Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHanumi Rusdi Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
3
KCKT atau HPLC
4
Kromatografi Kolom Terbuka Color Sistem pemasukan sampel: manual, tidak volumetrik Injector Waktu analisis lama, mengandalkan gaya grafitasi dan kapiler pompa Hasil pemisahan kurang baik pengemasan kolom Kesulitan Pengamatan hasil pemisahan untuk analit tidak berwarna Detektor Kesulitan penghitungan kadar integrator
5
KCKT dikembangkan dari kromatografi kolom terbuka untuk menjawab kekurang-kekurangan tersebut Injector: Sistem pemasukan sampel: sample loop dan robotik injektor, sangat volumetrik Pompa: Waktu analisis singkat, pengulangan/presisi baik Kolom: baja, packing kompak, partikel sangat kecil, tekanan dapat dibuat besar Hasil pemisahan baik Detektor: semua zat dapat diamati (tidak harus berwarna) Integrator: dilengkapi komputer mudah penghitungan kadar Sehingga disebut: Kinerja Tinggi
6
Kelebihan KCKT 1. isolasi zat tidak mudah menguap 2. isolasi zat yang secara termal tidak stabil 3. pemisahan senyawa-senyawa anorganik 4. dapat dioperasikan pada suhu kamar
7
Perbedaan KCKT dibandingkan dengan kolom biasa
8
BAGAN SISTEM KCKT pompa injektor kolom detektor Wadah solven integrator
9
WADAH FASE GERAK Merupakan tandon berisi fase gerak Mempunyai sistem penyaring pompa injektor kolom detektor Wadah solven integrator
10
Fasa Gerak
11
POMPA Merupakan sistem agar fase gerak mengalir. Kinerja pompa yang diinginkan : Tekanan yang dihasilkan tinggi Fluktuasi tekanan rendah Kecepatan aliran fase gerak tepat pompa injektor kolom detektor Wadah solven integrator
12
POMPA Laju alir normal biasanya 1 – 2 ml/menit Pompa dapat mengalirkan fase gerak secara isocratic (komposisi dan laju alir tetap) atau dengan secara gradient (komposisi dan laju alir berubah berdasarkan pengaturan waktu)
13
Column Pump [LOAD] [INJECT] INJEKTOR: Alat untuk pemasukan sampel ke dalam sistem KCKT pompa injektor kolom detektor Wadah solven integrator
14
kolom posisi load Posisi inject pompa kolom sample loop Sistem sample loop injektor
16
Kolom pada KCKT Penampang: baja tahan karat, tahan tekanan tinggi Ukuran partikel sangat kecil: pengepakan lebih kompak, hasil pemisahan lebih baik Dapat dipakai berulang
18
Kolom dari stainless steel
19
Yang umum dipakai Detektor Ultraviolet / Visible (UV/VIS) Detektor Photodiode Array (PDA) Detektor Fluorescence (RF) Detektor Konduktivitas (CDD) Detektor Refraktive Indeks (RID) Detektor Elektrokimia (ECD) Detektor spektrometer massa DETEKTOR HPLC pompa injektor kolom detektor Wadah solven integrator
21
E in A Cl = - log (E out / Ein) l Hk.Lambert-Beer kuvet DETEKTOR SPEKTROFOTOMETER UV/VIS E out Prinsip: penyerapan sebagian energi (hv) oleh molekul pada panjang gelombang tertentu => tereksitasi elektronik Eksitasi elektronik
22
A Cl = - log (E out / Ein) absorbansi konsentrasi Kisaran linear 1
23
275 nm 208 nm 275 nm 208 nm Pemilihan pjg gelb.: quantitative / preparative?
24
Detektor Photodiode Array Sample Cell 512 Elements Photodiode Array Grating D2 / W lamp satu elemen dapat Mendeteksi absorban Pada satu pjg gelb..
25
Detektor Photodiode Array : Kromatogram 3D waktu Panjang gelb. Absorban si kromatogram Spektrum
26
Detektor Photodiode Array Puncak dapat di identifikasi dengan spektrum UV. Pemeriksaan kemurnian puncak dapat dilakukan. --overlap 3 spektrum --rasio kromatogram --perbandingan threshold dan similarity index.
27
Detektor Spektrofluoresen + h 1 h 2 + * A A*A* A h 1 h 2 Excitation Wavelength Emission Wavelength Fluorescence *
28
Rancangan Cell untuk detektor Fluorescence
29
Reagen derivatisasi Reagen OPA untuk amine primer Reagen ADAM untuk asam lemak CHN2 9-anthryldiazomethane (ADAM) + R-COOH CH2OCOR CHO o-phthalaldhyde (OPA) + R-NH2 N-R A A
30
Detektor Refraktive Indeks Sistem optik
31
Detektor Refraktive Indeks
32
Kromatogram gula Analytical Conditions Column : Shim-pack CLC- NH2 Mobile phase : Acetonitrile / water = 7 / 3 Flow rate : 1.0 mL/min Temperature : Ambient Peaks 1. Glycerol 2. Xylose 3. Fructose 4. Glucose 5. Sucrose 6. Manose 7. Lactose BAGIAN DARI SISTEM HPLC
33
Detektor Konduktifitas I V L AA K (conductivity) = I [A] / E [V] =A [cm2] / L [cm] * k (k : specific conductivity) k= (I/E)*(L/A) elektroda
34
Detektor Konduktifitas Konduktifitas sangat dipengaruhi temperatur. Cell harus diletakkan pada kondisi temperatur terkontrol
35
Kromatogram anion dalam air laut Analytical Conditions Column : Shim-pack IC-A3 Mobile phase : 8.0 mM p-hydroxybenzoic acid 3.2 mM Bis-Tris * Flow rate : 1.5 mL/min Temperature : 40 C Injection Volume : 100 uL Peaks 1. F (1.4 ppm) 2. Cl (10200 ppm) 3. NO2 (10 ppm) 4. Br (43 ppm) 5. NO3 (44 ppm) 6. SO4 (431 ppm) Bis-Tris : bis (2-hydroxyethyl) iminotris (hydroxymethyl) methane
36
Perbandingan detektor LOD : Limit deteksi (S/N=3) GC : Gradient Compatibility
37
Hasil Analisis dengan menggunakan HPLC
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.