Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGary Walsh Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
JOURNAL READING TETANUS : PATHOPHYSIOLOGY, TREATMENT, AND THE POSSIBILITY OF USING BOTULINUM TOXIN AGAINST TETANUS-INDUCED RIGIDITY AND SPASMS Bjornar Hassel Department of neurology, Oslo University Hospital-Rikshospitalet, 0027 Oslp, Norway Pembimbing : dr. Nur Takdir Setiawan, Sp.S. M. SC Oleh : Anindita Farhana Balqis
2
I. abstract
3
Clostridium Tetani Gejala Tetanus Toxin Botulinum Kekakuan otot dan kejang. Sering bermanisfestasi sebagai : Trismus Disfagia Opistotonus kekauan dan spasme pada otot pernapasan Otot laring, otot abdomen, yang dapat menyebabkan gagal napas Trismus -> duntikan toksin botulinum ke dalam masseter dan temporalis muscle.
4
I. Introduction II. Pathophysiology of tetanus toxin III
I. Introduction II. Pathophysiology of tetanus toxin III. Symtomatology of tetanus IV. Treatment of tetanus
5
Insiden global tetanus diperkirakan sekitar 1 juta kasus/ tahun
I. Introduction Insiden global tetanus diperkirakan sekitar 1 juta kasus/ tahun This Review discusses the possibility of using botulinum toxin for tetanus-induced rigidity and spasms in the context of the pathophysiology, symptomatology, and medical treatment of Clostridium tetani infection
6
II. Pathophysiology of tetanus toxin
Paralisis flaksid akibat gangguan pelepasan asetilkolin di taut serat otot. Tetanus toksin dapat menyebar secara rettograde di LMN -> medula spinalis serta batang otak II. Pathophysiology of tetanus toxin C. Tetani masuk kedalam tubuh, toksin yang dihasilkan dapat menyebar melalui pembuluh darah dan saluran limfatik. Toksin juga dapat diabsorbsi di tautan saraf otot -> bermigrasi melalui jarinfan perineural ke susunan saraf pusat (SSP). Toksin di trasportasikan menyebrangi sinaps dan diambil oleh ujung saraf inhibitor GABA (gamma aminobutyric acid) dan atau saraf glisinergik yang mengontrol aktivitas LMN Menyebabkan hambat pelepasan GABA dan glisin -> hiperaktivasi dan peningkatan aktivitas otot
7
III. Symtomatology of tetanus
Tipikal manisfestasi tetanus: trismus/lockjaw Risus Sardonicus Dysphagia Neck stiffness Abdominal rigidity Opistotonus III. Symtomatology of tetanus Masa inkubasi 5-14 hari Tetanus dibagi dalam 4 kategori Localited tetanus Cephalic tetanus Generalized tetanus Neonatal tetanus
8
IV. Treatment of tetanus
Pembersihan Luka Pemberian Antibiotik Metronidazole iv 500mg 3x1 Penisilin iv/kg/hari Tetanus Toksin 1x secara i.m Dosis 500 Iu, 3000 Iu
10
V. Keuntungan dan kerugian pemberian toksin botulinum
Penggunakan toksin botulinum untuk memperbaiki gejala trismus Suntikan pada otot trapezius, splenius capitis, levator scaplae dan sternocleidomastoideus dapat meringankan kekauan leher Kesulitan mengobati semua kelompok otot dalam tetanus umum. Kemungkinan besar overdosis Biaya pengobatan -> terutama tetanus umum
11
kesimpulan Toksin botulinum dapat mengobati trismus yang merupakan salah satu gejala tetanus yang dapat mengancam jiwa Dimana trismus merupakan masalah utama pada tetanus dan merupakan predisposisi terjadinya aspirasi paru, mengigit lidah secara sengaja, anoreksia, karies gigi
12
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.