Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Kusuma Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PEMANFAATAN SI-SDMK DALAM MENYUSUN KEBUTUHAN FORMASI PENUGASAN KHUSUS MELALUI NUSANTARA SEHAT
Dr. Mawari Edy, M. Epid Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Badan PPSDMK – Kementerian Kesehatan RI Bali, 28 Maret 2019
2
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut mengadopsi TPB kedalam pembangunan nasional. Tujuan TPB ketiga yaitu dengan memastikan kehidupan yang sehat, hal ini sejalan dengan tujuan program Indonesia Sehat yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia, yang tertuang dalam 8 sasaran global. Dalam menjamin pelaksanaan pencapaian TPB di Indonesia, maka ditetapkan Peraturan Presiden (Perpres) 59 Tahun 2017 yang menetapkan 17 tujuan dan 169 target yang selaras dengan RPJMN Perpres ini dijadikan pedoman dalam pelaksanaan, pemantuan, dan evaluasi. Adalah suatu keniscayaan apabila pencapaian TPB ini tidak didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang mencukupi dan berkualitas, hal ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah pusat namun juga kolaborasi dengan pemerintah daerah, pihak swasta, dan komunitas (masyarakat) dengan menjadikan semua penduduk adalah kader untuk menjadi sehat.
3
Visi dan Misi Presiden JKN KELUARGA NUSANTARA SEHAT SEHAT GERMAS
TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dalam budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN RENSTRA Hal yang diatur dalam UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sejalan dengan visi misi Presiden terkait Pembangunan Kesehatan. Visi Presiden adalah "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Upaya untuk mewujudkan visi ini dilakukan melalui 7 misi pembangunan, dimana pada misi ke-4 adalah mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Dalam pembangunan nasional kita juga ingin membangun kemandirian di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang dikenal dengan TRISAKTI. Untuk mewujudkan TRISAKTI tersebut maka ditetapkan 9 agenda prioritas (NAWACITA), dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai melalui program Indonesia pintar, program Indonesia sehat dan program Indonesia kerja dan program Indonesia sejahtera. Dalam Program Indonesia sehat terdapat 3 pilar yang akan dilakukan yaitu: 1) Mewujudkan paradigma sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu upaya untuk mengintegrasikan ke 3 pilar tersebut dilakukan melalui Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, untuk mencapai Keluarga Sehat. Dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan maka Kemenkes telah dan akan menempatkan tenaga kesehatan secara tim yang kita namakan program “NUSANTARA SEHAT”. Saya sampaikan terima kasih kepada perawat yang telah mendaftarkan diri sebagai tenaga ‘NUSANTARA SEHAT “ yang hingga kini sudah berjumlah 2286 atau 16 % dari seluruh tenaga NS. PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN PENDEKATAN KELUARGA DTPK KELUARGA SEHAT NUSANTARA SEHAT GERMAS
4
RPJMN BIDANG KESEHATAN
Arah Pembangunan Kesehatan RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap Kes masyarakat thdp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia KURATIF-REHABILITATIF UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
5
5 2019 INDONESIA SEHAT FOKUS PADA: PROGRAM PENDEKATAN KELUARGA
Pelibatan lintas sektor dan seluruh aktor pembangunan termasuk masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT INPRES 1 TAHUN 2017 TTG GERMAS PROGRAM INDONESIA SEHAT 5 Pelayanan kesehatan dengan menjangkau seluruh keluarga di wilayah kerja puskesmas PENDEKATAN KELUARGA PERMENKES 39 TAHUN 2016 TTG PEDOMAN PIS-PK Tahun ke- 2019 Pada tahun 2019 ini, Indonesia memasuki tahun ke 5 pelaksanaan RPJMN Ke-III, dimana tujuan dari periode ini adalah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas mulai mantap. Terkait hal tersebut, fokus pembangunan kesehatan dilakukan melalui program Germas, PIS-PK, dan pelaksanaan SPM dimana capaian kinerja pemerintah daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan dasar (termasuk pelayanan bidang kesehatan) yang tertera dalam SPM tersebut harus 100%. Untuk saja untuk melaksanakan program-program tersebut perlu perencanaan di berbagai komponen termasuk perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan-nya. Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota yg bersifat wajib STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERMENKES 43 TAHUN 2016 TTG SPM FOKUS PADA:
6
Pertanyaan Untuk Diskusi !
“Apakah semua target dan upaya dapat ter-realisasi dengan sendirinya ?” “Siapakah pelakunya ?” “Apakah SDM Kesehatan sudah memadai ?”
7
Kondisi Tenaga di Puskesmas 2018
NO TENAGA KESEHATAN Puskesmas Keadaan Standar Kelebihan Kurang 1 DOKTER UMUM 10.017 21.197 13.542 10.456 2.801 2 DOKTER GIGI 7.691 2.235 4.561 3 PERAWAT 60.660 91.764 5.036 4 BIDAN 50.643 3.504 5 TENAGA KEFARMASIAN 15.216 7.491 2.292 6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 18.257 11.192 2.952 7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 12.414 5.093 2.696 8 TENAGA GIZI 13.234 4.210 4.518 9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 10.721 4.211 3.507 TOTAL 31.867 Sumber : Datin PPSDM, Des 2018 SI-SDMK
8
Kondisi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
RS Non Pemerintah = 1767 RS RS Pemerintah = 1.013 TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEKURANGAN Spesialis Anak 4.500 276 Spesialis Obgyn 5.359 251 Spesialis Penyakit Dalam 3.980 363 Spesialis Bedah 3.102 493 Spesialis Anestesi 3.137 288 Spesialis Radiologi 1.794 342 Spesialis Rehab Medik 675 143 Spesialis Pat Klinik 966 319 Spesialis Pat Anatomi 403 174 Spesialis Jantung & PD 1.099 21 Spesialis Mata 1.891 67 Spesialis THT 1.757 14 Spesialis Jiwa 598 57 Spesialis Saraf 1.799 31 Spesialis Paru 1.032 26 Dr Umum 15.017 994 Dr Gigi 3.211 466 Drg Spesialis 1.291 606 Perawat 90.698 35.373 Bidan 21.930 7.182 Apoteker 6.161 4.344 Tng Teknis Farmasi 7.940 7.006 Ahli Lab Medik 7.896 616 Kesehatan Masyarakat 1.937 1.580 Sanitarian 1.391 1.370 Tenaga Gizi 2.517 1.467 TOTAL 63.869 TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEKURANGAN Spesialis Anak 2.293 409 Spesialis Obgyn 2.513 298 Spesialis Penyakit Dalam 2.647 300 Spesialis Bedah 1.867 507 Spesialis Anestesi 1.611 272 Spesialis Radiologi 1.181 243 Spesialis Rehab Medik 437 362 Spesialis Pat Klinik 971 319 Spesialis Pat Anatomi 440 344 Spesialis Jantung & PD 747 88 Spesialis Mata 1.262 71 Spesialis THT 1.108 56 Spesialis Jiwa 666 196 Spesialis Saraf 1.244 58 Spesialis Paru 802 101 Dr Umum 13.771 600 Dr Gigi 2.666 378 Drg Spesialis 1.167 820 Perawat 21.080 Bidan 32.902 5.986 Apoteker 6.379 2.714 Tng Teknis Farmasi 10.033 4.770 Ahli Lab Medik 9.970 208 Kesehatan Masyarakat 6.928 604 Sanitarian 3.779 Tenaga Gizi 5.967 386 TOTAL 41.611
9
TANTANGAN TENAGA KESEHATAN
Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan tertentu masih kurang Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata Mutu atau kualitas yang belum memadai Pendayagunaan tidak sesuai dengan kompetensi nakes Ada 4 (empat) permasalahan Tenaga Kesehatan di Indonesia, yaitu: Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan tertentu masih kurang Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata Mutu atau kualitas yang belum memadai Kualifikasi Tenaga Kesehatan masih banyak yang belum D III
10
SUB SISTEM SDM KESEHATAN DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (PERPRES 72/2012) Penetapan jenis, jumlah, kualifikasi dan distribusi SDMK PERENCANAAN Arahan, dukungan & pengawasan mutu Pendidikan & Pelatihan PEMBINAAN &PENGAWASAN PENGADAAN PEMENUHAN PENDAYAGUNAAN Pemanfaatan, Pemerataan, Pengembangan
11
KONSEP PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
Pada model tersebut dikemukakan bahwa model perencanaan berbasis populasi dan pelayanan, bersifat dinamis. Dalam perencanaan harus dilakukan dengan memperhatikan faktor eksternal seperti sosial, politik, geografis, teknologi dan ekonomi tanpa mengenyampingkan faktor internal seperti pengembangan SDMK. Pendekatan utama yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan harus cocok dan mendekati dengan kebutuhan pelayanan dasar/ SPM, yaitu didasarkan pada Goals yang akan diraih, ketersediaan finansial, ketersediaan tenaga, produksi tenaga, dan kolaborasi antar organisasi. O’Brien-Pallas, Tomblin Murphy, Birch, and Baumann (2001)
12
TUJUAN & MANFAAT PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
KUALIFI-KASI JUMLAH JENIS HASIL Lebih tepat menjawab kebutuhan organisasi berdasarkan metode perencanan yang sesuai dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
13
DISRUPSI TEKNOLOGI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Pada Era disrupsi Teknologi updating data secara berkala sangat diperlukan untuk kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan QUALITY ACCURACY : Data yang tersimpan nilainya benar DOMAIN INTEGRITY : Nilai attributnya sesuai batasan yang diperkenankan DATA TYPE : Nilai data disimpan dalam tipe data yang sesuai CONSISTENCY : Nilai sebuah field data akan sama semua dalam berbagai berkas REDUDANCY : Tidak boleh ada data yang sama disimpan di tempat yang berbeda dalam satu sistem COMPLETENESS : Tidak ada nilai atttribut salah yang diberikan dalam sistem DATA ANOMALY : Sebuah field hanya digunakan sesuai kegunaannya CLARITY : Kejelasan arti kegunaan dan cara penulisan sebuah data TIMELY : Merepresentasikan waktu dari data yang dimasukkan USEFULNESS : Setiap data harus benar digunakan oleh user ADHERENCE TO DATA INTEGRITY RULES : Taat pada aturan keterhubungan data Pengambilan Keputusan dibutuhkan data berkualitas, pada Era Disrupsi Teknologi saat ini di perlukan data yang akurat atau memenuhi indikator data yang berkualitas
14
PERKEMBANGAN METODE PERHITUNGAN FORMASI NUSANTARA SEHAT
15
Mind Map Aplikasi Nusantara Sehat
DINKES Penugasan Khusus “Nusantara Sehat” formasi rekrutmen plotting existing RENBUT PEMINAT NIK PDPT HFIS KKI SI-SDMK SIAF KFN SIRS KTKI KARS PSIKOGRAM
16
METODE PERHITUNGAN FORMASI NUSANTARA SEHAT SECARA ONLINE
17
TAMPILAN APLIKASI USULAN FORMASI NUSANTARA SEHAT SECARA ONLINE
18
TAMPILAN APLIKASI USULAN FORMASI NUSANTARA SEHAT SECARA ONLINE
19
HASIL USULAN PERHITUNGAN FORMASI
1957
20
MANFAAT METODE PERHITUNGAN FORMASI ONLINE
Efisiensi waktu pengusulan Mempermudah proses verifikasi dan validasi data usulan formasi Historis pengusulan bisa ditelusuri Mendorong Dinas Kesehatan daerah untuk updating data SISDMK dan Renbut
21
KENDALA METODE PERHITUNGAN FORMASI ONLINE
Jaringan Internet di beberapa kab/kota kurang adekuat Keterbatasan SDM Pengelola Data di Daerah Updating SI SDMK sehubungan dengan CPNS terlambat “Kepedulian” pengusulan kebutuhan oleh Dinkes Kab/Kota terlambat
22
PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN NS
Penempatan Nusantara Sehat Proses Rekrutmen Nusantara Sehat Desk & Penetapan Formasi NS Menghitung kebutuhan tenaga kesehatan sesuai SPM/ Standar minimal tenaga kesehatan Input Data SDMK updating SI SISDMK online & Renbut Menginput data SDMK di Aplikasi SI-SDMK dan Renbut SDMK. Input secara periodik SANGAT DIPERLUKAN support data keadaan tenaga kesehatan yang update melalui SI-SDMK online dan aplikasi rencana kebutuhan SDMK untuk mempertajam analisa kebutuhan dan persetujuan formasi Nusantara Sehat
23
Terima Kasih
24
The right number of people with the right skills, in the right place,
at the right time, with right commitment, doing the right work, at the right cost, with the right productivity WHY MUST PLAN??
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.