Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SIROSIS HEPATIS oleh: Marina Rizki Pembimbing : dr. Mawaddah Fitri, Sp. PD. FINASIM Referat.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SIROSIS HEPATIS oleh: Marina Rizki Pembimbing : dr. Mawaddah Fitri, Sp. PD. FINASIM Referat."— Transcript presentasi:

1 SIROSIS HEPATIS oleh: Marina Rizki 140611014 Pembimbing : dr. Mawaddah Fitri, Sp. PD. FINASIM Referat

2 Pendahuluan Istilah Sirosis diberikan petama kali oleh Laennec tahun 1819, yang berasal dari kata kirrhos yang berarti kuning orange (orange yellow), karena terjadi perubahan warna pada nodul-nodul hati yang terbentuk. Keseluruhan insiden sirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100.000 penduduk. Penyebab sebagian besar akibat penyakit dari alkoholik maupun infeksi virus kronik 06/06/20202

3 Definisi ■Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut. 06/06/20203

4 Epidemiologi ■Sirosis tercatat sebagai penyakit kematian ke-14 tersering pada dewasa didunia, dengan angkat kematian sekitar 1,40 juta jiwa per tahun. Sirosis juga menjadi indikasi utama untuk 500 kasus trasplantasi hepar per tahun di negara maju. 06/06/20204

5 KLASIFIKASI Berdasrkan morfologi Sherlock membagi sirosis menjadi 3 jenis, yaitu : 1.Mikronodular 2.Makronodular 3.Campuran (yang memperlihatkan gambaran mikronudular dan makronodular). Secara Fungsional sirosis hati terbagi atas: 1.Sirosis Hati kompensata. Sering disebut dengan sirosi hati laten 2.Sirosis hati dekompensata dikenal dengan Active Liver Cirrhosis 06/06/20205

6 Etiologi ■Virus Hepatitis B, C dam D ■Alkohol ■Kelaninan metabolik : Hematomatosis (kelebihan beban besi) Penyakit Wilson (kelebihan bebean tembaga) Defisiensi Alphal-antitripsin Galaktosemia Tirosinemia ■Kolestasis ■Sumbatan saluran vena hepatica : ■Ganggan Imunitas ( Hepatitis Lupoid) ■Toksin dan obat-obatan ■Antibiotik ■Nonsteroid anti inflammatory drugs (NSAIDs) ■Operasi pintas usus pada obesitas ■ Kriptogenik ■ Malnutrisi ■ Indian Childhood Cirrhosis. 1 06/06/20206

7 PATOFISIOLOGI 06/06/20207

8 PATOFISIOLOGI 06/06/20208

9 KLASIFIKASI Sirosis secara konvensional di Mikronodular, Makronodular, Campuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular) Sirosis fungsional: Sirosis hati kompensata, Sirosis hati dekompensata Klasifikasi Sirosis berdasarkan penyebabnya : Sirosis Alkoholik, Sirosis Biliaris, Sirosis pasca nekrotik, Cardiac Cirrhosis 06/06/20209

10 Sirosis Laenec Sirosis pasca Necrotik Sirosis Biliaris Sirosis cardiac PATOGENESIS Alkohol  akumulasi lemak berlebih  menurunkan oksidasi asam lemak  nekrosis sel  hati menciut, keras & tidak memiliki parenkim normal. Terjadi setelah nekrosis berbercak pada jaringan hati  hepatosit terpisah oleh jaringan parut  >> kehilangan sel hati Stasis empedu  penumpukan empedu didalam hati  Kerusakan sel hati dimulai dari sekitar duktus biliaris  ikterik, hati membesar, keras, bergranula halus dan bewarna kehijauan. Peningkatan tekanan vena cava inferior dan vena hepatica  akumulasi abnormal di hati  udem hati 06/06/202010

11 MANIFESTASI KLINIS Gambaran klinis dari sirosis hati, secara umum disebabkan oleh kegagalan hati/hepatoselular dan hipertensi portal.  Kegagalan hati (kegagalan hepatoselular)  Hipertensi Portal  Tekanan portal normal berkisar antara 5- 10 mmHg. Hipertensi portal timbul bila terdapat kenaikan tekanan dalam sistem portal yang sifatnya menetap di atas nilai normal. Disebut hipertensi portal bila tekanan portal lebih dari 15 mmHg 06/06/202011

12 DIAGNOSIS kriteria Soedjono dan Soebandiri tahun 1973, yaitu bila ditemukan 5 dari 7 keadaan berikut: Diagnosa Serosis Berdasarkan Kriteria SEKASIH : ■S = spider nevi ■E = eritema palmaris ■K = kolateral vein ■A = asites ■S = splenomegali ■I = invers albumin - globulin ■H = hematemesis / melena eritema palmaris spider nevi Vena kolateral 06/06/202012

13 06/06/202013

14 PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.Tes laboratorium: SGOT dan SGPT yang meningkat, dimana SGOT lebih tinggi daripada SGPT. Alkali phosphatase menigkatkurang dari 2 sampai 3 kali batas normal. GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) jugameningkat pada penyakit hati alkoholik kronik. Bilirubin normal pada sirosis hati kompensatadan meningkat pada sirosis hati dekompensata. Konsentrasi albumin menurun sesuai dengan perburukan sirosis sedangkan globulin meningkat. Waktu protrombin yang memanjang mencerminkan derajat tingkatan disfungsi sintesishati sehingga banyak menyebabkan perdarahan pada banyak organ tubuh. Natrium serummenurun terutama pada sirosis dengan asites. Anemia dengan trombositopenia, leukopenia dan neutropenia akibatsplenomegali kongestif berkaitan dengan hipertensi porta 06/06/202014

15 PEMERIKSAAN PENUNJANG 2. Pemeriksaan radiologi: Barium meal/enema dapat melihat varises untuk konfirmasiadanya hipertensi porta. 3. USG Pada sirosis yang lanjut hati mengecil, nodular,irregular. Selain itu USG juga dapat melihat asites, splenomegali, thrombosis vena porta, pelebaran vena porta, karsinoma hati. 06/06/202015

16 PENATALAKSANAAN ■Terapi sesuai etiologi: hepatitis B kronis, hepatitis C, sirosis alkoholik, autoimun, dan sebagianya. ■Diet seimbang 35-40 kkal/kgBB ideal dengan protein 1,2-1,5g / KgBB / hari ■Asites : –tirah baring dan diawali diet rendah garam konsumsi garam sebanyak 5,2 gram atau 90 mmol/hari spinorolakton dengan dosis 100-200 mg sekali dan terjadinya penurunan berat badan 0,5 kg/hari).tanpa dengan adanya edema kaki 1 kg/hari –Terapi spinorolakton dapat dikombinasikan dngan furosemide dengan dosis 20-40 mg/hari apabila terapi spinorolakon tidak adekuat. 06/06/202016

17 ■Bila perlu, terapi defisiensi besi. Dapat diberikan tambahan zink sulfat 2x200 mg, untuk memperbaiki nafsu makan dan keram otot. ■Aktivitas fisik untuk untuk mencegah inaktivitas dan atrofi otot, sesuaikan dengan toleransi pasien ■Stop konsumsi alcohol dan merokok ■Pembatasan obat-obatan hepatoksik, dan nefrotoksik : OAINS, isoniazid, asam valproat, eritromisin, amoksilin / klavulanat, golongan aminoglikosida (bersifat nefrotoksik pada sirosis), ketokonazol, klopromazin, dan ezetimibe 06/06/202017

18 KOMPLIKASI Komplikasi yang sering dijumpai antara lain peritonitis bacterial spontan Pada sindrom hepatorenal terjadi gangguan penurunan perfusi ginjal yang berakibat pada penurunan filtrasi glomerulus Hipertensi portal adalah varises esophagus mengakibatkan pendarahan. Ensefalopati hepatic, merupakan kelainan neuro psikiatrik akibat disfungsi hati. selanjutnya dapat timbul gangguan kesadaran yang berlanjut sampai koma. Pada sindrom hepatopulmonal terdapat hidrotoraks dan hipertensi portipulmonal. 2 06/06/202018

19 PROGNOSIS Child-Turcotte-Pugh CHILD A 100 % CHILD B 80 % CHILD C 45 % Parameter Grade 123 Bilirubin serum (mg/dl)<2,02,0-3,0>3,0 Albumin serum (mg/dl)>3,52,8-3,5<2,8 Asites-RinganSedang-Berat Ensefalopati-Ringan-SedangSedang-Berat Prothrombin time<44-6>6 06/06/202019

20 TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA 06/06/202020


Download ppt "SIROSIS HEPATIS oleh: Marina Rizki Pembimbing : dr. Mawaddah Fitri, Sp. PD. FINASIM Referat."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google