Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehARNO Harjono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PENILAIAN SEKURITAS JANGKA PANJANG
2
Pengertian obligasi Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jenis Obligasi Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu : 1. Dilihat dari sisi penerbit : Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Municipal Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
3
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga : ◦ Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. ◦ Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. ◦ Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. ◦ Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran / opsi : ◦ Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. ◦ Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. ◦ Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. ◦ Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4
4 Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya : ◦ Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. ◦ Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5 Dilihat dari segi nilai nominal ◦ Conventional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. ◦ Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
5
6 Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil : ◦ Conventional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. ◦ Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. 1.3 Puttable Bonds dan Callable Bonds Klausula mengenai put option dan call option dalam perjanjian obligasi (indenture) adalah sangat penting, terutama bagi obligasi yang diterbitkan di suatu Negara yang tingkat bunga umumnya berfluktuasi.
6
1.4 Kopur dan Kupon Emisi obligasi dapat diterbitkan dalam beberapa nilai nominal obligasi atau disebut kopur,yang Rp100,000, Rp10.000.000, Rp 25.000.000, dan Rp100.000.000. sementara ini pembayaran kupon dapat dilakukan dalam tingkat yang tetap (fixed rate) dan mengambang (floating rate). Variabel yang mempengaruhi Kurs Obligasi Variabel-variabel yang mempengaruhi kurs obligasi adalah sebagai berikut: Tingkat bunga umum Kupon obligasi Jatuh tempo Tingkat risiko pelunasan.
7
Penilaian Obligasi Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu “Security that obligates the issuer to make specified payments to the bondholder”
8
Karakteristik Obligasi 1.Nilai par atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). 2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate ) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%.
9
Karakteristik Obligasi 3. Maturity date (jatuh tempo) Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang. Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value
10
WARNING The coupon rate BUKAN the discount rate yang dipakai dalam perhitungan Present Value. The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas yang akan dihasilkan obligasi Karena kupon rate ditulis dalam %, kesalahan ini sering terjadi.
11
Penilaian Obligasi The price of a bond is the Present Value of all cash flows generated by the bond (i.e. coupons and face value) discounted at the required rate of return. Atau Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb ( yaitu: kupon dan nilai par ) di diskon pada tingkat return yang diminta Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value
12
Rumus cpn = coupon r = tingkat return yang diminta ( discount rate)/ YTM Par = nilai par ( par value) Rumus Penilaian Obligasi
13
Rumus dgn Menggunakan Tabel PVbond = INT(PVIFA r,n ) + M(PVIF r, n) INT = kupon rate tahunan r = required rate of return ( YTM ) n = lama waktu sampai jatuh tempo M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus dibayar pd waktu jatuh tempo
14
Penilaian Obligasi Example What is the price of a 6.5 % annual coupon bond, with a $1,000 face value, which matures in 3 years? Assume a required return of 3.9%.
15
Example (continued) What is the price of the bond if the required rate of return is 6.0% AND the coupons are paid semi-annually ( 6 bulan sekali)
16
Example (continued) Q: How did the calculation change, given semi-annual coupons versus annual coupon payments? Time Periods Paying coupons twice a year, instead of once doubles the total number of cash flows to be discounted in the PV formula. Discount Rate Since the time periods are now half years, the discount rate is also changed from the annual rate to the half year rate.
17
Yield Obligasi ( Bond Yield ) Current Yield – Pembayaran kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi Yield To Maturity – tingkat bunga dimana present value ( nilai sekarang ) dari pembayaran2 obligasi sama dengan harga obligasi. Atau Rate of return yang diharapkan apabila pemilik obligasi memegang terus sampai obligasi jatuh tempo
18
Bond Yields Calculating Yield to Maturity (YTM=r) If you are given the price of a bond (PV) and the coupon rate, the yield to maturity can be found by solving for r.
19
Bond Yields Example What is the YTM of a 6.5 % annual coupon bond, with a $1,000 face value, which matures in 3 years? The market price of the bond is $1,072.29.
20
Bond Yields WARNING Calculating YTM by hand can be very tedious (boring, tiresome) It is highly recommended that you learn to use the “IRR” or “YTM” or “i” functions on a financial calculator.
21
Cara Lain Menghitung YTM YTM = INT+[ (M-PV )/ n] (M + P v )/ 2 INT = nilai kupon / bunga M = maturity value/ par value PV = harga obligasi sekarang n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo
22
Example Menghitung YTM dengan Rumus Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar Rp 1.000, harga pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 8% per tahun! Taksiran YTM = 80+[(1000-761)/12] (1000+761)/2 = 11,35% Dengan menggunakan financial calculator = 11,83%
23
Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan. Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond. Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi turun dan penurunan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik. ( inverse relationship )
24
Harga Obligasi : Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: Par (nilai Par) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta. at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
25
Yield Obligasi : Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity. 1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut. 2. Sementara itu yield to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilaiYTM, sebagai berikut:
26
2.2. Kurs Dengan Tingkat YTM Lebih Dari Satu Dalam dunia nyata, terdapat tingkat bunga yang lebih dari satu selama sisa maturity obligasi. Berikut ini adalah perhitungan kurs obligasi dengan menggunakan rumus. Contoh: Andaikan obligasib berkupon 12% yang dibayar setiap triwulan, memiliki sisa maturity selama 2 tahun. Tingkat YTM pada tahun 2003 adalah 10% dan pada tahun 2004 adalah 6%. Berapa kurs obligasi saat ini? 2.3. Interst Included dan Interest Excluded Dalam dunia nyata, transaksi jual beli obligasi kebanyakan tidak dilakukan tepat pada tanggal jatuh tempo kupon, sehingga ada sejumlah bunga yang harus dibayar kepada pemegang obligasi lama (penjual). Berikut ini adalah contoh sebagian kupon yang menjadi hak penjual obligasi: Obligasi 12%, maturity dalam 3 tahun, dan pembayaran kupon akan dilakukan secara triwulanan dimulai 15 maret 2003 dan berakhir 15 desember 2005. Pelunasan pokok dilakukan pada tanggal 15 desember 2005 dan tingkat bunga adalah 8%.
27
2.4. Hubungan Kurs dan YTM Hubungan antara YTM dan kurs obligasi secara teoritis digambarkan proporsional, tetapi dalam dunia nyata tidak demikian. Hal ini dikarenakan kurs obligasi tidak hanya ditentukan oleh elemen bunga atau YTM, tetapi juga oleh maturity dan bonafiditas emiten yang menerbitkan obligasi. Jika YTM naik, maka kurs obligasi akan turun, tetapi tidak proporsional, dan demikian pula sebaliknya. Setiap jenis obligasi mempunyai reaksi yang berbeda terhadap perubahan YTM, karena kondisi keuangan setiap issuer obligasi tidaklah sama. Sebagian bondissuer mungkin dapat terus membayar kupon secara tepat waktu, dan sebagian lagi mungkin menundanya, bahkan ada yang gagal melaksanakan pembayaran. Cara yang paling mudah untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan melihat peringkat obligasi (bond rating) yang diterbitkan oleh PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) atau Standard & Poor di Amerika Serikat, seperti AAA, AA, A, BBB, BB, B, dan seterusnya. Peringkat obligasi yang terdepan (AAA) adalah yang terbaik, sementara yang terjelek adalah D. Peringkat atau rating ini dapat mencerminkan bonafiditas bondissuer dalam memenuhi kewajibannya.
28
2.5. Hubungan Kurs dan Maturity Bagi semua jenis obligasi, kurs akan mendekati 100 apabila semakin dekat dengan maturity, dan pada saat maturity kurs akan sama dengan 100, yang berarti emiten obligasi harus melunasi sebesar nilai nominalnya. Untuk obligasi yang kursnya at premium, semakin jauh dengan jatuh tempo semakin tinggi kurangnya atau semakin dekat dengan jauh tempo semakin rendah kursnya. Sementara untuk obligasi yang kursnya at discount (misalnya, zero coupon bond), semakin jauh dengan jatuh tempo semakin rendah kursnya dan semakin dekat dengan jauh tempo semakin tinggi kursnya. 2.6. Hubungan Kurs, YTM dan Maturity Apabila YTM lebih rendah daripada kupon, maka kurs obligasi akan menjadi di atas 100 atau at premium, dan semakin lama maturity semakin tinggi kursnya. Apabila YTM lebih tinggi daripada kupon, maka kurs obligasi akan menjadi di bawah 100 atau at discount, dan semakin lama maturity semakin rendah kursnya. Jika suatu obligasi memiliki maturity yang lebih lama, maka kurs akan turun lebih tajam apabila terjadi kenaikan YTM, dan akan naik lebih tajam apabila terjadi penurunan YTM.
29
3. YIELD OBLIGASI Yield adalah keuntungan atas investasi obligasi yang dinyatakan dalam persentase. Keuntungan atas investasi dapat berupa kupon yang diterima maupun selisih kurs obligasi. Keuntungan atas investasi yang berupa selisih kurs dapat bersifat merugikan atau menguntungkan. Apabila kurs beli lebih rendah daripada kurs jual atau kurs terminal, berarti terjadi keuntungan dan begitu pula sebaliknya. Terdapat beberapa metode penghitungan Yield seperti : 3.1.Nominal Yield Nominal yield adalah yield sebesar tingkat kupon yang diperoleh dari pembelian obligasi pada harga nominalnya, dan kupon diterima terus menerus sampai jatuh tempo. Pada akhir jatuh tempo akan diterima jumlah investasi sebesar nilai nominalnya. 3.2.Current Yield Current yield adalah kupon yang diterima dari modal uang diinvestasikan dalam obligasi. Apabila modal yang diinvestasikan sebesar nilai nominal, maka current yield akan sama dengan nominal yield. Apabila modal yang diinvestasikan lebih besar dari nilai nominal, maka current yield akan berada di bawah tingkat kupon. Apabila modal yang diinvestasikan lebih rendah dari nilai nominal, maka current yield akan berada di atas tingkat kupon.
30
3.3. Yield To Maturity (YTM) YTM digunakan dengan memperhitungkan sisa maturity obligasi yang harus dijalani. Sebelum maturity tiba, kurs obligasi dapat berada di atas pari (di atas nilai nominal) atau di atas 100 atau dibawah pari (dibawah nilai nominal) atau di bawah 100. Pada saat jatuh tempo kurs obligasi sama dengan 100 karena emiten akan membayar sebesar nilai nominal. 3.4. Yield To Call (YTC) dan Yield To Put (YTP) Pada saat bondissuer melaksanakan opsi call, call price selalu lebih rendah daripada market price, karena apabila market price lebih kecil daripada call price, maka bondissuer akan menarik kembali obligasi dengan cara membeli dari pasar. Investor akan mendapat YTC yang lebih rendah daripada YTM apabila harga beli obligasi dibawah call price. Pada saat bondholder melaksanakan opsi put, put price selalu lebih besar dari pada market price, karena apabila market price lebih besar daripada put price, maka bondholder lebih menguntungkan menjual di pasar daripada melaksanakan put option. Investor akan mendapat YTP yang lebih rendah daripada YTM apabila harga beli di atas put price, dan YTP yang lebih besar dari pada YTM apabila harga beli di bawah put price.
31
Keterangan : Call Price= harga obligasi yang wajib di bayar oleh bondissuer pada saat pelaksanaan opsi call oleh bondissuer. Put Price= harga obligasi yang wajib di bayar oleh bondissuer pada saat pelaksanaan opsi put oleh bondissuer. Years to Call= jumlah tahun obligasi berjalan sampai pelaksanaan opsi call. Jika opsi call dilaksanakan pada tahun ke-7, berarti obligasi telah berjalan 7 tahun. Years to Put= jumlah tahun memegang obligasi sampai pelaksanaan opsi put. Jika opsi put dilaksanakan pada tahun ke-7, berarti obligasi telah berjalan 7 tahun. 3.5. Metode Internal Rate of Return (IRR) Dalam dunia nyata, investasi dalam obligasi merupakan suatu proses pembelian, penyimpanan, dan penjualan atau penerimaan pelunasan. Pada saat pembelian investor membayar suatu kurs beli, selama masa penyimpanan investor menerima kupon, dan pada saat penjualan investor menerima kurs jual atau pada saat pelunasan oleh emitten investor menerima nilai nominal. Kurs beli merupakan nilai yang harus dibayar sekarang, sehingga disebut sebagai nilai sekarang atau modal. Kupon yang diterima secara periodik disebut sebagai cash flow periodik dan kurs jual atau nominal yang diterima disebut sebagai terminal value pada saat periode berakhir. Metode IRR digunakan untuk menghitung yield obligasi.
32
4. Duration Kurs obligasi dipengaruhi terutama oleh perubahan tingkat bunga umum seperti tingat bunga FED (Federal Reserve System) dan (Prime rate US di Amerika Serikat, atau tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan bunga rata-rata deposito Bank Umum milik begara. Setiap investor akan memilih tingkat bunga yang berbeda sebagai yield to maturity (YTM), sehingga hasil penghitungan kurs obligasi secara teoritis akan berbeda untuk suatu jenis obligasi yang sama. Kurs teoritis yang berbeda itulah yang menyebabkan tawaran beli dan tawaran jual meramaikan pasar, dan dalam proses tawar menawar itu akan terbentuk harga yang sama antara tawaran beli dan tawaran jual, yang kemudian disebut harga pasar. Dalam satu hari dapat terbentuk sejumlah harga pasar atas suatu jenis obligasi, tetapi yang diumumkan kepada masyarakat hanya harga pasar tertinggi, terendah, dan penutupan. 4.1. Tingkat Bunga Investasi dalam deposito, atau SBI, akan menghasilkan bunga bebas risiko tanpa memikirkan pengelolaannya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.