Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira."— Transcript presentasi:

1 INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira

2 Paradigma itu apa?  Paradigma adalah “a basic set of beliefs that guide action. Paradigms deal with first principles, or ultimates” (Denzin dan Lincoln, (1994)  Paradigma adalah “a set of assumptions and perceptual orientations shared by members of a research community” (Given, 1990)  Paradigma adalah “a basic set of beliefs that guide action”, (Guba (dalam Cresweel, 2007 Paradigma adalah suatu cara pandang tentang sesuatu yang di dalamnya mengandung sejumlah asumsi, teori, model dan solusi tertentu mengenai pokok persoalan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian

3 Interpretive Paradigm Burrell & Morgan

4 Paradigma Interpretif berakar pada sociology of regulation dengan sudut pandang subjektif. Perhatian utamanya ada pada bagaimana memahami dunia sebagaimana adanya, memahami tabiat fundamental dari dunia sosial dari pengalaman subjektif. Paradigma ini berupaya untuk menjelaskan dalam dunia kesadaran seseorang dan subjektivitas, dalam bingkai rujukan orangyang terlibat langsung, bukan sebagai pengamat.

5 Interpretive Paradigm Chua Interpretive Sociology: 1.Phenomenology 2.Hermeneutics 3.Phenomenological Sociology

6 1.Ethnomethodology 2.Phenomenological Symbolic Interactionism Interpretive Paradigm Burrell & Morgan

7 Interpretive Paradigm Chua Mainstream (Positivism) Interpretive Critical Paradigms

8 AssumptionsMainstreamInterpretiveCritical Beliefs About Knowledge 1.Teori terpisah dari pengamatan 2.hipotetis-deduktif dari penjelasan ilmiah diterima 3.Metode kuantitatif dalam pengumpulan dan analisis. 1.Mencari penjelasan ilmiah tentang niat manusia 2.Study Etnografi, Studi kasus, dan Observasi Partisipan 1.Kriteria untuk menilai teori bersifat temporal dan terikat konteks. 2.Sejarah, penelitian etnografi dan studi kasus Beliefs About Physical and Social Reality 1.Realitas empiris bersifat objektif dan eksternal terhadap subjek. 2.Tujuan tunggal maksimalisasi utilitas diasumsikan untuk individu dan perusahaan. 3.Masyarakat dan organisasi pada dasarnya stabil; 1.Semua tindakan memiliki makna dan niat yang secara retrospektif diberkahi dan didasarkan pada praktik sosial dan historis 2.Asusmsi Tatanan social stabil 1.Manusia memiliki potensi batiniah yang teralienasi (dicegah dari kemunculan penuh) melalui mekanisme restriktif. Relationship Between Theory and Practice 1.Akuntansi menentukan cara, bukan tujuan. 2.Penerimaan struktur kelembagaan yang masih ada. 1.Teori hanya berusaha menjelaskan tindakan dan memahami bagaimana tatanan sosial diproduksi dan direproduksi. 1.Teori memiliki imperatif kritis: identifikasi dan penghapusan praktik dominan dan ideologis Interpretive Paradigm Chua

9 Keyakinan akan Realitas Fisik dan Sosial 1.Realitas sosial muncul, diciptakan secara subyektif, dan diobyektifikasi melalui interaksi manusia. 2.Semua tindakan memiliki makna dan niat yang secara retrospektif diberkahi dan didasarkan pada praktik sosial dan historis. 3.Tatanan sosial diasumsikan. Konflik dimediasi melalui skema umum makna sosial. Keyakinan mengenai Pengetahuan 1.Penjelasan ilmiah tentang niat manusia dicari. Kecukupan mereka dinilai melalui kriteria konsistensi logis, interpretasi subyektif, dan kesepakatan dengan interpretasi akal sehat aktor. 2.Pekerjaan etnografi, studi kasus, dan observasi partisipan didorong. Aktor belajar di dunia sehari-hari mereka. Hubungan Antara Teory dan Praktik Teori hanya berusaha menjelaskan tindakan dan memahami bagaimana tatanan sosial diproduksi dan direproduksi

10 Interpretive Paradigm Creswell Narrative Research Phenomenology Grounded Theory Ethnography Case Studies

11 Interpretive Paradigm Creswell

12

13 METODE PENELITIAN DALAM PARADIGMA INTERPRETATIF Dikutif dari presentasi Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.Yang disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi di Universitas Lampung, 24-26 Agustus 2016

14 Pengumpulan Data Penentuan Sampel dan Informan  Penentuan sampel tidak dimaksudkan untuk mendapatkan representasi data yang bertujuan generalisasi temuan  Tetapi dimaksudkan untuk menghasilkan deskripsi temuan yang luas dan mendalam mengenai suatu fenomena  Temukan informan-informan kunci untuk mengungkap dibalik yang tampak  Kembangkan strategi yang kontekstual

15 Metode Pengumpulan Data  Wawancara/Interviews  Observasi berpartisipasi  Dokumentasi  Catatan-catatan dalam arsip  Artefak fisik/Physical artefacts (technological devices, tools or instruments, a work of art)

16 Keabsahan Data  Keterandalan: - Kredibilitas (keterpercayaan) - Dependabilitas (ketergantungan) - Konfirmabilitas (kepastian)  Triangulasi  Ketekunan dalam pengamatan  Hubungan yang empatik  Penjelasan secara kontekstual

17 Analisis dan Interpretasi Data (1)  Analisis data meliputi proses aktifitas mengorganisasikan dan mengurutkan data  Berlangsung dinamis yang dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data  Mereduksi data berdasarkan pada suatu kategori data  Kategori dapat didasarkan pada tema-subtema yang terdapat pada suatu teori tertentu

18 Analisis dan Interpretasi Data (2)  Analisis data meliputi proses aktifitas mengorganisasikan dan mengurutkan data  Berlangsung dinamis yang dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data  Mereduksi data berdasarkan pada suatu kategori data  Kategori dapat didasarkan pada tema-subtema yang terdapat pada suatu teori tertentu

19 Peranan Teori  Analisis data meliputi proses aktifitas mengorganisasikan dan mengurutkan data  Berlangsung dinamis yang dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data  Mereduksi data berdasarkan pada suatu kategori data  Kategori dapat didasarkan pada tema-subtema yang terdapat pada suatu teori tertentu

20 Penyajian Hasil Penelitian  Penulisan bersifat naratif  Data banyak disajikan dalam bentuk kutipan langsung kata-kata dari informan  Thick Description  Penamaan dan jumlah bab laporan penelitian tergantung isu penting yang ingin diangkat oleh peneliti atas fenomena yang dikajinya


Download ppt "INTERPRETIVE PARADIGM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN NON POSITIVISME Rajafi Elvira."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google