Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berdasarkan data WHO, ibu hamil di dunia menunjukkan penurun dari 43% pada tahun 1995 menjadi 38% pada tahun Prevalensi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berdasarkan data WHO, ibu hamil di dunia menunjukkan penurun dari 43% pada tahun 1995 menjadi 38% pada tahun Prevalensi."— Transcript presentasi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berdasarkan data WHO, ibu hamil di dunia menunjukkan penurun dari 43% pada tahun 1995 menjadi 38% pada tahun 2017. Prevalensi terttinggi pada ibu hamil terdapat di kawasan benua afrika dan asia yaitu 44.6% dan 39,3% berturut-turut. Billa dibandingkan dengan kawasan benua asia lain. Data WHO menunjukkan bahwa sekitar 30% ibu hamil di indonesia.

2 Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantara dapat dilihat dari ndikator angka kematian ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamian, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tetapi juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015. Terjadi penurunan AKI di indonesia dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305 pada tahun 2015

3 Dalam rangka upaya percepatan penurunan AKI maka pada tahun 2012 kementrian kesehatan meluncurkan program expanding maternal and neonatal survival (emas) yang diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25 %. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu sumatra utara, banten, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, dan sulawesi selattan.dasar pemilihan provinsi tersebut disebabkan 52,6 % dari jumlah total kejadian kematian ibu diindonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Sehingga menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu diindonesia secara signifikan. Program emas berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal melalui :1) meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstentri dan bayi baru lahir minimal di 150 runah sakit PONEK dan 300 puskesmas / balkesmas PONED) dan 2) memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari : (1) pelayanan kesehatan ibu hamil, (2) pelayanan imunisasi tetanus toksoid wanita usia subur dan ibu hamil, (3)pelayanan kesehatan ibu bersalin, (4) persalinan kesehatan ibu nifas, (5) puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan program perencanaan komplikasi (p4k), dan (6) pelayanan kontrasepsi.

4 Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta u8ntuk menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dala kadungan Kematian ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentif) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tampa perhitungan lama kehamilan. Kematian ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikatoor ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Kasus kematian ibu meliputi kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.pada tahun 2017, kasus kematian ibu berjumlah 107 orang, menurun jika dibanding 2015 (111 orang). Adapun rincian kematian ibu ini terdiri dari kematian ibu hamil 30 orang, kematian ibu bersalin 25 orang dan kematian ibu nifas 52 orang. Sementara jika dilihat berdasarkan umur, kurang dari 20 tahun 1 orang, 20s/d 34 tahun sebanyak 64 orang dan diatas 35 tahun 42 orang

5 Kasus kematian ibu meliputi kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.pada tahun 2017, kasus kematian ibu berjumlah 107 orang, menurun jika dibanding 2015 (111 orang). Adapun rincian kematian ibu ini terdiri dari kematian ibu hamil 30 orang, kematian ibu bersalin 25 orang dan kematian ibu nifas 52 orang. Sementara jika dilihat berdasarkan umur, kurang dari 20 tahun 1 orang, 20s/d 34 tahun sebanyak 64 orang dan diatas 35 tahun 42 orangKematian ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikatoor ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Kasus kematian ibu meliputi kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan ibu nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannnya tetapi bukan karena sebab- sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll di setiap 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2017 ditemukan sebanyak 16 kasus, jumlah ini mengalami penurunan jika dibanding tahun 2016 (20 orang).adapun rincian kematian ibu ini terdiri dari kematian ibu hamil 4 orang, kematian ibu bersalin 4 orang dan kematian ibu nifas 8 orang. Sementara jika dilihat berdasarkan umur, kematian ibu kurang dan 20 tahun sebanyak 1 orang, umur 20 s/d 34 tahun sebanyak 8 orang dan di atas 35 tahun sebanyak 7 orang. Trend kasus kematian ibu setiap tahun bervariasi, secara umum mengalami naik turun

6 Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih difasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapat cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana. Kasus kematian bayi adalah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Kematian bayi ini dapat dikelompokkan menjadi bayi lahir mati, kematian 0-7 hari (perinatal), kematian 8-28 hari (neonatal) dan kematian 1-2 bulan. Kematian bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan kejadian kematian bayi. Kasus bayi lahir mati mengalami fluktuasi dalm 3 tahun terakhir. Tahun 2015 terdapati 60 kasus, jumlah ini menurun pada tahun 2016 menjadi 49 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 58 kasus. Jika dilihat berdasarkan jender, maka lebih banyak lahir mati bayi perempuan (28 kasus) di banding bayi laki-laki (30 orang).

7 Kematian neonatal mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dari 74 kasus menjadi 52 kasus. Sedangkan jumlah kasus kematian anak balita sekitar mengalami peningkatan.dari 16 kasus pada tahun 2016 menjadi 19 kasus pada tahun 2017.penurunan yang cukup signifikasn juga terlihat pada kasus kematian bayi, dari 111 kasus pada tahun 2016 menjadi 89 kasus pada tahun 2017. Secara umum kasus kematian cukup mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh perbaikan kinerja dari puskesmas sebagai pelaksana kegiatan pada program ibu dan anak serta peningkatan gizi masyarakat yang berdampak pada perbaikan gizi pada anak. Perbaikan pada semua sistem dan koorrdinasi dengan lintas sektoral yang lebih baik, baik sistem pengawasan, pencatatan pelaporan dan evaluasi pencapaian program. Berbagai faktor dapat menyebabkan kematian bayi, penyebab kematian tertinggi adalah BBLR akibat komplikasi yang dipengaruhi faktor kesehatan dan penyakit ibu, usia kehamilan 35 tahun, hipertensi, gemeli dan kurangnya asupan gizi ibu hamil. Pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya terutama pada rumah sakit rujukan juga mempengaruhi jumlah kematian bayi karena ketepatan waktu mendapatkan pelayanan. Kompetensi dan jumlah petugas yang masih kurang, baik disarana pelayanan tingkat pertama maupun rumah sakit rujukan sehingga belum dapat memberikan layanan optimal terhadap penanganan kasus-kasus penyebab kematian bayi.

8 Rumusan masalah Bagaimana asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir menggunakan pendekatan manajemen varney pada Ny “x” di pmb “x”. Tujuan Tujuan umum Untuk memberikan Asuhan Kebidanan sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil,ibu bersalin,nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan alur Varney. Tujuan khusus Mampu melaksanakan pengkajian dan pengumpulan data pada ibu hamil,ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny”X” di “PMB “X”” pada Tahun 2019. Mampu menginterpretasi data untuk mengidentifikasi data diagnosa masalah dan kebutuhan pada ibu hamil,ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny”X” di “PMB” pada Tahun 2019. Mampu menentukan diagnosa potensial pada ibu hamil,ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny”X” di “PMB” pada Tahun 2019.

9 Manfaat Penelitian Bagi peneliti Untuk menambah wawasan peneliti tentang asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. Untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada NY “X” di PMB “X”.. Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan agar pembaca dapat mengetahui asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir pada Ny “X” di PMB “X”. Ruang lingkup Studi kasus kebidanan fisiologis komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin,nifas dan bayi baru lahir Pada Ny”X” Di Pmb”X” Tahun 2019” asuhan kebidanan menggunakan alur varney.

10 Konsep Dasar Kehamilan Teori Tentang Kehamilan Trimester III Pengertian Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan TM III adalah kehamilan yang terjadi pada minggu ke 20 sampai 40 minggu. Definisi nyeri punggung Pengertian Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari suatu emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh (ignatavicius, 1991). Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh, nyeri timbul bila mana jaringan rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Menurut Ganong (1990) nyeri dinamakan penggiring psikis bagi refleks pelindung, yang menentukan rangsang nyeri, umumnya menimbulkan gerakan mengelak dan menghindar yang kuat, di antaranya perasaan karena mengandung unsur emosional yang khas. BAB II TINJUAN PUSTAKA

11  Kebutuhan Dasar Ibu Dalam Proses Persalinan  Makan dan Minum per oral Selama persalinan pasien sangat dianjurkan untuk minum cairan yang manis dan berenergi sehingga kebutuhan kalorinya tetap akan terpenuhi.  Eliminasi selama persalinan BAK Selama proses persalinan, pasien akan mengalami poliuri sehingga penting untuk difasilitasi agar kebutuhan eliminasi dapat dipenuhi. BAB Pasien yang merasakan dorongan BAB, jika masih bisa berjalan sendiri cukup didampingi apabila sudah tidak memungkinkan fasilitasi agar bisa BAB diatas bed.  Posisi dan ambulansi Posisi yang nyaman pada saat persalinan sangat diperlukan bagi pasien, selain mengurangi ketegangan dan rasa nyeri, posisi tertentu justru akan membantu proses penurunan kepala janin sehingga persalinan dapat berjalan lebih cepat.

12  Konsep Dasar Nifas  Pengertian Masa Nifas Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangusng kira-kira 6 minggu.40  Tujuan Asuhan Masa Nifas Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikolongi pada masa ini peranan keluarga sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan psikologi makas kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga.  Melaksanakan skining yang komprehensif (menyeluruh) dimana bidan harus melakukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara sistematis  Setelah bidan melaksanakan pengkajian data maka bidan harus menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu dan bayi  Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya  Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat, memberikan pelayanan keluarga berencana

13  Konsep Dasar Bayi Baru Lahir  Pengertian Bayi baru lahir adalah individu yang sedang tumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuain diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin  Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal  lahir aterm antara 37-42 minggu  berat badan 2.500-4.000 gram.  Panjang, badan 48-52 cm.  Lingkar dada 30-38 cm.  Lingkar kepala 33-35  Lingkar lengan 11-12 cm  Frukuensi denyut jantung 120-160x/menit  pernapasan 40-60x/menit  Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.  Rambut lanuga tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

14 BAB III METODE PENELITIAN Bab iii Metode penelitian A jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalamkarya tulis ilmiah ini adalah metode observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan oleh penulis melalui pendekatan manajemen kebidanan. Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah ini adalah dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah varney dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan data perkembangannya menggunakan SOAP pada asuhan kebidanan ibu bersalin

15 B.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian inidilakukan di PMB X. C.Subjek Penelitian Subjek penelitiandalam studi kasus ini adalahNy. N

16 DAFTAR PUSTAKA Kusmiyati, Y, Wahyuningsih, H, & Sujiati, 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yongjakarta : Fitramaya. Hal 1 Robson, E, 2010. Patolongi Pada Kehamilan. Jakarta : EGC. Hal 176-178 Muhammad, I, 2015. Karya Tulis Ilmiah Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Jurnal Skripsi. Universitas Sumatera Utara. http :// repository, usu.ac.id/handle/12345678/53260 (diakses 18 Desember 2017) Mafikasari, A, 2015, Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain (Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil. Jurnal Skripsi, Stikes Muhammadiyah Lamongan. Stikesmuhla.ac.id/wp- content/uploads/23-34 (diakses 18 Desember 2017)

17 TERIMAKASI


Download ppt "BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berdasarkan data WHO, ibu hamil di dunia menunjukkan penurun dari 43% pada tahun 1995 menjadi 38% pada tahun Prevalensi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google