Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya."— Transcript presentasi:

1

2

3 ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya adalah membungkus dan melindungi sendi lutut. Patella termasuk ke dalam tulang sesamoid yang berkembang dari tendon otot quadriceps femoris.

4 TUJUAN PEMERIKSAAN PATELLA 1.Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada patella 2.Untuk mengetahui gambaran struktur anatomi patella 3.Mampu mengetahui teknik pemeriksaan dan kriteria radiograf

5 INDIKASI PEMERIKSAAN  FRAKTURE  DISLOKASI Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh atau terputusnya kontinuitas tulang Kebanyakan fraktur adalah akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis Dislokasi adalah cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya

6 Type Frakture Pattela

7

8

9 Dislokasi Pattela PATTELA NORMAL PATTELA ABNORMAL

10 TEKNIK PEMERIKSAAN RADIGRAFI 1.Teknik pemeriksaan Pattela Proyeksi PA 2. Teknik Pemeriksaan Pattela Proyeksi Lateral (mediolateral) 3. Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Hughston Method) 4. Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Settegast Method)

11 Teknik pemeriksaan Pattela Proyeksi PA Posisi Pasien (PP) :  Pasien diatur dalam posisi prone (tengkurap)  Jika lutut terasa sakit, letakkan penyanggah berupa karung pasir di bawah paha dan yang lainnya di bawah kaki untuk menghilangkan tekanan pada pattela Posisi Objek (PO) :  Pusatkan IR ke pattela  Sesuaikan posisi kaki untuk menempatkan pattela sejajar dengan bidang IR. Ini biasanya mengharuskan tumit diputar 5 hingga 10 derajat secara lateral  Lindungi reproduksi

12 PENGATURAN SINAR Central Ray (CR) :  tegak lurus dengan midpopliteal keluar dari pattela  Kolimasi berkumpul ke area pattela Central point (CP) :  Pada lekukan lutut atau menuju pertengahan patella Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm memanjang FFD : 100 cm

13 Proyeksi PA Kriteria Gambar : BASE PATTELA APEX Kriteria Evaluasi :  Pattela sepenuhnya ditempatkan pada paha  Ossa Patella superposisi dengan femur  Tidak ada rotasi

14 Teknik Pemeriksaan Pattela Proyeksi Lateral (mediolateral) Posisi Pasien (PP) : Tempatkan pasien pada posisi terlentang lateral Posisi Objek (PO) :  Minta pasien memasang pinggul yang sakit. Karung pasir dapat diletakkan di bawah pergelangan kaki untuk penyanggah  Minta pasien melenturkan lutut dan pinggul yang terkena, dan letakkan kaki yang tidak terkena di depan anggota tubuh yang terkena untuk stabilitas  Lenturkan lutut yang terkena sekitar 5 hingga 10 derajat. Meningkatkan fleksi mengurangi ruang sendi patellofemoral  Sesuaikan lutut pada posisi lateral sehingga epicondylus femoralis di tumpangkan dan pattela tegak  Lindungi reproduksi  Pusatkan IR ke pattela

15 PENGATURAN SINAR Central Ray (CR) :  Tegak lurus dengan IR. Memasuki lutut di sendi midpatellofemoral  Kolimasi berkumpul ke area pattela Central point (CP) :  Pada midpatellofemoral joint. Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm memanjang FFD : 100 cm

16 Proyeksi Lateral (mediolateral) Kriteria Gambar : PATTELA ARTICULAR SURFACE PATTELA TIBIAL PLATEAU Kriteria Evaluasi :  knee tampak fleksi 5- 10 derajat  patellofemoral joint space tampak  pattela dalam keadaan lateral  kolimasi tertutup

17 Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Hughston Method) Posisi Pasien (PP) :  Tempatkan pasien pada posisi tengkurap dengan kaki diletakkan di atas meja radiografi  Sesuaikan tubuh sehingga tidak berputar Posisi Objek (PO) :  Tempatkan IR di bawah lutut pasien,dan perlahan-lahan tekuk lutut yang terkena sehingga tibia dan fibula membentuk 50-60 derajat sudut dari meja  istirahatkan kaki yang terkena kolimator,atau bantu posisinya

18 PENGATURAN SINAR Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm untuk pemeriksaan unilateral, 24 x 30 cm melintang untuk pemeriksaan bilateral Central Ray (CR) :  Miringkan 45 derajat cephalad dan di arahkan melalui sendi patellofemoral Central point (CP) :  pertengahan petelofemoral joint FFD : 100 cm

19 Proyeksi Tangensial (Hughston Method) Kriteria Gambar : Kriteria Evaluasi : PATTELA FEMORAL CONDYLE PATELLOFEMORAL ARTICULATION  pattela dalam gambar jelas  persendian patellofemoral terbuka  permukaan condyles femoralis jelas  jaringan lunak pada sendi femoropatellar jelas  menampakkan detail pattela dan femoral condyles

20 Teknik Pemeriksaan Pattela and patellofemoral joint Proyeksi Tangensial (Settegast Method) Posisi Pasien (PP) :  Tempatkan pasien dalam posisi terlentang atau tengkurap. Yang terakhir lebih disukai karena lutut biasanya dapat ditekuk ke tingkat yang lebih besar dan imobilisasi lebih mudah  Jika pasien duduk Di meja radiografi, pegang IR dengan uat di tempatnya Posisi Objek (PO) :  Lenturkan lutut pasien perlahan-lahan sebanyak mungkin atau sampai pattela tegak lurus terhadap IR. Jika kondisi pasien memungkinkan. Dengan fleksi yang lambat, bahkan rata, pasien akan dapat mentoleransikan posisi tersebut, sedangkan fleksi yang cepat dan tidak rata dapat menyebabkan terlalu banyak rasa sakit  jika diinginkan, lingkarkan perban panjang di sekitar pergelangan kaki atau kaki pasien. Minta pasien untuk memegang ujung di atas bahu untuk menahan kaki pada posisi tersebut. Sesuaikan kaki dengan sejajar sehingga sumbu panjangnya vertikal NOTE : SAAT SINAR SENTRAL DIPOTONG KE ARAH TUBUH BAGIAN ATAS PASIEN, SEHARUSNYA THORAX DAN TIROID SHIELED. PELINDUNG GONAD (TIDAK DIPERLIHATKAN) HARUS DIGUNAKAN PADA SEMUA PASIEN

21 PENGATURAN SINAR Image Receptor (IR) : 18 x 24 cm Central Ray (CR) :  Tegak lurus ke ruang sendi antara pattela dan femoralis condyles saat sensi tegak lurus. Ketika sendi tidak tegak lurus, derajat angulasi sinar central tergantung pada derajat fleksi lutut. Angulasi biasanya 15 hingga 20 derajat  Dianjurkan untuk menutup kolimator Central point (CP) :  pertengahan petelofemoral joint FFD : 100 cm

22

23 Kriteria Evaluasi :  pattela dalam gambar jelas  persendian patellofemoral terbuka  permukaan condyles femoralis jelas  jaringan lunak pada sendi femoropatellar jelas  menampakkan detail pattela dan femoral condyles

24 Kriteria Gambar : FRAKTURE (ARROW) PATTELA PATELLOFEMORAL ARTICULATION LATERAL FEMORAL CONDYLE MEDIAL FEMORAL CONDYLE FIBULA

25


Download ppt "ANATOMI PATTELA Patella atau tulang lutut adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal kira-kira 5 cm yang akan bersendi dengan tulang paha (femur). Fungsinya."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google