Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Optiomalisasi Coding Klaim BPJS
Tanpa FRAUD Oleh Sis Wuryanto
2
PENDAHULUAN Sistem INA-CBG’s telah diterapkan hampir di RS di seluruh Indonesia. Tarif sistem INA-CBG’sdiharapkan akan lebih efisien. Namun pelaksanaan INA-CBG’s masih banyak menghadapi kendala, salah satunya mengenai penggantian biaya operasional RS, berkisar pada paket INA-CBG’s ternyata beberapa ada yang berada di bawah tarif RS.
3
Dalam pelaksanaan Case Mix INA-CBGs, pengkodean sangat menentukan
Logic software yang digunakan untuk menentukan tarif adalah pedoman ICD 10 yaitu utk menentukan diagnosis (perlu Diag. utama, komorbid/komplikasi, sekunder). ICD 9 CM untuk tindakan atau prosedur. Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs ditentukan oleh Kode diagnosis dan prosedur. Kesalahan penulisan diagnosis akan mempengaruhi tarif !!
4
INA CBG’s merupakan Sistem Casemix yg diterapkan
di Indonesia saat ini Dasar pengelompokan tarif dengan menggunakan : ICD – 10 Untuk diagnosa ( kode) ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan (7.500 kode) Dalam tarif INA-CBG dikelompokkan menjadi (789 kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan): Acute care only ! PROBLEM ! LTC : bgmn ?? Tarif INA CBGs menggunakan buku 2012, diubah 2 thn/x Dijalankan dengan menggunakan UNU-Grouper dari UNU-IIGH (United Nation University Internasional Institute for Global Health)
5
Peraturan tentang kode klasifikasi
SK DirJen Pelayanan Medik (Sek DitJen. BUK) HK tentang Penggunaan ICD-10 di RS (19 Februari 1996) SK Menteri Kesehatan RI 50/MENKES/SK/I/1998 tentang Pemberlakuan Klasifikasi Internasional mengenai Penyakit Revisi Kesepuluh (13 Januari 1998)
6
CONTOH: lihat halaman ICD-10 Vol.1[ Ed 2010]
[[100] A00 Cholera A00.0 Classical cholera (Vibrio cholera 01, biovar cholerae) A00.1 Cholera eltor (Vibrio cholera 01), biovar eltor. A00.9 Cholera unspecified A01 Typhoid and paratyphoid fever A01.0 Typhoid fever (infection due to Salmonella typhi) A01.1 Paratyphoid fever A A01.2 Paratyphoid fever B A01.3 Paratyphoid fever C A01.4 Paratyphoid fever, unspecified
7
Jaminan Sosial – Jaminan Kesehatan
DASAR HUKUM Jaminan Sosial – Jaminan Kesehatan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1), (2), (3) UUD 1945 pasal 34 ayat (1), (2) UU No 40 tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) UU No 24 tahun 2011 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) PP No. 101/2012 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Perpres No. 12/2013 Jaminan Kesehatan Peraturan dan Ketentuan lainnya
9
NOMOR 76 Th 2016 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG : PEDOMAN INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBGs) DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
10
TUJUAN PENGODEAN (CODING)
Medical statistic Medical care review Reimbursement
11
Dalam Implementasi INA CBGs
Hubungan Antara ICD-10 dan ICD-9-CM Dalam Implementasi INA CBGs Kode Diagnosis ICD-10 ICD-9-CM vol.3 Kode Tindakan (Procedures)
12
Statistik Statistik ANGKA, FAKTA Code Setepat dan seakurat Mungkin
REIMBURSEMENT: Kepentingan Pemerintah (“asuransi”) Software yang dibuat
13
KECENDERUNGAN FRAUD Fraud atau kecurangan pelayanan kesehatan merupakan bentuk kriminal “kerah putih” dan berefek terhadap sistem pembayaran kese- hatan publik maupun swasta. Fraud pelayanan kesehatan merupakan faktor dominan yang menyebabkan melambungnya biaya pelayanan kesehatan di Amerika Serikat.
14
Definisi Fraud (Black’s Law Dictionary)
Fraud adalah kesengajaan melakukan kesalahan terhadap kebenaran untuk tujuan mendapatkan sesuatu yang bernilai atas kerugian orang lain. Upaya penipuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Definisi fraud bervariasi tergantung legal jurisdiction.
15
FRAUD PELAYANAN KESEHATAN
Segala bentuk kecurangan dan ketidak wajaran yang dilakukan berbagai pihak dalam mata-rantai pelayanan kesehatan untuk memperoleh keuntungan sendiri yang (jauh) melampaui keuntungan yang diperoleh dari praktek normal.
16
Pihak-pihak Berpotensi Melakukan Fraud Pelayanan Kesehatan
17
FRAUD OLEH PROVIDER 1. UPCODING
memasukan klaim penagihan atas dasar kode yang tidak akurat, yaitu diagnosa atau prosedur yang lebih kompleks atau lebih banyak menggunakan sumberdayanya, sehingga menghasilkan nilai klaim lebih tinggi dari yang seharusnya.
18
Contoh Kasus Pasien masuk RI dengan kasus anemia dengan riwayat ca nasopharing. Diajukan RS Diagnosis utama : D64.9 (Anemia) D63.0 Diagosis secunder C11.9 (Malignant neoplasm of nasopharynx unsp) Tindakan : (Transfusion of packed cells) Biaya Rp Biaya riil RS : Rp
19
2 Pasien masuk RI dengan kasus : ITP, Anemia gravis Diajukan RS
Diagnosis utama : D69.3 (ITP) Diagosis secunder : D64.9 (Anemia usnp) B50 (Plasmodium Falciparum uns) Tindakan : (Injection /onfusion of electrolit) (Injection antibiotic) Transfusion Transfusion packet cell microscopic examination of blood routine chest xray othr xray Biaya Rp Biaya riil RS : Pasien
20
3 Pasien masuk RI dg Appendicitis aku dg komplikasi peritonitis diffuse Diajukan RS : Dx Utama : K35.1 acut app with peritoneal abscess- K35.3 Dx sek: K65.0 (acut peritonitis) Tidakan : other laparotomy 47.09 Biaya
21
4 Pasen akibat KLL datang dg dx CKS dg keluhan sakit kpl dan pusing, ct scan : perdarahan epidural temporal sinistra dan perdarahan, intracerebral lobus frontalis n edema cerebri. D utm : H81.4 dxS08.9, intra ceamnial haemorhage I62.9, Biaya Rp ;
22
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
2. CLONING menggunakan sistem rekam medis elektronik dan membuat model spesifikasi profil pasien yang terbentuk secara otomatis dengan mengkopi profil pasien lain dengan gejala serupa untuk menampilkan kesan bahwa semua pasien dilakukan pemeriksaan lengkap.
23
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
3. PHANTOM BILLING tagihan untuk layanan yang tidak pernah diberikan.
24
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
4. INFLATED BILLS menaikkan tagihan global untuk prosedur dan perawatan yang digunakan pasien khususnya untuk alat implant dan obat-obatan. Mengganti dengan diagnosis yang hampir samadan kode yang tarifnya lebih tinggi
25
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
5. SERVICE UNBUNDLING OR FRAGMENTATION menagihkan beberapa prosedur secara terpisah yang seharusnya dapat ditagihkan bersama dalam bentuk paket pelayanan, untuk mendapatkan nilai klaim lebih besar pada satu episode perawatan pasien.
26
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
6. SELF-REFERRAL penyedia layanan kesehatan yang merujuk kepada dirinya sendiri atau rekan kerjanya untuk memberikan layanan, umumnya disertai insentif uang atau komisi.
27
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
7. REPEAT BILLING Menagihkan lebih dari satu kali untuk prosedur, obat-obatan dan alkes yang sama padahal hanya diberikan satu kali.
28
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
7. LENGTH OF STAY menagihkan biaya perawatan pada saat pasien tidak berada di rumah sakit atau menaikkan jumlah hari rawat untuk meningkatkan nilai klaim.
29
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
8. TYPE OF ROOM CHANGER Menagihkan biaya perawatan untuk ruangan yang kelas perawatannya lebih tinggi daripada yang sebenarnya digunakan pasien.
30
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
. 9. TIME IN OPERATIVE RATE Menagihkan prosedur menggunakan waktu rata-rata maksimal operasi, bukan durasi operasi yang sebenarnya. Khususnya jika durasi operasi tersebut lebih singkat dari pada reratanya.
31
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
10. KEYSTROKE MISTAKE kesalahan dalam mengetikkan kode diagnosa dan atau prosedur, yang dapat mengakibatkan klaim lebih besar atau lebih kecil.
32
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
11. CANCELLED SERVICES Penagihan terhadap obat, prosedur atau layanan yang sebelumnya sudah direncanakan namun kemudian dibatalkan.
33
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
12. NO MEDICAL VALUE penagihan untuk layanan yang tidak meningkatkan derajat kesembuhan pasien atau malah memperparah kondisi pasien. Khususnya yang tidak disertai bukti efikasi secara ilmiah.
34
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
13. STANDARD OF CARE penagihan layanan yang tidak sesuai standar kualitas dan keselamatan pasien yang berlaku.
35
Fraud oleh Provider (Lanjutan)
14. UNNECESSARY TREATMENT Penagihan atas pemeriksaan atau terapi yang tidak terindikasi untuk pasien.
36
KASUS UPCODING Mengapa mungkin terjadi di sistem Jaminan yang memberikan pembayaran ke Provider dengan sistem DRG (INA-CBGS)?
37
Craniotomy with clot removal of subdural hematoma
Other craniotomy Incision of cerebral meninges Drainage of subdural hematoma
38
Operation Explore with splenectomy
5411 Exploratory laparotomy
39
Dx : FB (Foreign body) in Tx : esophagus Operation :
Esophagoscope and FB Removal FB removal from esophagus Remove FB Other Esophagoscopy
40
Stop Bleeding from superior thyroid artery Control hemorrage thyroid
Total Stitches Off Removal Suture Shunt or Anastomosis Bypass Caldwell’s operation Caldwell
41
Craniotomy to drain subdural hematoma
Incision of cerebral meninges Drainage of : Subdural empyema 2. Repair sclera + cornea Repair sclera Repair cornea, NEC Suture cornea Repair multiple structure of eye
42
Operation Cesarean section with appendectomy
Low cervical cesarean section 47.19 Other incidental appendectomy Appendectomy Laparoscopic appendectomy Other appendectomy Excludes : incidental appendectomy,so described(47.11,47.19)
43
Endometriosis Operation : TAH + BSO
PDx. N80.3 Endometriosis of pelvic peritonium Proc. Total abdominal hyterectomy Code also removal of tube and ovary( ) Other removal of both ovaries and tubes at same operative episode
44
CA larynx Total laryngectomy + Radical neck dissection + Total thyroidectomy + tracheostomy Complete laryngectomy Radical neck dissection, unilateral Complete thyroidectomy Other permanent tracheostomy
45
Total laryngectomy with radical neck dissection
30.4 Radical laryngectomy Complete ( total) laryngectomy with radical neck dissection (with thyroidectomy)(with synchronous tracheostomy)
46
Kode tidak valid kode valid valid code
47
Site code Site code valid code
48
Operation : ORIF with plate
Fracture shaft of femur Operation : ORIF with plate Open reduction of fracture with internal fixation 5 femur
49
Functional Endoscopic Sinus Surgery ( FESS )
Local excision or destruction of intranasal lesion Ethmoidectomy Sphenoidotomy
50
Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3 Find the key words (lead term) in the physician’s notes. For example: Colonoscopy flexible, proximal to splenic flexure; with removal of tumor(s) by snare technique
51
Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3 Find those key words in the Alphabetic Index of ICD-9-CM, Volume 3. For example: Colonoscopy with biopsy rectum 48.24
52
Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3 Read as… Colonoscopy Colonoscopy with biopsy Colonoscopy rectum 48.24
53
Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display. Coding Procedures Using ICD-9-CM Volume 3 Look up the code choices in the numerical listings.
54
STANDAR DAN ETIK CODING
Akurat, Komplit, dan Konsisten utk menghasilkan data yg berkualitas. Pengkode harus mengikuti sistem klasifikasi yg sedang berlaku dgn memilih pengkodean diagnosa dan tindakan yg tepat. Pengkodean harus ditandai dengn laporan kode yg jelas dan konsisten pada dokumen dokter dlm RM Pengkode profesional hrs berkonsultasi dgn dokter utk klarifikasi dan kelengkapan pengisian diagnosis dan tindakan
55
Lanjutan Pengkode profesional tidak mengganti kode pada bill pembayaran Pengkode profesional hrs sebagai tim kesehatan membantu menyosialisasikan kepada dokter dan tenaga kesehatan. Pengkode profesional hrs mengambangkan kebijakan pengkodean di institusinya. Pengkode profesional hrs secara rutin meningkatkan kemampuannya di bidang pengkodean. Pengkode profesional senantiasa berusaha memberi kode yg paling sesuai utk pembayaran
56
Siapa?
57
Coder must be careful!!!
58
“Never code directly from the Index”
59
“Buku Pintar”? CODING yang bisa menyesatkan DM …………….= E14.9
Fractur Femur ………. S72.99 yang bisa menyesatkan
60
Never underestimate the power of wrong Clinical Code
62
Sis Wuryanto 08122742787, 085742225553 sis.wuryanto.hw@gmail.com
Thank You Semoga bermanfaat Sis Wuryanto ,
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.