Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diagnosis TB paru: perspektif Korea Oleh Putri Pratiwi Perseptor dr. Silman Hadori, Sp. Rad.,M.H,Kes.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diagnosis TB paru: perspektif Korea Oleh Putri Pratiwi Perseptor dr. Silman Hadori, Sp. Rad.,M.H,Kes."— Transcript presentasi:

1 Diagnosis TB paru: perspektif Korea Oleh Putri Pratiwi Perseptor dr. Silman Hadori, Sp. Rad.,M.H,Kes

2 ABSTRAK Diagnosis TB paru yang cepat dan akurat sangat penting untuk memastikan terapi yang tepat. Radiografi thoraks, mikroskopi sputum BTA, kultur mikobakteri, dan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) dan penggunaan yang tepat dari metode molekuler yang baru diperkenalkan serta tomografi. 2

3 PENGANTAR Pada tahun 2015 kasus TB 40.847 di Korea Selatan Kejadian TB tahunan : 80 per 100.000 penduduk (Korea Selatan) 17 per 100.000 penduduk (Jepang) 3,2 per 100.000 (Amerika Serikat) 3

4 . Konsep tradisional Konsep Baru 4 PENGEMBANGAN TUBERKULOSIS Perkembangan infeksi M. tuberculosis ditularkan melalui droplet nuclei TB primer,TB primer progresif dan TB postprimary. Konsep manifestasi penyakit saat ini Manifestasi TB paru tergantung pada imunitas inang dari pada waktu yang berlalu setelah infeksi awal.

5 DIAGNOSA TUBERKULOSIS

6 Mikroskopi sputum BTA 6

7 ✘ Kelemahan : sensitivitas rendah ketidakmampuan untuk membedakan M. tuberculosis dan mikobakteria nontuberkuler (NTM). 7

8 Kultur Mikobakteri 8

9 9 ✘ untuk mengkonfirmasi diagnosis TB dan pengujian kerentanan obat/ drug susceptibility testing (DST) ✘ lebih sensitif daripada apusan sputum ✘ kultur mikobakteri media padat dan media cair

10 Metode Molekuler 10

11 ✘ untuk mendeteksi M. tuberculosis dan memperkuat RNA atau DNA- nya. ✘ dapat membedakan M. tuberculosis dari NTM dalam spesimen dengan pewarnaan cepat asam yang positif. Nucleic Acid Amplification Tests (NAATs) 11

12 Uji Xpert MTB / RIF 12 ✘ Uji Xpert MTB / RIF : cepat otomatis, dan dapat mendeteksi TB bersama dengan resistensi rifampisin langsung dari dahak dalam 2 jam pengumpulan. “ Sebuah penelitian Korea yang dilakukan dalam pengaturan klinis, melaporkan sensitivitas dan spesifisitas yaitu 79,5% dan 100,0% ” “ Sebuah penelitian Korea, sensitivitas dan spesifisitas uji untuk mendeteksi resistansi rifampisin yaitu 100% dan 98,7%,

13 Uji line probe 13 line probe assays (LPAs) : mendeteksi M. tuberculosis dan resistensi obat (isoniazid dan rifampisin dengan mengidentifikasi mutasi pada gen rpoB, katG, dan inha) lebih rumit membutuhkan lebih banyak waktu daripada uji Xpert MTB / RIF

14 Studi pencitraan 14

15 Radiografi Dada 15 ✘ skrining dan diagnosis TB paru ✘ Temuan radiografi khas TB paru pada host imunokompeten: konsolidasi heterogen focal atau patchy yang melibatkan segmen apikal dan posterior lobus atas, superi atau segmen lobus bawah nodul tidak jelas dan kekeruhan linear

16 Gambar 2. TBC paru pada seorang wanita 42 tahun dengan temuan radiografi yang khas. 16 A B C (A) Rontgen dada menunjukkan beberapa nodul kecil dan konsolidasi merata di paru-paru kanan atas dan kedua zona paru-paru tengah. (B, C) Pemindaian tomografi terkomputasi yang diperoleh pada tingkat trakea dan bronkus lobus tengah kanan menunjukkan nodul kavitas, konsolidasi lobular, nodul centrilobular, dan pola tree-in- bud di kedua lobus atas dan segmen superior lobus kanan bawah.

17 17 ✘ Temuan radiografi TB paru pada host yang immunocompromised bermanifestasi : TB paru sebagai TB milier limfadenopati hilar atau mediastinum efusi pleura pada radiografi dada (biasanya unilateral, terjadi pada 15% hingga 20% pasien)

18 Gambar. 3. Limfadenitis tuberkulosis dan radang selaput dada pada pria berusia 28 tahun dengan infeksi human immunodeficiency virus 18 A B CD (A) Rontgen dada menunjukkan pembesaran hilar kanan dan efusi pleura kanan. (B, C, D) Gambar dada computed tomography menunjukkan paratrakeal kanan, subcarinal, hilar, dan pembesaran kelenjar getah bening peribronkial dengan atenuasi rendah pusat dan peningkatan tepi tepi. Juga perhatikan beberapa nodul pleura nekrotik (panah) dengan peningkatan pleura homogen di hemitoraks anterior kanan.

19 Tomografi 19 ✘ lebih sensitif daripada radiografi thoraks ✘ deteksi dan karakterisasi penyakit parenkim halus dan limfadenopati diastinal ✘ membantu pendeteksian fokus kavitasi kecil di area konfluen pneumonia dan di area nodularitas padat dan jaringan parut ✘ menentukan aktivitas penyakit ✘ deteksi komplikasi pleura atau mediastinal dan dalam pengelolaan TB dengan menunjukkan tempat kavitasi dan luasnya penyakit aktif :

20 20 Letak Kejadian Temuan CT Parenkim Nodul centrilobular, pola pohon-dalam-tunas, konsolidasi tambal sulam atau lobular, rongga, CT galaxy signa), konsolidasi lobus bawah TB aktif Tuberkuloma Nodul yang halus, tidak ada perangkat tambahan atau cincin seperti perangkat tambahan TB milier Nodul berdiameter 1-3 mm dengan distribusi acak, penebalan septa interlobular atau garis interstisial intralobular Kelenjar getah beningArea pusat redaman rendah dengan perangkat tepi tambahan Jalan nafas Penebalan dinding sirkumferensial dan penyempitan luminal, dengan keterlibatan segmen bronkus yang panjang PleuraEfusi pleura dengan penebalan permukaan viseral dan parietal yang halus CT, computed tomography; TB, Tuberculosis Temuan CT karakteristik TB Paru

21 Gambar 4 TBC bronkial pada seorang wanita berusia 26 tahun. 21 A C B D A A) Rontgen dada menunjukkan perihilar kiri meningkatkan opacity dan elevasi hilus kiri, menunjukkan atelektasis lobus kiri atas. (B, C) Gambar diformat aksial dan koronal dari pemindaian computed tomography dada menunjukkan penebalan dinding difus bronkus utama kiri dengan atelektasis lobus kiri atas. (D) Bronkoskopi menunjukkan penyempitan bronkus utama kiri, yang ditutupi dengan eksudat keputihan

22 Gambar 5. Pleuritis tuberkulosis pada seorang gadis berusia 16 tahun. 22 AB (A) Rontgen dada menunjukkan efusi pleura kiri. (B) Pemindaian computed tomography dada diperoleh pada tingkat atrium kiri menunjukkan efusi pleura kiri dengan peningkatan pleura parietal homogen (panah). Perhatikan konsolidasi seperti massa di lobuskiribawah (panah), menunjukkan pneumonia tuberkulosis.

23 23 keuntungan CT: untuk mendeteksi lesi TB untuk menghentikan aktivitas penyakit tetapi dosis radiasi dan biaya CT membatasi penggunaan diagnostiknya. Modalitas pencitraan baru

24 24 (A) Rontgen dada menunjukkan bronkiektasis traksi di paru kiri dengan penebalan pleura apikal. (B) Tomosintesis digital dada menunjukkan lesi kavitas yang terlihat jelas dalam lesi yang sama yang terlihat pada radiografi dada (panah). Gambar 6. Tuberkulosis paru resisten multi-obat pada pria berusia 75 tahun. A B

25 ALGORITMA DIAGNOSTIK UNTUK TUBERKULOSIS PULMONER 25 Pasien yang diduga menderita TB dirujuk Radiografi thoraks dan sampel dahak (diagnostik awal) CT scan dada (identifikasi lesi TB/ penyakit lain) NAAT (diagnosis TB dengan cepat dan membedakan M. tuberculosis dari mikobakteri non-TB) uji Xpert MTB / RIF (diagnosis TB dengan cepat dan menentukan adanya resistensi rifampisin dalam waktu 2 jam) Kultur mikobakteri (pada media padat dan cair untuk mengkonfirmasi diagnosis dan untuk menentukan kerentanan obat) Uji line-probe (mendeteksi resistansi terhadap obat anti-TB lini pertama dan kedua pada pasien dengan risiko resistensi obat yang tinggi)

26 Terimakasih 26


Download ppt "Diagnosis TB paru: perspektif Korea Oleh Putri Pratiwi Perseptor dr. Silman Hadori, Sp. Rad.,M.H,Kes."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google