Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PURA AGUNG SRIWIJAYA PALEMBANG
2
LOKASI Jalan Seduduk Putih Kelurahan 8 Ilir kecamatan Ilir Timur II (Kenten) kota Palembang. Lokasi ini terletak di tengah komplek perumahan Kodam II Sriwijaya
3
SEJARAH Sebelum dibangun, pura ini mengalami berbagai proses, mulai dari membentuk panitia pembangunan dan beberapa tokoh Hindu melakukan penjajagan mencari tanah lokasi. Penjajagan diarahkan ke Air Batu Muba diakhir tahun 1980 sebanyak tiga kali. Pada waktu itu sarana transportasi belum sebaik dan selancar tahun Kemudian diajukan permohonan oleh panitia No 03/P3 AS/II/81, 11 Februari 1981 kepada pihak Pangdam IV Sriwijaya. Kemudian atas nama Pangdam IV Sriwijaya dengan SK No. 8/V/1981 , 13 Mei 1981, menetapkan penghibaan tanah seluas m 2 sebagai lokasi pembangunan Pura Agung Sriwijaya. Sebelum pura ini dikenal dengan nama Pura Agung Sriwijaya, pura ini dahulunya dikenal dengan nama Pura Penataran Agung Sriwijaya. Perubahan nama tersebut diresmikan tanggal 9 Juni 1982 oleh Pangdam Sriwijaya waktu itu, Brigjen Tri Sutrisno.
4
BAGIAN-BAGIAN PURA UTAMA MANDLA
Padmasana (tempat bersthananya Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasi-Nya) Panglurah (tempat bersthananya Dewa penguasa wilayah Utama Mandala) Taman Sari (tempat bersucinya para Dewa) Pathirtan (tempat mengambil air yang akan dijadikan air suci (tirtha)) Balai Pelik (tempat berkumpul dan berembugnya dewa-dewi dan bhatara-bhateri sehabis mengikuti proses mekiyis,sebelum disthanakan kembali di palingihnya masing-masing) Balai piyasan (tempat untuk menghias pratima para dewa dalam rangkaian pelaksanaan upacara piodalan atau upacara yang sejenisnya)
5
BAGIAN-BAGIAN PURA MADYA MANDALA
Sepasang patung Dwarapata (sebagai penjaga batas wilayah Utama Mandala dan Madya Mandala) Balai panjang (tempat paruman (rapat), sekolah Minggu AgamaHindu, mengatur persiapan upakara (sesajen) persembahyangan dan tempat sembahyang apabila turun hujan pada pelaksanaan tersebut) Balai Kukul Balai gong Pawargan (dapur) Apit lawang Candi Gelung /Kurung atau Kori Agung
6
BAGIAN-BAGIAN PURA NISTA MANDALA
Bebetelan (sebagai tempat keluar dan masuk dari terdepan pura) Balai Renggongg/Pandegan sepasang Patung Dwarapala
7
HARI PIODALAN 1 Upacara Pamalaspas 9 Juni Penandatangan Prasasti penandatangan prasasti dipercayakan kepada Pangdam IV/Sriwijaya, Brigjen Tri Sutrisno, karena lokasi pura merupakan bantuannya.Penandatangan ini dilakukan pada seremoni sesaat sebelum dilaksanakan upacara Pamalaspas pura, 9 Juni 1982.
8
HARI PIODALAN 3. Piodalan Pura
Piodalan Pura dilaksanakan bertepatan dengan hari Pamalaspas Pura. Terdapat dua bentuk Piodalan yang berbeda yaitu Piodalan Alit pada wara Buda-Umanis, wuku Prangbakat yang perhitungannya berdasarkan wawaran dengan sasih peredaram bulan atau luar sistem. (2) Piodalan Agung pada purnama Kadasa yang perhitungannya berdasarkan peredaran matahari atau solar sistem.
9
HARI PIODALAN 4. Pelaksanaan Upacara Hari Suci
Rerainan Agung (Hari Raya Besar) Galungan, Kuningan, Pagarwesi, Sasarswati, Siwaratri dan Nyepi. (2) Rerainan Alit ( Hari Suci Biasa/Kecil) Purnama-Tiulem, Soma Ribek, Anggar Kasih (Anggara Kliwon) dan Tumpek (Sabtu Kliwon) (3) Upacara pada saat terjadi sesuatu seperti sembahyang dan doa bersama memohon keselamatan bangsa dan apabila terjadi hal-hal yang luar biasa di dunia/masyarakat.
10
Keunikan Pura Agung Sriwijaya
Satu-satunya pura di kota Palembang Pada saat hari raya Nyepi, umat Hindu di kota Palembang melaksanakan melasti ke tepi sungai Musi Setiap hari Minggu, Pura akan ramai oleh umat Hindu yang biasanya melaksanakan sekolah agama sesuai dengan jenjang pendidikan, adanya pelatihan tari bali, dan diadakannya koordinasi organisasi Hindu di kota Palembang seperti Banjar, Parisada, KMHDI.
11
Gambar 1
12
Gambar 2… dst
13
?
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.