Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN"— Transcript presentasi:

1 SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN
EKONOMI PEMBANGUNAN

2 Buku Anjuran & Buku Wajib
Dochak Latief Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global. Surakarta:Muhammadiyah University Press Hadi Prayitno dan Budi Santosa Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Ghalia Indonesia Irawan dan M. Suparmoko Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE. Jhingan “Ekonomi Pembangunan & Perencanaan”. PT Rajag Rafindo. Persada, Jakarta.

3 Lincolin Arsyad (UGM). Ed4. 1999. “Ekonomi pembangunan”
Lincolin Arsyad (UGM). Ed “Ekonomi pembangunan”. STIE; Yayasan keluarga pahlawan negara: Yogyakarta. Sadono Sakirno ”Ekonomi Pembangunan”, Proses, Masalah Dan Dasar Kebijakan”. Ed2; Cetakan ke-4. Kencana Pranada Media Grup: Jakart. Michael P. Todaro (Stephen Smith). Jilid 1. Ed “ Ekonomi Pembangunan”. Erlangga. Jakarta. ……………………. (Stephen Smith). Jilid 2. Ed “ Ekonomi Pembangunan”. Erlangga. Jakarta.

4 SILABUS EKONOMI PEMBANGUNAN

5 Pertemuan -2 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
Sejarah Perekonomian Indonesia Pemerintahan Orde Lama Pemerintahan Orde Baru Pemerintahan Transisi Pemerintahan Reformasi hingga kabinet SBY Pemerintahan Jokowi-JK program kabiner kerja Beberapa Isu Penting

6 Pengelompokan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi
Pertemuan-5 karakteristik umum dan struktur kegiatan ekonomi negara-negara berkembang Pengelompokan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi Karakteristik umum negara-negara berkembang Struktur kegiatan ekonomi negara-negara berkembang

7 Pertemuan ke-6 persoalan dalam proses pembangunan dan faktor yang mempengaruhi juga faktor penghambat Permasalahan dalam pembangunan ekonomi Faktor-factor yang mempengaruhi Persyaratan pokok dan umum pembangunan ekonomi di negara berkembang Struktur kegiatan pembangunan ekonomi di negara berkembang

8 DISKUSI KELOMPOK SETELAH UTS

9 PERTEMUAN -8 UJIAN TENGAH SEMESTER

10 Pertemuan ke-9 teori umum pembangunan ekonomi dan model-model penerapannya
Teori pertumbuhan klasik Teori pertumbuhan neo klasik Teori pertumbuhan ekonomi modern Model-model pembangunan dan penerapnnya Model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan Model pembangunan yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja Model pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar

11 Pertemuan ke-10 Teknologi Sumber Daya Alam Dan Sdm Dalam Pembangunan
Kemajuan teknologi, alih teknologi dan teknologi tepat guna SDM dan pembangunan Persoalan SDM dan penedekatannya Pembbangunan nasional dengan persediaan tenaga kerja

12 Pertemuan ke-11 peranan perdagangan, masalah hubungan internasional bagi negara berkembang
Peranan perdagangan dalam pembangunan Neraca pembayaran dan kebijakan perdagangan LN Interdependensi global dan tata ekonomi dunia baru

13 Pertemuan ke-12 kebijaksanaan pembangunan ekonomi
Peranan analisa ekonomi Proses multiplier di negara-negara berkembang Bijakan fiscal dan moneter Inflasi dalam pembangunan

14 Pertemuan ke-13 perencanaan pembangunan ekonomi
Prinsip dasar dan pertimbangan dalam memilih perencanaa Tipe-tipe perencanaan Macam-mcam model perencanaan Model pertumbuhan agregatif Model pertumbuhan multisektoral

15 Pertemuanke-14 Teori-teori Pembangunan Ekonomi
Teori adam smith Teori ricardian (Ricardo) & Kelemahan Teori Malthus Teori Mill Teori Klasik Teori Marxis Teori Schumpeter Teori Keynes Teori Rostow Teori Lewis Teori Leibenstein Teori Nelson Teori Rosenstein-Rodan Atau teori dorongan kuat (Big Push Theory) Teori pertumbuhan berimbang Konsep teori pertumbuhan tidak berimbang Teori dualistic Teori Myrdal mengenai dampak balik Teori Fei-Ranis

16 PERTEMUAN ke-15 MODEL-MODEL PERTUMBUHAN
Model Harod-Domar Model Kaldor (model distribusi) Model Joan Robinson (Akumulasi) Model Neo klasik-Meade Model Solow (pertumbuhan ekonomi jk panjang) Model Kaldor Model Teknikal Model pertumbuhan mantap Model Fel’dman Model mahalanobis Model aplikasi (pertumbuhan dalam perencanaan pembanunan india

17 PERTEMUAN KE-16 UJIAN AKHIR SEMESTER

18 PERTEMUAN-2 EKONOMI PEMBANGUNAN

19 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Berdasarkan pendekatan Kronologis Histories - subtansi Perekonomian Indonesia digolongkan menjadi: 1. Masa Sebelum Terjajah (sebelum tahun 1600) 2. Masa Penjajahan ( ) 3. Masa Sebelum 1966 (sejak merdeka ) 4. Masa Sesudah 1966 (sejak orde baru ) 5. Masa sesudah ORBA (masa Reformasi Ekonomi) 6. Masa sesudah Reformasi adalah kabinet kerja Ad 1 dan ad 2 tidak dibahas

20 Ad 3 Masa sebelum 1966 Sejak merdeka sampai 1966; PI kurang berkembang. Kabinet selalu berganti sehingga PI mengikuti kebijakan-kebijakan ekonomi kabinet ybs. Politik tidak stabil sehingga PI juga tidak stabil. Pertumbuhan ekonomi periode 1952 – 1958 : 6,9 % periode 1960 – 1965 : 1,9 % APBN Defisit, dibiayai dengan mencetak uang baru -> inflasi -> hiperinflasi . Inflasi sudah dimulai sejak 1955 sebesar 33 % .

21 Nasionalisasi Perusahaan Asing menjadi BUMN :
Kekurangan Kapital Anti Investasi Asing (inward looking) Nasionalisasi Perusahaan Asing terutama milik Belanda mulai tahun Tahun 1958 Nasionalisasi secara besar-besaran berdasarkan Undang- undang No. 78/1958/ tentang Investasi Asing Isinya Anti Investasi Asing. Akibat terjadi pelarian modal (Capital Flight). Peranan Indonesia dalam perdagangan internasional sebagai negara pengeksport bahan mentah : kopra, teh, kelapa sawit, lada, tembakau, gula merosot. Diganti Malaysia.

22 Dalam Sistem Moneter : a. Nasionalisasi Bank-bank Asing tahun 1953 b. Tahun 1946 didirikan Bank Negara Indonesia (BNI) c. De Javache Bank (Belanda) diambil alih menjadi BI (Bank Sentral) tahun 1953. Tugasnya : Menstabilkan nilai Rupiah Mengatur sirkulasi uang Mengawasi serta mengembangkan perbankan dan kredit Monopoli peredaran uang kartal cadangan minimum 20 % dalam bentuk emas dan valuta asing.

23 d. Instrumen Kebijakan Moneter :
Dalam Negeri : Penetapan premi impor Persyaratan minimum modal sendiri bagi permohonan kredit Luar Negeri : Pengawasan Devisa secara ketat untuk mencegah devaluasi dan defisit Neraca Pembayaran. e.Tahun 1965 Menteri Urusan Bank Sentral (Gubernur BI) menggabungkan semua bank Pemerintah ke dalam suatu wadah disebut “Bank Berjuang” . Tujuannya agar otoritas moneter berada dalam satu tangan dalam rangka melaksanakan Ekonomi Terpimpin dan sebagai pemasok dana proyek-proyek pemerintah (Presiden) melalui pencetakan uang baru

24 Ad 4. Masa Sesudah 1966 (ORBA)-Masa Peralihan (1966-1968)
Keadaan Perekonomian porak poranda. Kebijakan Ekonomi : 1. Memerangi Inflasi 2. Mencukupi stok bahan pangan (beras) 3. Rehabilitasi prasarana ekonomi 4. Meningkatkan eksport 5. Menyediakan atau menciptakan kesempatan kerja UU PMA (outward looking)

25 Masa Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi Program Ekonomi Jangka Pendek yaitu : 1. Tahap Penyelamatan (Juli – Des 1966) 2. Tahap Rehabilitasi /pemulihan ( Jan - Juli 1967) 3. Tahap Konsolidasi/memperkuat (Juli - Des 1967) 4. Tahap Stabilisasi/keseimbangan (Jan – Juli 1968)

26 Program Jangka Panjang terdiri atas rangkaian Rencana
Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang dimulai April Dalam rangka mendukung kebijakan jangka pendek : Kebijakan anggaran berimbang ( balanced budget policy) Inter – Govermental Group on Indonesia (IGGI) sebuah konsorsium negara-negara Donatur CGI (Consultative Group on Indonesia ) sebagai pengganti IGGI IMF (International Monetary Fund) Peranan bank-bank dan lembaga keuangan lain sebagai “agen pembangunan” diperbesar.

27 Tahun 1969 merupakan Masa Pembang Ekonomi.
Pembangunan Jangka Panjang dimulai sejak 1 April 1969 REPELITA. Pelita I : 1969 – 1974 Pelita II : 1974 – 1979 Pelita III : 1979 – 1984 Pelita IV : Pelita V : 1989 – 1994 Pelita VI : 1994 – 1999

28 Target-target Khusus untuk kurun waktu lima tahun REPELITA VI ditargetkan : Pertumbuhan Ekonomi secara keseluruhan 6,2 % Sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 3,5 % Sektor Industri 9 % Sektor Manufaktur di Luar Migas 10,0 % Sektor Jasa 6,5% Laju Inflasi 5,0 % Eksport non Migas 16,5 % Eksport Manufaktur 17,5 % Debt Service Ratio 20,0 % GDP Rp ,0 triliun Nilai Investasi Rp. 660,1 triliun

29 Terima kasih


Download ppt "SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google