Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

K ONSEP DASAR NYAMAN NYERI By : Ns. Suhartatik, S.Kep., M.Kes.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "K ONSEP DASAR NYAMAN NYERI By : Ns. Suhartatik, S.Kep., M.Kes."— Transcript presentasi:

1 K ONSEP DASAR NYAMAN NYERI By : Ns. Suhartatik, S.Kep., M.Kes

2 D EFINISI K EBUTUHAN R ASA N YAMAN Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).

3 K ENYAMANAN MESTI DIPANDANG SECARA HOLISTIK YANG MENCAKUP EMPAT ASPEK YAITU : 1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. 2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial 3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan). 4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

4 PENGERTIAN Muenurut LONG,1996,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt subjektif,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan menjelaskanya perasaan tersebut. Menurut PRIHARJO,1992, perasaan tidak nyaman baik ringan maupun berat Artur C Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri. Scrumum mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional.

5 I STILAH DALAM NYERI 1. Nosiseptor : Serabut syaraf yang mentransmisikan nyeri 2. Non-nosiseptor : Serabut syaraf yang biasanya tidak mentransmisikan nyeri 3. System nosiseptif : System yang teribat dalam transmisi dan persepsi terhadap nyeri 4. Ambang nyeri : Stimulus yang paling kecil yang akan menimbulkan nyeri 5. Toleransi nyeri : intensitas maksimum/durasi nyeri yang individu ingin untuk dapat ditahan

6 SIFAT NYERI 1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi 2. Nyeri bersifat subyektif dan individual 3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah 4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien 5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya 6. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis 7. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan 8. Nyeri mengawali ketidakmampuan 9. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal

7 K ARAKTERISTIK N YERI (PQRST) P (pemacu) : faktor yg mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri Q (quality):seperti apa-> tajam, tumpul, atau tersayat R (region) : daerah perjalanan nyeri S (severity/SKALA NYERI) : keparahan / intensitas nyeri T (time) : lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri

8 T AHAPAN F ISIOLOGI N YERI 1. Tahap Trasduksi Stimulus akan memicu sel yang terkena nyeri utk melepaskan mediator kimia (prostaglandin, bradikinin, histamin, dan substansi P) yg mensensitisasi nosiseptor Mediator kimia akan berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik

9 2. T AHAP T RANSMISI Terdiri atas 3 bagian : Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut A-delta dan serabut C) ke medula spinalis Transmisi nyeri dari medula spinalis ke batang otak dan thalamus melalui jaras spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan lokasi nyeri Impuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik motorik, tempat nyeri di persepsikan

10 3. T AHAP P ERSEPSI Tahap kesadaran individu akan adanya nyeri Memunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk mengurangi kompenen sensorik dan afektif nyeri

11 4. T AHAP M ODULASI Disebut juga tahap desenden Fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal2 kembali ke medula spinalis Serabut desenden itu melepaskan substansi (opioid, serotonin, dan norepinefrin) yg akan menghambat impuls asenden yg membahayakan di bag dorsal medula spinalis

12 K LASIFIKASI N YERI 1. Berdasarkan sumbernya a. Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar). (ex: terkena ujung pisau atau gunting) b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pembuluh Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lebih lama daripada cutaneous. (ex: sprain sendi) c. Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan

13 2. B ERDASARKAN PENYEBAB : a. Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur) b. Psycogenic. Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya) Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut

14 3. B ERDASARKAN LAMA / DURASINYA Nyeri akut. Nyeri akut biasanya awitannya tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik. N yeri kronik. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu

15 B ERDASARKAN LOKASI / LETAK a. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain) b. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab c. Intractable pain. Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna) d. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis

16 P ADA PRAKTEK KLINIS SEHARI - HARI KITA MENGENAL 4 JENIS NYERI : 1. Nyeri Nosiseptif Nyeri dengan stimulasi singkat dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan. Pada umumnya, tipe nyeri ini tidak memerlukan terapi khusus karena perlangsungannya yang singkat. Nyeri ini dapat timbul jika ada stimulus yang cukup kuat sehingga akan menimbulkan kesadaran akan adanya stimulus berbahaya, dan merupakan sensasi fisiologis vital. Intensitas stimulus sebanding dengan intensitas nyeri. Contoh: nyeri pada operasi, nyeri akibat tusukan jarum, dll.

17 2. N YERI I NFLAMATORIK Nyeri dengan stimulasi kuat atau berkepanjangan yang menyebabkan kerusakan atau lesi jaringan. Nyeri tipe II ini dapat terjadi akut dan kronik dan pasien dengan tipe nyeri ini, paling banyak datang ke fasilitas kesehatan. Contoh: nyeri pada rheumatoid artritis.

18 3. N YERI N EUROPATIK Merupakan nyeri yang terjadi akibat adanya lesi sistem saraf perifer (seperti pada neuropati diabetika, post-herpetik neuralgia, radikulopati lumbal, dll) atau sentral (seperti pada nyeri pasca cedera medula spinalis, nyeri pasca stroke, dan nyeri pada sklerosis multipel).

19 4. N YERI F UNGSIONAL Bentuk sensitivitas nyeri ini ditandai dengan tidak ditemukannya abnormalitas perifer dan defisit neurologis. Nyeri disebabkan oleh respon abnormal sistem saraf terutama hipersensitifitas aparatus sensorik.

20 S TIMULUS N YERI Seseorang dapat Menoleransi menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya: 1. Motorik disebabkan karena Gangguan dalam jaringan tubuh Tumor, spasme otot Sumbatan dalam saluran tubuh Trauma dalam jaringan tubuh 2. Thermal (suhu) Panas dingin yang ekstrim 3. Kimia Spasme otot dan iskemia jaringan

21 T EORI N YERI Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu : 1. Teori spesifik ( Teori Pemisahan) Teori yang mengemukakan bahwa reseptor dikhususkan untuk menerima suatu stimulus yang spesifik, yang selanjutnya dihantarkan melalui serabut A delta dan serabut C di perifer dan traktus spinothalamikus di medulla spinalis menuju ke pusat nyeri di thalamus

22 T EORI POLA ( PATTERN ) Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat saraf perifer dan stimulus tertentu menimbulkan pola aksi potensial tertentu. Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri

23 3. T EORI KONTROL GERBANG ( GATE CONTROL ) Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri

24 4. T EORI T RANSMISI DAN I NHIBISI. Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiter yang spesifik. Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls- impuls pada scrabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogcn opiate sistem supresif.

25 M ASALAH -M ASALAH P ADA K EBUTUHAN R ASA N YAMAN (B EBAS N YERI ) Masalah-masalah pada kebutuhan rasa nyaman (bebas nyeri) diartikan sesuai klasifikasi nya. Yaitu: 1. Nyeri menurut tempat dan sumbernya Peripheral pain Superficial pain (nyeri permukaan) Dreppain (nyeri dalam) Defereed ( nyeri alihan)

26 Nyeri fisik : Nyeri fisik disebabkan karena kerusakan jaringan yang timbul dari stimulasi serabut saraf pada struktur somatik viseral. Nyeri somatic : Nyeri yang terbatas waktu berlangsungnya kecuali bila diikuti kerusakan jaringan diikuti rasa nyeri pada sigmen spinal lokasi tertentu. Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya karena lokasinya dari organ yang sakit ke seluruh tubuh. Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi karena perangsangan system saraf pusat,spinal cord,batang otak,dll. Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab mekanik, tetapi akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik..

27 2. N YERI MENURUT SIFATNYA Seperti diiris benda tajam Seperti ditusuk pisau Seperti terbakar Seperti diremas-remas

28 3. M ENURUT BERAT DAN RINGANNYA Nyeri ringan : Nyeri yang intensitasnya ringan Nyeri sedang : Nyeri yang intensitasnya menimbulkan reaksi Nyeri Berat : Nyeri yang intensitasnya tinggi

29 4. M ENURUT WAKTUNYA Nyeri Kronis - Berkembang secara progresif selama 6 bulan lebih - Reaksinya menyebar - Respon parasimpatis - Penampilan Depresi dan menarik diri - Pola serangan tidak jelas. Nyeri akut - Berlangsung singkat kurang dari 6 bulan - Terelokasi - Respon system saraf parasimpatis - Penampilan: Gelisah, cemas - Pola serangan jelas

30 F AKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI a. Usia b. Lingkungan c. Keadaan fisik d. Pengalaman masa lalu e. Mekanisme penysuaian diri f. Nilai-nilai budaya

31 P ENILAIAN TINGKAT NYERI Skala nilai menurut Mc. Gill 0 = tidak Nyeri 1 = Nyeri ringan 2 = Tidak menyenangkan 3 = Nyeri menekan 4 = Sangat Nyeri 5 = Nyeri yang menyiksa Skala penilaian expresi wajah nyeri (whole dan Wrong) Skema tubuh (body outline) Skala numeric 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

32 P ENYEBAB R ASA N YERI a. Trauma Trauma mekanik : benturan, gesekan, dll Trauma thermis : panas dan dingin Trauma Chermis :tersentuh asam/basa kuat b. Neoplasama Neoplasama jinak Neoplasma ganas c. Peradangan : Abses,pleuritis,dll d. Gangguan pembuluh darah e. Trauma psikologis

33 S EKIAN & TERIMA KASIH


Download ppt "K ONSEP DASAR NYAMAN NYERI By : Ns. Suhartatik, S.Kep., M.Kes."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google