Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

V S A T (Very Small Aperture Terminal)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "V S A T (Very Small Aperture Terminal)"— Transcript presentasi:

1 V S A T (Very Small Aperture Terminal)
By: Rakhmat Junaidi, ST. MCH.

2 Bab I Teknologi VSAT Pengenalan VSAT Perkembangan VSAT Arsitektur Jaringan VSAT 1. Ground Segment 2. Space Segment

3 I.1. Pendahuluan Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa yang mengitari benda lain didalam lingkup tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu. Satelit buatan pertama “SPUTNIK 1” diluncurkan pertama kali pada tahun 1957 oleh erstwhile USSR. Peluncuran ini menjadi awal dari eksplorasi angkasa oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.

4 I.1. Pendahuluan Macam-macam satelit berdasarkan fungsinya yaitu:
Satelit ilmiah Satelit Militer Satelit Cuaca Satelit Navigasi dan Maritim Satelit komunikasi

5 I.2. Perkembangan VSAT Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan :
Antena-antena besar (point- to-point). Kapasitas besar (biayanya sangat mahal) Digunakan untuk keperluan tertentu seperti : Operator telekomunikasi, Trunking, Microwave Back-up, dan Pelayanan telekomunikasi daerah terpencil.

6 I.2. Perkembangan VSAT VSAT sendiri mempunyai arti terminal satelit dengan diameter antena yang kecil dalam suatu jaringan yang dihubungkan dengan Hub system atau tanpa hub system yang mana diantara terminal tersebut dapat berkomunikasi. Diamete r antena VSAT berukuran antara 0,6 – 3,8 meter.

7 I.2. Perkembangan VSAT Tahun 80-an muncul teknologi satelit
Antena kecil dengan sebutan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Perkembangan teknologi antena dan semakin besarnya kemampuan daya satelit. Sistem komunikasi satelit saat ini selain melayani pengguna bisnis juga dapat melayani pengguna personal (rumah).

8 I.2. Perkembangan VSAT VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta. Kebutuhan sistem komunikasi online untuk ATM (Automated Teller Machine). VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan komunikasi private/public serta layanan multimedia.

9 I.2. Perkembangan VSAT Indonesia terdiri dari banyak pulau yang tersebar sehingga sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis.

10 1.2.1 Arsitektur Jaringan VSAT
Arsitektur JARINGAN VSAT secara global terdiri dari: 1. Ground Segment (Segmen Bumi) - Hub Station / Master Earth Station. - Network Management System (NMS). - Remote Earth Station. 2. Space Segment ( Segmen Angkasa) - Satelit transponder.

11 1.2.1 Arsitektur Jaringan VSAT
Arsitektur JARINGAN VSAT secara global terdiri dari:

12 1.2.1 Jaringan VSAT

13 TANYA JAWAB SOAL Ceritakan tentang Satelite yang kamu ketahui !
Ceritakan tentang VSAT yang kamu ketahui ! Ceritakan bagaimana awal Teknologi VSAT ! Awal Teknologi VSAT digunakan untuk apa ? Mengapa Teknologi VSAT masih digunakan ? Sebutkan apa saja kegunaan Jaringan VSAT ! Apa saja arsitektur Jaringan VSAT ?

14 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Hub Station Hub mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server Network Management System (NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan komponen-komponen perangkat lunak. Operator dapat memonitor, memodifikasi dan mendownload informasi konfigurasi individual ke masing-mas ing VSAT. NMS workstation terletak pada user data center. Stasiun hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate Frequency (IF), dan peralatan baseband. Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound dan outbond data.

15 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Hub Station Peralatan RF terdiri atas antenna, low noise amplifier (LNA), down-converter, up-converter, dan high-power amplifier. Kecuali untuk antena, subsistem RF hub pada umumnya dikonfigurasi dengan redundancy 1:1. Peralatan IF dan baseband terdiri dari IF combiner/divider, modulator dan demodulator, juga peralatan pemroses untuk interface channel satelit dan interface peralatan pelanggan. Unit interface satelit menyediakan kontrol komunikasi menggunakan teknik multiple akses yang sesuai.

16 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Hub Station Berdasarkan kepemilikannya, HUB te rbagi menjadi dua jenis : Dedicated Hub Shared Hub 1. Dedicated Hub Hub dimiliki dan digunakan sepenuhnya oleh jaringan sebuah perusahaan. Jaringan VSAT merupakan aset perusahaan dan sepenuhnya dikontrol dan diatur oleh perusahaan. Letak Hub biasanya dikantor pusat perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat mahal.

17 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Hub Station Berdasarkan kepemilikannya, HUB terbagi menjadi dua jenis : 2. Shared Hub Jaringan VSAT dimiliki dan dioperasional oleh operator VSAT. Sebuah Hub digunakan bersama oleh beberapa perusahaan kecil. Perlu koneksi ke Hub karena lokasi Hub diluar perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pengguna jaringan VSAT relatif murah karena cukup mengeluarkan biaya sewa saja Penjelasan lebih detail mengenai Hub Station akan dilanjutkan pada Bab II

18 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station Sebuah remote VSAT memiliki komponen-komponen sebagai berikut : 1. Outdoor Unit (ODU) Terdiri atas antena dan Radio Frequency Transmitter (RFT). A. Antena Antena adalah perangkat outdoor yang fungsinya memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antenna yang memiliki bentuk parabola

19 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) A. Antena Fungsi antena tersebut adalah : Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai 6,425 GHz. Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai 4,2 GHz. Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan antena atau dish VSAT berkisar antara 0,6 – 3, 8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.

20 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) A. Antena Feedhorn dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut.

21 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) A. Dish Antena Dish Antena berfungsi sebagai pemantul sinyal (reflector) yang mentransmisikan sinyal dengan daya jangkau yang tinggi.

22 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) B. Feedhorn Feedhorn dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut.

23 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) Lengan Penyangga atau Feed Support Menyangga transceiver ( gabungan perangkat pengirim & penerima sinyal) seperti LNA/LNB, BUC, Feedhorn , SSPA agar dapat berdiri tepat di depan piringan satelit.

24 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) D. SSPA SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Giga Hertz

25 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) E LNA (Low Noise Amplifiers) / LNB (Low Noise Block Up) Perangkat antena yang menerima informasi dari satelit. Terpasang di depan antena parabola dan berfungsi sebagai receiver (Rx). LNA berfungsi memberi penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit dengan noise yang rendah dan bandwidth yang lebar. LNB berfungsi saat menerima sinyal mengurangi dan menekan tingginya noise yang disebabkan oleh jarak antara satelit geostasioner dengan bumi. 

26 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) F. BUC (Block up Converter)  Perangkat antenna VSAT yang mengirim informasi ke satelit. Terpasang di depan antenna parabola dan berfungsi sebagai transmitter (Tx). Perangkat ini dapat menambah power sinyal agar dapat mencapai satelit dengan noise yang lebih rendah.

27 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) H. Up Down Converter Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan sebagai down converter

28 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) G. OMT (Orthomode Transducer)   Sebuah komponen pemandu gelombang (waveguide) yang memisahkan antara gelombang pemancar dan penerima.

29 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) H. Up Down Converter Up Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).

30 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 1. Outdoor Unit (ODU) H. Up Down Converter Down Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz

31 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 2. Indoor Unit (IDU) A. Modem Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesiser. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52MHz sampai 88MHz dengan frekuensi center 70 MHz

32 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 2. Indoor Unit (IDU) A. Modem Demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat teresterial yang ada. Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK ( Phase Shift keying ).

33 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Pemilihan modem VSAT menentukan jenis teknologi VSAT yang digunakan. Sebuah modem dispesifikasikan berdasar teknik akses, protokol-protokol yang dapat ditangani, dan banyak interface port yang dapat didukung. Beberapa istilah yang berkaitan dengan modem sbb: Link Budgets : Meyakinkan bahwa perlengkapan RF akan menyediakan kebutuhan topologi jaringan dan modem satelit yang digunakan link Budget memperkirakan stasiun bumi dan satelit EIRP yang dibutuhkan.

34 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 2. Indoor Unit (IDU) B. IFL Cable IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).

35 1.2.2 Komponen Jaringan VSAT
Remote Station 3. Satelit Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa yang mengitari benda lain didalam lingkup tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu.

36 Prinsip Kerja VSAT Prinsip kerja VSAT hampir sama seperti TV satelit, bedanya hanya terletak pada LNB (Low Noise Block Up) yang digunakan. VSAT TV Kabel

37 Prinsip Kerja VSAT Hubungan dari Stasiun VSAT ke Satelit disebut UPLINK Hubungan dari Satelit ke Stasiun VSAT disebut DOWNLINK

38 Prinsip Kerja VSAT Pada TV Satelit atau orang biasa menyebutnya TV parabola, hanya ada LNB atau bisa disebut Receiver (Rx) saja yang hanya bisa menerima (downlink) sinyal satelit. Sedangkan pada VSAT ada tambahan yang bernama BUC (Block Up Converter) atau bisa disebut Transmiter (Tx) yang digunakan untuk mengirim (uplink) sinyal ke satelit.

39 Prinsip Kerja VSAT PROSES TRANSMISI SINYAL SATELIT
Data yang akan ditransmisikan dari perangkat remote/user, terlebih dahulu memasuki modem. Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi ini menggunakan teknik PSK. Modulasi ini bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi.

40 Prinsip Kerja VSAT PROSES TRANSMISI SINYAL SATELIT
Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down Converter. Untuk proses transmit yang digunakan adalah Up Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Output sinyal yang dihasilkan adalah 5925 – 6425 MHz.

41 Prinsip Kerja VSAT PROSES TRANSMISI SINYAL SATELIT
Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit. Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.

42 Prinsip Kerja VSAT PROSES RECEIVER SINYAL SATELIT
Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn. Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier). Dimana LNA ini berfungsi untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima. Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF menjadi sinyal IF.

43 Prinsip Kerja VSAT PROSES RECEIVER SINYAL SATELIT
Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat modem untuk melakukan proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya. Informasi yang sudah terpisah dari sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat user seperti Router, Multiplexer, dan sebagainya.

44 Perhitungan Link Budget
Untuk mendapatkan sistim komunikasi yang baik, yang perlu dilakukan adalah melakukan perhitungaan link ( link budget ) dari sistim tersebut. Dalan perhitungan link ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan diantaranya : Perhitungan loss ( redaman – redaman ) Perhitungan EIRP ( Equivalent Isotropic Radiated Power ) Perhitungan RSL ( Receiver Signal Level ) Perhitungan fade margin dan kualitas transmisi.

45 Perhitungan Link Budget
Perhitungan Loss ( Redaman – Redaman ) Dalam suatu perencanaan sistim komunikasi perlu diperhatikan redaman yang terjadi di sepanjang sehingga daya signal yang sampai ke penerima dapat dipenuhi sesuai dengan daya yang dipancarkan. Adapun beberapa redaman yang perlu diperhatikan antara lain : redaman propagasi, rugi-rugi konektor dan saluran transmisi. Pada redaman propagasi akan digunakan model free space loss ( FSL ). EIRP ( Equivalent Isotropic Radaiated Power ) EIRP merupakan besarnya yang menyatakan kekuatan daya pancar dari suatu antena di bumi. Atau dapat dikatakan EIRP itu merupakan perkalian antara daya RF dengan gain suatu antena.

46 Perhitungan Link Budget
RSL ( Receiver Signal Level ) Receiver Signal Level merupakan level daya yang terjadi pada receiver. Fade Margin Fade margin adalah perbedaan antara besarnya sinyal pada receiver (RSL) dengan sinyal minimum yang ditentukan oleh suatu perangkat. Kondisi fade margin yang baik adalah lebih besar dari 10dB. Kualitas transmisi Ukuran dari kualitas layanan pada sisi penerima untuk sistim digital adalah BER ( Bit Error Rate ). BER menunjukan perbandingan kesalahan bit dengan keseluruhan bit pada penerima. Jika BER tidak memenuhi standart minimum maka kualitas yang titerima akan sangat tidak baik.


Download ppt "V S A T (Very Small Aperture Terminal)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google