Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELOMPOK II HAJAR WISNU DWIPUTRA CHRISTIANE VANDA WIOR I GEDE ARTAWAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELOMPOK II HAJAR WISNU DWIPUTRA CHRISTIANE VANDA WIOR I GEDE ARTAWAN"— Transcript presentasi:

1 SEMINAR HASIL ON JOB TRAINING PELATIHAN TEKNOLOGI SABO DAM MICRO MODULAR
KELOMPOK II HAJAR WISNU DWIPUTRA CHRISTIANE VANDA WIOR I GEDE ARTAWAN AKBAR ANTONIUS BLITANAGY MOCHAMAD YANUARDI SUTIYO

2 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai letak sangat strategis, karena terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia, Indonesia terletak di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, Indonesia memiliki 129 gunung aktif, dikelilingi oleh ring of fire, dua lempeng tektonik dan di banyak tempat memiliki curah hujan tinggi. Maka Indonesia sangat rawan terkena bencana sedimen seperti banjir debris, lahar, longsoran dan sedimen waduk. Tingkat sedimentasi Sungai Citarum sangat mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya adalah pola tanam petani yang membuat air hujan cepat mengalir dan tanah lebih cepat tergerus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan beberapa pengendalian yang terus diterapkan. Salah satunya adalah pengendalian dengan sabodam mikro modular untuk permasalahan di Kawasan lahan. Atas dasar tersebut, maka pada laporan ini akan dibahas mengenai teknologi sabodam mikro modular yang merupakan alternatif metode pengendalian erosi dan sedimentasi yang diterapkan salah satunya pada lahan pertanian yang tertutup dengan jelapa (jerami dan sabut kelapa).

3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah :
Maksud dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengendalian erosi sedimen menggunakan Teknologi Sabo Dam Micro Modular. Sedangkan, Tujuan Penyusunan laporan ini adalah membuat suatu perencanaan dan pelaksanaan teknis untuk mengendalikan erosi dan menampung sedimen berupa lapisan humus subur yang dapat dimanfaatkan kembali untuk pertanian. Khususnya dengan metode Green sabo dengang menggunakan Jerami & Jalapa.

4 Lokasi Sabodam Mikro Modular,
RUANG LINGKUP Lokasi Sabodam Mikro Modular, terdiri atas: Menghitung Luas daerah di lahan yang erosinya direncanakan akan ditampung dengan Sabo dam Mikro Modular Menghitung Erosi di Lahan lokasi OJT dengan kondisi lahan tertutup Jalapa Menentukan Kapasitas tampung dan dimensi Sabodam Mikro Modular Menentukan jumlah bangunan Sabo dam Mikro Modular Menentukan periode OP Sabo dam Mikro Modular Menentukan AHSP bangunan Sabo dam Mikro Modular B. Lokasi Situ Cisanti Menguraikan tentang konsep Restorasi Citarum Memberikan pendapat sisi positif dan negatif dari Restorasi Citarum tersebut

5 GAMBARAN LOKASI Lokasi tinjauan terletak di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, dengan ketinggian sekira meter di atas permukaan laut dengan junlah penduduk jiwa. Kondisi geografis desa Tarumajaya berbukit-bukit. Tarumajaya memiliki potensi berupa lahan perkebunan teh, kina, kehutanan dan pertanian terutama kentang dan wortel. juga merupakan salah satu desa peternakan di kabupaten Bandung.

6 PERMASALAHAN Luas daerah tangkapan sesuai dengan hasil pengukuran dilapangan adalah sebesar 0.21 Ha. Satuan tanah penyusun pada lokasi tinjauan adalah tanah lempung dengan berat jenis tanah 1,8 ton/m3. Lokasi tinjuan berada zona dengan laju erosi dan sedimentasi tahunan sebesar 9 ton/ha. Dengan kondisi tanah tinjauan ditutupi oleh Jelapa (Jerami dan Sabut Kelapa), maka efektifiatas erosi dan sedimentasi tahunan 60%.

7 PEMECAHAN MASALAH Lokasi tinjuan berada zona dengan laju erosi dan sedimentasi tahunan sebesar 9 ton/ha. Dengan kondisi tanah tinjauan ditutupi oleh Jelapa (Jerami dan Sabut Kelapa), maka efektifiatas erosi dan sedimentasi tahunan 60%. (1) Penutup Lahan Dengan Jerami, (2) Penutup Lahan Dengan Jaring Sabut Kelapa Berat jenis tanah = 1,8 ton/m3 Luas daerah tangkapan (Kt) = 0,21 ha Kapasitas Tampung (Kt) = m3 = ton Ea = 9 ton/ha

8 PEMECAHAN MASALAH Kondisi lahan tertutup jaring sabut kelapa dan jerami (Jelapa) Ea 60% Jadi, Ea pertahun dilahan tertutup Jelapa = 9 ton/ha x 60% = 5,4 ton/ha/th Jadi, Untuk 0,21 ha = 0,21 ha x 5,4 ton/ha/th = 1,14 ton/ha/thn Perbulan = 1,14 ton/ha/th : 12 bln = 0,09 ton/ha/bln Maka, untuk rencana akan digunakan : = 0,09 ton/ha/bln : ton = 1 Sabodam Untuk OP akan dilakukan 1 kali per bulan dengan besaran = 1 x 1,8 ton/m3 = 1,8 ton/m3

9 PEMECAHAN MASALAH

10 Restorika Citarum Harum
Restorasi Citarum Harum adalah suatu Program yang berupaya memulihkan kualitas air sungai Citarum menjadi lebih baik, sehingga diharapkan dapat kembali dimanfaatkan secara maksimal dan meluas oleh masyarakat. Baik untuk keperluan pribadi maupun swasta. Program yang di cetus oleh Gubernur Jawa Barat ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sungai, dengan tidak membuang sampah, maupun limbah padat atau cair lansung kesungai. Juga bagaimana memulihkan lahan tanah bantaran sungai Citarum. Dalam pelaksanaannya dibentuk komunitas-komunitas pecinta sungai, dan koordinasi berbagai elemen yang berperan penting didalamnya. Karena sesungguhnya sungai Citarum sangat berperan vital terhadap ketersedian air baku, ataupun untuk mengaliri pertanian dan perkebunan sekitarnya.

11 Sisi Positif dan Negatif dari Restorika Citarum Sisi Positif
Dengan berjalannya Program Citarum Harum tentunya berdampak positif terhadap beberapa hal, Konservasi Sungai Citarum tentunya menjadi skala prioritas utama yang medapat perhatian. Beberapa langkah seperti pengerukan ganggang, pembersihan sampah dilakukan secara menerus. Pemantauan terhadap buangan sampah masyarakat, limbah rumah tangga dan pabrik di pantau langsung oleh aparat keamanan. Kebersihan yang baik tentunya menjadi factor pendukung utama penunjang pariwisata seperti di Situ Cisanti yang merupakan bagian dari Sungai Citarum. Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sisi Negatif Dengan ditegakkannya aturan larangan buang sampah, ataupun limbah tanpa proses pengolahan terdapat beberapa Pabrik atau Perusahaan yang terkena sangsi administrative berupa penutupan, sehingga berdampak terjadi pemecatan karyawan yang meningkatkan jumlah pengangguran. Peranan aparat keamanan yang dominan menjadi buah simalakama, karena dimanfaatkan oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.

12 PENUTUP SIMPULAN Dari hasil pengambilan data dan perhitungan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa teknologi Green Sabo yang menggunakan Jerami dan Jalapa sebagai material penutup permukaan tanah pada lahan pertanian cukup efektif karena terbukti dapat menurunkan laju erosi tanah subur dapat tertahan sehingga hasil pertanian menjadi meningkat. Adapun kekurangan dari Teknologi Green Sabo yang menggunakan Jerami dan Jalapa tentu akan menambah waktu dan biaya operasional untuk pengadaan bahan tersebut SARAN Adapun saran dari hasil penelitian dan peninjauan di lapangan adalah sebagai berikut: Untuk teknologi Green Sabo menggunakan Jerami dan Jalapa sebaiknya digunakan dilahan yang kemiringannya terjal karena terbukti efektif menahan laju erosi. Penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat sangat penting agar masyarakat paham manfaat dari penggunaan Teknologi Green Sabo menggunakan Jerami dan Jalapa untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebaiknya untuk penggunakan Sabo Dam Mikro Modular agar memperhatikan saluran intermittent sehingga aliran air yang membawa sedimen berupa humus / tanah subur masuk dan tertampung/tertahan pada Sabo Dam Mikro Modular.

13 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "KELOMPOK II HAJAR WISNU DWIPUTRA CHRISTIANE VANDA WIOR I GEDE ARTAWAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google