Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJonathan Jonathan jama Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
CUCI TANGAN PAKAI SABUN Sosialisasi Program Kesehatan Lingkungan bagi Kelompok Masyarakat dan Institusi
2
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) WHO : Modifikasi lingkungan dapat menurunkan kejadian diare hingga 94% Laston (1992) Pinfold (1994) Curtis (2003) Luby et al (2005) Burton et al (2011) : “Cuci tangan pakai sabun menurunkan risiko kejadian diare 42-53% “ Lanata (1994) Luby et al (2011) Amaliah (2011) Trimulyaningsih (2006) Zakianis (2003) Alamsyah (2002) Thoyib Kusnadi (1997) : Perilaku CTPS ibu/pengasuh berhubungan dengan kejadian diare pada anak.
3
Mengapa pakai sabun ? Bakteri penyebab diare ditemukan : 8% mencuci tangan dengan sabun 23% mencuci tangan dengan air saja 44% jika tidak mencuci tangan (Burton et al, 2011) Faecal Streptococci mampu dieliminir 90% dengan cuci tangan pakai sabun dan 52% jika dengan menggunakan air saja (Pinfold, 1994)
4
PRINSIP DASAR CTPS 1.Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. 2.Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan kematian puluhan ribu anak-anak di Indonesia setiap tahunnya. 3.Waktu-waktu penting CTPS 4.CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-effective”; dan 5.Untuk meningkatkan perilaku CTPS memerlukan pendekatan pemasaran sosial yang berfokus pada si pencuci tangan dan motivasi yang mendorongnya.
5
5 WAKTU PALING PENTING UNTUK CTPS 1.Sebelum makan 2.Sebelum menghidangkan makanan 3.Sebelum memberi makan bayi/Balita 4.Sesudah Buang Air Besar atau Buang Air Kecil. 5.Sesudah memegang hewan. Waktu-waktu penting lainnya adalah: sebelum menyusui bayi, setelah menyeboki bayi/Balita, setelah batuk/bersin dan membersihkan hidung, setelah membersihkan sampah; dan untuk anak-anak: setelah bermain di tanah atau di lantai.
6
Diagram Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit Sumber Media Penularan Target Manusia Limbah Sampah Tinja Tanah Lalat/ serangga Cairan Tangan SBS PLRT CTPS PSRT Makanan & Minuman PA MM RT Sumber Limbah Sampah Tinja SBS PLRT PSRT
7
Contoh Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat TIDAK CTPS
8
Waktu kritis yang mengharuskan praktik cuci tangan pakai sabun untuk mencegah Penyakit Mata: Sebelum dan sesudah memegang mata Sesudah kontak langsung dengan penderita (merawat, jabat tangan) Setelah memegang benda yang terkontaminasi 1. Konjungtivitis (Sakit Mata)
9
Benda terkontami nasi CTPS Udara Cairan hidung & percikan ludah penderita HIDUNG Waktu kritis yang mengharuskan praktik cuci tangan pakai sabun untuk mencegah ISPA Setelah batuk, bersin dan membersihkan ingus Setelah memegang benda yang terkontaminasi Setelah kontak langsung dengan penderita (jabat tangan, merawat) 2. ISPA
10
Waktu kritis yang mengharuskan praktik cuci tangan pakai sabun untuk mencegah Flu Burung Setelah kontak unggas Setelah membersihkan kandang unggas Setelah merawat/kontak langsung dengan penderita Flu Burung 3. Flu Burung
11
LANGKAH-LANGKAH CTPS BENAR Efektif untuk membersihkan tangan dari kuman. Mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar memerlukan waktu minimal 20 detik. 1.Buka aliran air (atau tuang air dengan gayung) 2.Basahkan tangan dengan sedikit air. 3.Tutup aliran air untuk menghemat air, 4.Gosokan sabun pada kedua telapak tangan dan kedua punggung tangan pakai sabun. 5.jari-jemari, kedua jempol secara seksama, 6.Dengan mengunakan kuku, bersihkan sela-sela di bawah kuku 7.Buka aliran air lagi (tuangkan air dari gayung) dan gosok- gosok kedua tangan dibawah air mengalir sampai sisa-sisa sabun habis. 8.Tutup aliran air kembali. 9.Keringkan kedua tangan dengan mengibas-ibaskan kedua tangan di udara sampai kering. Kalau ada, keringkan pakai kain atau handuk bersih, atau kertas tisu sekali pakai.
12
Mencuci tangan hanya pakai air saja – karena air saja tidak mampu menghilangkan semua kotoran dan kuman dari tangan. Mencuci tangan dengan air yang kotor/terkontaminasi atau tercemar – karena air kotor yang terkontaminasi akan semakin mengotori tangan. Mencuci tangan dengan air bersih yang tidak mengalir misalnya menggunakan kobokan, baskom atau ember – karena air dalam wadah bekas cuci tangan menjadi semakin kotor dan mengandung kuman yang mudah dipindahkan dari tangan ke-tangan. Mencuci tangan pakai sabun tetapi tidak sesuai dengan langkah-langkah CTPS yang benar – bila kedua tangan tidak disabuni dengan seksama maka kemungkinan besar masih tersisa kotoran ada kuman pada tangan. Setelah mencuci tangan, mengeringkan tangan dengan kain/lap yang kotor – bila lap, kain atau handuk yang dipakai untuk mengeringkan adalah kotor, tercemar atau terkontaminasi, maka ada kemungkinan besar tangan akan kemabli tercemar kotoran atau kuman. CTPS SALAH
13
Persyaratan Sarana CTPS Untuk dapat menunjang langkah-langkah CTPS yang benar sehingga efektif untuk menghilangkan kotoran dan kuman, maka persyaratan utama atau persyaratan minimum sarana CTPS yang memenuhi persyaratan kesehatan adalah tersedianya: air bersih yang dapat dialirkan, sabun, penampungan atau saluran air limbah yang aman.
14
Sarana CTPS Sarana cuci-tangan tidak perlu terdiri dari kran dan wastafel yang mewah atau mahal. Sarana CTPS yang sederhana dan yang tepat guna yaitu dibuat dari bahan/material yang dapat diperoleh dengan mudah, misalnya: dapat dibuat dari ruas bambu, tempat-tempat bekas seperti botol plastik besar, jerigen, gentong, kaleng besar dan lain sebagainya, yang dibolongi sehingga air dapat mengalir dan ditutup kembali. Untuk rumah tangga minimum satu sarana CTPS yang mudah dijangkau oleh semua anggota keluarga (ruang makan dan dapur) dan yang mudah dijangkau dari kakus. Sebaiknya di dalam ruang kakus atau dekat kakus disediakan sarana CTPS khusus. Untuk tempat-tempat umum: sarana CTPS diletakkan dekat dengan kakus dan dekat dengan tempat makan. Untuk sekolah: ditempatkan di dalam atau luar tiap ruangan (ruangan kelas, ruangan guru, ruang perpustakaan dan lain sebagainya.) Kalau diletakkan di luar ruangan, sebaiknya diletakkan tidak jauh dari ruang masing-masing.
15
Sarana CTPS non-perpipaan Sarana CTPS yang suplai airnya tidak dari sistim perpipaan melainkan dengan menggunakan wadah penampungan air sementara, yang setelah dipakai untuk cuci tangan beberapa kali memerlukan pengisian ulang secara manual dikatagorikan sebagai sarana CTPS non-perpipaan.
16
Sarana CTPS perpipaan Sarana CTPS yang suplai airnya disalurkan melalui sistim perpipaan langsung sampai kepada titik keran dikatagorikan sebagai sarana CTPS perpipaan. Air perpipaan bisa berupa sistim perpipaan PAM, PDAM, sistim air perpipaan desa, pompa air listrik dengan tenki penampungan air. Di lokasi-lokasi dimana terdapat sarana air bersih yang disalurkan melalui pipa, maka sarana CTPS dapat dibuat dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan “Wastafel” pada lampiran atau dibuat sarana CTPS sederhana dengan memperhatikan ukuran tinggi kran, ukuran bak tampiasan air dan pembuangan limbah yang memadai.
17
Cara membuat Tippy Tap Pilih jerigen botol plastik ukuran 5 liter yang mempunyai gagang yang mempunyai ruang kosong berhubungan langsung dengan bahagian lainnya. Panasi bagian bawah gagang jerigen dengan lilin yang yang hidup sampai plastic menjadi lembek Apabila plastik pada gagang sudah lembek, jepit pakai tang/ catut dan biarkan sampai dingin. Pastikan bahwa tidak ada air dapat mengalir sepanjang dasar gagang yang dijepit. Panasi paku, buat lubang selebar 2 mili- meter dibagian atas gagang yang dijepit
18
Gantung jerigen dengan jaring platik. Beri pemberat sepotong metal/kayu. Biarkan metal/kayu tergantung pada jaring. Apabila tidak ada jaring, buat dua lubang buatan di belakang botol. Jerigen dapat gantung dengan menggunakan suatu dawai yang ditempatkan di 2 lubang buatan. Gantungkan jerigen plastic pencuci tangan dekat dari jamban, dapur atau tempat yang mudah untuk mencuci tangan bagi murid dan guru di sekolah. Lubangi sabun dan gantung dengan plastik pada jaring atau pada kawat. Sabun tempelkan di bagian atas dengan metal, sehingga terlindung dari matahari dan hujan. Sekarang siap dipakai untuk mencuci tangan.
19
Pengisian air pada jerigen dapat dihubungkan dengan saluran air/pipa suplai air. Pemeliharaan : Bersihkan bagian luar jerigen dengan menggosok dengan sabun setiap hari dan bagian dalam dibersihkan setiap minggu dengan air yang bersih dengan campuran disinfektan (pembunuh kuman).
20
Apa yang harus Anda lakukan??? Mempraktekan Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar Dapat mensosialisasikan kembali Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar kepada masyarakat Melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mau menyediakan sarana CTPS di rumah dan di lingkungan sekitar
21
INFORMASI LEBIH LANJUT??? Hubungi: Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4 – 9 Jakarta Gedung Adhyatma Blok C Lantai 7 Ruang 721
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.