Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SURVEILLANS MALARIA SURVEILLANS MALARIA Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SURVEILLANS MALARIA SURVEILLANS MALARIA Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans."— Transcript presentasi:

1

2 SURVEILLANS MALARIA SURVEILLANS MALARIA Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans

3 Fakta tentang Malaria 300 juta kasus malaria di seluruh dunia setiap tahun 9 dari 10 kasus terjadi di Afrika Satu orang di Afrika meninggal karena malaria setiap 10 detik Perempuan dan anak adalah kelompok yang paling berisiko Berdampak pada lima kali jumlah kombinasi penderita AIDS, lepra, cacar (measles) dan TBC

4 Fakta tentang Malaria dan Kehamilan 30 juta perempuan Afrika menjadi hamil setiap tahun Malaria adalah komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi Pada daerah endemik malaria, malaria dalam kehamilan menjadi penyebab: –15% anemia pada ibu –5–14% kejadian Bayi Berat Lahir Rendah –30% dari BBLR yang sebenarnya dapat dicegah

5 EPIDEMIOLOGI

6 World Health Organization: 40% populasi dunia hidup di daerah endemis malaria 300 juta terinfeksi malaria 1/3 nya menjadi penyakit klinis 1-2.7 juta kematian 80% di sub Sahara Afrika, 8% India, 12% beberapa negara

7 INDONESIA 46,2% populasi tinggal di daerah endemis 3,2 juta kasus kecurigaan malaria klinis 160.282 kasus konfirmasi laboratorium P. vivax :predominan di Jawa Bali P. falciparum: di luar Jawa Bali 1998-1999 : insidensi  15 juta penduduk mengidap malaria 13 propinsi KLB (1998-2001) Re-emerging disease

8 45 juta ibu hamil tinggal di daerah endemic malaria-23 juta di Afrika tinggal di daerah transmisi tinggi Malaria berakibat negatif pada ibu dan bayi: –Ibu Hamil 3-15 % meningkatkan anemia berat 10,000 kematian karena malaria dgn anemia –Bayi 8-14 % dari semua low birth weight 30 % of preventable low birth weight 3-8 % kematian bayi 75,000-200,000 kematian bayi/tahun

9 Moderate Endemic High Endemic Non Endemic Low Endemic Other country. MALARIA ENDEMIC AREAS 2003

10 Moderate Endemic High Endemic Non Endemic Low Endemic Other country. MALARIA OUTBREAK 2004

11 Karakteristik klinis dari infeksi plasmodium Parameter infeksi Plasmodium vivax P. ovaleP. malariaeP. falciparum Periode inkubasi 8-17 hari10-17 hari18-40 hari8-11 hari Gejala prodromal DerajatRingan-sedangRinganRingan-sedangRingan Pola awal demam Ireguler (48 jam)Reguler (48 jam)Reguler (72 jam)Continous remittent (48 jam) Periodisitas gejala 48 jam 72 jam36-48 jam Paroksismal awal DerajatSedang-beratRinganSedang beratBerat Durasi rata-rata10 jam 11 jam16-36 jam Limitasi parasitemia Eritrosit muda Eritrosit tuaSemua jenis eritrosit AnemiaRingan-sedangRinganRingan-sedangBerat Keterlibatan SSP JarangMungkinJarangSering Sindroma nefrotik MungkinJarangSeringJarang

12 Transmisi Malaria Disebabkan oleh parasit Plasmodium Disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif di malam hari Nyamuk tertular akan menggigit manusia Reproduksi parasit malaria terjadi dalam darah manusia Nyamuk menggigit orang terinfeksi dan selanjutnya menggigit dan menulari orang yang lain

13

14

15 MATA AIR / ALIRAN SUNGAI An.suncaicus An.subpictus An.aconitus An.barbirostris An.maculatus An.balabacensis An.maculatus An.balabacensis SAWAH/Kolam PERKEBUNAN RAWA / Laggon ( Mangrove ) HUTAN PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN VEKTOR MALARIA Subdit Malaria Dit PPBB Ditjen PPM & PL Deparetemen Kesehatan RI

16 Tempat Perindukan (Breeding Places) Subdit Malaria Dit PPBB Ditjen PPM & PL Deparetemen Kesehatan RI

17 TANDA-TANDA NYAMUK ANOPHELES SEWAKTU HINGGAP ATAU MENGGIGIT BADANNYA MENUNGGING. TEMPAT BERKEMBANGBIAK NYAMUK ANOPHELES PESAWAHAN, TAMBAK IKAN/UDANG YANG TIDAK TERURUS, RAWA-RAWA, GENANGAN AIR PAYAU, SUNGAI KECIL YANG AIRNYA JERNIH & MENGALIR LAMBAT, SAWAH DAN HUTAN. SIFAT KHUSUS MENGGIGIT MALAM HARI SESUDAH MENGGIGIT BIASANYA ISTIRAHAT DI DINDING DALAM RUMAH YANG GELAP, LEMBAB, DI BAWAH MEJA/TEMPAT TIDUR/LEMARI DLL.

18

19

20 Surveillance Surveillance is the ongoing systematic collection, collation, analysis and interpretation of data; and the dissemination of information to those who need to know in order that action may be taken

21 Adalah suatu penyakit yg akut maupun kronis yg disebabkan parasit plasmodium yg ditandai dg gejala demam berkala, menggigil dan sakit kepala serta sering diikuti dg anemia & limpa membesar. Adalah kegiatan yg terus - menerus, teratur dan sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data malaria untuk menghasilkan informasi yg akurat untuk mendukung upaya penanggulangan malaria yg cepat dan tepat.

22 Dari Pusk., Dinkes Kab., Dinkes Prop. s/d Pusat Swasta/dunia usaha, dokter praktek, mantri keliling, dll

23

24 Penemuan & Pengobatan Survey Pemb. Vektor C A T A T A N PELAPORANPELAPORAN A N A L I S I S PENYAJIANPENYAJIAN Pengumpulan data SDM & Logistik

25 PENGUMPULAN DATA DATA KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk / komposisi penduduk : - batasan edministratif - daerah endemis - topografi wilayah - usia - pekerjaan - tingkat pendidikan - sosial ekonomi

26 DATA EPIDEMIOLOGI - Stratifikasi wilayah - Angka kesakitan malaria klinis/positif - Angka kematian malaria positif/klinis - Situasi lingkungan dan perilaku masyarakat DATA ENTOMOLOGI - Bionomik vektor - Peta penyebaran, - Musim kepadatan - Efikasi einsektisida - Tempat perindukan)

27 DATA HASIL KEGIATAN PENANGGULANGAN - ACD & PCD - Survey2 ( MS, MFS, MBS) - IRS - Larvaciding - ITN / IBN - Biological Control - Source Reduction DATA SUMBER DAYA - Sarana dan peralatan yankes / pemberantasan vektor - Tenaga pelaksana - Anggaran operasional

28 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Proses Pencatatan – Pengecekan – Pengolahan B. Hasil pengolahan data mencakup Jumlah kasus malaria absolut Angka kesakitan malaria Pemetaan/stratifikasi wilayah Pola musim penularan Indeks curah hujan Catatan serial penyemprotan rumah

29 ANALISIS DATA Data Kasus Malaria Penyusunan perencanaan Menentukan puncak kasus Stratifikasi wilayah Malaria Penyusunan rencana pemberantasan Penyebaran angka malaria Penyebaran species vektor Peta reseptivitas wilayah Dampak hasil pemberantasan Indeks Curah Hujan Perencanaan dan perikiraan pelaksanaan aplikasi larvaciding Catatan serial penyemprotan Penilaian hasil penyemprotan rumah

30

31 Penderita yg setelah diobati masih demam/pos (7 hr setelah pengobatan) Penyelidikan epid pd semua pend. malaria klinis/pos (2 minggu s/d 1 bln yg lalu pernah menginap di luar daerah)

32 Kematian karena/diduga malarai Kasus malaria klinis per dusun/desa per minggu Kasus malaria positif per dusun/desa per minggu Kasus menurut kelompok umur dan jenis kelamin Penderita yg mendapat pengobatan klinis/radikal Penderita yg telah diobati masih demam/pos (7 hari setelah pengobatan) Penyelidikan epid pada semua penderita malaria klinis/pos (2 minggu s/d 1 bulan yg lalu pernah menginap di luar daerah) Kepadatan jentik & dewasa per bulan Perilaku vektor

33 Obat anti malaria (klorokuin, primakuin, sulfadoksin + pirimetamin, kina tablet, kina injeksi) Reagen Peralatan Kendaraan roda 2 & roda 4 jumlah penduduk per dusun : gol umur jenis kelamin pekerjaan tk pendidikan Curah hujan * Genangan air Pantai, persawahan, hutan, dll

34 Kematian karena/diduga malaria per puskesmas Kasus malaria klinis per minggu (W2) Pengobatan Vektor Logistik

35 Analisis Distribusi kasus, gol umur, sex. Distribusi kasus, gol umur, sex. Hubungan kasus dengan waktu Hubungan kasus dengan waktu Hubungan kasus dengan tempat/lingkungan Hubungan kasus dengan tempat/lingkungan Frekuensi dan kegiatan vector control Frekuensi dan kegiatan vector control Hubungan kasus dengan intervensi vektor Hubungan kasus dengan intervensi vektor Hubungan intervensi vektor dengan waktu Hubungan intervensi vektor dengan waktu Hubungan intervensi vektor dengan tempat Hubungan intervensi vektor dengan tempat

36 PELAPORAN KODEJENIS LAPORAN W1Utk melaporkan KLB / wabah baik pada unit kesehatan tk Puskesmas, Dinkes Kab, Dinkes Pro yg harus dilaksanakan dlm tempo 24 jam setelah KLB W1 PuUtk laporan KLB dari Puskesmas ke Dinkes kab. W1 KaUtk laporan KLB dari Dinkes Kab ke Dinkes Prop W1 PrUtk laporan KLB dari Dinkes Prop ke Ditjen PPm&PL dg kode W2Lap. Mingguan wabah Pada saat terjadi KLB, lap W2 dikirim dari Pustu ke Puskesmas dan diteruskan ke Dinkes Kab. W1/RSAdanya laporan KLB dari RS ke Dinkes Kabupaten atau Dinkes Propinsi

37 PELAPORAN KODEJENIS LAPORAN PU-1Lap. bulanan penemuan penderita puskesmas PU-2Lap. tahunan penemuan penderita puskesmas KA-1Lap. bulanan penemuan penderita Kabupaten KA-2Lap. tahunan penemuan penderita Kabupaten PR-1 PR-2 Lap. bulanan penemuan penderita propinsi Lap. tahunan penemuan penderita propinsi SKD-1Form SKD malaria dg pemeriksaan laboratorium SKD-2Form SKD malaria tanpa pemeriksaan laboratorium PRSLap. Penerimaan & Pengeluaran Racun Serangga PMSLap. Hasil Survey Malariometrik Stock RSCat. Harian Ka. Regu, penerimaan & pengeluaran racun serangga

38 KODEJENIS LAPORAN P-IBNLap. Pemolesan kelambu P-IRS1Cat. Harian penyemprot P-IRS2Cat. Ka. Regu penyemprot P-IRSLap. Pelaksanaan Penyemprotan rumah P-BCLap. Pelaksanaan biological control P-LCLap. Pelaksanaan larvaciding K-IRSLap. Hasil penyemprotan rumah dan SME K-IBNLap. Hasil pemolesan kelambu dan SME K-LCLap. Hasil larvaciding dan SME Pr-IRSLap. Hasil kegiatan IRS Pr-IBNLap. Hasil kegiatan pemolesan kelambu Pr-LCLap. Hasil kegiatan larvaciding

39 Ditjen PPM&PL Subdit Malaria KaderBidan Desa Pustu Puskesmas Dinkes PropinsiRumah Sakit Balai Labkesda Propinsi Dinkes KabupatenRumah Sakit

40 INVESTIGASI SUATU DAERAH DINYATAKAN TELAH TERJADI KLB APABILA DARI HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI: Proporsi kenaikan ≥2 kali dari kasus maksimum - Penderita malaria klinis - Penderita malaria positif Penderita P. falcifarum dominan Ada kematian dengan gejala malaria Ada keresahan masyarakat karena malaria

41 TidakYa Tidak Ya Tidak Ya Tidak Mass Fever Treatment MFT setiap 2 minggu sampai IRS selesai MDA + IRS MFT setiap 2 minggu kemudian sampai PR turun < 2% MDA Ada kasus balita positif di dalam rumah atau indikasi penularan MFT lanjutan bagi yang belum diobati PR >/= 20 % Konfirmasi KLB dgn MFS semua unit (maksimum 2 hari ) Ada kematian dengan gejala malaria atau keresahan masyarakat Dua kali bulan lalu, dua kali lalu atau melebihi jumlah periode yang sama tahun kasus maksimum Lanjutkan pemantauan dengan format SKD-KLB MoPI/MoMI naik ALUR PENANGGULANGAN KLB MALARIA


Download ppt "SURVEILLANS MALARIA SURVEILLANS MALARIA Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans Epidemiologi malaria Transmisi malaria Surveilans."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google