Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "UNIVERSITAS MEDAN AREA"— Transcript presentasi:

1 UNIVERSITAS MEDAN AREA
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI I. PENDAHULUAN FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

2 Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kode Mata SKS Semester Prasyarat Ruang
KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kode Mata SKS Semester Prasyarat Ruang Kuliah Lama Pertemuan 1. TUJUAN PERKULIAHAN 100 menit tatap muka Agar mahasiswa mendapat wawasan yg luas mengenai keanekaragaman tumbuhan & memberi pengetahuan dasar, yaitu tatanama, deskripsi, identifikasi dan klasifikasi, yang diperlukan oleh mahasiswa baik yang akan bekerja di bidang taksonomi . i

3 KRITERIA PENILAIAN Nilai akhir terdiri dari komponen-komponen
pembobotan sebagai berikut: PS : % dengan Ujian Akhir Semester (UAS) Ujian Tengah Semester (UTS) Tugas/Kuis = 25 % 15% 50%

4 TUJUAN MEMPELAJARI TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Mengenal keanekaragaman tumbuhan (macam, nama, perbedaan/persamaan, tempat tumbuh) untuk tujuan penelitian botani lainnya. 2. Belajar cara mengidentifikasi, deskripsi, tatanama dan klasifikasi.

5 DEFINISI-DEFINISI TAKSONOMI TUMBUHAN (Lawrence,1951):
adalah ilmu yang mempelajari tentang tatanama, dan klasifikasi tumbuhan. identifikasi, SISTEMATIKA TUMBUHAN (Radford adalah ilmu yang mempelajari tentang identifikasi, tatanama, klasifikasi, serta hubungan kekerabatan tumbuhan. et al,1974): deskripsi, penentuan

6 lanjutan Taxonomy (Systematics) : the study and description of the variation of organism, the investigation of the causes and consequeces of the variation and the manipulation of the data obtained to produce a system of classification. Classification (as process) : the production of logical system of categories each containing any number of organism which allow easier reference to its components the kinds of organisms

7 Taxon : any taxonomic groups
lanjutan Identification : naming of the organism by reference to an already existing classification system Taxon : any taxonomic groups Description : statement of the characteristic of taxon Characters that contribute to a taxonomic description are known as taxonomic or systematics characters

8 IDENTIFIKASI – DETERMINASI – PENGENALAN
Kegiatan menentukan atau menetapkan identitas (jati diri) suatu tumbuhan Menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi Kegiatan mencocokan tumbuhan yang belum dikenal dengan yang sudah dikenal yang terdapat pada pustaka, herbarium, dan koleksi hidup

9 IDENTIFIKASI – DETERMINASI – PENGENALAN
UPAYA IDENTIFIKASI DAPAT DILAKUKAN MELALUI: 1. Menanyakan kepada ahlinya 2. Pustaka (kunci identifikasi, deskripsi, gambar) 3. Membandingkan spesimen (hidup, Herbarium)

10 1. Menanyakan kepada ahlinya: mengirim spesimen ke lembaga tempat ahli tumbuhan KELEBIHAN: Cara terbaik Mudah Akurat KEKURANGAN: Time consuming Ahli sistematika sifatnya Perlu tahu siapa ahlinya spesifik Perlu tahu grup tumbuhannya

11 2. PUSTAKA a. b. c. Kunci identifikasi Deskripsi Gambar

12 3. MEMBANDINGKAN SPESIMEN
Tumbuhan hidup Spesimen herbarium yang telah teridentifikasi KELEBIHAN: Karakter yang tidak terlihat dalam gambar atau tertulis dalam deskripsi tersedia Sering digunakan untuk verifikasi takson yang diidentifikasi dengan metode lain tidak KELEMAHAN: Harus tahu grup taksonnya atau informasi lain Nama belum tentu benar

13 a. Ingatan Pendeterminasian dilakukan berdasarkan pengalaman. Pengetahuan didapatkan secara langsung (di kelas, diberitahu, melihat gambar). b. Bantuan orang Pendeterminasian dilakukan dg meminta bantuan para ahli botani yg bekerja di pusat-pusat penelitian; Herbarium Bogoriense (BO) c. Spesimen Acuan Pendeterminasian dilakukan dg membandingkan langsung menggunakan spesimen acuan yg ada di herbarium atau dg spesimen hidup di kebun raya

14 d. Pustaka Pendeterminasian dilakukan dg membandingkan dan mencocokkan ciri-ciri tumbuhan dg pertelaan/deskripsi yang ada di perpustakaan (buku panduan, laporan penelitian dlm bentuk monograf, revisi & flora) e. Komputer Pendeterminasian dilakukan dgn menggunakan komputer yang sudah diprogram untuk menyimpan, mengolah dan memberikan keterangan-keterangan tumbuhan tsb.

15 TATANAMA: aturan pemberian nama tumbuhan Internasional Tatanama Tumbuhan Botanical Nomenclature). berdasarkan Kode (International ICN (2012) Code of (detail akan di bahas pada topik tatanama) Nama Tumbuhan: Nama umum (nama daerah, nama lokal) Nama ilmiah (nama internasional)

16 ALASAN SCIENTISTS/BIOLOGIST
KLASIFIKASI proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan (takson) berdasarkan kemiripan. takson = kesatuan taksonomi contoh: spesies, marga, famili, dsb. ALASAN SCIENTISTS/BIOLOGIST MENGELOMPOKKAN untuk pengaturan seluruh makluk hidup ke dalam lebih kelompok-kelompok sehingga organisme mudah untuk dipelajari

17 KINGDOM DIVISION CLASS KLASIFIKASI ORDER FAMILY GENUS SPECIES

18 KLASIFIKASI Species Genus Family Order Class Division Kingdom

19 KLASIFIKASI TUMBUHAN

20 DESKRIPSI/PERTELAAN CIRI
Pelukisan atau penggambaran dengan kata-kata tentang batasan, ruang lingkup dan sifat-sifat suatu takson. Penguasaan morfologi dan terminologi mutlak diperlukan agar dihasilkan deskripsi yang baik. Dasar dari pertelaan (deskripsi) adalah sifat dan ciri Sifat : Bentuk daun Duduk daun Ciri: Bundar telur (ovate) Berhadapan Ketentuan Penulisan: (1) konsisten (2) sistematis (3) dimulai dengan subyek (4) logis dan ringkas

21 Lantas apa perbedaan antara:
? Sistematika Taksonomi Klasifikasi Systematics = Taxonomy + Phylogeny Taxonomy = identification + classification + naming

22 Sistem klasifikasi kuno
Organisme pertama kali dikelompokkan lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh filosofii Yunani Aristoteles lompokkan dalam 3 grup yaitu, organisme darat, air dan udara Organisme diklasifikasikan berdasarkan kesamaan ciri-ciri fisik Ketika spesies baru ditemukan, sistem klasifikasi ini menjadi kacau Kelompok tidak spesifik Nama umum tidak menunjukkan jenis yang tepat Nama yang dipakai terlalu panjang dan susah diingat

23 Sistem klasifikasi modern
Pada pertengahan tahun 1700 ahli Botani Swedia, Carolus Linnaeus berhasil membuat suatu sistem sederhana yang stabil dalam pengelompokan dan penamaan organisme Linneaus menciptakan hirarki yang menjadi dasar bagi sistem klasifikasi modern Linneaus menciptakan sistem penamaan yang digunakan hingga kini Karena alasan inilah Linneaus dinobatkan sebagai Bapak Taksonomi Modern

24 Sistem klasifikasi modern
Linneaus mengelompokan organisme berdasarkan ciri morfologi (bentuk dan struktur) Sistemnya juga masih digunakan hingga saat ini Linneus mengelompokkan organisme yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik Linneaus membagi seluruh organisme ke dalam dua kingdom yaitu hewan (Animalia) dan tumbuhan (Plantae)

25 Kelemahan klasifikasi Linneaus :
Klasifikasi modern dilakukan berdasarkan adanya hubungan dalam proses evolusi, karena kesamaan ciri fisik tidak selalu menunjukkan hubungan kekerabatan, sedangkan kesamaan faktor genetik dianggap lebih akurat untuk menunjukkan hubungan kekerabatan. Kelemahan klasifikasi Linneaus : - Linneaus tidak memperhitungkan adanya bukti molekuler - Keterbatasan teknologi selama masa Linneaus - Sistem klasifikasi Linneaus berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri fisik organisme saja

26 FASE PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI Klasifikasi Buatan Klasifikasi Fenetik Klasifikasi Filogeni Klasifikasi Alamiah

27 KLASIFIKASI BUATAN Klasifikasi yang didasarkan pada satu atau dua ciri yang mudah dilihat. Contoh: Klasifikasi yang diciptakan oleh 1. Theophrastus ( SM) Klasifikasi: pohon, semak dan herba 2. Albertus Magnus ( ) Klasifikasi: tumbuhan berpembuluh, dikotil& monokotil 3. Andrea Caesalpino ( ) Klasifikasi: pohon, herba, bakal buah diatas / dibawah 4. Carolus Linnaeus ( ) Klasifikasi: berdasarkan sistem kelamin yaitu jumlah, posisi, letak, dan panjang benangsari

28 KLASIFIKASI FENETIK klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang ditunjukan dengan banyaknya persamaan bentuk yang terlihat. Contoh: 1. Laurent de Jussieu ( ) Acotyledoneae, Monocotyledoneae, Dicotyledoneae 2. Augustine Pyramus de Candolle ( ) Penyempurnaan dari de Jussieu 3. Stephan Endlicher ( ) Thallophyta, Cormophyta 4. George Bentham ( ) dan Sir Josepth Dalton Hooker ( ) Buku: Genera Plantarum

29 “Tumbuhan berbiji primitif:bunga dalam satu seri
KLASIFIKASI FILOGENI Klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses proses evolusi 1. August Wilhelm Eichler ( ) Klasifikasi: Cryptogamae (Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta), Phanerogamae (Spermatophyta: tumbuhan berbiji) 2. Adolph Engler ( ) dan K. Prantl Buku: Die Naturlichen Pflanzenfamilien (20 jilid) Klasifikasi:Thallophyta Embryophyta Asiphonogamae (lumut & paku) Embryophyta Siphonogamae (tumbuhan biji) Penganut sistem klasifikasi “Aliran Engler” “Tumbuhan berbiji primitif:bunga dalam satu seri (berkarang), tanpa perhiasan bunga, unisek, dan monokot lebih primitif dibanding dikot”

30 3. Charles Edwin Bessey (1845 - 1915)
Penganutnya disebut “Aliran Ranales” “Aliran Ranales” menyatakan bunga primitif mempunyai bagian- bagian serba banyak, lengkap dan lepas-lepas dan penyerbukannya dengan serangga. Contoh yang tergolong dalam ordo Ranales: Magnoliaceae, Annonaceae, dsb.

31 KLASIFIKASI ALAMIAH: Klasifikasi dengan mengikutsertakan, memperhitungkan, memperlakukan secara sama semua sifat yang dimiliki tumbuhan, termasuk sifat renik dan non-morfologi Contoh: Klasifikasi Michel Adanson ( dan CASUARINACEAE

32 PUSTAKA TAKSONOMI SEJARAH PUSTAKA Pustaka taksonomi yang pertama ialah
“Historia Plantarum” karya Theophrastes ( 400 SM)

33 KATEGORI PUSTAKA 1. FLORA
Karya tulis yang berisi informasi tentang segala hal yang telah diketahui mengenai semua jenis tumbuhan yang terdapat di suatu tempat atau wilayah Contoh: 1) Masa sebelum 1 Mei 1753 - Historia Plantarum (Theophrastus) Peri hules intrikes logol hex (Dioscorides,tahun Pinax Theatri Botanici (Bauhin, C. 1623) Methodus Plantarum (Ray, J. 1703) 100M)

34 2) Periode setelah 1 Mei 1753 A. Flora Dunia Species Plantarum (Linnaeus, C. 1753) Genera Plantarum (Bentham,G& J.D. Hooker, ) Die Naturlichen Pflanzenfamilien (Engler, A. & K. Prantl, ) The Families of the Flowering Plants (Hutchinson,J. 1960) B. Flora Lokal Wilayah Asia Tenggara dan Lautan Teduh: Flora Brink indica (Burman, J. 1768) van Nederlandsch Indie (Miquel, F.A.W. 1855) Malesiana (van Steenis,C.G.G.J sekarang) of Java (Backer, C.A. & R.C. Bakhuizen, v.d. Jr ) Varenflora voor Java (Backer, C.A. & Posthumus, 1939)

35 4. KARYA TULIS LAINNYA (1) Manual
Contoh: Manual of Bryology (Verdoorn,1932) (2) Indeks Contoh: Index Kewensis, (2 jilid dengan 10 suplemen) yang merupaka acuan untuk menentukan sumber publikasi nama marga atau nama sinonim suatu jenis tumbuhan. Index Londinensis to illustration of Flowering plants, ferns and fern allies, Index Filicum, acuan untuk sumber publikasi asli nama marga dan nama-nama jenis tumbuhan paku yang tergolong Filicinae (paku sejati).


Download ppt "UNIVERSITAS MEDAN AREA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google