Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehjoni made joni Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Konstruksi dan utilitas gedung
2
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN PENGERTIAN Rancangan = desain Merancang = to design atau mendesain Perancang = desainer Rencana = plan Merencana = to plan atau mengplan Perencana = planner
3
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka kata- kata perencanaan dan perancangan dalam biro-biro konsultan digabung penggunaannya, karena mempunyai dua pengertian yang saling berkaitan. Sebelum melaksanakan penggambaran suatu bangunan sebaiknya kita harus terlebih dahulu mengetahui dasar-dasar dari perancangan sehingga apa yang akan digambar sesuai dengan yang dimaksudkan.
4
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Tujuan Dalam merancang suatu bangunan tentu saja tidak akan terlepas dari fungsi bangunan itu sendiri. Penampilan dan karakter antara bangunan satu dengan lainnya tentu berbeda, karena setiap bangunan mempunyai persyaratan masing-masing.
5
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Konstruksi Disini yang utama dalam bangunan harus kuat atau tidak mudah roboh. Adapun pemakaian sistem strukturnya tergantung juga dari perancang itu sendiri. Untuk itu dalam menggambar bangunan perlu pengetahuan tentang konstruksi karena sangat membantu dalam penyelesaian tugas.
6
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Keindahan (Estetika) Estetika disini menyangkut segi arsitektur sehingga keindahan disini harus menyesuaikan diri dengan tujuan/fungsi di samping konstruksinya. Jadi keindahan tidak boleh berdiri sendiri tanpa mengindahkan atau mempertimbangkan faktor- faktor lainnya. Hasil akhir dari penggambaran bangunan tidak hanya terletak indah dipandang tetapi apakah bangunan tersebut kalau digunakan berfungsi sesuai dengan tujuan dan harapan penghuninya.
7
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Biasanya dalam perancangan dibagi dalam beberapa kelompok gambar. Ada yang disebut gambar arsitektur, gambar sipil, gambar mekanik dan elektrik kesemuanya menjadi satu dalam komponen bangunan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam materi ini yang akan dibahas terutama menggambar bangunan gedung dalam hal denah, tampak, potongan, dan detail konstruksi yang berupa contoh dalam penggambaran bangunan.
8
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Menggambar Denah, Tampak, dan Potongan Untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan digambar maka terlebih dahulu memahami pengertian antara lain tentang denah, tampak, potongan, rencana pondasi, rencana atap, rencana kusen pintu dan jendela, rencana instalasi listrik dan detail konstruksi.
9
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Denah Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1 meter, sehingga gambar denah bangunan akan terlihat: – potongan dinding – potongan kolom – potongan kusen pintu dan jendela – gambar penempatan perabot – nama dan ketinggian suatu lantai ruangan – jarak antara dinding ke dinding yang lainnya – simbol bahan bangunan Gambar denah bangunan biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50, tergantung besar kecil gambar dan ukuran kertas gambar.
10
Analisa Site / Tapak Bangunan Hal hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan: – 1.Terhadap Approach. – 2..Terhadap Matahari Pagi – 3.Terhadap Kebisingan Jalan – 4.Terhadap View/Orientasi – 5.Zoning, – 6.Sirkulasi
11
Organisasi Ruang Ruang diklompokan menjadi 4 bagian : – 1.Area Umum ( Public Area) – 2..Area Semi Publik (Semi Public Area ) – 3.Area Pribadi ( Private Area) – 4.Area Pelayanan ( Private Area )
13
Organisasi Ruang 3.Area Pribadi ( Private Area) A.Ruang Tidur B.Ruang Tidur Anak C.Ruang Tidur Utama D.Ruang kerja/belajar dan KM dalam R,Perpustakaan
14
Organisasi Ruang 4.Area Pelayanan (Service Area ) A.Garase B.Dapur C.Ruang Penyimpanan /Gudang D.Ruang Cuci E.Ruang Seterika ( Kalau ada) F.Ruang Istirahat Pelayan.
15
Penentuan Ukuran Ruang Dalam menetapkan Jumlah dan ukuran ruang terlebih dahulu diadakan Inventarisasi Faktor- faktor yang menunjang penentuan ukuran ruang sesuai dengan kebutuhan. – Faktor tersebut adalah : a.Jumlah penghuni b.Kebiasaan penghuni c.Ukuran versil tanah d.Studi ruangan
16
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PENGHUNI : 1.Bapak. 2..Ibu. 3.Anak 1. 4.Anak 2. 5. Pembantu KEBUTUHAN RUANGM KEBUTUHAN RUANG: 1.K.TIDUR UTAMA ; 1 7.T.CUCI : 1 2.K.TIDUR ANAK : 2 8.DAPUR : 1 3.K.PEMBANTU : 1 9.GUDANG : 1 4.R.KELUARGA : 1 10.R.SETERIKA : 1 5.R.TAMU : 1 11.KM/WC : 1 6.R.MAKAN : 1 12.GARASE : 1
17
PRIVAT SEMI PUBLIK SEMI PRIVAT PUBLIKOPERATIF TENANG ISOLASI BISING ZONING
18
KETERANGAN 1.TENANG : ZONA yg memerlukan suasana tenang dan nyaman 2.ISOLASI : ZONA area peralihan antara area Tenang dan Bising 3.BISING : ZONA area dominan terjadi suasana ramai 4. PRIVAT : Zona area yg bersifat privat atau pribadi 5.SEMI PUBLIK : Zona area antara yg bersifat pribadi dan umum 6. SEMI PRIVAT : Zona area antara yg bersifat pribadi dan umum 7.PUBLIK : Zona area yg bersifat umum/ramai 8.OPERATIF : Zona area operatif,servise,pelayanan
19
Service Semi publik privat publik MACAM MACAM ALTERNATIF ZONA Service Semi Publik Publik Privat Service Semi Publik PublikPrivat Alternatif 1 Alternatif 3 Alternatif 2
20
rr R R.Cuci R.Setrika R.Tdr. Anak KM/WC R.Kerja R.Tdr. Utama Gudang R.Keluarga R.Makan R.Tamu Main Entrance SERVICE PRIVATPRIVAT SEMI PUBLIK PUBLIKPUBLIK STRUKTUR ORGANISASI RUANG Dapur
32
Ketentuan Luas Bangunan Terhadap Luas Tanah Persil Bangunan Rumah Tinggal : – Luas Bangunan: 60 % dari Luas Persil – Luas Lahan Terbuka: 40 % dari Luas Persil Bangunan Gedung ( Sekolah,Perkantoran,Dll): – Luas Bangunan: 70 % dari Luas Persil – Luas Lahan Terbuka: 30 % dari Luas Persil
33
Garis Sempadan Garis sempadan ada 2 jenis yaitu 1.Garis Sempadan Bangunan,yaitu garis batas antara konstruksi bangunan terdepan dengan jalan ( as Jalan ) di depan bangunan tersebut. – Standar ukuran garis sempadan ini,mengacu pada peraturan daerah setempat. – Secara umum garis sempadan ini diukur dari as jalan Ke konstruksi bangunan terdepan : selebar jalan di tambah 1.5 meter. Atau kalau lebar jalan kurang dari 2 meter, maka garis sempadan diambil 5 meter.
34
Garis Sempadan Garis sempadan ada 2 jenis yaitu 2.Garis Sempadan Pagar,yaitu garis batas antara Pagar bangunan dengan jalan ( as Jalan ) di depan bangunan tersebut. – Standar ukuran garis sempadan ini,mengacu pada peraturan daerah setempat. – Secara umum garis sempadan ini diukur dari as jalan Ke pagar terdepan : setengah lebar jalan di tambah Lebar saluran / got + 1.5 meter. Atau kalau lebar jalan kurang dari 2 meter, maka garis sempadan diambil 5 meter.
35
Langkah Menggambar Denah Secara Manual 1. Menggambar Garis As Tembok 2. Menggambar garis Ketebalan Tembok 3.Menggambar Simbol Kusen pintu jendela 4.Membuar garis arsir tembok 5.Membuat garis atap 6.Menggambar aksesories ruangan 7.Menulis Nama Ruangan 8.Membuat garis dan dimensi ruangan. 9.Menulis Judul Gambar dengan skalanya.
45
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Tampak Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan secara tegak lurus, sesuai arah instruksi atau kode yang diberikan. Misalnya tampak muka, tampak samping kanan, tampak utara atau tampak A1. Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan jendela, model bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan. Adapun skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan denah yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang diinginkan atau kertas yang digunakan.
46
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Potongan Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang bangunan atau konstruksi arah tegak sesuai dengan kode atau petunjuk arahnya. Kode atau arah potongan biasanya ditunjukkan pada gambar denah. Gambar yang terlihat berupa penampang gambar pondasi yang digunakan, lantai, dan dinding. Di samping itu, juga ketinggian plafon dan lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan ukuran kayu yang digunakan serta ketinggian bangunan. Skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan denah dan tampak yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang diinginkan dan ukuran kertas gambar.
47
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Rencana pondasi Rencana pondasi merupakan gambar penempatan pondasi (pondasi pelat setempat atau pancang) dan pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak antarpondasi ditentukan ukurannya. Dan gambar ini akan digunakan dalam pembuatan papan piket (bouwpalk) yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam penggalian. Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas yang digunakan.
48
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Rencana atap Rencana atap merupakan gambar rencana penempatan kuda-kuda, nok, gording, kaso dan reng yang ditentukan jarak dan penampang kayu atau bahan yang digunakan. Ukuran penampang dan jarak bahan yang digunakan tergantung penutup atap yang dipakai. Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas yang digunakan.
49
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Rencana kusen pintu dan jendela Denah rencana kusen pintu dan jendela merupakan gambar penempatan bentuk kusen pintu dan jendela pada dengan bangunan di samping juga sebagai penjelasan arah bukaan pintu dan jendela. Dengan kode yang dibuat diharapkan dalam gambar detail kusen pintu dan jendela tidak akan menjadikan salah dalam pembuatan ataupun dalam pemasangan nantinya. Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besaran dan kertas gambar.
50
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Rencana instalasi listrik Merupakan gambar penempatan titik lampu dan jenis lampu yang digunakan serta sakelar dan stop kontak yang diperlukan sehingga dapat menghitung kebutuhan bahan untuk keperluan penerangan. Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50.
51
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Detail konstruksi Gambar detail konstruksi merupakan gambar penjelas suatu konstruksi tertentu yang diperlukan. Gambar penjelas biasanya lebih besar agar dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan yang digunakan. Gambar penjelas biasanya menyangkut tentang ukuran lubang dan cowakan serta penempatan konstruksinya. Bentuk gambar dapat hanya berupa tampak denah, muka dan samping atau denah, tampak muka dan potongan melintang. Dan bilamana bentuk konstruksinya cukup sulit untuk dimengerti dengan gambar aksometri maka perlu juga digambarkan secara gambar isometri atau proyeksi miring.
52
MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ; 1 : 5 ; 1 : 10 atau 1 : 20 sesuai dengan kebutuhan dan kejelasan gambar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.