Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ni Made Novi Trisnayanti

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ni Made Novi Trisnayanti"— Transcript presentasi:

1 Ni Made Novi Trisnayanti 18101105006
“KELOMPOK I” Ni Made Novi Trisnayanti Meinny Natalia Rompis Ira H. Puspita Prins Melisa O. Makalunsenge Trifosa P. D Sarijowan Apriliani M.M.L Rarung Darryl I.C. Makatipu I Putu Andika Arianta

2 BIOTRANSFORMASI

3 1. Pengertian Biotransformasi
Biotransformasi adalah metabolisme untuk mengubah senyawa kimia xenobiotik maupun endogen menjadi senyawa yang lebih larut dalam air. Secara umum, sifat fisik dari senyawa-senyawa kimia ini akan diubah dari yang lebih mudah diabsorpsi (lipofil) menjadi yang lebih mudah dieksresi baik dalam urin maupun feses (hidrofil). Modifikasi kimia xenobiotik akan mengubah efek biologis senyawa toksik menjadi lebih tidak toksik. Biotransformasi dapat digolongkan menjadi : Reaksi fase I (Reaksi penguraian) Reaksi fase II (Reaksi konjugasi)

4 REAKSI FASE I Terbagi atas 3 yaitu : pemutusan hidrolitik, oksidasi, dan reduksi 1. Pemutusan Hidrolitik Enzim yang bekerja antara lain: karboksilesterase, pseudokolinesterase, dan paraoksonase, peptidase, serta hidrolase epoksida. Bila suatu molekul dihidrolisis ia dipecah menjadi dua molekul karena pengambilan satu molekul air. Contohnya adalah pemutusan ester oleh esterase dengan pembentukan alkohol dan asam.

5 2. Oksidasi Enzim yang berperan pada oksidasi zat asing berada di dalam sel, terutama di dalam retikulum endoplasma sel hati. Substrat yang paling cocok untuk reaksi oksidasi ini adalah senyawa alkohol, aldehida, asam karboksilat, senyawa dengan rantai samping alifatik yang tidak bercabang dan amina alifatik. 3. Reduksi Sebagai reaksi biotransformasi, reaksi reduksi relatif jarang terjadi. Reaksi reduksi yang umum terjadi pada biotransformasi antara lain reduksi azo dan nitro, reduksi karbonil, reduksi disulfida, reduksi sulfoksida dan N-oksida, reduksi quinon dan dehalogenasi. Contohnya senyawa nitro dapat direduksi menjadi amina dan senyawa azo diuraikan melalui reduksi menjadi amina yang sesuai.

6 REAKSI FASE II Reaksi konjugasi
Reaksi fase II ini merupakan proses biosintesis yang mengubah bahan asing atau metabolit dari fase I membuat ikatan kovalen dengan molekul endogen menjadi konjugat. Konjugasi dengan asam glukuronat Konjugasi dengan glisina Konjugasi dengan asam sulfat Pembentukan turunan asam merkapturat Metilasi Asetilasii

7 a) Konjugasi dengan asam glukuronat
Senyawa alkohol sekunder dan tersier (yang dapat cepat dioksidasi) dikonjugasi dengan asam glukuronat. Gugus OH-fenolik, gugus karboksil dan gugus NH2 juga dapat dikonjugasi dengan asam glukuronat. b) Konjugasi dengan glisina Asam karboksilat, khususnya asam karboksilat yang tidak dapat diuraikan lanjut secara oksidasi, dapat membentuk konjugat dengan glisina. Contohnya adalah asam hipurat yang dibentuk dari asam benzoat dan asam salisilurat yang terjadi dari asam salisilat. c) Konjugasi dengan asam sulfat Senyawa fenol terutama membentuk konjugat dengan asam sulfat sehingga terbentuk ester parsial dari asam sulfat. Residu asam sulfat adalah asam kuat sehingga konjugat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan mudah. Karena itu senyawa fenol sering diekskresikan ke dalam urin sebagai ester asam sulfat

8 d) Pembentukan turunan asam merkapturat
Turunan asam merkapturat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan mudah. Turunan asam merkapturat adalah substrat yang baik untuk sistem transpor aktif dalam ginjal dan hati. e) Metilasi Metilasi jarang terdapat dalam lingkup reaksi biotransformasi. Contohnya adalah pembentukan N-metilnikotinamida dari nikotinamida. f) Asetilasi Xenobiotika dengan gugus amino yang tidak dapat diuraikan secara oksidasi, sering di asetilasi. Contohnya adalah senyawa amina aromatik, yaitu gugus amino langsung terikat pada cincin aromatik dan senyawa alkilamina yang gugus aminonya terdapat pada atom karbon tersier.

9 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOTRANSFORMASI

10 1. Faktor Intrinsik Faktor penting yang mengontrol jalannya reaksi enzimatik dari bahan asing. Konsentrasi ini tergantung pada Lipophilicity, Protein binding, Doses, dan Route administration. 2. Variabel Host Beberapa kondisi fisiologik, farmakologik, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses biotranformasi xenobiotik, yaitu: - Spesies dan genetik - Umur Jenis kelamin -Induksi enzim - Enzim penghambat - Status gizi - Status penyakit.

11 BIOTRANSFORMASI DAN TOKSIFIKASI
Meskipun reaksi biotransformasi, khususnya reaksi konjugasi, pada umumnya menghasilkan inaktivasi dari zat yang digunakan, metabolit aktif dapat terjadi juga karena perubahan biokimia, terutama karena oksidasi. Dalam hal ini senyawa yang diberikan tidak aktif atau relatif tidak aktif, dan efek farmakologi disebabkan oleh metabolit aktif. Proses demikian disebut bioaktivasi, sedangkan apabila metabolit aktif toksik, maka disebut terjadi toksifikasi.

12 KADAR TOKSIKAN DALAM TUBUH
Sifat dan intensitas efek suatu bahan kimia bergantung pada kadarnya di tempat kerja, yaitu dari dosis efektifnya. pengikatan toksikan dalam jaringan akan menambah kadarnya, sementara sawar jaringan cenderung mengurangi kadarnya. Selama penyerapan, kadar toksikan dalam darah meningkat. Sementara itu, laju ekskresi, biotransformasi, dan distribusinya ke alat-alat tubuh dan jaringan lain juga bertambah.

13 THANK YOU!


Download ppt "Ni Made Novi Trisnayanti"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google