Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN.  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN.  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada."— Transcript presentasi:

1 FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN

2  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik. Tokoh Aliran Materialisme : Ludwig Feuerbach, Filsuf Jerman

3

4

5

6

7

8

9  Dualisme (dualism) berasal dari kata Latin yaitu duo (dua). Dualisme adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi, misalnya : Tuhan dengan alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan dll. Ada pula yang mengatakan bahwa dualisme adalah ajaran yang menggabungkan antara idealisme dan materialisme, dengan mengatakan bahwa alam wujud ini terdiri dari dua hakikat sebagai sumber yaitu hakikat materi dan rohani.

10  Orang yang pertama kali menggunakan konsep dualisme adalah Thomas Hyde (1700), yang mengungkapkan bahwa antara zat dan kesadaran (pikiran) yang berbeda secara subtantif. Jadi adanya segala sesuatu terdiri dari dua hal yaitu zat dan pikiran. Yang termasuk dalam aliran ini adalah Plato (427-347 SM), yang mengatakan bahwa dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan berwarna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan, hakikatnya hanya tiruan dari yang asli yaitu idea.

11  Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme secara etimologis berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Tokoh Emprisme : Francis Bacon, Thomas Hobes

12  Dalam paham empirisme, pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan, baik pengalaman lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman atau empiri melalui alat indera.

13 Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke 17 sampai akhir abad ke 18. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif 13 daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. Tokoh terkenal yang mempelopori adalah René Descartes (1590 – 1650)

14 Pada abad ke-17 terdapat beberapa tokoh kenamaan rasionalis seperti Plato sebagai pelopornya yang disebut juga sebagai rasionalisme “atau platonisme”. Pemikiran ini dilanjutkan oleh René Descartes yang juga dinyatakan sebagai bapak filsafat modern. Semboyannya yang terkenal adalah “cotigo ergo sum” (saya bepikir, jadi saya ada). Tokoh-tokoh lainnya adalah J.J. Roseau (1712 – 1778) dan Basedow (1723 – 1790), Spinoza (1632-1677) dan Leibniz (1645-1716). 14

15  Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menekankan rasio melahirkan berbagai macam aliran pemikiran. sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan indrawi. Dengan kata lain, bagi aliran ini pengetahuan kita tidak didasarkan pada pengalaman empiris, melainkan pada asas-asas a priori3 yang terdapat di dalam rasio 15

16  rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalims, dan menurut Edwards kata ini berakar dari bahasa Latin ratio yang berarti “akal”  Kaum rasionalis menganut coherence theory of truth, yakni pandangan bahwa kebenaran itu dicapai lewat koherensi asas-asas logis 16

17  Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal. Selain rasio, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.  Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegang bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran 17

18 Dalam Aliran Rasionalisme Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur melalui akal yang memenuhi syarat semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya dipakai untuk mempertegas pengetahuan yang diperoleh akal. Akal tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu atas dasar asas-asas pertama yang pasti. 18

19  Tokohnya Immanuel Kant  Kritisisme Kantian berusaha menyatukan rasionalisme dan empirisisme dalam semacam fenomenalisme “baru” 19 1724 -1804

20 Bagi Kant, manusialah aktor yang mengkonstruksi dunianya sendiri. Melalui a priori formal, jiwa manusia mengatur data kasar pengalaman (pengindraan) dan kemudian membangun ilmu matematika dan fisika. Melalui kehendak yang otonomlah jiwa membangun moralitas. Dan melalui perasaan (sentiment) manusia menempatkan realitas dalam hubungannya dengan tujuan tertentu yang hendak dicapai (finalitas) serta memahami semuanya secara inheren sebagai yang memiliki tendensi kepada kesatuan (unity)

21 Kant menyajikan studinya mengenai putusan sintetis apriori dalam Critique of Pure Reason. Karya ini dibagi menjadi tiga bagian:  Dalam Transcendental Aesthetic (Estetika Transendental), Kant menyelidiki unsurunsur pengetahuan yang masuk akal mengacu pada suatu bentuk apriori ruang dan waktu. Objek penelitian ini adalah untuk membuktikan matematika sebagai ilmu yang sempurna.  Karya Transcendental Analytic (Analitika Transendental) adalah sebuah penyelidikan ke dalam pengetahuan intelektual. Obyeknya adalah dunia fisik, dan ruang lingkupnya adalah membuktikan “fisika murni” (mekanik) sebagai ilmu yang sempurna

22  Objek penelitian dari Transcendental Dialectic (Dialektika Transendental) adalah realitas yang melampaui pengalaman kita; yaitu esensi Allah, manusia dan dunia. Kant mereduksikan objek-objek dari metafisika tradisional ini kepada “ide-ide,” yang tentangnya berputar-putar secara sia-sia, tanpa harapan untuk bisa tiba pada sebuah hasil yang pasti. yang sempurna

23 Antinomi-antinomi Immanuel Kant: Tesis: Selain kausalitas yang sesuai dengan hukum alam (dan karena itu perlu), ada kausalitas yang bebas. Antitesis: Tidak ada kebebasan; segala sesuatu di dunia ini terjadi sepenuhnya sesuai hukum alam. Tesis: Terdapat eksistensi pengada absolute tertentu yang perlu yang menjadi bagian dari dunia, entah sebagai bagian atau sebagai penyebabnya. Antitesis:Pengada absolute tertentu yang perlu itu tidak eksis, entah di dalam dunia ini atau di luarnya.

24 Antinomi-antinomi Immanuel Kant: Tesis: Dunia harus memiliki awal dalam waktu dan tertutup dalam dalam ruang yang terbatas. Antitesis: Dunia ini kekal dan tak-terbatas. Tesis: Materi pada akhirnya dapat dibagi menjadi bagian-bagian sederhana (atom atau monad-monad) yang pada dirinya tidak bisa lagi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Antitesis: Setiap benda material dapat dibagi, bahwa ada sesuatu yang sederhana yang sedang berada atau eksis di satu tempat tertentu di dunia ini.

25 Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, fikiran atau jiwa. Dunia mempunyai arti yang berlainan dari apa yang tampak pada permukannya. dealisme mengatakan bahwa realitas terdiri atas ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan bukan benda material dan kekuatan. Idealisme menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu daripada materi. 25

26  Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia.  Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya.  Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu 26

27 JENIS ALIRAN IDEALISME a. Idealisme Subyektif (Immaterialisme)  Idealisme subyektif diwakili oleh George Berkeley (1685- 1753), seorang filosof dari Irlandia. Ia lebih suka menamakan filsafatnya dengan immaterialisme. Menurutnya, hanya akal dan ide-idenyalah yang ada. Ia mengatakan bahwa ide itu ada dan ia dipersepsikan oleh suatu akal.  Berkeley menjawab bahwa ketertiban dan konsistensi alam adalah riil disebabkan oleh akal yang aktif yaitu akal Tuhan, akal yang tertinggi, adalah pencipta dan pengatur alam. Kehendak Tuhan adalah hukum alam. Tuhan menentukan urutan dan susunan ide-ide 27

28 b. Idealisme Obyektif  Kelompok idealis obyektif modern berpendapat bahwa semua bagian alam tercakup dalam suatu tertib yang meliputi segala sesuatu, dan mereka menghubungkan kesatuan tersebut kepada ide dan maksud-maksud dari suatu akal yang mutlak (absolute mind).  Hegel (1770-1831) memaparkan satu dari sistem- sistem yang terbaik dalam idealisme monistik atau mutlak (absolute). Pikiran adalah essensi dari alam dan alam adalah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Alam dalah proses pikiran yang memudar. Alam adalah Akal yang Mutlak (absolute reason) yang mengekpresikan dirinya dalam bentuk luar. 28

29 c. Idealisme Personal  Bagi kelompok personalis, alam adalah tata tertib yang obyektif, walaupun begitu alam tidak berada sendiri. Manusia mengatasi alam jika ia mengadakan interpretasi terhadap alam ini. Sains mengatasi materialnya melalui teori-teorinya; alam arti dan alam nilai menjangkau lebih jauh daripada alam semesta sebagai penjelasan terakhir.  Rudolf Herman Lotze (1817-1881) berusaha mendamaikan pandangan mekanik tentang alam yang ditimbulkan oleh sains dengan interpretasi idealis tentang kesatuan spiritual  Tokoh Idealisme Personal anatara lain Borden P Bowne (1847- 1910), Edgar Sheffield Brightman (1884-1953), 29

30  Anshari, H. Endang Saifuddin. 1981. Ilmu, Filsafat dan Agama. Cetakan ke-2. Surabaya: Bina Ilmu.  Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.  Suriasumantri, Jujun S. 1985. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Cetakan ke-3. Jakarta: Sinar Harapan.  Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Umum; Akal dan Hati sejak Tales sampai Capra. Edisi revisi. Bandung: Rosda Karya.


Download ppt "FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN.  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google