ) Guru membagikan kartu kosong kepada setiap siswa Guru mengumpulkan kartu, mengocok, dan membagikan satu persatu kepada tiap siswa Guru memanggil sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka dapat dan menjawab pertanyaan yang diterimanya Guru meminta kepada siswa lain untuk menambahkan jawaban yang diberikan Guru melanjutkan ke siswa lain jika waktu masih memungkinkan Tinggi (Climbers) Sedang (Campers) Rendah (Quitters)
8
Kerangka Berpikir Model Pembelajaran : - STAD strategi Everyone Is a Teacher Here - Langsung Model Pembelajaran : - STAD strategi Everyone Is a Teacher Here - Langsung Adversity Quotient (AQ) : - Tinggi (Climbers) - Sedang (Campers) - Rendah (Quitters) Adversity Quotient (AQ) : - Tinggi (Climbers) - Sedang (Campers) - Rendah (Quitters) PRESTASI BELAJAR PRESTASI BELAJAR
9
Hipotesis 1.Model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung. 2.AQ tinggi lebih baik daripada siswa dengan AQ sedang dan AQ rendah. Selain itu, AQ sedang lebih baik daripada siswa dengan AQ rendah. 3.Pada model STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here: AQ tinggi memiliki prestasi yang sama baiknya dengan AQ sedang. AQ tinggi dan AQ sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada AQ rendah. Pada model langsung : AQ tinggi lebih baik daripada AQ sedang dan AQ rendah. AQ sedang memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada AQ rendah. 4.AQ tinggi: Model STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here sama dengan model langsung. AQ sedang & rendah : Model STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here lebih baik daripada model langsung.
10
Metode Penelitian
12
5.Populasi dan Sampel Populasi : seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta yang terdiri dari 6 kelas. Sampel : 54 siswa yang terbagi dalam dua kelas dari enam kelas yang ada melalui cluster random sampling terpilih : Kelas VIII C sebagai kelas kontrol, dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Kelas VIII C (Kontrol) Kelas VIII B (Eksperimen)
13
Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data 1.Metode Dokumentasi Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Matematika. 2.Metode Tes Skor tes prestasi belajar materi prisma dan limas. 3.Metode Angket Data AQ siswa. Kelas VIII C (Kontrol) Kelas VIII B (Eksperimen)
14
Hasil Penelitian
15
Deskripsi Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Konsistensi Internal Angket : 40 butir memiliki r xy ≥ 0,3 Reliabilitas Angket : r 11 = 0,919401 Uji validitas dan Reliabilitas Tes Prestasi
16
Hasil Analisis Data (Sebelum Penelitian) Uji Normalitas SumberLL tab KeputusanKesimpulan Langsung0,138740,1809H 0 tidak ditolakNormal STAD0,152380,1617H 0 tidak ditolakNormal Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa L untuk masing-masing sampel tidak melebihi L tab. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak, artinya masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
17
Hasil Analisis Data (Sebelum Penelitian) Uji Homogenitas SumberKeputusanKesimpulan Kelas0,85553,841H 0 tidak ditolakHomogen
18
Hasil Analisis Data (Sebelum Penelitian) Uji Keseimbangan Berdasarkan tabel di atas diperoleh t = -0,4869 bukan merupakan anggota DK = {t | t 2,00665}. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak. Hal ini berarti kelas STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here dan kelas langsung berasal dari populasi yang memiliki keadaan awal sama sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai keadaan awal seimbang. Sumbertt tab KeputusanKesimpulan Kelas-0,4869H 0 tidak ditolak Seimbang
19
Hasil Analisis Data (Penelitian) Uji Normalitas Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa harga L untuk masing-masing sumber tidak melebihi L tab, artinya L bukan merupakan anggota daerah kritik sehingga keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak untuk masing-masing sumber. Hal ini berarti masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. SumberNLL tab Keputusan UjiKesimpulan Kelas Langsung 240,097550,18085H 0 tidak ditolakNormal Kelas STAD30300,122470,16176H 0 tidak ditolakNormal AQ Tinggi160,145290,2215H 0 tidak ditolakNormal AQ Sedang 250,135120,1772H 0 tidak ditolakNormal AQ Rendah 130,118790,25577H 0 tidak ditolakNormal
20
Hasil Analisis Data (Penelitian) Uji Homogenitas Sumberkχ2χ2 χ 2 tab Keputusan UjiKesimpulan Model Pembelajaran20,18763,841H 0 tidak ditolakHomogen AQ30,01245,991H 0 tidak ditolakHomogen
21
Hasil Analisis Data (Penelitian) Uji Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi prisma dan limas. Terdapat pengaruh AQ terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi prisma dan limas. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan AQ siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi prisma dan limas. SumberJKdkRKFF tab Keputusan Model Pembelajaran (A)1071,51 9,21014,0427H 0A ditolak AQ (B)4653,0122326,5119,99743,1907H 0B ditolak Interaksi (AB)204,362102,180,87833,1907 H 0AB tidak ditolak Galat5584,334848116,34--- Total11513,2053----
22
Hasil Analisis Data (Penelitian) Rerata Marginal Berdasarkan hasil uji anava, kedua model pembelajaran memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi prisma dan limas. Karena hanya ada dua model maka untuk mengetahui mana yang menghasilkan rerata yang lebih tinggi, cukup dilihat melalui rerata marginalnya. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung pada materi prisma dan limas. Model Pembelajaran AQ Siswa Rerata Marginal TinggiSedangRendah STAD 75,0069,5856,25 67,83 Langsung 70,8359,6242,00 58,75 Rerata Marginal 73,4464,4050,77
23
Hasil Analisis Data (Penelitian) Uji Komparansi Ganda Antar Kolom Hipotesis Nol (H 0 )F2F 0.05; 2; 48 Keputusan Uji μ.1 = μ.2 6,84936,3814H 0.1-.2 ditolak μ.1 = μ.3 18,21216,3814H 0.1-.3 ditolak μ.2 = μ.3 4,88306,3814H 0.2-.3 tidak ditolak a)Dilihat dari rataan marginalnya dapat disimpulkan bahwa siswa dengan AQ tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik dari siswa dengan AQ sedang. b)Dilihat dari rataan marginalnya dapat disimpulkan bahwa siswa dengan AQ tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik dari siswa dengan AQ rendah. c)Dapat disimpulkan siswa dengan AQ sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan AQ rendah.
24
Kesimpulan & Saran
25
Kesimpulan 1.Model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada materi prisma dan limas. 2.Adversity Quotient (AQ) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi prisma dan limas. AQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari AQ sedang dan rendah sedangkan AQ sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan AQ rendah pada materi prisma dan limas. 3.Pada masing-masing model pembelajaran matematika, AQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari AQ sedang dan rendah sedangkan AQ sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan AQ rendah pada materi prisma dan limas. 4.Pada masing-masing Adversity Quotient (AQ), pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi prisma dan limas.
26
Saran 1.Bagi Guru Menggunakan model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here pada materi prisma dan limas sebagai salah satu alternatif. 2.Bagi Peneliti Lain Mengembangkan model pembelajaran STAD dengan strategi Everyone Is a Teacher Here pada materi selain materi prisma dan limas dengan memperhatikan kelebihan maupun kekurangan model pembelajaran STAD. 3.Bagi Siswa a.Siswa diharapkan lebih disiplin waktu. b.Siswa hendaknya siswa saling bertukar pengetahuan dengan temannya. c.Siswa diharapkan terus berusaha menggali AQ yang dimilikinya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.