Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NLP For Beginner Yudho Purwoko, SS, CNLP, CHt.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NLP For Beginner Yudho Purwoko, SS, CNLP, CHt."— Transcript presentasi:

1 NLP For Beginner Yudho Purwoko, SS, CNLP, CHt.
Positive State of Mind NLP For Beginner Yudho Purwoko, SS, CNLP, CHt.

2 Definisi "NLP is one of the biggest breakthrough in the technology of achievement and human excellence." “NLP adalah satu terobosan terbesar dalam teknologi pencapaian prestasi dan keunggulan manusia” — Time Magazine

3 Sejarah NLP NLP merupakan ilmu yang diolah dari pemodelan terhadap orang-orang yang paling hebat dalam psikoterapi di zamannya. Sekitar tahun 70-an, ada tiga orang-orang yang paling berpengaruh adalah para psikoterapis. Mereka dianggap mampu “mengubah” orang lain dengan kekuatan bahasanya. Mereka adalah: Fritz Perls – seorang Gestalt Therapist (salah satu aliran dalam terapi psikologi), Virginia Satir – seorang Family Therapist/terapi di bidang keluarga, dan Milton Erickson – seorang Clinical Hypnotherapist/terapi klinis dengan hypnosis. Mereka dimodel oleh Richard Bandler – seorang mahasiswa komputasi matematika (yang akhirnya mempelajari psikologi di kemudian hari) dan John Grinder – seorang asisten profesor bahasa.

4 Sejarah NLP Karena yang dimodel adalah tokoh psikoterapi, maka pada awalnya NLP hanya digunakan hanya dalam konteks psikoterapi. Namun, karena Bandler & Grinder menyadari potensi penerapan NLP di bidang lain, mereka pun mulai melibatkan orang lain dari lintas bidang. Richard Bandler dan John Grinder penasaran, apa perbedaan yang membedakan orang-orang yang sukses dengan orang biasa-biasa saja? Pertanyaan ini membawa mereka untuk memperluas pemodelannya ke para top performer di berbagai bidang. .

5 Etimologi dan Terminologi NLP
NLP terdiri dari 3 kata: Neuron: Sel saraf Otak utk berpikir dan merasa, menggerakkan dan mengendalikan seluruh tubuh Linguistic: Bahasa, baik verbal dan non verbal, serta semantik dan paralingual Programming: Pemrograman

6 Etimologi dan Terminologi NLP
Secara TERMINOLOGI,NLP adalah Neuro: mengacu pada proses Neurologis: bagaimana semua indera kita menerima informasi lalu mengirimkannya ke sistem saraf (neuro) yang disebut berpikir dan merasakan. Sistem neurologi ini juga yang menjadi penghubung antara pikiran dan tubuh kita: pikiran dan tubuh adalah satu sistem yang saling mempengaruhi.

7 Etimologi dan Terminologi NLP
Linguistic berkaitan dengan bahasa, karena ternyata hampir seluruh proses mental kita dikodifikasi, diorganisasi, dan dimaknai melalui bahasa: baik bahasa verbal, non verbal (semantik dan paralingual). Pola-pola bagaimana bahasa bisa mempengaruhi kita dan orang2 di sekeliling kita.

8 Etimologi dan Terminologi NLP
Programming: mengacu pada pemrograman bahwa sesuatu perilaku, keadaan pikiran dan perasaan tertentu bisa diciptakan utk tujuan tertentu. Dalam konteks ini, programming artinya bagaimana kita menghasilkan perilaku tertentu sehingga menghasilkan sesuatu yang Dahsyat dalam kehidupan pribadi maupun sesama.

9 Metodologi, Sikap, dan Teknik
Secara Bahasa NLP: 1 Proses cara berpikir. Bagaimana kita menggunakan panca indera kita untuk memahami yang terjadi di sekeliling kita dan bagaimana sistem saraf kita mengendalikan tubuh kita NEURO 2 LINGUISTIC 3 Programming Metodologi, Sikap, dan Teknik Perilaku kita. Cara kita menyusun ide dan tindakan yang akan menciptakan hasil yang diinginkan. Bahasa yang digunakan. Cara kita menggunakan bahasa baik verbal maupun non-verbal dan bagaimana bahasa dapat memengaruhi kita dan sekeliling kita. We have features for every step of the way

10 Etimologi dan Terminologi NLP
Ringkasnya NLP adalah Ilmu Praktis yang menggunakan pemrograman Otak melalui bahasa untuk menghasilkan perilaku tertentu. Ilmu NLP dihasilkan dengan menggunakan Pemodelan. Intisari NLP adalah komunikasi. Orang-orang biasa dengan para memiliki pola komunikasi yang berbeda. Baik komunikasi internal maupun eksternal. Para atlit, pengusaha, maupun bintang film top memiliki cara berkomunikasi dengan dirinya untuk mempertahankan mood-nya. Para terapis, penjual, presiden, hypnotist, magician memiliki cara berkomunikasi dengan orang lain yang khas. Apa yang berhasil pada mereka akan berhasil pula pada diri kita – asal kita tahu polanya,

11 Manfaat NLP Menguasai NLP akan membuat diri Anda mampu:
Memiliki pengendalian diri yang lebih baik; Mempengaruhi kondisi emosi (baca: mood) sesuai keinginan; Berpikir lebih efektif untuk memecahkan sebuah masalah; Mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk mempengaruhi proses berpikir orang lain; Membuang keyakinan yang menghambat; Melepaskan diri dari fobia dan trauma; Meningkatkan pengaruh; Membantu orang lain untuk berubah; Memiliki kemampuan komunikasi yang lebih handal; Belajar lebih cepat; Menghancurkan keputusan-keputusan yang membatasi diri; Memodel bakat orang lain, dll.

12 Fokus NLP Jika disederhanakan, ada 3 fokus dari NLP:
1. Modelling (pemodelan) – Membuat model (penyederhanaan) dari kehebatan seseorang. Sama seperti yang dilakukan oleh generasi awal NLP. 2. Personal Development (pengembangan diri) – Menerapkan model di atas untuk mengembangkan diri sendiri. 3. Facilitating Development of Others (memfasilitasi pengembangan diri orang lain) – NLP membekali praktisisnya dengan model-model komunikasi yang efektif untuk memfasilitasi perubahan pada diri orang lain.

13 TIGA UNSUR NLP

14 TIGA UNSUR NLP: Sikap Richard Bandler mendefinisikan NLP sebagai sikap (attitude) diikuti dg metodologi (methodology) yg kemudian meninggalkan jejak berupa teknik-teknik (technique). NLP sebagai sebuah SIKAP “It’s your attitude, not your aptitude that determines your altitude” Attitude alias sikap atau cara pandang kita terhadap suatu hal akan mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak kita. Pada akhirnya, cara pandang kita akan mempengaruhi hasil yang kita dapatkan. What you see, what you get. Sikap seorang praktisi NLP tercermin dalam serangkaian asumsi yang disebut sebagai NLP Presuposition.

15 TIGA UNSUR NLP: Metodologi
NLP Sebagai METODOLOGI NLP adalah alat bantu untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Dengan NLP kita dapat mengidentifikasi apa yang berhasil dan belum berhasil dg tepat, metodis, dan praktis. Hal ini memungkinkan kita untuk mengulangi hal-hal yg terbukti berhasil dan mengubah hal-hal yg belum berhasil secara sistematis. Artinya, NLP adalah sebuah metodologi (kerangka berpikir, sistem langkah demi langkah, cara melakukan sesuatu secara sistematis) untuk mencapai apa yang Anda inginkan.

16 TIGA UNSUR NLP: Teknik NLP Sebagai TEKNIK
NLP menyediakan segudang teknik praktis untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Teknik atau pattern ini didapat dari hasil pemodelan terhadap orang-orang yang dianggap “sukses” mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, para kreator NLP menemukan bahwa orang-orang yang dulunya fobia terhadap sesuatu dan akhirnya sembuh mengalami sebuah transisi mental dalam dirinya. Mereka yang sembuh berkata: “Pada suatu hari tanpa sengaja saya membayangkan diri saya sedang ketakutan melihat kecoa, dan saya tertawa melihat diri saya sendiri.” Dari sinilah kemudian muncul teknik Fast Phobia Cure. Mempelajari teknik saja tanpa dibarengi dengan pemahaman terhadap metodologi dan asumsi dasarnya (baca: attitude-nya) akan membuat sebuah teknik menjadi kurang efektif. Sebaliknya, saat Anda memahami metodologi dan asumsi dasar dalam NLP, Anda akan mampu menciptakan teknik sendiri. Ibarat Anda belajar silat, pada saat berlatih tentu Anda perlu mempelajari jurus-jurus baku. Sampai kemudian, setelah Anda melatih jurus-jurus tersebut ribuan kali, mungkin Anda akan menemukan intisari jurusnya. Pada saat itulah, Anda akan mampu melancarkan sebuah jurus tanpa perlu mebgingat urutannya secara sadar. Anda bertindak secara otomatis.

17 Sikap: Presuposisi NLP
1. Peta bukanlah wilayah sebenarnya, setiap orang merespon berdasarkan peta yang mereka miliki; 2. Pengalaman memiliki struktur; 3. Jika seseorang bisa melakukan sesuatu, maka orang lain bisa belajar melakukannya; 4. Kita mustahil tidak berkomunikasi; 5. Makna komunikasi adalah respon yang kita terima, penolakan adalah tanda dari kurangnya keakraban; 6. Setiap perilaku pada dasarnya memiliki maksud yang positif, setiap perilaku bermanfaat pada konteks tertentu; 7. Seseorang selalu membuat keputusan terbaik berdasarpilihan yang mereka miliki saat itu; 8. Setiap orang telah memiliki hampir semua sumberdayayang diperlukan untuk berubah; 9. Tidak ada kegagalan, yang ada hanyalah pembelajaran/umpan balik; 10. Jika satu cara tidak berhasil, gunakan cara lain.

18 PENGARUH PIKIRAN STATE of MIND (KONDISI MENTAL, PERASAAN)
PARADIGM (Persepsi) ACTION (PERBUATAN-TINGKAH LAKU) RESULT (HASIL) DESTINY (NASIB)

19

20 Cara Memetakan Dunia/Memodel Dunia

21 Cara Memetakan Dunia/Memodel Dunia

22 Peta Informasi yang masuk
Fakta,informasi, kejadian dan fenomena apapun masuk ke dalam otak kita akan terjadi 3 hal: Deletion (penghapusan) Distortion (Distorsi/penyimpangan) Generalisation (penyamarataan)

23 Membangun State of Mind
Untuk membangun state of mind ada 4 hal Mengubah Gerakan Mengubah Kata-kata Mengubah keyakinan Mengubah Fokus

24 1. Mengubah Gerakan Orang Positif, gembira, ceria, mempunyai struktur gerakan tertentu: Wajah menghadap kedepan Bahu terbuka Nafas teratur Senyum bibir ke atas Orang Negatif, sedih, berduka mempunyai struktur tertentu Wajah menghadap ke bawah Bahu tertutup Nafas tidakteratur Senyum melawan gravitasi

25 2. Membangun Kata-kata positif
Setiap orang selalu berkata2 teradap dirinya, dan kata2jelek yang diucapkan. Begitupun kata2 yang tidakterucap (silent talk) yang sering negatif. Untuk mengubahnya maka harus diubah kalimatnya menjadi positif. Contoh: saya malas nih diubah menjadi Saya perlu tambahan energi dulu Saya ragu-ragu diubah menjadi saya masih perlu informasi tambahan

26 3. Mengubah keyakinan Keyakinan ada dua hal:
Keyakinan yang berpola JIKA MAKA. Keyakinan ini adalah keyakinan dengan mensyaratkan hal tertentu. Contoh: Jika saya sudah berusaha 3 kali dan saya gagal, maka saya tidak akan mencoba lagi (negatif) Diubah: Jika saya sudah berusaha 3 kali dan saya gagal, maka saya akan mencoba lagi dengan cara lain sampai berhasi (positif)

27 3. Mengubah keyakinan Keyakinan yang berpola UMUM adalah keyakinan sehari2 yang sering kali kita terima dari lingkungan kita dan dijadikan keyakinan bersama. Contoh: Bisnis itu harus punya modal besar (artinya selama orang ini tidak punya modal besar, dia tidak akan pernah bisa memulai usaha, karena diamemiliki keyakinan NEGATIF ini) DIUbah: Bisnis itu bisa saja dengan modal kecil, bahkan tanpa modal sama sekali (positif)

28 Keyakinan yang menguatkan dan yg melemahkan
Keyakinan yang menguatkan harus di asosiasikan dengan diri kita sedangkan keyakinan yang melemahkan, harus di jauhkan atau tidak diasosiasikan dengan diri kita Contoh: ketika anda sedang bangun pagi (biasanya agak kesiangan) maka asosiasikanlah bahwa saatitu adalah diri anda yg sejati atau Gue Banget istilah anak muda sekarang. Tapi kalau kebetulan anda sedang bangun kesiangan, maka yakinilah itu bukan diri Anda yang sebenarnya

29 fokus Fokus adalah gambaran yang ada di benak pikiran yang terus di putar berulang2 dan diharapkan utk terjadi dengan segenap hati. Fokus pada hasil, hal2yang diinginkan/hal2yang positif Jangan fokus padahal2yang tidakdi inginkan

30

31 PONDASI NLP: Presuposisi
Map is not Teritori : apa yang ada dalam pikiran kita sebenarnya adalah peta. Dan peta itu bukan wilayah sebenarnya (teritori). Peta bukanlah realitas sejati. Contoh Jeruk sebagai realitas. Bayangkan jeruk Masuk kedalam Peta diubah menjadi kode2 melalui panca indra. Kode2 disebut IR (internal representation) kode2 IR: V, A, K. Sehebat apapun kita memasukkan kode2 jeruk kedalam pikiran kita, maka tetaplah dia bukan Jeruk Asli. Ia adalah Jeruk IR (atau Peta Jeruk). Setiap orang punya kode2 berbeda tergantung faktor2 intensitas kode IR pada saat menyerapnya. Oleh sebab itu orang yang mengalami pengalaman yang sama bisa memiliki pemahaman yg berbeda. Mengapa?

32 PONDASI NLP: Presuposisi
Apa saja unsur2 pembentuk PETA: Keyakinan Nilai2 Sikap Bahasa Memori Dan filter2 psikologis lain

33 PONDASI NLP: Presuposisi
Peaple Respond According to Their Internal Map, manusia merespon terhadap peta “realitas”, bukan merespon realitas itu sendiri. Itulah salah satu alasan mengapa NLP begitu berharga. Karena orang merespon terhadap peta, maka disinilah kita mesti belajar bagaimana peta orang lain agar tujuan kita tercapai.

34 PONDASI NLP: Presuposisi
Experience has its own structure: Pengalaman mempunyai struktur. Pengetahuan yang didapatkan lewat pacaindera, cara kita menyaring dan memolakan realitan dan bagaimana kita mengodekan hal-hal semacam waktu, emosi dan memori di otak dan tubuh, ternyata bukanlah hal yang acak, namun sangat teratur secara koheren dan sistematis. Begitu Anda memahami cara seseorang menstrukturkan pengalaman mereka, maka Anada bisa membantu mereka melakukan perubahan-perubahan. Maka Struktur menjadi kata kunci pembentukan dan pengubahan makna dalam diri kita. Mind and Body are One System and Affect Each Other. Whole body intelligent. Pikiran dan Tubuh saling berpengaruh. Contoh efek Placebo.

35 PONDASI NLP: Presuposisi
The Meaning of Your Communication Lies in the Response You Get You cannot Not Communicate There is no failure only feedback People Have the Resources They Need to Succeed

36 Pondasi NLP: PRESUPOSISI
Bangunan NLP Frame NLP (Teknik2) Pilar NLP Pondasi NLP: PRESUPOSISI

37 PONDASI NLP: Presuposisi
OUTCOME/HASIL Hasil yang ingin di capai yang berfungsi mengarahkan agar semua sumber daya ditujukan utk memperolehnya SENSORY ACUITY Kepekaan inderawi untuk menyerap semua keadaan di sekeliling kita yang akan dianalisa agar bisa memilih mana yang membantu menuju tujuan dan mana yang tidak membantu. BEHAVIOURAL FLEKSIBILITY Kelenturan perilaku utk mencapai tujuan. Jika sudah berulang2 anda lakukan suatu tindakan tapi tidak mencapai tujuan, maka harus fleksibel mengubah perilaku nya. RAPPORT Membangun keakraban, baik terhadap diri maupun dengan orang lain

38 Outcome NLP memiliki pendekatan yang khas dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Para praktisi NLP menyebutnya sebagai PILAR NLP. Secara ringkas, pendekatan NLP dalam mencapai tujuan adalah sebagai berikut: Pertama-tama, tetapkan hasil seperti apa yang kita inginkan. Pastikan hasil akhir yang kita inginkan ini spesifik, jelas dan kongkrit (dapat diinderai; dibayangkan). Setelah menetapkan hasil akhir, lakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil akhir tersebut. Selama kita bertindak, pastikan kita membuka seluruh indera kita sehingga kita mendapatkan informasi apa yang berhasil dan apa yang tidak. Lalu, lakukan penyesuaian tindakan sampai kita mendapatkan hasil yang kita inginkan. Jadi, ada empat pilar NLP untuk mendapatkan hasil sesuai yang kita inginkan. Hasil akhir yang diinginkan (Outcome) Tindakan (Action) Kepekaan indera (Sensory Acuity) Keluwesan perilaku (Behavioral Flexibility)

39 Outcome Pilar 1: Outcome
Mulai dari akhir di dalam pikiran kita, demikian kata Stephen Covey. Artinya sebelum kita melakukan sesuatu kita perlu mengetahui hasil akhir yang diinginkan secara spesifik. Dengan kata lain kita perlu memahami keadaan ideal yang kita inginkan (Desired State). Sebuah ungkapan mengatakan: “There is always a solution to every problem, as long as there is desireable outcome” Pendekatan NLP adalah pendekatan Outcome-Oriented. Pendekatan ini berbeda sekali dengan pendekatan Problem-Oriented. Pada pendekatan Problem-Oriented kita berorientasi untuk memecahkan masalah dan menemukan akar masalah, sementara di dalam NLP pendekatannya lebih langsung yaitu dengan bertanya: “apa yang saya ingin wujudkan?” Outcome-oriented thinking berarti memutuskan apa yang Anda inginkan dalam situasi tertentu. Sementara Problem-oriented thinking berfokus pada apa yang salah. Hasilnya adalah munculnya kebiasaan menyalahkan. Menyalahkan situasi, lingkungan, atau orang lain. Problem-oriented Thinking seringkali membuat kita lepas dari tanggung jawab dan masuk dalam lingkaran setan masalah. Akhirnya, masalah yang kita miliki justru semakin sulit diselesaikan.

40 Outcome Problem-Oriented Thinking Outcome-Oriented Thinking
“Apa yang salah?” “Sejak kapan hal ini terjadi?” “Kenapa hal ini bisa sampai terjadi?” “Apa penyebab dari masalah ini?” “Salah siapa?” “Apa saja hambatan dalam menyelesaikan masalah ini?” “Kenapa saya masih belum bisa menyelesaikan masalah itu sampai sekarang?” “Apa yang saya inginkan untuk terjadi?” “Apa yang benar-benar saya inginkan terjadi?” “Sumberdaya apa saja yang saya miliki untuk mencapainya?” “Apa yang perlu saya lakukan untuk mencapainya?” “Siapa saja yang dapat membantu saya mencapai tujuan saya?”

41 Outcome Dengan paradigm NLP, tidak berarti NLP mengabaikan sumber masalah. Kadangkala kita pun perlu sedikit “mengorek” sumber masalahnya. Namun, 80% dari waktu kita gunakan untuk memikirkan apa yang kita inginkan. Konsisten berpikir dgn orientasi outcome membuat kita memiliki: sense of direction dalam hidup kita karena sebelum Anda tahu apa yang Anda inginkan, apa yang Anda lakukan dalam hidup ini akan kehilangan makna dan hasilnya menjadi acak. kendali dalam perjalanan hidup Anda. Parameter yg Jelas Sebelum melakukan sesuatu, apapun itu, kita perlu bertanya kepada diri kita: apa outcome-nya? Apa hasil yang ingin saya capai? Apakah hal ini benar-benar saya inginkan? Tanpa kejelasan tujuan ini, maka kita tidak bisa mengukur kemajuan, keefektifan, dan keberhasilan dari apa yang kita lakukan.

42 Appropriate Resources
Action Pilar 2: Action Bertindak di dalam NLP artinya memunculkan perilaku yang dibutuhkan untuk bergerak dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan. Setelah memahami apa yang kita inginkan (desired state), kita pun perlu memahami posisi kita saat ini (present state) dan mengenali sumberdaya (resources) yang kita miliki untuk bergerak dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan. Maka, proses perubahan di dalam NLP menjadi sangat sederhana: Present State Appropriate Resources Desired State

43 Sensory Aquity Pilar 3: Sensory Aquity Kita perlu membuka panca indera untuk mengukur apakah kita sudah mencapai apa yang kita inginkan atau belum. Cermati hasil tindakan kita, amati perubahan sekecil apapun yang terjadi pada diri kita atau orang lain, serap informasi yang tersurat maupun yang tersirat dengan seluruh indera. Dengan demikian, kita mendapatkan feedback (umpan balik) yang presisi dan kita bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan. Maka, kita perlu melatih kepekaan sensori untuk menganalisa hasil dari tindakan yang sudah dilakukan. Tujuannya untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukan mendekatkan kita pada outcome kita atu justru menjauhkannya.

44 Sensory Aquity Apakah Outcome sudah ditetapkan?Apakah sudah jelas?
ACTION SUCCESS Apakah Result = Outcome? Ya Tidak RESULT FEEDBACK Sesuaikan/ Ubah Apakah Outcome sudah ditetapkan?Apakah sudah jelas? TEST OPERATE EXIT

45 TEST MODUS BERPIKIR CARA MEMILIH: JANGAN TERLALU BANYAK DIPIKIRKAN, PILIHLAH APA ADANYA DENGAN CEPAT 1. Di waktu luang, saya paling senang a. Nonton TV atau nonton bioskop b. Membaca atau mendengarkan musik c. Melakukan kegiatan fisik atau olah raga 2. Ketika mengalami masalah a. Saya cari alternatif-alternatifnya b. Saya bicarakan masalahnya c. Saya atur kembali detil-detilnya

46 4. Dari kegiatan berikut, saya habiskan waktu yang paling banyak untuk
3. Kalau yang tersisa hanya 3 kamar di sebuah wisata pantai, saya akan memilih kamar yang a. Pemandangan ke laut tetapi berisik b. Suara laut tanpa pemandangan c. Kenyamanan tetapi berisik dan tanpa pemandangan 4. Dari kegiatan berikut, saya habiskan waktu yang paling banyak untuk a. Berkhayal b. Mendengarkan pemikiran-pemikiran saya sendiri c. Menghayati perasaan saya

47 5. Ketika saya jelaskan konser atau acara yang baru saya hadiri, saya terlebih dahulu a. Menggambarkan seperti apa kelihatannya b. Menjelaskan seperti apa kedengarannya c. Menyampaikan perasaannya 6. Ketika seseorang berusaha meyakinkan saya akan sesuatu a. Saya ingin melihat buktinya b. Saya renungkan kebenaraanya c. Saya percayai intuisi saya

48 8. Biasanya saya bernafas dari
7. Biasanya saya berbicara dan berpikir a. Cepat b. Menengah c. Lambat 8. Biasanya saya bernafas dari a. Bagian atas dada b. Bagian bawah dada c. Perut 9. Satu-satunya hal yang secara pribadi saya yakini seharusnya dialami semua orang dalam kehidupannya adalah a. Pemandangan b. Suara c. Perasaan

49 10.Ketika memilih restoran, pertimbangan utama saya adalah
a. Tampaknya mengesankan b. Saya bisa menentukan suara sendiri c. Saya akan merasa leluasa 11.Ketika mencari jalan di kota yang belum pernah saya kenal a. Saya gunakan peta b. Saya minta petunujuk (bertanya) c. Saya percayai intuisi saya

50 12.Ketika memilih pakaian, penting bagi saya bahwa
a. Saya tampak sangat rapih b. Saya ingin tampak kepribadian saya c. Saya merasa nyaman 13. Ketika naik mobil, saya mau bagian dalamnya a. Tampak baik b. Kedengarannya halus atau penuh tenaga c. Terasa nyaman dan aman 14. Saya mengambil keputusan-keputusan a. Cepat b. Menengah c. Lambat

51 BERAPA SKORE ANDA? Jumlah jawaban a = …. Jumlah jawaban b = ….
Jumlah jawaban c = ….

52 Mengedit Pengalaman Latihan 1
Anda tahu roller coster? Sekarang, saya ingin Anda membayangkan diri Anda sedang duduk di kursi terdepan dari sebuah roller coster. Sudah? Duduk dengan nyaman, lalu pasang sabuk pengaman Anda. Pastikan sabuk pengaman Anda ini terkunci dengan baik. Sebentar lagi, roller coaster yang Anda naiki akan segera bergerak. Perlahan-lahan roller coaster yang Anda naiki bergerak. Makin lama makin cepat. Dan wuzzz.... semakin cepat! Rasakan pergerakannya, naiiik...turuuun... dengar teriakan orang-orang di sekitar Anda... bahkan, jika Anda pun ingin berteriak, teriaklah sekencang Anda... dan rasakan sekencang apa degupan jantung Anda saat ini (Hmm, Anda sudah selesai baca kan? Sekarang silahkan pejamkan mata dan bayangkan kejadian tadi). Ok, saya asumsikan Anda jujur pada diri Anda dan sudah melakukan latihan tadi (He he...). Bagaimana rasanya? Mari, kita bandingkan dengan yang satu ini.

53 Mengedit Pengalaman Latihan 2
Bayangkan diri Anda sedang duduk di depan sebuah layar (televisi boleh, bioskop boleh, terserah Anda). Di layar tersebut Anda bisa melihat diri Anda sedang duduk di sebuah roller coaster bersama teman-teman Anda. Lalu, roller coaster itu mulai bergerak. Makin lama makin cepat. Naiik turuuun... Anda pun bisa mendengar teriakan Anda dan teman-teman Anda...

54 Mengedit Pengalaman Latihan 2
Bayangkan diri Anda sedang duduk di depan sebuah layar (televisi boleh, bioskop boleh, terserah Anda). Di layar tersebut Anda bisa melihat diri Anda sedang duduk di sebuah roller coaster bersama teman-teman Anda. Lalu, roller coaster itu mulai bergerak. Makin lama makin cepat. Naiik turuuun... Anda pun bisa mendengar teriakan Anda dan teman-teman Anda... Anda tentu merasakan hal yang berbeda kan? Mana pengalaman yang lebih kuat? Mana yang melibatkan emosi lebih kuat? Latihan 1 atau latihan 2? Biasanya, orang-orang merasakan pengalaman yang lebih kuat di latihan 1. Di dalam NLP, latihan 1 disebut asosiasi – Anda melihat dan mengalami sebagai orang pertama. Sedangkan latihan 2 disebut disosiasi – Anda melihat sebagai orang kedua. Asosiasi

55 Mengedit Pengalaman Asosiasi: kita terlibat langsung di dalam apapun yang kita bayangkan. Melihat dari mata kepala sendiri. Merasakan kembali emosinya. Disosiasi: kita melihat diri kita dari sebuah jarak tertentu. Melihat dari mata orang lain. Orang-orang yang mengalami fobia terasosiasi dengan pengalamannya. Maka, kita bisa mengurangi intensitas emosi yang mereka alami dengan membuat pengalamannya terdisosiasi. Demikian pula sebaliknya, Anda dapat memperkuat ingatan tentang pengalaman positif di masa lalu dengan membuatnya diri Anda terasosiasi. Latihan 3 Saya ingin Anda membandingkan dua macam pengalaman: pengalaman yang menyenangkan dan kurang menyenangkan (atau jika Anda tidak memilikinya, Anda boleh membandingkan buah yang disuka dengan buah yang kurang disuka). Mari kita mulai dari pengalaman yang kurang menyenangkan. Munculkan kembali pengalaman tersebut kemudian isi tabel berikut ini.

56 Mengedit Pengalaman

57 Mengedit Pengalaman Anda bisa lihat, pengalaman yang berbeda disimpan dengan struktur yang berbeda. Dan menariknya, mengubah struktur sebuah pengalaman akan mengubah pengalaman itu sendiri. Anda bisa lihat, sebuah representasi internal (RI) disimpan dalam modalitas yang berbeda. Bisa visual (Anda membayangkannya), auditory (Anda berkata dalam hati atau mendengar suara tertentu dalam kepala Anda), atau kinesthetic (Muncul sensasi fisik tertentu dalam diri Anda). RI ini bisa merupakan kombinasi ketiganya, atau dua, atau salah satu saja. Dalam NLP, unsur-unsur pembentuk modalitas ini disebut submodalitas. Submodalitas ini ibarat bahan-bahan masakan. Untuk mendapatkan pengalaman tertentu, Anda perlu mencampurnya dengan kadar tertentu. Dan saat Anda mengubah kadarnya, maka “rasa” masakan tersebut akan berubah.

58 Mengedit Pengalaman Mari kita lanjutkah ke latihan berikutnya:
Apakah Anda memiliki kenalan yang kurang Anda sukai? Mungkin Anda kesal atau marah kalau mengingatnya? Jika Anda ingin menetralisir atau paling tidak mengurangi perasaan Anda kepadanya, Anda boleh melakukan latihan berikut. Munculkan gambar orang tersebut dalam pikiran Anda. Buat menjadi diam seperti foto. Lalu, beri bingkai yang lucu (misal bingkai bunga-bunga). Bagaimana perasaan Anda sekarang? Jika, Anda masih ingin menguranginya, Anda boleh menambahkan blos-on warna merah di pipinya dan bola bulat merah di hidungnya. Bagaimana perasaan Anda sekarang? Berubah bukan? Latihan 5 Pilih pengalaman yang kurang menyenangkan. Amati gambar yang muncul di pikiran Anda. Putar musik yang lucu untuk mengiringingya (misal soundtrack Doraemon), bagaimana perasaan Anda?

59 Mengedit Pengalaman Latihan 6
Pilih pengalaman yang memunculkan perasaan yang kurang nyaman dalam diri Anda. Amati perasaan tidak nyaman itu. Di bagian tubuh mana lokasinya? Apakah dia diam atau bergerak? Dengan imajinasi Anda, pindahkan lokasinya. Buat dia bergerak naik... turun... kemudian menuju ubun-ubun dan lepaskan... biarkan dia lepas ke udara... lakukan berulang-ulang sampai perasaan tidak nyaman tersebut hilang...

60 Mengedit Pengalaman Inderawi Interpretatif (non-indrawi)
Tangan dilipat                                        Dipermalukan Kaki dilipat                                             Ditakuti Pipi merona                                           Ditertawakan Suara cepat                                            Dibodohi Kaki diketuk-ketukan                          Konten

61 Paradigma, memperluas wawasn: Game gambar, nonton film Believe:
Game Game Paradigma, memperluas wawasn: Game gambar, nonton film Believe: Mematahkan Pensil Melubangi Kertas dengan pensil/ballpoint Membangun Rappor/Hubungan Telepati

62 Anchor Praktek Achor, titik pici: Praktek
WFO (well Form outcome utk sehari2) praktek

63 Belive Cycle

64 Belive System of Leveling


Download ppt "NLP For Beginner Yudho Purwoko, SS, CNLP, CHt."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google