Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBimo Harmaji Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Cavitas Oris, Esofagus, Gastroduodenal dr. MUHAMMAD BIMO HARMAJI, M.M STIKES HUSADA BORNEO BANJARBARU April, 2019 Pertemuan 10
6
OrganExplanation AnusThe distal opening of the digestive tract (root an/o) AppendixAn appendage; usually means the narrow tube attached to the cecum, the vermiform (wormlike) appendix BileThe fluid secreted by the liver that aids in the digestion and absorption of fats (roots chol/e, bili) CecumA blind pouch at the beginning of the large intestine (root cec/o) ColonThe major portion of the large intestine; extends from the cecum to the rectum and is formed by ascending, transverse, and descending portions (root col/o, colon/o) Common bile ductThe duct that carries bile into the duodenum; formed by the union of the cystic duct and the common hepatic duct (root choledoch/o) DuodenumThe first portion of the small intestine (root duoden/o) EsophagusThe muscular tube that carries food from the pharynx to the stomach. The opening of the esophagus into the stomach is controlled by the lower esophageal sphincter (LES) (root esphag/o).
7
OrganExplanation FecesThe waste material eliminated from the intestine (adjective, fecal); stool GallbladderA sac on the undersurface of the liver that stores bile (root cholecyst/o) Hepatic Portal SystemA special pathway of the circulation that brings blood directly from the abdominal organs to the liver for processing (also called simply the portal system). The vessel that enters the liver is the hepatic portal vein (portal vein). IleumThe terminal portion of the small intestine (root ile/o) IntestineThe portion of the digestive tract between the stomach and the anus. It consists of the small intestine and large intestine. It functions in digestion, absorption, and elimination of waste (root enter/o). JejunumThe middle portion of the small intestine (root jejun/o) LiverThe large gland in the upper right part of the abdomen. In addition to many other functions, it secretes bile for digestion of fats (root hepat/o).
8
OrganExplanation MasticationChewing PancreasA large, elongated gland behind the stomach. It produces hormones that regulate sugar metabolism and also produces digestive enzymes (root pancreat/o). PalateThe roof of the mouth; the partition between the mouth and nasal cavity; consists of an anterior portion formed by bone, the hard palate, and a posterior portion formed of tissue, the soft palate (root palat/o) PeristalsisWavelike contractions of the walls of an organ PylorusThe distal opening of the stomach into the duodenum. The opening is controlled by a ring of muscle, the pyloric sphincter (root pylor/o). RectumThe distal portion of the large intestine. It stores and eliminates undigested waste (root rect/o, proct/o). SalivaThe clear secretion released into the mouth that moistens food and contains an enzyme that digests starch. It is produced by three pairs of glands: the parotid, submandibular, and sublingual glands. (root sial/o). Stomach A muscular saclike organ below the diaphragm that stores food and secretes juices that digest proteins (root gastr/o) Villi Tiny projections in the lining of the small intestine that absorb digested foods into the circulation (singular, villus)
11
Mulut jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
12
1. Gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi a. Kelainan jumlah gigi (supernumerary teeth, anodontia) b. Kelainan bentuk gigi (geminasi, fusi, dilaserasi) c. Kelainan warna gigi (dental fluorosis, diskolorisasi eksterna) d. Kelainan struktur gigi (aplasia dan hipoplasia sementum) e. Kelainan erupsi gigi (impaksi, embedded gigi) f. Kelainan ukuran gigi (makrodontia) 2. Karies gigi 3. Penyakit jaringan keras gigi (atrisi, abrasi, kalkulus) 4. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi (pulpitis, gangren pulpa, periodontitis apikalis, periapikal abscess, kista radikular) 5. Penyakit gusi dan jaringan periodontal : Ginggivitis, periodontitis, abses periodontal, resesi gusi, pembesaran gusi, trauma gusi
13
6. Anomali dentof asial : anomali ukuran rahang, hubungan sendi dan rahang, anomali lengkung rahang, posisi gigi, TMJ disorders, maloklusi 7. Kista rongga mulut 8. Tumor rongga mulut 9. Penyakit pada kelenjar ludah : sialodenitis, abses, mucocele,gangguan sekresi saliva 10. Penyakit pada bibir dan mukosa mulut : stomatitis, selulitis, abses submandibular, cheilitis, mengigit lidah dan pipi, leukoplakia, hiperplasia denture 11. Penyakit pada lidah : glossitis, geographic tongue, hipertropi/atrofi tongue papillae, etc
19
merupakan salah satu organ silindris berongga panjang sekitar 25 cm dan diameter 2 cm, terbentang dari hipofaring sampai cardia lambung, kira-kira 2-3 cm di bawah diafragma Dindingnya terdiri dr 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis, serosa Peranan esofagus menghantarkan makanan dan minuman dari faring ke lambung
20
1. Achalasia (Akalasia) : keadaan yang ditandai dengan peristaltik yang lemah dan tidak teratur, atau aperistaltis korpus esofagus. Kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksi secara sempurna sewaktu menelan. Akibatnya, makanan dan cairan tertimbun dalam esofagus bagian bawah dan kemudian dikosongkan dengan lambat bila tekanan hidrostatik meningkat. Korpus esofagus kehilangan tonusnya dan dapat sangat melebar 2. Esofagitis : Suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan, dapat terjadi secara akut maupun kronik
21
3. Karsinoma Esofagus Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitar esofagus dan menimbulkan metastafe pada saluran esofagus 4. Gastroesofagus Refluks (GERD) Merupakan aliran balik isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus adalah normal, baik pada orang dewasa dan anak-anak, refluks berlebihan dapat terjadi karena sfingter esofagus tidak kompeten, stenosis, pilorik atau gangguan motilitas kekambuhan refluks tampak meningkat sesuai penambahan usia.
22
Terdiri dari 4 bagian : kardia, fundus, antrum,pilorus Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
23
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting : * Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. * Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. * Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
24
1.Gastritis (Acuta dan Chronica) 2.Ulcus Pepticum (Ulcus Ventriculi dan Duodeni) : Sore that develops in the mucous membrane of the stomach (more frequent in women) or duodenum (accounting for 80% of ulcers and more frequent in men) when its ability to resist acid in gastric juice is reduced. It causes burning ache and hungerlike pain. Ulcers can bleed, perforate the abdominal wall, or block the gastrointestinal tract.stomachduodenum 3. Carcinoma Gaster 4.Dyspepsia : adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. 5. Achlorhydria
25
Referensi Black, J.M. & Matassarin E, (1997). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for continuity of care. J.B. Lippincott.co. Barbara C.L & Wilma J.P. (2006). Essentials of Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Ignativicius & Bayne. (2001). Medical and Surgical Nursing. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Doenges, M. E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, edisi 3. Jakarta: EGC. Price, S. A., 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6. Jakarta: EGC. R. Syamsuhidayat Buku Ajar Ilmu Bedah; EGC; Jakarta; 1997. Artikel & jurnal terkait
26
Macam-Macam Penyakit
27
1. Rongga Mulut a.Kelainan Kongenital Labioschisis dan Palatoschisis Fordyce Tyroid Lingual b.Lesi Peradagan dan Ulseratif Ulkus Aftosa Infeksi Virus Herpes (Stomatitis Herpetika) Leukoplakia c.Kanker Rongga Mulut dan Lidah d.Kista Rongga Mulut e.Penyakit Kelenjar Liur Sialadentis (Peradangan Kelenjar Liur) Pleomorphic adenoma (Tumor Kelenjar Liur) f.Gigi, Gusi dan Periodonti Caries Gigi Ginggivitis Periodontitis
28
Labioschisis dan Palatoschisis Merupakan kegagalan tumbuh bibir maupun palatum yang bersifat sporadik maupun turunan.
30
Fordyce Oral Adalah : kelenjar sebasea di mukosa oral, kadang-kadang kelenjar sebasea ini mengalami hiperplasia sehingga terbentuk lesi nodular.
32
Thyroid Lingual Lingual tiroid adalah penyimpangan embriologis yang ditandai dengan adanya letak jaringan tiroid yang berada di posterior lidah (pretracheal)
34
Ulkus Aftosa / Canker Sore Merupakan lesi yang berupa ulkus kecil yang berukuran <5 mm, nyeri & dangkal
35
Infeksi Virus Herpes (Stomatitis Herpetika) Stomatitis herpetika adalah infeksi yg sangat sering ditemukan yang disebabkan oleh virus herpes simplek (HSV) tipe 1.
36
Leukoplakia Adalah suatu bercak/plak mukosa keputihan berbatas tegas yang disebabkan oleh penebalan epidermis atau hiperkeratosis. Etiologinya belum diketahui pasti, namun ada beberapa hipotesa al. : a. Merokok b. Penyalahgunaan alkohol c. Pnggunaan obat kumur yg berlebihan d. Radiasi e. Mikroorganisme f. trauma
38
Kanker Rongga Mulut dan Lidah Adalah : Karsinoma yang terletak di sekitar rngga mulut
39
Kista Rongga Mulut Adalah Rongga patologis dalam jaringan keras/lunak berisi cairan/semi cairan dikelilingi membrane epithel (epithelial lining) Etiologi : Proses Peradanga/infeksi, Trauma, Gangguan Pertumbuhan, Obstruksi/retensi kelenjar liur Patogenesis : Sel-sel epithelial proliferasi sel-sel tengah makin jauh dari tepi (sumber makanan) degenerasi mencair kista kecil Proliferasi kista besar. Jaringan Granulasi ( mengandung sel-sel peradangan) proliferasi Aksi enzim larut kista kecil bersatu kista besar Abses Menahun sel-sel Epithel Melekat pada tepi abses kista.
41
Sialadenitis (Peradangan Kelenjar Liur) Adl peradangan kelenjar liur mayor yg dsbbkan oleh bakteri, virus, atau proses autoimun. Yang dominan dr penyebab adlh infeksi virus gondongan (mumps) yg menyebbkan pembesaran semua kelenjar liur utama terutama kelenjar parotis. Kelenjar ini terasa panas, membengkak, nyeri tekan dan merupakan tempat serangan nyeri hebat sewaktu makan
43
Pleomorphic Adenoma (Tumor Kelenjar Liur) Kelenjar liur menghasilkan berbagai tumor. 80% tumor terjadi di kelanjar parotis dan sisanya di submandibula. Apapuntipenya tumor ini menyebabkan pembengkakan di sudut rahang
44
Caries Gigi Adalah : Suatu kedaan berupa degradasi jaringan keras gigi, enamel dan dentin oleh metabolit asam yang merupakan fermentasi karbohidrat terutama gula, oleh bakteri mulut. Etiologi : kurangnya kebersihan
46
Ginggivitis Adalah : Radang pada jaringan ginggiva yg bs bersifat akut, subakut, dan kronik. Biasanya krnik diemukan pada usia lanjut
48
Periodontitis Mrpkan kelanjutan ginggivitis simpleks yg kemudian meluas ke cementum, ligamentum periodontal, serta menyebabkan destruksi tulang alveola gigi.
50
2. Pharynx Faringitis Mrpkan peradangan pd dinding faring Etiologi : virus, bakteri, alergi, trauma, toksin
52
2. Esophagus a.Gangguan Anatomik dan Motorik Hernia Hiatus Akalasia Laserasi (Syndrom Mallory-Weiss) Varises b.Esofagitis c.Esophagus Barrett d.Ca. Esophagus
53
Hernia Hiatus Kondisi medis yang ditandai dengan penonjolan bagian atas lambung yang masuk ke dalam dada melalui diafragma dan menyebabkan segmen lambung membesar ke atas diafragma.
55
Akalasia Akalasia berarti “gagal relaksasi” kelainan motorik dari otot polos esofagus, dimana terjadi gangguan peristaltik otot esofagus yang menyeluruh disertai gangguan otot lingkar esofagus bagian bawah, gagal untuk relaksasi secara sempurna, sehingga mengakibatkan gangguan pengosongan esofagus.
57
Laserasi (Syndrom Mallory-Weiss) Robekan longitudinal pada esofagogastrik. Sering ditemukan pada pecandu alkohol dan klien dengan muntah hebat pada penyakit akut.
59
Ca. Esophagus Di esophagus jg dpt timbul tumor jinak bahkan karsinoma yg berasal dr mukosa skuamosa. Ca. Esophagus terdiri dr Ca. Sel skuamosa dan adenokarsinoma
60
Morfologi : Ca. Sel skuamosa didahului oleh prodoma lama displasia epitel mukosa, lesi awal tampak sbg penebalan mirip plak kecil dan putih/abu-abu di mukosa perkembangan sel karsinoma muncul kanker invansif dalam bbrp tahun Adenokarsinoma berasal dr mukosa displastik yg melapisi eshophagus barret, tampak sbg bercak datar atau meninggi pd mukosa yg utuh berkembang mnjdi massa nodular yg mmbesar. biasanya terletak di sepertiga distal esophagus dan menginvasi kardia lambung didekatnya
62
3. Lambung (Stomach) a.Gastritis Gastritis Akut Gastritis Kronis b.Ulkus Lambung Ulkus Peptikum Ulkus Lambung Akut c.Tumor Polip Lambung Ca. Lambung
63
Gastritis Akut Proses peradangan mukosa akut yang bersifat transien. Peradangan ini mungkin disertai perdarahan bahkan terlepasnya epitel mukosa superfisial (erosi)
64
Gastritis Kronis Peradangan mukosa kronis yang akibatnya menyebabkan atrofi mukosa atau metaplasi epitel
65
Ulkus Lambung Akut Merupakan defek mukosa lambung yang bersifat lokal dan akut. Biasa disebut Stress Elcer, karena biasanya etiologi dr stress lambung. Misalnya : trauma berat (tindakan bedah mayor, sepsis), luka bakar (asidosis sitemik), pajanan kronis obat yang mengiritasi lambung
66
Ulkus Peptikum Defek pada mukosa saluran cerna (lambung maupun duodenum) yang meluas melalui mukosa muskularis hingga submukosa atau lebih dalam dan bersifat kronis. Karena proses penyembuhannya lama
70
Polip Lambung Merupakan nodus/massa yang menonjol lebih tinggi drpd mukosa disekitarnya
72
Ca. Lambung Ca Lambung memperlihatkan 2 tipe morfologik yang dsebut intestinal dan difus. Intestinal : sel mukus lambung yg mengalamai metaplasia intestinal pada gastritis kronis. (lebih sering terjadi). Etiologi : makanan asap (karsinogenik), Gastritis kronis, infeksi helicobacter pylori, kelainan anatomi akibat gastrectomi, difus : timbul dr sel mukus lambung asli dan tidak berkaitan dengan gastritis kronis Etiologinya belum diketahui. Salah satu hipotesisnya mutasi Herediter-E kaderin (namun jarang terjadi)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.