Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

 Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)  Sebagai penyearah  Sebagai mixer  Sebagai Penyetabil Tegangan  Sebagai Sirkuit Pemutus / Penyambung.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)  Sebagai penyearah  Sebagai mixer  Sebagai Penyetabil Tegangan  Sebagai Sirkuit Pemutus / Penyambung."— Transcript presentasi:

1

2  Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)  Sebagai penyearah  Sebagai mixer  Sebagai Penyetabil Tegangan  Sebagai Sirkuit Pemutus / Penyambung (Switching)  Transistor Merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).

3  Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan)  Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan)

4

5

6  Cara mengukur transistor yang pertama adalah dengan menggunakan multimeter analog. Di dalam pengukurang transistor yang menggunakan multimeter analog pun dibedakan menjadi dua macam tipe yaitu Positif- Negatif-Positif (PNP) dan Negatif-Positif-Negatif (NPN). Untuk tipe PNP, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah atur posisi saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k. Kemudian sambungkan probe merah pada terminal Basis dan probe hitam pada terminal Emitor. Jika jarum bergerak ke kanan maka transmitor dalam keadaan yang layak pakai. Langkah yang terakhir pindahkan probe hitam ke terminal Colector dan jika jarum masih tetap bergerak ke kanan berarti transmitor dalam keadaan baik. Lakukan langkah yang sama untuk tipe NPN. Cukup pindahkan probe hitam ke terminal Basis dan probe merah ke terminal Emitor serta memasukkan probe merah pada terminal Colector.  Sedangkan dalam cara mengukur transistor menggunakan multimeter digital kurang lebih sama dengan multimeter analog. Untuk multimeter digital cara pengukurannya dilakukan secara terbalik dari multimeter analog. Mungkin langkah yang berbeda hanyalah pada langkah awalnya. Jika langkah awal pada transistor analog adalah memposisikan saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k, maka multimeter digital adalah mengatur posisi saklar pada posisi dioda (Ohm x1k atau x100k). Pada prinsipnya multimeter digital ini memiliki fungsi untuk mengukur dioda dan resistensi dalam saklar yang sama. Untuk menentukan apakah transistor tersebut masih baik atau tidak, maka tampilan pada multimeter digital harus menunjukan nilai Voltage tertentu. Secara garis besar baik multimeter analog maupun multimeter digital tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.

7  Menentukan Kaki Basis Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100. Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C. Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS. Menentukan Kaki Colector - Emitor Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K. Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR. Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.

8

9


Download ppt " Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)  Sebagai penyearah  Sebagai mixer  Sebagai Penyetabil Tegangan  Sebagai Sirkuit Pemutus / Penyambung."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google