Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJonathan Jonathan jama Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Pentingnya KESEHATAN LINGKUNGAN 1 DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
2
Issue Kesehatan Lingkungan Issue Air dan Sanitasi Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi & Kedaruratan Lingkungan Issue Keamanan Pangan LAJU DOSIS RADIASI GAMMA DAERAH MAMUJU, SULAWESI BARAT Issue Pencemaran udara, Tanah dan Kawasan Issue Perubahan Iklim
3
3 Kaitan Faktor Lingkungan dan penyakit MalariaTBSchisto- somiasis Influ-ensaDiareISPAKoleraDBD Penggundulan hutan + Perubahan iklim++ Sanitasi & hygiene buruk ++ Kelaparan /kurang gizi ++++ Perumahan tdk layak ++ +++ Migrasi++++++ Tdk ada akses ke sarana kes ++ + Kecil, tidak langsung, bukan faktor +Faktor penting ++Faktor sangat penting Sumber:: Report on Infectious Diseases, WHO
4
AKIBAT SANITASI YANG BURUK 1 anak meninggal karena sanitasi yang buruk setiap 20 detik. 3.000 bayi meninggal sebelum usia 2 tahun karena diare setiap hari. 750.000 balita meninggal karena diare setiap tahun. 272 hari absen sekolah karena diare per-tahunnya. 1.500.000 anak dapat diselamatkan dengan akses air dan sanitasi yang baik per tahunnya. Sanitasi yang buruk penyebab tingginya prevalensi kekerdilan anak di Indonesia yang mencapai 36% (rerata 2007-2011).
5
RUMAH…TEMPAT KITA TINGGAL
6
Lantai tidak menimbulkan debu dan mudah dibersihkan Pencahayaan di seluruh ruangan, min. 60 Lux Ventilasi alami, minimal 10% dari luas lantai Tersedia sarana air bersih yang cukup (60 lt/orang/hari) dan kualitasnya bebas dari E.coli Tersedia sarana jamban dan septict tank Tersedia tempat sampah yang tertutup dan sampahnya tidak berserakan Tersedianya sarana penyimpanan makanan dan minuman yang aman
7
INDONESIA SEHAT GERAKAN MASYARAKAT SEHAT – KELUARGA SEHAT 7
8
ARAHAN WAKIL PRESIDEN RI Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan membalikan paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sector. “Hiduplah sehat. Jika sakit, maka Pemerintah akan menanggung” “Hiduplah sehat. Jika sakit, maka Pemerintah akan menanggung”
9
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT 9
10
PENYAKIT PERLU DICEGAH OLEH SEBAB ITU............ Melalui GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
11
PENGERTIAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
12
TUJUAN AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT SEHINGGA BERDAMPAK PADA : Kesehatan Terjaga Biaya untuk berobat berkurang Produktif Lingkungan Bersih
13
SIAPA YANG MELAKSANAKAN ? Seluruh lapisan masyarakat Keluarga Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari Masyarakat Individu Dunia Usaha Akademisi Menggerakkan institusi dan organisasi masing- masing Organisasi Masyarakat Pemerintah Pusat dan Daerah Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga, sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan Layanan Masyarakat, car free day, dsb
14
6. Membersihkan lingkungan 5. Memeriksa kesehatan secara rutin 4. Tidak mengonsumsi alkohol 3. Tidak merokok 2. Mengonsumsi sayur dan buah 1. Melakukan aktivitas fisik Bentuk Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 7. Menggunakan jamban
16
Diagram Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit Sumber Media Penularan Target Limbah Sampah Tinja Tanah Lalat/ serangga Cairan Tangan Makanan & Minuman
17
Perubahan sikap & perilaku lebih memungkinkan untuk terjadinya perkembangan jumlah sarana dibandingkan dengan sebaliknya. Dukungan Subsidi Sanitasi mendorong ketergantungan masyarakat, sehingga keberlanjutan melemah Program yang dirancang sendiri oleh masyarakat, akan meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dari masyarakat.
18
Prinsip–prinsip STBM
22
Prinsip STBM Tanpa subsidi Totalitas Tidak menggurui/memaksa Masyarakat sebagai pemimpin
23
PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF PENINGKATAN KEBUTUHAN PENINGKATAN PENYEDIAAN Pemicuan perubahan perilaku Pemasaran sanitasi Regulasi, Advokasi, Fasilitasi Strategi STBM 23
24
PROSES PEMICUAN Perkenalan dan penekanan tidak membawa subsidi Transect / melihat tempat kebiasaan BAB masyarakat Pemetaan Analisa bersama masyarakat Komite menyusun strategi bersama masyarakat untuk menghentikan BAB sembarangan Monitoring Paska Pemicuan
25
Sinergi Lintas Sektor dan Lintas Program Menciptakan kebutuhan masyarakat (DEMAND) Ketersediaan sarana sanitasi (SUPPLY) Pemicuan Pendekatan agama Pendekatan sosial, bud aya Dinkes : PL, Promkes Bapermas PKK Dharma Wanita Pramuka Pondok Pesantren TP- UKS Kanwil Agama Tokoh agama MUI Eco RI (Masjid dsb) Tokoh masyarakat Media (jurnalis) Dinas Pariwisata Teknologi Tepat Guna Wirausaha Sanitasi Data akses jamban Puskesmas Kebijakan/Peraturan Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.) Dinas PU BTKL Puslitbang Univ./PT Dinkes APPSANI CSR Lembaga Keuangan BAZIS GERAKANSEJUTAJAMBAN AKKOPSI TNI AD APEKSI
26
Fatwa MUI : No. 01/MUNAS- IX/MUI/2015 Penggunaan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Untuk masyarakat yang berhak menerima Setelah ada kebutuhan akan sanitasi (terpicu) masyarakat menerima dalam bentuk sarana berkerjasama dengan wirausaha sanitasi Mengatasi Kredit jamban yang macet
27
Bekerja bersama untuk mewujudkan keluarga Indonesia menjadi keluarga yang sehat
28
INFORMASI LEBIH LANJUT??? Hubungi: Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4 – 9 Jakarta Gedung Adhyatma Blok C Lantai 7 Ruang 721
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.