Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KABUPATEN KARANGANYAR
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN KARANGANYAR “PEMERIKSAAN KIMIA DARAH (GLUKOSA, UREUM, KREATININ) DENGAN ALAT PICTUS 400 DIATRON” JUNI GILANG RIFAI NIM PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS STIKES NASIONAL
2
01 02 03 Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.
Pemberian Identitas pasien, Spesimen (sampel), pengambilan darah. Pra-Analitik 02 Cara Kerja penggunaan alat Pictus 400 Diatron Analitik Validasi Hasil Quality Control Post-Analitik 03
3
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.
Pra-Analitik Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron. Spesimen untuk pemeriksaan glukosa darah paling baik yakni sampel serum dari darah vena Pemberian Identitas Spesimen Pengambilan darah Pemberian Identitas pasien atau spesimen merupakan hal penting, baik saat pengisian formulir, pendaftaran, pengisian label wadah. Pengambilan darah vena dilakukan pada vena mediana cubiti, vena saphena magna atau supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang sesuai dengan keperluan
4
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.
Analitik Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron. Persiapan reagen Pembuatan serum Persiapan Sampel Penggunaan alat Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Pembuatan serum Darah yang sudah ditampung pada tabung vacum bertutup warna merah dibiarkan membeku, Setelah sampel darah beku, sampel darah dicentrifuge dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit. Serum siap digunakan Serum yang memenuhi syarat yaitu tidak lipemik (berwarna putih susu), tidak ikterik (warna kekuningan), dan tidak lisis. Persiapan reagen Siapkan reagen yang akan digunakan untuk pemeriksaan Masukkan reagen kedalam cup reagen Tempatkan cup reagen pada alat yang telah disiapkan pada alat atau pada tray alat. Persiapan Sampel Ambil sampel serum yang sudah siap dipakai dengan menggunakan micropipet. Masukkan kedalam cup yang akan digunakan kedalam alat Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.
5
Penggunaan alat Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
1. Pastikan alat mendapat aliran listrik berdasarkan kabel tertancap pada stop kontak, nyalakan UPS 2. Tekan tombol on/off diatas mesin. Nyalakan monitor dan komputer 3. Klik dua kali icon autoanalyser, tunggu sampai muncul ”confirm will in it now?‟‟ lalu klik “yes” Program sampel start. 4. Masukkan sampel ID dan nama pasien, double klik parameter di “methode in use” untuk memilih parameter yang akan dikerjakan/ diperiksa.Klik (+) untuk menambah sampel dan (-) untuk menghapus. 5. Setelah pemograman selesai klik “to Tray” kemudian klik “OK”. 6. Masukkan sampel ke tray (tempat sampel), pastikan tempat sampel dan program sama.Klik gambar kunci kemudian klik “continue” untuk memulai pemeriksaan.
6
Post Analitik Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron. Sebelum hasil pemeriksaan dikeluarkan dan diberikan kepada pasien atau keluarga pasien, sebaiknya perlu dilakukan validasi hasil pemeriksaan pasien. Proses validasi hasil di laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dilakukan dengan mengkonfirmasi hasil pemeriksaan sebelum dikeluarkan pada LIS (Laboratory Information System). Tahapan Validasi Hasil
7
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
8
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
PRINSIP Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Pictus 400 adalah sistem multitask yang mampu melakukan 48 tes yang berbeda hingga 48 sampel dengan mudah.
9
ANALISIS SWOT Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Running sampel 48 sekaligus Proses Qc baik SIL melihat riwayat hasil pemeriksaan pasien Terhubung dengan SIL, sehingga tidak perlu menulis hasil secara manual Strength (Kekuatan) sistem alat yang rumit sehingga perlu ketelitian khusus alat tersebut harus berada pada suhu yang stabil, yaitu tidak terlalu tinggi dan tidak telalu rendah. Weakness (Kelemahan)
10
ANALISIS SWOT Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
dapat mengukur parameter yang lain meskipun sedang running pemeriksaan yang lain, sehingga tidak perlu menunggu sampai selesai running. Sehingga meminimalisir waktu pemeriksaan Opportunity (Peluang) jika suhu pada ruang yang digunakan untuk running alat terlalu tinggi atau rendah, maka pada saat running pemeriksaan alat akan berhenti. Threat (Ancaman)
11
Pemeriksaan Kreatinin
QUALITY CONTROL Pemeriksaan Glukosa Pemeriksaan Ureum Pemeriksaan Kreatinin
12
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
ATURAN WESGARD Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Aturan kontrol dibawah ini dapat diguanakan untuk mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan acak) atau gangguan ketepatan (kesalahan sistematik). Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan acak (random error) yaitu 12S dan 13S. Sementara aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan sistematik (systematic error) antara lain: 22S, 32S, R4S, 41S dan 10× (Kemenkes, 2010)
13
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
Hasil Quality Control pemeriksaan Glukosa Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning
14
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
Hasil Quality Control pemeriksaan Ureum Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning
15
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron
Hasil Quality Control pemeriksaan Kreatinin Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning
16
PEMBAHASAN Pada grafik nilai bahan kontrol pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan selama 31 hari, menunjukkan nilai grafik yang bervariasi dan terdapat nilai bahan kontrol yang melewati batas kontrol (out of control) atau aturan westgard rule yaitu pada tanggal 21 dan 25 pada pemeriksaan glukosa, dimana pada tanggal 25 terjadi pelanggaran yaitu pelanggaran 12S, dimana terdapat satu hasil atau satu titik diluar +2SD, dan pa-da tanggal 21 terjadi pelanggaran 12S yaitu terdapat satu hasil atau satu titik diluar -2SD, Sehingga perlu dilakukan pengulangan quality control agar hasil tidak jauh dari nilai target atau tidak terjadi pelanggaran kontrol. Jika pada tanggal tersebut tidak dilakukan pengulangan, maka hasil pemeriksaan pasien dengan parameter diatas dianggap tidak valid (reject run).
17
PEMBAHASAN Pada data Quality Control pemeriksaan kreatinin yang dilakukan selama 31 hari, menunjukkan nilai grafik yang sangat bervariasi dan tidak ada hasil yang jauh dari nilai target. Hal ini berarti, selama 31 hari pemeriksaan berjalan dengan baik, karena tidak ada hasil yang melewati batas kontrol atau tidak ada aturan kontrol westgard rules yang dilanggar.
18
KESIMPULAN Pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron diawali dengan melakukan pengecekan apakah quality control pada alat sudah dilakukan dan masuk kedalam range hasil bahan kontrol. Tahap pra analitik yaitu pengambilan sampel, dimana sampel yang digunakan adalah darah vena. Sebelum dilakukan pengambilan darah vena sebaiknya dilakukan pengecekan identitas pasien, yaitu nomor RM, nama, jenis kelamin, tanggal lahir dan alamat. Pengecekan kelayakan sampel yaitu apakah sampel lisis, ikterik atau lipemik. Jika sampel dalam keadaan baik maka sampel siap dilakukan pemeriksaan pada alat. Jika sudah selesai maka hasil akan keluar pada layar dan otomatis keluar pada LIS. Kemudian akan divalidasi oleh penanggungjawab laboratorium.
19
Thank you
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.