Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan."— Transcript presentasi:

1 6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

2 6-2 TUJUAN PENCEGAHAN INFEKSI  Bagian dari kualitas pelayanan IVA  Mencegah infeksi silang dalam prosedur IVA.  Menurunkan risiko transmisi penyakit menular seperti Hepatitis B dan AIDS

3 ISTILAH-ISTILAH TINDAKAN PI (MATI) DEKONTAMINASI CUCI-BILAS (80%) DTT(95%) STERILISASI (100%) 6-3 (HIDUP)

4 6-4 Aplikasi Kewaspadaan Standar  Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi  Membudayakan cuci tangan  Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu, masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan)  Penggunaan aseptik dan antiseptik  Memproses instrumen agar aman digunakan  Budaya aman dalam setiap prosedur  Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat

5 6-5 Cucitangan dan asepsis/antisepsis Barier Protektif Mengelola benda tajam Mengelola limbah Memproses peralatan

6 6-6 Beberapa cara mengurangi risiko transmisi penyakit  Diantara klien-petugas  Cuci tangan  Gunakan Barier Protektif  Sarung tangan  Pelindung mata (kacamata, masker)  Apron/Celemek  Budaya aman di tempat kerja  Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik bekas pakai  Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda tajam

7 6-7 CUCI TANGAN  Saat datang dan pulang dari tempat kerja  Sebelum dan setelah memeriksa klien  Sebelum dan setelah pakai sarung tangan  Setelah terpapar darah atau sekret tubuh  Setelah tersentuh material berbahaya/toksik  Sebelum dan setelah makan  Setelah menggunakan toilet/buang air

8 6-8 Mencuci tangan Gunakan sabun, air bersih mengalir 10-15 detik dan pakai handuk pribadi atau tissue Sebagai alternatif, dapat gunakan bilasan alkohol- gliserin (asalkan tangan tak kotor secara fisik)  

9 6-9 Larutan Alkohol/Gliserin  Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100 ml larutan alkohol 60-90%.  Tuangkan sebanyak 3 to 5 ml dan gosokkan pada kedua belah tangan selama 2-5 menit, diperlukan sejumlah 6-10 ml untuk keseluruhan proses. Formula

10 6-10 Cuci tangan pra-bedah  Gunakan larutan antiseptik (bila tersedia) dan bilas dengan air bersih mengalir  Gunakan sikat halus untuk membersihkan kuku  Gunakan spons untuk membersihkan kulit  Keringkan tangan dan lengan dengan handuk

11 6-11 INGAT !  Klien kontrasepsi, umumnya adalah orang yang sehat dan status tersebut harus tetap terjaga saat dan setelah pelayanan diberikan  Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus dilaksanakan secara hati-hati dan benar.  Tingginya angka infeksi pascatindakan menunjukkan rendahnya mutu pelayanan

12 6-12 Barier Protektif  Gunakan kacamata pelindung, masker, celemek dan sepatu tertutup.

13 6-13 Gunakan sarung tangan Saat melakukan tindakan bedah Saat memegang atau menyentuh peralatan bekas pakai Ketika membuang limbah

14 6-14 PERLINDUNGAN TRANSMISI PENYAKIT BAGI PETUGAS KESEHATAN  Kebanyakan infeksi terjadi akibat paparan dengan darah atau cairan tubuh pasien yang secara klinis belum menunjukkan gejala adanya penyakit  Aplikasikan budaya bersih dan aman seperti cuci tangan dan memakai sarung tangan.  Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur antisepsis  Proses peralatan dan sarana kesehatan

15 6-15 Risiko Transmisi Penyakit  Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum suntik dari pasien dengan HIV positif adalah 4 : 1000  Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum suntik dari pasien dengan HBV positif adalah 27 - 37 : 100

16 6-16 Mencegah Luka Tusuk  Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau memindah-tangankan benda/instrumen tajam  Pilih media/penghantar instrumen tajam yang sesuai (misalnya: wadah logam)  Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum atau memasang skalpel/pisau bedah  Beritahukan pada operator bahwa anda akan memberikan instrumen tajam yang diminta

17 6-17 Mencegah Luka Tusuk  Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona aman sebagai penghantar instrumen tajam

18 6-18 Mencegah Luka Tusuk Gunakan klem atau pemegang jarum saat memasang atau melepaskan pisau bedah atau instrumen tajam lain yang harus disatukan atau dipisahkan

19 6-19 Eradikasi mikroorganisme di peralatan bekas pakai melalui berbagai tingkatan proses Memproses peralatan bekas pakai:  Dekontaminasi  Cuci dan Bilas  Disinfeksi Tingkat Tinggi  Sterilisasi

20 DTT  Merebus  Mengukus  Kimiawi Tahapan Proses peralatan Sterilisasi  Kimiawi  Uap panas tekanan tinggi  Panas kering Keringkan,dinginkan, simpan atau siap pakai Dekontaminasi Cuci dan Bilas

21 Bersihkan kedua tangan dengan larutan yang telah disiapkan Bersihkan kedua tangan dengan larutan yang telah disiapkan SARUNG TANGAN Sarung Tangan sekali pakai LEPASKAN Sarung tangan pakai ulang Lepaskan sisi dalam keluar Rendam dalam larutan yang telah disiapkan Cuci dan keringkan dengan dianginkan Disinfeksi Tingkat Tinggi atau Sterilisasi Letakkan di wadah yang sesuai 15-20 min.

22 Ref : ILD และ WHO (GLOBAL Programme on Aids. WHO, 1211 Geneva, Switzerland) Ref : ILD และ WHO (GLOBAL Programme on Aids. WHO, 1211 Geneva, Switzerland) DISINFEKSI TINGKAT TINGGI DISINFEKSI TINGKAT TINGGI 1. Rebus 2. Uap 3. Panas kering 4. Disinfeksi kimiawi – hanya dipakai bila perlu

23 Pakai sarung tangan baru, Pakai sarung tangan baru, bersihkan probe dan cryotip dengan ethyl alkohol 70 % Alat Krioterapi Lepas cryotip Lepas cryotip Lepas pelindung plastik (plastic sleeve) dari cryotip Lepas pelindung plastik (plastic sleeve) dari cryotip

24 Diamkan sampai kering Diamkan sampai kering Masukkan penahan karet (rubber stopper) Masukkan penahan karet (rubber stopper) Cuci cryotip dan plastic sleeve dengan air & sabun Rendam dalam larutan > 20 menit Alat Krioterapi

25

26 6-26 Dekontaminasi  Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5% segera setelah digunakan.  Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.  Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin 0,5%.

27 6-27 Pencucian  Cuci dengan air bersih dan sabun atau deterjen  Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih  Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan  Buka engsel atau sambungan peralatan  Bilas merata dengan air bersih.

28 6-28 Desinfeksi Tingkat Tinggi (Perebusan)  Susun peralatan hingga terendam dalam air  Rebus hingga mendidih dalam panci bertutup.  Hitung waktu dari saat air mulai mendidih hingga 20 menit untuk proses DTT  Jangan menambah sesuatu ke dalam panci setelah penghitungan waktu dimulai  Keringkan di udara terbuka sebelum disimpan.

29 6-29 Desinfeksi Tingkat Tinggi (Pengukusan) Susun peralatan/sarung tangan agar semua bagian terpapar uap dan tak terendam air pengukus Kukus hingga keluar uap air dari pengukus dan mulai saat itu, hitung hingga 20 menit Jangan menambah air atau peralatan selama pengukusan berlangsung

30 6-30 Desinfeksi Tingkat Tinggi secara Kimiawi  Masukkan peralatan kedalam larutan dekontaminan yang tersedia  Rendam selama 20 menit.  Bilas dengan air DTT  Biarkan kering sebelum digunakan dan disimpan.

31 6-31 Sterilisasi Autoklaf 106 kPa, 121°C, 20 menit & 30 menit (tanpa bungkus & terbungkus) Kimiawi Rendam dalam Glutaraldehida selama 10 jam Panas kering 170 ° C selama 60 menit atau 160 ° C selama 120 menit

32 6-32 Menyiapkan kulit atau mukosa untuk prosedur pembedahan  Jangan menggunakan pisau cukur pada area pembedahan  Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi lapangan pandang operator  Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.  Bersihkan area operasi dengan sabun.  Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara secara melingkar atau atas-bawah

33 6-33 Mengamankan atau membuang instrumen tajam Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor atau tusukan Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau dimasukkan ke dalam wadah tersebut Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan tangan   

34 6-34 Mengelola Limbah  Untuk mencegah infeksi atau cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas pengelola limbah  Menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar  Pisahkan limbah terkontaminasi dan non- kontaminasi  Masukkan bahan-bahan terkontaminasi kedalam pembungkus tahan bocor atau kantong plastik.  Dibuang secara dibakar atau ditanam.

35 6-35 Rangkuman u Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar u Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan taat azaz agar diperolrh hasil maksimal dan memenuhi syarat u Pencegahan Infeksi tidak selalu berati penambahan biaya, yang paling penting adalah pembudayaan lingkungan bersih dan aman serta menumbuhkan perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga kualitas pelayanan

36 TERIMA KASIH 6-36


Download ppt "6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google