Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MARINE TOKSIN BIOTOKSIKOLOGI PHYTOTOKSIN ZOOTOKSIN MARI-BIOTOKSIN BIOTA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MARINE TOKSIN BIOTOKSIKOLOGI PHYTOTOKSIN ZOOTOKSIN MARI-BIOTOKSIN BIOTA."— Transcript presentasi:

1 MARINE TOKSIN BIOTOKSIKOLOGI PHYTOTOKSIN ZOOTOKSIN MARI-BIOTOKSIN BIOTA

2 ZOOTOKSIN

3 TOXIN CIGUATERA LUTJANUS MINIATUS LUTJANUS MONOSTIGMATA NASO UNICORNIS LUTJANUS BOHAR

4 Histamin dibentuk dari dekarboksilasi asam amino L – histidin, yang terdapat dalam jaringan hewan yang dikatalis oleh enzim histidin dekarboksilase (Katzung, 1994). Selanjutnya menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) histamin adalalah komponen- komponen yang menyebabkan keracunan scombroide yaitu sejenis alergi yang diakibatkan karena termakan racun ikan yang sebagian besar adalah scombridae yang terdapat dalam ikan-ikan tuna, bonito, kingfish dan mackerel. HISTAMIN

5 Histamin juga merupakan suatu amin nabati yang ditemukan oleh Ehrlich, (1878) dan merupakan produk normal dari pertukaran zat histidin. Asam amino ini masuk ke dalam tubuh terutama lewat daging dan di jaringan (juga di usus halus) diubah secara enzimatis menjadi histamin (dekarboksilasi) (Tjay dan Raharja, 1978).

6 Martoharsono, (1993) bahwa histamin adalah senyawa vasodilator yang potensial yang terbentuk dan dilepas ke dalam jaringan tertentu sebagai akibat peristiwa hipersensitivitas alergik. Asam amino pada ikan berdaging gelap lebih tinggi dari pada asam amino pada ikan berdaging putih. Setengah dari asam amino bebas pada ikan berdaging gelap adalah dalam bentuk histamin.

7 RACUN IKAN SCOMBROID Histamin terbanyak dikandung oleh ikan scomroide,??? Karena ikan jenis ini banyak mengandung histidin bebas dalam jaringan dagingnya. Proses autolisis maupun oleh bakteri proteolitik berperan dalam proses keluarnya histamin bebas dalam jaringan daging. (Taylor et al, 1978).

8 HISTAMIN DAN PROSES TERBENTUKNYA Tesedianya asam mmino histidin bebas 1 Kehadiran dan perkembangan bakteri penghasil enzim dekarboksilase adanya kondisi yang mendukung pertumbuhan mikroba 2 3

9 Akumulasi histamin pada ikan adalah sebagai hasil reaksi beta histidin dekarboksilase. Reaksi ini dikatalis oleh enzim histidin dekarboksilase yang dihasilkan oleh bakteri pembentuk histamin

10 Bakteri Pembentuk Histamin yaitu Proteus morganii, Klebsiella pneumonia, Hafnia alvei, Morganella morganii, Clostridium perfringens, Lactobacilius sp, Escherichia coli, Salmonella sp, Photobacterium sp, serta Vibrio sp (Eitenmiller et all, 1979 dalam Martin, 1982; Katzung, 1994 ; Wei et al, 1990 dalam Suryanti dkk, 2003 ) Bakteri Pembentuk Histamin

11 Gambar Reaksi Perubahan Histidin Menjadi Histamin (Martoharsono,1993; Suwetja, 1997)

12 Penyebab utama keracunan karena konsumsi ikan dari jenis scombroide adalah histamin. Gejala-gejala umum  Pusing, mual,  Kejang/Keram, diare,  Muntah,  Haus,  Muka kemerah-merahan,  Gatal-gatal,  Badan lemas, dan  Merasa panas ditenggorokan. (Eitenmiller et al, 1979 dalam Martin, 1982; Soenardi, 2005 ).

13 Konsumsi histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin.

14 Henry (1960) dalam Martin, (1982) membagi histamin secara kuantitaf dalam 3 kelompok yaitu: Keracunan rendah, untuk yang mengkonsumsi 8 – 40 mg histamin; Keracunan menegah mengonsumsi 70 – 1000 mg histamin; Keracunan tingkat tinggi mengkonsumsi 1500 – 4000 mg histamin

15 Level zat-zat histamin (yang ditentukan sebagai histamin), (Soenardi, 2005). > 15 mg% dapat diperhitungkan sebagai gejala awal terbentuknya histamin, Level > 50 mg% sudah sangat berbahaya bagi kesehatan, dan Level > 100 mg% mengalami keracunan dan harus mendapat perawatan khusus

16 Upaya Pencegahan Mendinginkan segera setelah ikan mati, terutama ikan yang terpapar dengan air, udara panas Ikan ikan ukuran besar Misalnya tuna mengeluarkan panas dalam jaringan begitu kematian terjadi

17 UPAYA PENANGANANNYA Merendam dalam air kelapa Merendam dalam larutan cuka Kukus dan dimasak menggunakan santan

18 tHe EnDtHe EnD& Terima kasihTerima kasih

19 Keracunan jenis ini hanya terjadi pada ikan ordo Tetraodontiformers, seperti Puffer-like fish (fugu) globe fish, balloon fish (buntal), blow fish dan toad fish. TETRODOTOKSIN

20 Di negara Jepang keracunan tetrodotoksin masih terjadi, meskipun pengolahan dilakukan oleh ahlinya. Racun tetrodotoksin terkumpul di kulit dan organ dalam ikan Keracunan biasanya terjadi setelah menyantap ikan yang ditangkap dan tidak diolah oleh ahlinya.

21 Di negara Jepang kasus keracunan akibat tetrodotoksin meningkat mencapai angka 50 setiap tahun. Morbidity and Mortality Weekly Report di USA melaporkan ada 3 kasus disebabkan ikan puffer impor dari Jepang Di Lampung, di Teluk Betung satu keluarga mengalami keracunan (1 meninggal ) pada 5 April 2007. Kasus

22 Racun ini memblok difusi natrium melalui kanal natrium sehingga depolarisasi dan propagasi potensial aksi sel-sel saraf dihambat. Tetrodotoksin Molekul organik berukuran kecil bersifat heterosiklik yang bekerja pada kanal natrium yang aktif di jaringan saraf. Tetrodotoksi merupakan Neurotoksin

23 Racun ini mampu merangsang Chemoreceptor trigger zone di medula oblongata, menekan saraf pusat pernapasan dan vasomator pada area tersebut. Tetrodotoksin bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan perifer (saraf otonom, motorik dan sensorik.

24 Tetrodotoksin bersifat tahan panas (kecuali dalam suasana basa Larut dalam air Bukan termasuk protein Menyerupai Quinazoline Bagian yang paling beracun dari fugu adalah kulit, hati, ginjal, indung telur, dan saluran pencernaannya. Tetapi bila pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan. Racun ini belum mempunyai antidotum!

25 Kadar toksis bervariasi Di Jepang golongan ikan ini (Fugu) terbukti bebas-racun, banyak disantap oleh penduduk setempat hanya bulan Okt - Mar Tetrodotoksin Diyakini disintesis oleh bakteri atau dinoflagellata yang berkaitan dengan ikan Puffer.  Dosis racun belum diketahui pasti karena kadar tidak sama  1-2 mg toksin berakibat fatal

26 Gejala keracunan TTX ini, akan diawali oleh rasa mual, muntah2, mati rasa dalam rongga mulut, Selanjutnya mucul gangguan fungsi saraf yang ditandai dengan rasa gatal di bibir, kaki dan tangan. Gejala selanjutnya adalah terjadinya kelumpuhan dan kematian akibat sulit bernafas dan serangan jantung. Gejala tersebut timbul selama 10 menit pertama hingga 30 menit dan setelah itu akan menimbulkan kematian. TETRODOTOKSIN (TTX)

27 HARMFUL ALGAL BLOOM Di laut terdapat banyak jenis fitoplankton yang dapat menyebabkan keracunan bagi organisme perairan, racun dari fitoplankton tersebut muncul sesudah ada kejadian redtaid (redtide) muncul akibat adanya blooming alga. Para ilmuan mengenalnya dengan istilah HARMFUL ALGAL BLOOM (HAB) Alga-alga tersebut telah diidentifikasi ternyata ada 6 kelompok racun:  Paralytic shellfish poisoning (PSP)  Diarrhetic shellfish poisoning (DSP)  Ciguatera fish Poisoning (CFP)  Neurotoxic shellfish poisoning (NSP)  Amnestic shellfish poisoning (ASP)  Azapirazid shellfish poisoning (AZP)

28 Di Jepang pernah terjadi Red tide yang disebabkan oleh plankton jenis Nocticula scientillans Di Indonesia ada juga jenis tersebut tetapi warna hijau karena ada pigmen hijau simbionnya berupa mikro alga Padinomonas nocticulae Perairan Indonesia punya peluan besar terjadi red tide karena letaknya di daerah tropis yang tersedia banyak fitoplankton

29 Jenis-jenis fitoplankton Cyanophyceae:  Trichodesmium erythraeum  Trichodesmium thie bautti Bacillariophyceae :  Chaetoceros socialis  Pseudonitzschia pungens  Thalassiora mala Rapidophyceae:  Alexxandrium affine  Alexxandrium cohorticula  Ceratium fusfus  Ceratium Tripos  Dinophysis acuminate  Dinophysis Acuta  Dinophysis Caudata  Dinophysis rotundata  Gonyaulax diegensis  Gonyaulax polyedra

30 Ciguatera Fish Poisoning (CFP) Keracunan terlihat setelah orang mengkonsumsi ikan tertentu. Keracunan oleh ciguatera telah mendunia dan cukup banyak manusia meninggal karena keracunan Marga dinoflagelata yaitu Gambierdiscus dan Ostreapsis adalah penghasil toksin ciguatera yang sangat beracun

31 Ciguatera merupakan keracunan yang disebabkan oleh konsumsi ikan yang mengandung ciguatoxin. Ikan yang mengandung ciguatoxin umumnya merupakan ikan-ikan yang hidup pada ekosistem terumbu karang (coral reef), terutama tropical reef. Ciguatoxin akan mengalami akumulasi dari ikan kecil (pemakan plankton)  ikan dengan tingkatan trofik tinggi. Ciguatoxin dihasilkan oleh mikroba yang dikonsumsi ikan  dinoflagellata terutama dari jenis Gambierdiscus toxicus. CIGUATERA POISONING

32 Gambierdiscus toxicus

33 Ciguatera fish poisoning OSTREOPSIS LENTICULARIS OSTREOPSIS OVATA GAMBBIERDISCUC TOXICUS

34 Vektor Ciguatera Toxin

35 Keracunan akibat ciguatoxin pada umumnya tidak bersifat mematikan. Tingkat kematian akibat keracunan ciguatoxin hanya sebesar 0,1%. Gejala keracunan ciguatera timbul 15 menit – 24 jam pasca mengkonsumsi ikan yang tercemar ciguatoxin. Gejala dapat bervariasi, namun gejala paling umum berkisar pada 3 sistem organ: pencernaan, kardiovaskular, dan saraf. Gejala pada sistem pencernaan merupakan gejala pertama yang muncul, meliputi diare, muntah- muntah, mual, nyeri pada bagian abdominal. GEJALA DAN PENGOBATAN

36 Gejala pada sistem saraf meliputi panas dingin, vertigo, mata berkunang, dental pain, dll. Gejala pada sistem kardiovaskular meliputi letih (weakness) dan pening (dizziness) akibat dari Bradycardia dan hipotensi. Pengobatan bagi keracunan ciguatoxin meliputi (1) agen neurologi, (2) antihistamin, (3) analgesik, dan (4) antipireutik. Pengobatan secara tradisional melalui obat herbal menjadi alternatif lain yaitu obat herbal yang berasal dari Vitex trifolia dan Heliotropium foertherianum. LANJUTAN

37 PSP : Paralytic shellfish poisoning Merusak sistem pernafasan, Senyawa toksik utama dari ”PSP” adalah ”saxitoxin” yang bersifat ”neurotoxin. Keracunan ini disebabkan karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang memakan dinoflagelata beracun. Dinoflagelata adalah agen saxitoxin dimana zat terkonsentrasi di dalamnya. Kerang-kerangan menjadi beracun di saat dinoflategelata sedang melimpah karena laut sedang pasang merah atau ‘red tide’. Di Jepang bagian selatan ditemukan spesies kepiting (Zosimus aeneus), hewan ini mengakumulasi saxitoxin dalam jumlah besar. Dan dilaporkan menyebabkan kematian pada manusia yang mengkonsumsinya. Jenis plankton yang memproduksi saxitoxin adalah Alexandrium catenella dan A. tamarensis, Pyrodinium bahamense. KERACUNAN KARENA ALGA

38 Keracunan Saxitoxin menimbulkan gejala seperti rasa terbakar pada lidah, bibir dan mulut yang selanjutnya merambat ke leher, lengan dan kaki. Kemudian berlanjut menjadi mati rasa sehingga gerakan menjadi sulit. Dalam kasus yang hebat diikuti oleh perasaan melayang-layang, mengeluarkan air liur, pusing dan muntah. Toksin memblokir susunan saraf pusat, menurunkan fungsi pusat pengatur pernapasan dan cardiovasculer di otak, dan kematian biasanya disebabkan karena kerusakan pada sistem pernapasan. Zosimus aeneusAlexandrium catenellaPyrodinium bahamense

39 Paralytic shelfish poisoning (PSP) Pyrodinium bahameseAlexandrium affine

40 DSP : Diarrhetic shellfish poisoning mengganggu sistem pencernaan, komponen utama DSP adalah okadaic acid (asam okadic). Keracunan ini diakibatkan mengkonsumsi kerang kepah (mussel) dan remis (scallop). Toksin ini diproduksi oleh alga laut Dinophysis fortii dimana melalui rantai makanan mengakibatkan remis mengandung racun tersebut. Senyawa dari klas okadaic acid ini mempunyai efek sebagai promotor tumor. Gejala utama keracunan DSP adalah diare yang akut, dimana serangannya lebih cepat dibandingkan dengan keracunan makanan akibat bakteri. Selain itu, mual, muntah, sakit perut, kram dan kedinginan. Kepah (mussel)remis (scallop) Dinophysis fortii

41 DIARRHETIC SHELLFISH POISONING (DSP) Dinopysis acuminataDinopysis candata

42 NSP : Neurotoxic shellfish poisoning Komponen utama dari NSP adalah brevitoxin Keracunan ini diakibatkan mengkonsumsi kerang-kerangan dan tiram. Toksin ini diproduksi oleh alga laut Ptychdiscus brevis dimana melalui rantai makanan mengakibatkan kerang dan tiram mengandung racun tersebut. Gejala keracunannya meliputi rasa gatal pada muka yang menyebar ke bagian tubuh yang lain, rasa panas-dingin yang bergantian, pembesaran pupil dan perasaan mabuk. Penanganan dilakukan terapi suportif dan simptomatik,Dekontaminasi gastrointestinal,Gastric lavage, dan pemberian obat Neostigmine dan edrophonium,

43 Amnesic shellfish poisoning merupakan keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin berupa asam domoat. Asam domoat yaitu asam amino neurotoksik yang dihasilkan oleh alga Nitzhia pungens. Keracunan disebabkan karena memakan kerang atau ikan laut yang mengandung Nitzhia pungens. ASP : Amnestic shellfish poisoning

44 AMNESTIC SHELLFISH POISONING (ASP)

45 McCarron dan Hess (2006) membuktikan bahwa dengan penguapan konvensional dan autoklaf dari jaringan kerang yang mengandung toksin hanya mereduksi konsentrasi asam domoat total sekitar 3%. Ini menunjukkan bahwa memasak tidak akan meningkatkan keamanan untuk memakan kerang-kerangan yang mengandung toksin asam domoat.

46 ASP diamati pertama kali pada tahun 1987 di Kanada. Pertumbuhan ganggang berbahaya secara berlebihan disebabkan oleh buangan limbah pertanian yang mengandung nitrat dan fosfat dari pupuk kimia dan peternakan.

47 GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN Kesulitan pencernaan termasuk muntah, kram, dan diare dalam waktu 24 jam. Pasien yang sangat rentan: timbul gejala neurologis seperti sakit kepala, pusing, gangguan koordinasi, dan kehilangan memori jangka pendek dalam waktu tiga hari. Dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Kerusakan otak yang ditimbulkan bersifat tidak dapat pulih (irreversible).

48 PENGOBATAN Tidak ada pengobatan khusus. Biasanya penderita diberi Antihistamines dan Epinephrine.

49 PENCEGAHAN Mengonsumsi makanan laut secara aman dan higienis Mengetahui asal usul makanan laut (kebersihan, penyakit, pakan) Mengetahui cara penyimpanan makanan laut yang baik

50 Referensi: Arisman, 2009. Keracunan Makanan. Buku Ajar Ilmu Gizi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Rompas RM, 2010, Toksikologi Kelautan, Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia, Jakarta Pusat.

51 tHe EnDtHe EnD& Terima kasihTerima kasih


Download ppt "MARINE TOKSIN BIOTOKSIKOLOGI PHYTOTOKSIN ZOOTOKSIN MARI-BIOTOKSIN BIOTA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google