Презентация загружается. Пожалуйста, подождите

Презентация загружается. Пожалуйста, подождите

Manusia, Makhluk Bersendirian/Individu dan Makhluk Bermasyarakat/Sosial TIM MKWU PSEBKP.

Similar presentations


Presentation on theme: "Manusia, Makhluk Bersendirian/Individu dan Makhluk Bermasyarakat/Sosial TIM MKWU PSEBKP."— Presentation transcript:

1 Manusia, Makhluk Bersendirian/Individu dan Makhluk Bermasyarakat/Sosial
TIM MKWU PSEBKP

2 Apa yang dimaksud dengan manusia?
Apa makna manusia sebagai makhluk individu dan sosial? Apakah peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial serta normanya?

3 MANUSIA Secara umum diketahui dan sering dikemukakan oleh para ahli bahwa manusia dinyatakan dalam bahasa Latin sebagai homo sapiens, dimana istilah homo sapiens dicetuskan pertama kali oleh Linnaeus tahun 1758 Berdasarkan arti kata tersebut mudah untuk kita pahami bahwa pengertian manusia adalah makhluk bijaksana, cerdas, Berakal budi yang terbentuk (berasal) dari tanah. Berdasarkan berbagai pendapat tentang manusia yang berkembang sebelumnya, (Sanusi dan Suryadi, 2018) mengelompokkan pengertian manusia sesuai dengan nama-nama yang disandangnya, yaitu: memiliki akal/budi (Homo sapiens), Animal rational, Homo laquen, tool making animal, Zoon politicon, Homo economicus, Homo religious. Dalam konteks kawasan/wilayah perbatasan, manusia kawasan perbatasan bermakna makhluk (orang-orang) yang bertempat tinggal di kawasan/wilayah yang memiliki jiwa dan raga, selalu berpikir/bernalar serta belajar dalam menjalani hidupnya dilingkungannya.

4 MAKNA MANUSIA Apa Makna Manusia Sebagai Insan/Makhluk Individu?

5 MANUSIA MAHKLUK INDIVIDU
1. 2. 3. Franz Magnis Suseno (Rachman,2016) … … … … Lysen,(2015) Manusia sebagai perseorangan /individu bersifat nyata, tidak sama dengan manusia lainnya dan sebagai pribadi dengan karakteristik khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya. Individu berasal dari bahasa Latin yaitu individuum yang artinya tak terbagi. suatu kesatuan yang memiliki batas, yaitu perseorangan manusia.

6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Manusia Mahkluk Individu: Pertumbuhan Dan Perkembangan Nativistik: menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu semata-mata di tentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Contoh: ayah seniman maka anak memiliki potensi seniman. 1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Contoh: seringkah anda mendengar anak yang suka berkata kasar, maaf seperti dancok, shit, fuck, anjir. apakah mereka awalnya mengetahui arti kata tersebut? 2 3 Konvergensi: merupakan pandangan yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu di pengaruhi oleh faktor dari individu dan lingkungan. Misalnya anak-anak yang berada di negara yang sedang berperang, tidak akan bisa tumbuh dengan maksimal.

7 MANUSIA MAHKLUK INDIVIDU: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
paham individual mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasanya adalah individu yang bebas dan merdeka. Paham ini menekankan pada kekhususan, martabat, hak dan kebebasan orang per orang. Contoh: Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun kembar, karena memang itulah uniknya manusia. 1 PANDANGAN INDIVIDUALISME 2 Menurut Oxendine (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek, Perbedaan fisik: usia, tinggi badan, berat badan. Perbedaan sosial: status ekonomi, agama, hubungan keluarga, suku. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap. Perbedaan kecakapan atau kepandaian: perbedaan ini walaupun sulit tetapi dapat diukur melalui riset

8 MAKNA MANUSIA Apa Makna Manusia Sebagai Insan/Makhluk Sosial?

9 Para ahli sosiologi (Sanusi dan Suryadi, 2018) menjelaskan manusia sebagai mahkluk sosial, hidup berdampingan dengan yang lain. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat, tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Menurut Lama (Ferrazzi dan Raz, 2011) manusia adalah makhluk sosial yang hadir di dunia ini sebagai hasil dari tindakan orang lain yaitu ayah dan ibu. Berdasarkan penjelasan tentang manusia sebagai makhluk sosial di atas dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu tidak dapat hidup tanpa orang lain, manusia membutuhkan pertolongan/bantuan orang lain untuk memenuhi keinginan, kepentingan dan kebutuhannya. Oleh karenanya, manusia sebagai individu selalu ingin berinteraksi dengan sesama manusia untuk memenuhi hasrat, kepentingan dan apa yang dibutuhkan dalam hidupnya. ADD A FOOTER

10 PERAN MANUSIA Apakah Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial Serta Normanya?

11 PERAN MANUSIA Status manusia adalah selaku insan/makhluk individu dan sosial, dimana dalam status tersebut melekat berbagai peran. Peran dimaksud adalah berkenaan dengan pelaksanaan kewajiban seseorang dan hak-hak yang diperoleh atas kewajiban tersebut. Sebelum mengetahui peran kita sebagai makhluk sosial, sebaiknya kita mengetahui apakah peran kita sebagai makhluk individu. Ahli Sosiologi: Manusia pada dasarnya merupakan Ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dan memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara makhluk yang lainnya. Contoh sederhana, ketika anda menduduki suatu posisi jabatan anda akan merasa bangga dan menunjukkan hal tersebut dikalangan lingkungan anda.

12 PERAN MANUSIA 1 INSAN MANUSIA 2 3
Selaku insan/makhluk individu manusia akan selalu mengupayakan hak-haknya terpenuhi, dan mendapatkan pengakuan bahwa dirinya ada atau selalu memiliki keinginan untuk populer dikalangannya. Contoh sederhana berkenaan dengan upaya memperoleh hak-hak antara lain adalah sebagai berikut, (1) anda sebagai mahasiswa ingin sekali ke kampus menggunakan motor sendiri agar lebih hemat dari pada jalan kaki. INSAN MANUSIA 2 Manusia sebagai individu akan selalu ingin mengoptimalkan segenap potensi yang diberikan Tuhan, potensi tersebut dikembangkan dan diaplikasikan untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan hidupnya. Misalnya (1) anda bekerja mati-matian memenuhi job sana-sini demi mengoptimalkan potensi anda 3 Peran manusia sebagai makhluk individu dapat juga mencakup pemenuhan atas kepentingannya, seperti memperoleh pengetahuan melalui belajar, dengan belajar manusia akan menemukan ilmu baru dan dengannya dapat menciptakan teknologi baru yang dapat memudahkan manusia dalam kehidupan.

13 PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Dalam hidup bermasyarakat, individu manusia menjalankan fungsi yang sifatnya positif sebagai berikut: menghargai harga diri (harkat) dan kedudukan/martabat seorang manusia, menjamin hak dasar setiap manusia, dan mengembangkan potensi-potensi diri agar dapat menjadi kreatif dan inovatif. Misalnya, seorang lulusan vokasi keperawatan mempelopori masyarakatnya dalam proyek “akses sanitasi layak”, seorang sarjana ekonomi mempelopori “aksi hidup hemat”, atau seoarang sarjana pertanian mempelopori gerakan “rehabilitasi lahan” untuk penanggulangan erosi dan banjir daerahnya, dan lain-lain. individu manusia dapat pula justru menjalankan fungsi-fungsi negatif. Sebagai contohnya, lebih mementingkan terpenuhi kepentingan pribadi yang menjadikan orang per orang bersifat individualistik dan mau menang sendiri. “Unsur jiwa ini terdiri atas tiga jenis, yaitu akal, rasa, dan keinginan”.

14 PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Keberadaannya manusia sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut: Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok. Contoh: ketika anda sudah diterima menjadi warga kampus maka hal pertama yang perlu anda lakukan ialah berkenalan dengan teman satu tim pada saat masa orientasi mahasiswa. Membentuk kelompok-kelompok sosial. Misalnya: membentuk kelompok sosial jika dalam prosesnya mereka saling memiliki kenyamanan dan kepercayaan satu sama lain. Menciptakan norma-norma (aturan-aturan) sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok. Norma/aturan memang manusia yang membentuknya, namun lazimnya manusia juga menaati norma/aturan yang sudah ada sebelumnya. Contoh: lahir di kalimantan dan bekerja di sulawesi. “Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.” Berbagai tipe kelompok sosial tersebut dalam pengaturannya dibutuhkan norma-norma (aturan). Norma-norma yang dijadikan sebagai pedoman hidup atau patokan dalam berinteraksi dalam berkehidupan bermasyarakat meliputi:

15 Norma Moral/Kesusilaan
Aturan yg bersumber dari pergaulan hidup antar manusia Aturan yang berisi perintah & larangan yg berasal dari TUHAN Norma Agama EMPAT MACAM NORMA Norma Kesopanan/Adat Norma Hukum Aturan hidup yg bersumber dari hati nurani & merupakan nilai moral yg mengikat manusia Aturan yg diciptakan oleh kekuasaan resmi (negara) yg bersifat mengikat dan memaksa Norma Moral/Kesusilaan

16 1. Pengetahuan hukum 2. Pemahaman hukum 3. Sikap hukum
Widagdho dkk (2008) memaparkan bahwa terdapat empat indikator kesadaran hukum, yaitu: 1. Pengetahuan hukum Pengetahuan hukum adalah pengetahuan seseorang mengenai beberapa perilaku tertentu yang sudah diatur oleh hukum, yang dimaksud disini adalah hukum tertulis dan hukum tidak tertulis (norma atau aturan dalam masyarakat). 2. Pemahaman hukum Pemahaman hukum adalah sejumlah informasi yang dimiliki seseorang mengenai isi peraturan dari suatu hukum tertentu. 3. Sikap hukum Sikap hukum adalah suatu kecenderungan untuk menerima atau menolak hukum karena adanya penghargaan terhadap hukum sebagai suatu yang bermanfaat bila ditaati atau tidak bermanfaat bila ditaati. 4. Pola perilaku hukum Pola perilaku hukum adalah hal yang utama dalam kesadaran hukum, karena disini dapat dilihat apakah suatu peraturan berlaku atau tidak dalam masyarakat.

17 Keadilan menurut Plato
1 Keadilan Komutatif yaitu hubungan yang sama antar warga negara secara timbal balik, Keadilan menurut Plato 2 Keadilan Distributif yaitu hubungan yang adil antara negara dengan warganya. Misalnya, seluruh warga negara mendapatkan keadilan berupa subsidi, kesejahteraan, bantuan, berdasarkan hak dan kewajiban. 3 Keadilan Legal yaitu setiap warga negara wajib menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. “Norma moral berdasarkan hukum awal, yaitu dari dalam diri yang tidak memaksa kelompok lain di luar kelompoknya. Sedangkan norma hukum berdasarkan yuridis dan konsesus yang berasal dari luar individu yang bersifat memaksa. Norma hukum tergantung tempat dan waktu, norma hukum juga mengatur tata tertib dalam hidup bernegara”.

18 1. Sanksi Pidana 2. Sanksi Perdata
Hukum perlu tegas, namun jika terdapat pelanggaran, kita tidak dianjurkan memberikan sanksi secara asal-asalan, kita perlu melihat dari berbagai macam sudut pandang. Sanksi dibagi menjadi 2, yaitu sanksi pidana dan sanksi perdata, 1. Sanksi Pidana Sanksi pidana merupakan jenis sanksi yang dikenakan terhadap pelaku kriminalitas yang dapat mengganggu dan membahayakan kepentingan umum yang dikontrol oleh hukum yang paling kuat dibanding hukum yang lainnya. Misalnya; perampokan, pembunuhan, penyebaran narkoba, dan lain-lain. 2. Sanksi Perdata Sanksi perdata merupakan sanksi yang jika tidak ada pelapor maka tidak akan ditindak secara hukum oleh pihak yang berwajib, misalnya; pencemaran nama baik yang saat ini muncul masalah “ikan asin”. Hal tersebut tidak akan diusut oleh pihak berwajib jika tidak ada proses pelaporan dari korban kepada pihak yangg berwajib dan bisa saja si pelaku merasa bebas dari hukuman.

19 Selain norma agama, kesopanan, kesusilaan dan norma hukum tersebut, norma juga dibedakan sesuai dengan tingkat daya ikat/paksa berlakunya di masyarakat, dimana terdapat norma yang daya ikatnya/paksanya yang sangat kuat, sedang, dan sangat lemah meliputi; 1. Tata Cara (usage), Contoh berikut dapat menjadi pengantar kepada kita semua untuk memahami tata cara (usage). Tata cara dalam makan, ada orang yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Berdasarkan contoh tentang tata cara makan dapatlah kita nyatakan bahwa tata cara (usage) bermakna aturan yang mengatur tindakan manusia (perilaku) yang daya paksanya/ikatnya sangat lemah dan lebih menekankan pada hubungan yang terjadi antar individu/perorangan.

20 NORMA 2. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan mengucapkan salam/menyapa apabila bertemu. Ini menjadi sebuah kebiasaan yang diulang-ulang karena orang lain akan sangat merasa dihargai keberadaannya jika ketika berpapasan saling melemparkan salam. Berdasarkan contoh kebiasaan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kebiasaan merupakan kegiatan/perbuatan yang di ulang-ulang yang disukai oleh orang banyak, dimana norma ini lebih kuat daya paksanya dari pada norma tata cara. 3. Tata Kelakuan (mores) masyarakat suku Jawa memiliki kebiasaan dan tata aturan makan dengan cara kaki tidak dinaikkan, sendok dan piring tidak boleh sampai menimbulkan bunyi, saat proses makan juga tidak ada yang boleh bersuara. Kebiasaan ini sudah berlaku sejak jaman kerajaan dan menjadi sebuah aturan yang berlaku hingga saat ini di Jawa, namun kebiasaan ini belum tentu sama dengan suku lainnya, maka kebiasaan ini tidak bisa memaksa semua suku di Indonesia untuk mematuhinya. Oleh karena itu, tata kelakuan menjadi pedoman agar masyarakat menyesuaikan diri dengan perilaku (tindakan/kelakuan) yang ada serta meninggalkan perilaku (tindakan/kelakuan) yang tidak sesuai dengan tata kelakuan.

21 4. Adat Istiadat (Costum)
Ketika ada 2 orang yang bukan pasangan (dan ketahuan sudah menikah) kemudian tertangkap sedang melakukan zinah (persetubuhan antara laki-laki dengan perempuan tanpa terikat pernikahan/perkawinan), maka mereka akan diarak keliling kampung dan kemudian dituntut melalui lembaga adat serta disidang, yang selanjutnya diputuskan pihak lelaki di denda dengan seekor kerbau. Sedangkan 2 orang yang belum terikat pernikahan/perkawainan (bukan pasangan resmi) melakukan zinah maka mereka diarak keliling kampung lalu mereka dinikahkan. Namun pada masyarakat yang lain, hal (adat istiadat) sebagaimana diuraikan pada contoh adalah tidak berlaku. Memperhatikan contoh tersebut dapatlah kita nyatakan bahwa adat istiadat merupakan tata aturan yang mengatur kelakuan di masyarakat yang telah melekat kuat dalam pola-pola perilaku masyarakat.

22 NORMA Berdasarkan hal di atas, maka manusia sebagai makhluk sosial memiliki keterkaitan antara satu sama lain, berikut akan coba kita paparkan keterkaitan-keterkaitan tersebut. 1. Kesadaran bahwa manusia “tidak-berdaya” bila hidup seorang diri. Coba posisikan anda sebagai seorang individu, dapatkah anda hidup sendiri makan mencari ikan sendiri, menanam padi sendiri, kemudian membangun hunian sebagai tempat berlindung juga sendiri. Hal tersebut tentunya akan berlaku pada setiap insan manusia yang memang diciptakan tidak mampu hidup sendiri. 2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain. Seorang nelayan berinteraksi dengan tengkulak ataupun konsumen untuk menjual ikannya, serta berinteraksi dengan pedagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan beras, gula, garam dan lainnya. Begitu pula dengan seorang petani dan profesi-profesi lainnya pasti akan melakukan interaksi.

23 3. Penghargaan akan hak-hak orang lain
Ketika nelayan mampu memenuhi kebutuhan kita akan ikan maka penghargaannya berupa upah yang sebanding untuk membayar ikan yang sudah kita dapatkan dari nelayan. Namun ketika kita sedang dirundung kesulitan kemudian ada orang lain yang mau membantu maka kita dapat memberi penghargaan dengan mengucapkan terima kasih. Sedangkan apabila kita tanpa sengaja melukai hak orang lain maka penghargaan yang dapat kita berikan berupa kata maaf. 4. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku Menaati norma baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis membutuhkan kesadaran dari dalam diri pada masing-masing individu. Setiap manusia perlu menanamkan pemahaman tentang norma dalam dirinya dan diaplikasikan dalam kehidupan guna mempermudah manusia untuk berinteraksi. “Norma pada masyarakat berkaitan dengan nilai”.

24 Herimanto dan Winarno (2016), nilai bersifat abstrak, ideal, namun bukan merupakan benda konkrit, juga bukan fakta yang menuntut kesamaan pembenaran dari beberapa kelompok masyarakat. Nilai merupakan sesuatu yang selalu mengikuti dimanapun dalam kehidupan manusia yang berperan untuk memahami hal yang baik dan buruk, hal itu berfungsi ketika manusia tersebut berada di dalam suatu kelompok masyarakat, entah dalam berperilaku, tutur kata, hal yang disenangi atau yang tidak disenangi. Tiga pandangan tentang nilai adalah (1) nilai itu objektif, (2) nilai itu subjektif, (3) nilai yang ditentukan oleh subjek terhadap suatu objek. Contoh: Anda seorang yang berasal dari Suku B yang berwatak keras dan tegas, suatu saat atasan anda mempercayai anda untuk pindah bekerja mengawasi kantor pusatnya yang berada di kota S, yang semua warga tahu bahwa masyarakat kota S terkenal dengan nilai kelemah lembutan dalam bertutur kata dan berperilaku. Apa yang perlu anda pahami terlebih dahulu jika terjadi pada anda tentang hal ini?

25 TUGAS 1 Coba anda identifikasi keunikan positif rekan terdekat anda atau teman sekelas dari segi fisik, sosial dan kepribadian? MANUSIA 2 Kemukakan temuan anda tentang problematika bersosial media? 3 Sebutkan hak dan kewajiban anda sebagai mahasiswa Universitas Borneo Tarakan?

26 Terima Kasih Tim MKWU PSBEKP


Download ppt "Manusia, Makhluk Bersendirian/Individu dan Makhluk Bermasyarakat/Sosial TIM MKWU PSEBKP."

Similar presentations


Iklan oleh Google