Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehlalang lalang Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
BIMBINGAN TEKNIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BAGI PETUGAS PROMKES TINGKAT KABUPATEN DIKABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2015
2
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
Pengertian Sistem Informasi Geografis Secara umum pengertian SIG sebagai berikut: ” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.
3
FUNGSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
4
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Komponen Dasar GIS
5
Data Spasial Definisi Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam GIS merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spatial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini: Informasi lokasi (spatial), berkaitan dengan suatu koordinat, baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Informasi deskriptif (attribute) atau informasi non-spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
6
Format Data Spasial Secara sederhana, “format” dalam bahasa komputer, berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam GIS, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: · Data Vektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis (line), area atau polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik (point) dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Data vektor didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y) · Data Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jarak jauh seperti citra satelit atau foto udara. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).
7
Data Vektor Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik (point), batasan (poligon ) dan garis lurus (line) . Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. dll.
8
Data Raster Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
9
Ilustrasi, perbedaan antara data vektor dan data raster
10
Sumber Data Spasial · Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi dalam bentuk data digital. · Data Sistem Penginderaan Jauh Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing- masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster. · Data Hasil Pengukuran Lapangan Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain. · Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
11
Konsep Layer Layer administrasi Data pada peta diorganisasikan dalam bentuk layers (lembaran). Layer merupakan Klasifikasi unsur data spasial menurut tipikal fitur unsurnya . Layer dapat berupa lapisan vektor atau raster. Misalnya, layer berupa batas administrasi, garis jalan, garis sungai, lokasi perkantoran dan lain sebagainya. Layer-layer tersebut jika digabungkan (overlay) akan membentuk sebuah peta tertentu. Ilustrasi berikut dapat menggambarkan hal tersebut.
12
Sistem Proyeksi Peta Posisi suatu unsur geografik di permukaan bumi dapat dinyatakan oleh nilai lintang (latitude) dan bujur (longitude) unsur tersebut dengan unit satuan derajat. Selain itu dapat juga dinyatakan dalam sistem proyeksi peta; mis. Mercator, Transvers Mercator, dll. Yang dipakai di Indonesia Indonesia menganut sistem proyeksi Tranvers Mercator (TM 6o) dengan sistem koordinat UTM (Universal Tranvers Mercator).
13
Sistem Proyeksi Peta Dalam sistem UTM dikenal adanya sistem pembagian zona koordinat. Setiap zona mempunyai lebar 6o sepanjang garis Bujur.
14
PENGENALAN ARCVIEW ArcView merupakan salah satu perangkat lunak (software) desktop Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI. ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut : Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat (disimpan) dalam basisdata atribut Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial Membuat peta tematik Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa pemrograman sederhana
15
Stuktur Tampilan ArcView
File Project Window Help New Project Ctrl+N Open Project… Close Project Save Project Ctrl+S Save Project As Extensions… Exit Properties… Customize… Rename „View1‟ Ctrl+R Delete „View1‟ Del Add Table… Import… SQL Connect Tile Cascade Arrange Icons Show Symbol Window…Ctrl+P 1 Untitled Help Topics… How to Get About ArcView
16
Stuktur Tampilan Menu View
View merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer/theme informasi spasial (titik, garis, polygon, atau citra raster).
17
Fungsi – fungsi Button di Menu View
18
Tampilan pada Table Dokumen Tabel dilengkapi dengan fasilitas menu, button, dan toolbar. Sebuah tabel merupakan representasi data ArcView. Tabel berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu yang terdiri dari baris data (record) dan kolom (field). Baris data (record) mendefinisikan sebuah entry, sedangkan kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry.
19
Tampilan pada Chart Chart merupakan representasi grafis dari resume tabel data. Chart juga bisa merupakan hasil suatu query terhadap suatu tabel data
20
Tampilan pada Layout Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak (hardcopy)
21
DIGITASI LAYAR (SCREEN DIGITIZING)
Screen digitizing merupakan proses digitasi yang dilakukan di atas layar monitor dengan bantuan mouse. Screen digitizing atau sering disebut juga dengan digitasi on screen dapat digunakan sebagai alternatif input data digital tanpa menggunakan meja digitizer. Tiga unsur spasial (feature) yang dapat dibentuk melalui digitasi on screen ini antara lain point (titik), line (garis), dan polygon (area). Berikut adalah cara digitasi on screen ketiga unsur spasial (feature) tersebut melalui ArcView.
22
Digitasi Point Feature
Buka tampilan View 1 kemudian pilih menu pulldown View | New Theme sehingga muncul tampilan seperti pada gambar. Pada option feature type pilih Point lalu klik „OK‟. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanan file tersebut pada dialog yang muncul, kemudian klik „OK‟.
23
Digitasi Point Feature
Pilih ikon Draw Point pada Tool Palette kemudian tentukan posisi kursor mouse untuk menentukan point yang akan ditempatkan. Klik button kiri mouse apabila posisinya sudah pasti. Lakukan hal yang sama untuk membuat point-point yang lainnya. Setelah point selesai dibuat, kemudian klik menu Theme | Stop Editing. Pilih „Yes‟ pada option konfirmasi untuk penyimpanan (Save).
24
Digitasi Line Feature Pada tampilan View 1 pilih menu pulldown View | New Theme sehingga muncul tampilan seperti pada gambar. Pada option feature type pilih Line lalu klik „OK‟. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanan file tersebut pada dialog yang muncul, kemudian klik „OK‟.
25
Digitasi Line Feature Pilih ikon Draw Line pada Tools Palette untuk memulai digitasi. Klik button kiri pada saat kursor mouse berada pada posisi dimana kita akan memulai pembuatan line, kemudian klik juga button kiri setiap saat kursor mouse berada pada posisi dimana kita menginginkan untukmeletakkan dan dobel klik untuk mengakhiri pembuatan garis di posisi verteks yang terakhir. Lakukan hal yang sama untuk membuat line yang lainnya. Setelah point selesai dibuat, kemudian klik menu Theme | Stop Editing. Pilih „Yes‟ pada option konfirmasi untuk penyimpanan (Save).
26
Digitasi Polygon Feature
Pada tampilan View 1 pilih menu pulldown View | New Theme sehingga muncul tampilan seperti pada gambar. Pada option feature type pilih Polygon lalu klik „OK‟. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanan file tersebut pada dialog yang muncul, kemudian klik „OK‟.
27
Digitasi Polygon Feature
Pilih ikon Draw Polygon pada Tools Palette untuk memulai digitasi. Klik button kiri pada saat kursor mouse berada pada posisi dimana kita menginginkan untuk memulai pembuatan polygon, kemudian klik juga button kiri setiap saat kursor mouse berada pada posisi dimana kita menginginkan untuk meletakkan verteks. Untuk mengakhiri pembuatan polygon lakukan dobel klik pada posisi verteks yang terakhir. Lakukan hal yang sama untuk membuat polygon-polygon yang lainnya. Kemudian untuk mengakhiri proses digitasi klik menu pulldown Theme | Stop Editing. Pilih „Yes‟ pada option konfirmasi untuk penyimpanan (Save).
28
Digitasi Polygon Feature
Untuk membuat polygon berikutnya yang berhimpitan atau berbatasan dengan polygon-poligon yang sudah ada, gunakan ikon Draw line to append polygon. Dengan ikon ini kita dapat mengawali pembuatan polygon dari sebuah titik (posisi kursor mouse) melalui segmen garis (boundary) polygon yang sudah ada, kemudian kita tinggal memindah-mindahkan kursor ini (disertai dengan mengklik button kiri mouse) untuk menghasilkan verteks-verteks yang diperlukan. Pada posisi verteks yang terakhir di segmen garis (boundary) polygon yang sudah ada, double klik button kiri mouse untuk mengakhiri verteks terakhir. Lakukan hal yang sama untuk membuat polygon-polygon yang lainnya. Kemudian untuk mengakhiri proses digitasi klik menu pulldown Theme | Stop Editing. Pilih „Yes‟ pada option konfirmasi untuk penyimpanan (Save).
29
Menambahkan Atribut Pada Unsur Spasial
Klik ikon pada button view, kemudian tabel dari feature akan muncul. Klik menu pulldown Tabel | Start Editing untuk memulai mengedit tabel tersebut. Untuk menambahkan Field (kolom) baru klik menu pulldown Field | Add Field, kemudian keluar dialog berikut. Isi Name untuk membuat judul Field, kemudian tentukan Field Type (number : angka, string : huruf/karakter), dan Field Width-nya (lebar kolom).
30
Menambahkan Atribut Pada Unsur Spasial
Penulisan field (kolom) disetiap record (baris) dapat mulai dilakukan. Untuk melihat hubungan setiap record dengan unsur-unsur feature-nya dapat dilakukan dengan mengklik salah satu record menggunakan ikon Select , kemudian salah satu unsur yang terpilih akan berubah menjadi warna kuning. Isi record yang terpilih tersebut menggunakan sampai semua record terisi. Setelah selaesai klik menu pulldown Table | Stop Editing. Pilih ‟Yes‟ pada option konfirmasi untuk penyimpanan (Save).
31
LAYOUT (TATA LETAK) Layout merupakan salah satu fasilitas pada ArcView yang digunakan untuk menggabungkan semua dokumen, baik itu dokumen view, tabel ataupun chart ke dalam satu dokumen yang siap cetak (hardcopy). Selain dokumen-dokumen tersebut unsur lain sebagai unsur pendukung yang terdapat layout antara lain skala, arah utara, legenda, grid koordinat, judul peta, sumber peta, insert peta, dll. Layout dapat ditampilkan melalui dua cara, yaitu dari tampilan window project dan dari tampilan view.
32
LAYOUT (TATA LETAK) Sebelum merancang tampilan layout sesuai dengan keinginan kita, terlebih dahulu kita harus menyiapkan sebuah layout baru yang masih kosong. Layoutan tersebut dapat dibuat dengan langkah- langkah sebagai berikut : Aktifkan Window Project Klik ikon „Layout‟ lalu tekan button New atau dapat juga langsung melakukan double-klik pada ikon tersebut, sehingga kemudian muncul layout kosong dengan template default (portrait). Rancangan yang akan ditampilkan pada sebuah layout standar biasa terdiri dari beberapa unsur peta. Contoh tata letak dari unsur-unsur tersebut ditampilkan seperti pada gambar berikut :
33
LAYOUT (TATA LETAK) Rancangan yang akan ditampilkan pada sebuah layout standar biasa terdiri dari beberapa unsur peta. Contoh tata letak dari unsur-unsur tersebut ditampilkan seperti pada gambar berikut :
34
Menentukan Halaman Layout
Sebelum memasukan unsur-unsur pada layout, terlebih dulu tentukan batas tepi, satuan, orientasi dan ukuran halaman. Untuk tujuan tersebut lakukan langkah-langkah berikut : Pada tampilan Layout klik menu pulldown Layout | Page Setup hingga muncul kotak dialog „Page Setup‟ Pada kotak dialog tersebut pilih ukuran kertas yang akan digunakan (misalnya pilih default „Same as Printer‟ untuk ukuran kertas yang sama dengan setting printer pada sistem operasinya, Ms. Window). Untuk pilhan „Custom‟ sebaiknya juga menentukan satuan (Units), lebar (Width) dan tinggi (Heigth) ukuran kertas. Kemudian juga pilih orientasi kertasnya (Portrait atau Landscape), batas tepi kertas (Margins) dan resolusi keluarannya.
35
Memasukan Komponen/Unsur Peta
Penambahan unsur peta ke dalam layout dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu tools frame yang ada. Tools frame terdapat di dalam dropdown palette yang diakses dengan cara mengklik tool view frame 1. Menampilkan View pada Layout Klik view frame Tempatkan posisi kursor mouse ketitik sudut dimana view frame akan dimulai. Kemudian drag-lah kursor mouse tersebut kesudut diagonalnya sehingga membentuk kotak (frame). Lepaskan kursor jika ukuran framenya sudah sesuai dengan keinginan sehingga kemudian akan muncul kotak dialog „View Frame Properties‟. Pilih dengan cara mengklik salah satu pilihan pada kotak view yang ingin ditampilkan di dalam view frame, misalnya kita akan menampilkan theme-theme yang terdapat pada View1. Setelah itu tentukan propertiesyang lainnya hingga akhirnya menekan button OK.
36
Memasukan Komponen/Unsur Peta
2. Menampilkan Skala pada Layout Klik ikon „Scale Bar Frame‟ pada Tools Frame Gunakan kursor mouse untuk menentukan posisi dan lebarnya skala frame yang diinginkan yaitu dengan cara mendragnya, kemudian akan muncul kotak dialog „Scale Bar Properties‟. Pada kotak tersebut pilih nama View Frame yang akan di tentukan skalanya. Tentukan Style simbol yang diinginkan, Units atau satuan jaraknya, jarak dan jumlah interval-nya, serta jumlah pembagian (kecil) untuk setiap interval-nya. Klik OK.
37
Memasukan Komponen/Unsur Peta
3. Menampilkan Simbol Arah Utara pada Layout Klik ikon North Arrow Frame pada Tools Frame Gunakan kursor mouse (klik dan drag) untuk menentukan posisi dan besarnya arah utara tersebut diletakan di dalam layout. Pilih salah satu bentuk dari simbol-simbol arah utara pada kotak dialog yang muncul, kemudian setelah ditentukan pilihan tersebut baru klik OK. 4. Menampilkan Legenda pada Layout Klik ikon Legend Frame pada Tools Frame Gunakan kursor mouse untuk menentukan posisi serta ukuran legenda disimpan dalam layout Pilih nama view pada „View Frame‟ yang legendanya akan ditampilkan pada layout Klik OK
38
Memasukan Komponen/Unsur Peta
5 . Menambahkan Teks Pemberian teks pada layout/grafik dapat dilakukan dengan mengklik fungsi button , kemudian tentukan posisi yang akan diberi teks. Teks diketikan pada „Text Properties‟ yang akan muncul setelah kita mengklikkan untuk posisi teks. Setelah itu kemudian klik OK untuk mengakhiri pemberian teks. Berikut adalah model dari macam-macam teks yang dapat ditampilkan pada layout.
39
Mencetak dan Mengekspor Hasil Layout
Proses pencetakan (Print) pada ArcView dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: Aktifkan (klik) layout yang akan di-print Gunakan menu pulldown File | Print hingga muncul kotak dialog „Print‟ Pada kotak dialog tersebut pilih nama layout yang akan dicetak kemudian klik ‟OK‟. Selain dicetak layout juga dapat dikonversi atau diekspor ke dalam format lain seperti format- format gambar. Mengekspor layout dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut : Aktifkan (klik) tampilan layout Gunakan menu pulldown File | Export hingga muncul kotak dialog „Export‟. Pada kotak dialog tersebut pilih tipe format melalui dropdown list „List Files of Type‟ , tentukan drive, direktori dan nama file output- nya. Klik button Option untuk mengatur resolusi file hasil ekspor. Kemudian klik „OK‟.
40
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.