Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehyernis belum Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
M ETODOLOGI PENELITIAN Nama: Reva Yolanda Nim: 16231062
2
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING PADA METODE KERJA LABORAORIUM KELAS VII SMP Oleh REVA YOLANDA NIM. 16231062/2016
3
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan Kualitas Pengaruh terhadap IPA
4
Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang terdidik dan berkualitas
5
Kualitas pendidikan di Indonesia masih memperihatinkan dan membutuhkan perhatian untuk semua pihak, banyaknya kendala-kendala pendidikan yang dihadapi di Indonesia sehingga mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia Permasalahan serupa juga terjadi pada mata pelajaran IPA, IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diikuti peserta didik saat menduduki bangku SMP
6
Strategi Pembelajaran Model pembelajaran Modul Pembelajaran
7
I DENTIFIKASI M ASALAH Rendahnya kompetensi pengetahuan IPA Peserta didik kurang memahi masalah Peserta didik kurang mampu dalam menyeselasikan masalah Peserta didik kurang semangat dalam pembelajaran Peserta didik kurang peduli antar sesama didalam lingkungan belajar Peserta didik kurang menghargai pendidik dalam pembelajaran Kurangnya kemampuan pemahaman konsep siswa
8
R UMUSAN M ASALAH “Bagaimanakah kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan modul praktikum pembelajaran IPA dengan Model Inquiry Based Learning pada Metode Kerja Laboratorium Kelas VII SMP?” Batasan Masalah Kompetensi pengetahuanKompetensi sikapKompetensi keterampilan
9
Tujuan Penelitian Menyelidiki kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan modul pembelajaran IPA dengan Model Inquiry Based Learning Pada Meode Kerja Laboratorium Kelas VII SMP. Manfaat Penelitian Secara TeoritisSecara Praktis
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Belajar merupakan proses perubahan diri individu menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain
11
IPA memiliki objek dan persoalan yang holistik sehingga IPA perlu disajikan secara holistik. Menurut Hewitt, Paul G and etc (2007: xvi), sains terintegrasi menyajikan aspek fisika, kimia, biologi, ilmu bumi, astronomi, dan aspek lainnya dari Ilmu Pengetahuan Alam
12
Pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 disusun dengan memperhatikan keterampilan proses IPA yang meliputi keterampilan proses dasar ( basic science process skill ) dan keterampilan proses lanut ( integrated scince process skil ). Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam proses pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
13
Pada penelitian penggunakan model Inquiry Based Learning (IBL) hanya akan diterapkan pada KD 3.1 dan 4.1 yang harus dimiliki oleh siswa adalah menerapkan konsep besaran-besaran dan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku. Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik (Arlitasari, 2013).
14
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pelajaran dikelas Pembelajaran berbasis Inquiry Based Learning (IBL) merupakan seni penciptaan situasi-situasi sedemikian rupa sehingga peserta didik mengambil peran sebagai ilmuwan Muhaimin (2004: 151) berpendapat bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
15
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( Research and Development, disingkat R&D) Objek pertama adalah modul pembelajaran berbasis Inquiry Based Learning (IBL). Modul dapat dipandang sebagai objek penelitian karena dirancang telebih dahulu, selanjutnya divalidasi oleh tenaga ahli, dan diujicobakan secara terbatas. Objek kedua adalah siswa kelas VII SMP. Kelas yang diambil adalah kelas VII 1 dengan jumlah siswa 30 orang.
16
Prosedur penelitian dan pengembanagn menurut Sugiyono (2010; 298-311): Identifikasi potensi dan masalah Mengumpulkan informasi Desain produk
17
Validasi desain: menghadirkan pakar atau para ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah selesai dirancang. Perhatikan desain/produk: melakukan revisi produk sesuai analisa hasil validasi dengan pakar. Uji coba produk terbatas: melakukan ujicoba produk di lingkungan sebenarnya (uji ke lapangan).
18
Mengidentifikasi Potensi dan MasalahMengumpulkan InformasiDesain Produk Langkah-langkah rinci penelitian yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
19
Menu utama pada pembelajaran berbasis inquiry based learning pada metode kerja laboraorium mencakup Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi
20
I PENDAHULUAN Standar Kompetensi Deskripsi Waktu Prasyarat Petunjuk Penggunaan Modul Tujuan Akhir Cek Penguasaan Standar Kompetensi
21
II PEMBELAJARAN III EVALUASI IV PENUTUPAN
22
Lembar Validasi Tenaga Ahli dan Praktisi Lembar Uji KepraktisanLembar Uji Keefektivan Modul Instrumen Penelitian
23
Teknik Analisis Produk dan Data Untuk membuktikan signifikansi perbedaan hasil pretes dan postes perlu diuji secara statistik dengan test berkorelasi Keterangan: X 1 = Rata-rata nilai pretes X 2 = Rata-rata nilai postes S 1 = Standar deviasi nilai pretes S 2 = Standar deviasi nilai postes S = Varians nilai pretes S = Varians nilai postes r = Koefesien korelasi pretes dan postes
24
Menurut Suharsimi (2008 : 213) “Nilai r dapat dihitung menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar”. Keterangan: X = Rata-rata nilai pretes Y = Rata-rata nilai postes rXY = Koefisien korelasi nilai siswa Keterangan: X = Rata-rata nilai pretes Y = Rata-rata nilai postes rXY = Koefisien korelasi nilai siswa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.