Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehEzra Whitehead Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
KEBIJAKAN NASIONAL PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014
2
Sesuai UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 dan Permenkes No
Sesuai UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 dan Permenkes No.1144/Per/VII/2010 Focal Point dalam pengendalian Diabetes Melitus adalah Subdit Pengendalian Diabetes Melitus, Dit.PDiabetes Melitus. Program lain yang berkaitan dengan Program Pengendalian DM di Kemenkes merupakan: Puspromkes Pusdatin Bina Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan Bina Gizi dan KIA Pusat Kesehatan Haji
4
Di Indonesia, kasus PTM yang menjadi perhatian dan pengendalian pada dewasa ini terdiri dari kasus hipertensi, penyakit jantung, DM type 2, PPOK, kanker leher rahim, asthma, cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Bila merujuk pada bagan referensi WHO tahun 2010, terlihat jelas bahwa persentase kematian akibat PTM dan cedera di dunia menempati proporsi yang besar dibandingkan dengan penyakit menular.
5
Masalah PTM semakin meningkat,
Akses masyarakat ke pelayanan PTM belum optimal, Dukungan daerah belum maksimal
7
KASUS PTM
8
FAKTOR RISIKO
9
2009 30,4 % 34,8 % orang dewasa merokok
10
Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko dan Fase Akhir Risiko Melekat Umur, Sex Keturunan dll Faktor Risiko / Penyakit Antara Hipertensi Hiperglikemi Obesitas Dislipidemia Lesi Pra kanker Bronkhitis/ Emfisema/ Efusi Pleura Risiko Perilaku Merokok Diet Alkohol Aktifitas Fisik Stress PJK -PD Stroke Diabetes PPOK Ginjal Kronik Kanker Cedera Fase Akhir Kondisi penyakit antara umumnya tidak memberikan gejala. Faktor risiko ini bisa dikendalikan karena itu perlu dideteksi dan diintervensi secara dini agar tidak berlanjut menjadi fase akhir terjadinya PJK, Stroke, DM, Ginjal kronik, Kanker, PPOK yang akan memberikan beban biaya kesehatan sangat mahal. Untuk itu pengendalian PTM lebih difokuskan pada faktor risiko perilaku dan penyakit antara. Namun fase akhir penyakit tetap menjadi perhatian penanggulangan. Faktor Lingkungan : Globalisasi, Sosio-ekonomi Budaya, Modernisasi, Polusi dll 2/9/2020
11
FAKTOR RISIKO UTAMA PTM
Kardiovaskular Kanker Diabetes PPOK Osteoporosis Penyakit Gigi dan Mulut Gangguan Mental Penggunaan tembakau Kebiasaan Diet Tidak Sehat Kurang Aktifitas Fisik Konsumsi Alkohol 2/9/2020 Cedera &Tisan Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010
12
PREVALENSI FAKTOR RISIKO PTM DI SUMATRA UTARA (Riskesdas 2007)
22
Prevalensi Konsumsi Minuman Beralkohol 1 Bulan Terakhir Di Provinsi Sumatera Utara
23
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengendalian PTM
24
Fenomena Gunung Es PTM Intervensi
Pencegahan Kematian prematur dan Kecacatan Tatalaksana kasus strok, PJK, Komplikasi PTM Kronis / life threatening conditions -Strok -PJK -Diabetic nephropathy Diagnosis Dini Hipertensi Hiperglikemia Dislipidemia Obesitas Faktor Risiko Biologis -Hipertensi -Hiperglikemia -Dislipidemia -Obesitas Promosi Kesehatan & Pencegahan Penyakit Menerapkan prilaku sehat pada individu, Keluarga & Masy. Faktor Risiko Prilaku -Merokok -Kurang Aktifitas Fisik -Rendah Buah/Sayur - Alkohol FAKTOR SOSIAL
25
TARGET DIT PPTM SESUAI RENSTRA KEMENKES 2010 -2014
NO OUTCOME INDIKATOR 2010 2014 1 1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat PTM 2. Meningkatnya Pencegahan & Penanggulanangan PTM Persentase provinsi yang memiliki Perda tentang Kawasan tanpa Rokok 40 100 2 Persentase propinsi yg melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan PTM (SE, Deteksi Dini, KIE, Talalaksana) 50 3 Persentase kab/kota yang melaksanakan pencegahan dan penanggulangan PTM (SE, deteksi dini, KIE dan Tatalaksana) 10 30 4 Persentase kab/kota yang melaksanakan Inspeksi Visual Asam Acetat (IVA) dan Clinical Breath Examination (CBE) 5 25 Persentase kab/kota yang mempunyai peraturan perundang-undangan (Surat Edaran/ Instruksi/ SK/ Peraturan Walikota/Bupati/ Perda) tentang pecegahan dan penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan
26
Target Global Direktorat PPTM 2015 - 2025
NO TARGET 1 Penurunan sekitar 25% seluruh kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, Diabetes, penyakit paru kronik. 2 Penurunan sekitar 10% dari penggunaan alkohol yang berbahaya 3 Penurunan 10% angka prevalensi aktivitas fisik yang tidak memadai 4 Penurunan secara relatif 30% pada rata-rata populasi dalam asupan garam/sodium 5 Penurunan 10% prevalensi penggunaan tembakau pada umur 15 tahun ke atas 6 Penurunan angka prevalensi tekanan darah tinggi relatif sebesar 25% 7 Memberhentikan peningkatan diabetes dan kegemukan 8 50% orang mudah mendapatkan akses mendapat terapi obat dan konseling meliputi kontrol glikemik untuk mencegah serangan jantung dan stroke 9 80% populasi mendapatkan pelayanan teknologi dasar dan pengobatan utama yang diperlukan dalam perawatan NCDs
28
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PPTM
SURVEILANS Kebijakan berwawasan Kesehatan SEKTOR LAIN UPAYA KES PROMKES Penguatan Peran Pemerintah SIAGA BERGAYA HIDUP SEHAT Peningkatan Peran Serta Masyarakat FAKTOR RISIKO PTM Strategi Pengendalian DM melalui penguatan peran pemerintah dan peningkatan peran serta masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dalam penerapan gaya hidup sehat untuk mencegah DM melalui pengendalian Faktor risikonya. INSTITUSI PENDIDIKAN PROFESI PKK, KADER DAN LAIN LAIN PERSADIA KLUB JANTUNG SEHAT MAJELIS TAKLIM/ KBIH
29
STRATEGI KOMPREHENSIF PENGENDALIAN PTM
Strategi Utama Pengendalian DM dilakukan dengan ; surveilans faktor risiko dan registri penyakit, promosi kesehatan, manajemen upaya pelayanan kesehatan. Surveilans ini dilakukan untuk mendapatkan informasi besaran masalah faktor risiko DM dan kasus, jangkauan pelayanan dan tingkat fatalitas penyakit DM saat itu. Dalam melaksanakan upaya pengendalian DM diperlukan dukungan kebijakan yang diperoleh melalui advokasi dan koordinasi kebijakan dilakukan setiap tingkatan pemerintahan. Di Tingkat desa misalnya, program Posbindu PTM mempercepat pencapaian target desa siaga, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jeajring kerja untuk membangun komitmen dari berbagai stakeholders terkait. Setiap individu dalam masyarakat harus mampu berpartisipasi dan trampil dalam upaya pengendalian PTM. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk bergaya hidup sehat harus didukung oleh kemampuan petugas kesehatan dalam aspek teknis dan manajemen penanggulangan DM. Masyarakat dan petugas kesehatan memerlukan lingkungan kondusif berupa prasarana dan sarana yang memungkinkan mereka untuk dapat menjalankan upaya ini secara efektif. 29
32
TIGA STRATEGI UTAMA SURVEILANS PTM Berbasis survey PTM berkala (Riskesdas, Susenas, SDKI, survey kematian, Survey Pasar dll) Berbasis Registri PTM (Hospital based) Berbasis Fasilitas Kesehatan (SIMPUS, SIRS, Laboratorium) Berbasis Litbangkes Evidence Based Advokasi Perencanan Pelaksanaan PROMOSI KESEHATAN Promkes dan perlindungan ‘population at risk” PTM KTR, Kota Layak Anak, Keselamatan di Jalan, dll Regulasi Kesehatan KTR, PERMENKES Garam-gula-lemak Health in All Policy Advokasi Pemda, Lintas Sektor, DPRD, dan Industri/Swasta(CSR) Penguatan Jejaring kerja-Kemitraan “Triple ACs” BINA UPAYA KESEHATAN Deteksi dan Tindak Lanjut Dini di Masyarakat Self Care Faktor Risiko PTM Respon cepat kegawatdaruratan PTM Yandas PTM terpadu di Puskesmas/Dokter Keluarga PAL , IVA + CBE Yan Rujukan PTM di Rumah Sakit
34
Pengendalian PTM dilaksanakan dengan pendekatan continuum care dari upaya promotif hingga ke rehabilitatif. Pemberdayaan Masyarakat diselenggarakan melalui Posbindu PTM dan penguatan sistem pelayanan kesehatan komprehensif dan terintegrasi terhadap upaya pengendalian DM yang prima dengan Peningkatan Peran dan Fungsi Puskesmas Sentinel PTM serta Rumah sakit sebagai sarana layanan rujukan termasuk rujukan balik
35
Saat ini di Indonesia terdapat 1114 Posbindu PTM yang tersebar di 29 Propinsi,. Diharapkan di semua Kelurahan dapat menyelenggarakan kegiatan Posbindu PTM sebagai bentuk mawas diri dari masyarakat terhadap faktor risiko PTM. Diharapkan di fasilitas umum seperti hotel, apotik, mall, perkantoran, terminal, pelabuhan dll dapat tersedia fasilitas penyelenggaraan kegiatan Posbindu PTM. Sehingga masyarakat dapat selalu mawas diri terhadap faktor risiko PTM. Pemda/industri/swasta/organisasi/sektor lainnya diharapkan dapat ikut memfasilitasi kegiatan Posbindu PTM
37
PENGEMBANGAN PELAYANAN PTM DI PUSKESMAS
Promosi PTM SDM Tatalaksana PTM Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif Deteksi dan Tindak lanjut dini PTM Revitalisasi Puskesmas Manajemen Yan PTM PENGENDALIAN PENYAKIT PUSKESMAS PTM UPAYA KESEHATAN PROMKES Rujukan PTM Rehabilitasi bersumberdaya masyarakat Sarana & Prasarana Respon Cepat kegawatdaruratan, cedera dan tindak kekerasan.
39
Kebijakan Pengendalian Rokok
(Kawasan Tanpa Rokok)
40
PERATURAN PEMERINTAH NO
PERATURAN PEMERINTAH NO. 109 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN BAHAN YANG MENGANDUNG ZAT ADIKTIF BERUPA PRODUK TEMBAKAU BAGI KESEHATAN
41
TUJUAN PP NO. 109 TAHUN 2012 1 Melindungi kesehatan individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungan Melindungi penduduk usia produktif, anak, remaja, dan perempuan hamil dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya merokok Melindungi kesehatan masyarakat dari asap rokok orang lain 2 3 4
42
KTR diberlakukan pada: Fasyankes, Tempat proses belajar mengajar,
KAWASAN TANPA ROKOK KTR diberlakukan pada: Fasyankes, Tempat proses belajar mengajar, Tempat anak bermain, Tempat ibadah, Angkutan umum, Tempat kerja Tempat umum atau tempat lain yang ditentukan Pemda menetapkan KTR di daerahnya Ketentuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR): KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Beberapa hal terkait KTR yang perlu dipahami bersama mengenai KTR adalah bahwa: Larangan menjual, mengiklankan dan mempromosikan produk tembakau di KTR KTR di tempat kerja dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan harus menyediakan tempat khusus merokok (ruang terbuka yang berhubungan langsung dengan udara luar) Selanjutnya Pemda akan menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di daerahnya masing-masing.
43
Daerah yang telah memiliki kebijakan KTR
Di Indonesia Saat ini sudah ada 23 propinsi di mana didalamnya terdapat 58 Kab/Kota yang memiliki perda/pergub/perwali/perbub/surat edaran tentang kebijakan KTR
44
USIA MULAI MEROKOK (5 TAHUN)
BERDASARKAN PROVINSI Note page: Berdasarkan data diatas, terlihat gambaran usia mulai merokok dari perokok di setiap Propinsi. Nampak bahwa jawa timur merupakan daerah perokok dengan umur mulai merokok diusia balita, yang terbanyak (22% dari semua perokok yang mulai merokok di usia balita) . Disusul berikutnya adalah Jawa Tengah serta Jawa Barat sebagai urutan kedua dan ketiga. Riskesdas, 2010
45
Rancangan Permenkes Konsumsi Gula, Garam dan Lemak
pada Pangan Olahan dan Siap saji BATAS MAKSIMUM KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK PERORANG PERHARI Penguatan Labeling Gula, Garam dan Lemak (Pencantuman Informasi Nilai Gizi) Peringatan Kesehatan pada Label Produk Pangan Olahan dan Siap saji 1. Permenkes tentang Kadar Gula Garam dan Lemak pada Makanan Siap Saji saat ini sedang dalam proses finalisasi. 2. Sebelum ini telah tersedia buku saku berjudul batasi gula garam dan lemak untuk hidup sehat terhindar dari penyakit tidak menular serta pedoman pengaturan konsumsi garam dan lemak untuk pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah Penyajian Pangan Olahan dan Siap Saji, Adanya Menu Penyeimbang (Buah dan Sayur Segar) dan Menyediakan Produk Pangan Rendah Gula, Garam dan Lemak Konsumen Memilih / Menentukan Sendiri
49
JEJARING PENGENDALIAN PTM DI PROPINSI/KABUPATEN/KOTA
DinKes(Yankes,P2P,Kesmas Gizi, Promkes,Kesling) FORUM KOMUNIKASI KOORDINASI DAN AKSI BERSAMA : PERENCANAAN PELAKSANAAN MONEV PENGENDALIAN DIABETES MELITUS di MASYARAKAT Sektor terkait (Diknas,Sosial, Pertanian,Agama,Kependudukan,Bapeda,Bid LH, Perindag) ORMAS (PKK, LPM,KADIN KONI,MUI,KJS,PERSADIA, LM3 FORMI,APINDO, IWAPI, NU, MUHAMMADIYAH, GKI, PERSADA HINDU DHARMA JEJA- RING Org.Profesi (IDI, IBI, IAKMI, PPNI, PERKENI, PAPDI, PEDI) SWASTA (Kadin, PERSI, Apindo, GAPMI, PBF (SANOFI, NOVONORDISK, NOVOARTIS) Perguruan Tinggi (FKM, FKedokteran, FPsikologi)
51
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT HARI TUA NIKMAT TANPA PTM DENGAN PERILAKU CERDIK
Cek kondisi kesehatan secara rutin dan teratur Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya Rajin Aktifitas fisik dengan gerak olah raga dan seni Diet yang sehat dengan kalori seimbang (rendah gula, garam dan lemak serta kaya serat) Istirahat yang cukup Kendalikan stres E R D I K
54
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.