Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehlily habibullah Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
KEBUDAYAAN ACEH Nama Kelompok : Anisa Nurohmah Asila Suciyani Dewi
Fitri Indah Lestari Novia Surya Rahmadhini Putri Yulyanti Revita Tiara Anggraini Siti Nurmalasari Siti Putri Rahayu
2
Tanggung Jawab Presentasi
Sejarah : Siti Putri Rahayu Rumah Adat : Anisa Nurohmah Pakaian Adat : Asila Suciyani Dewi Tarian Adat : Fitri Indah Lestari Senjata Adat : Revita Tiara Anggraini Makanan Adat : Siti Nurmalasari Adat Pernikahan : Putri Yulyanti Daerah Pariwisata : Novia Surya Rahmadhini Cara Melestarikan : All.
3
Rumah Adat Aceh
4
Secara umum, rumah adat Aceh berbentuk rumah panggung dengan tinggi tiang antara 2,50-3 meter. Bentuknya pun seragam, berupa persegi empat yang memanjang dari timur ke barat. Konon, bentuk memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan arah kiblat shalat. Rumah adat Aceh biasanya terbuat dari kayu dan beratapkan daun rumbia. Bagian dalam rumoh Aceh memiliki tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama yang disebut rambat. Rumah dengan tiga ruang biasanya memiliki 16 tiang, sedangkan Rumah dengan lima ruang memiliki sebanyak 24 tiang. Pintu utama dari Rumoh Aceh ini tingginya selalu lebih rendah dari orang dewasa. Biasanya ketinggian pintu ini ukurannya hanya cm saja. Maka dari itu, sehingga setiap orang yang masuk ke Rumoh Aceh harus menunduk.
5
Meskipun pintunya pendek, anda akan menemui rumah yang luas saat masuk kedalamnya. Tidak ada perabot seperti kursi sofa dan meja. Tamu biasanya duduk diatas tikar yang disediakan pemilik rumah. Apabila yang mempunyai rumah adalah orang yang berkecukupan, rumah Aceh memiliki ukiran dan ornament yang rumit. Sementara pada rakyat biasa, cukup membuat rumah panggung tanpa ukiran dan ornament apapun. Rumah adat Aceh ini juga tahan gempa dan banjir.
6
Pakaian Adat Aceh Untuk Pria
Peukayan Linto Baro Merupakan busana adat yang diperuntukkan bagi laki-laki. Mulanya busana ini digunakan untuk menghadiri upacara adat dan kegiatan pemerintahan pada zaman kerajaan islam yaitu Samudera Pasai dan Perlak.
7
1. Meukasah Meukasah adalah pakaian adat Aceh berupa baju yang ditenun menggunakan benang sutra. Baju Meukasah biasanya berwarna hitam, hal ini dikarenakan masyarakat Aceh mempercayai bahwa warna hitam ialah lambang kebesaran.Baju ini tertutup pada bagian kerah dan terdapat sulaman yang dijahit menggunakan benang emas. Ditenggarai hal ini terjadi karena perpaduan antara budaya Aceh dan China yang dibawa oleh para pedagang yang melintas. 2. Sileuweu Sileuweu atau Cekak Musang merupakan celana panjang berwarna hitam yang digunakan oleh laki-laki Aceh. Celana ini terbuat dari kain katun yang ditenun dan melebar pada bagian bawahnya. Pada bagian tersebut diberi hiasan sulaman yang terbuat dari benang emas dengan pola yang indah.
8
Dalam penggunaannya celana ini dilengkapi dengan kain sarung songket yang dibuat dari sutra dan diikatkan di pinggang. Kain sarung ini biasa dikenal dengan sebutan Ija Lamgugap, Ija krong atau Ija Sangket yang memiliki panjang di atas lutut. 3. Meukeutop Meukeutop merupakan penutup kepala yang melengkapi pakaian adat Aceh. Penutup kepala ini berupa kopiah yang memiliki bentuk lonjong ke atas. Meukeutop dihiasi dengan lilitan yang di sebut dengan tengkulok.Tengkulok adalah kain tenun sutra yang dilengkapi dengan bentuk bintang persegi delapan yang terbuat dari emas maupun kuningan.Meukotop yang merupakan mahkota laki-laki ini juga termasuk bukti kuatnya pengaruh islam yang berasimilasi dalam kebudayaan masyarakat di Aceh.
9
Pakaian Adat Aceh Untuk Perempuan
Peukayan Daro Baro merupakan pakaian adat Aceh yang diperuntukkan bagi wanita. Pakaian ini berwarna lebih cerah jika dibandingkan dengan pakaian laki-laki dan banyak variasi.Biasanya pakaian ini berwarna merah, hijau, ungu dan kuning. Peukayan Daro Baro memiliki lebih banyak hiasan sebagai pelengkapnya.
10
1. Baju Kurung Dari bentuknya Baju Kurung merupakan gabungan dari kebudayaan Melayu, Arab dan China. Baju ini berbentuk longgar dengan lengan panjang yang menutupi lekuk tubuh wanita. Dibagian pinggang dililitkan kain songket khas Aceh atau yang biasa disebut dengan Ija Krong Sungket. Kain ini menutupi pinggul dan baju bagian bawah yang diikat menggunakan tali pinggang yang dibuat dari emas maupun perak.Tali pinggang tersebut dikenal dengan nama taloe ki ieng patah sikureueng yang memiliki arti tali pinggang patah sembilan. 2. Celana Cekak Musang Cekak Musang juga memiliki bentuk melebar pada bagian bawah, namun memiliki warna yang cerah sesuai dengan baju yang dipakai. Celana ini juga dilapisi dengan sarung tenun yang menjuntai sampai ke lutut.
11
3. Perhiasan Keureusang (Kerosang/Kerongsang/Bros)
Patam Dhoe (perhiasan dahi wanita Aceh) Peuniti Simplah (perhiasan dada untuk wanita) Subang Aceh (anting dengan motif bunga matahari) Culok Ok (Tusuk konde) Gleueng Jaroe (Gelang Tangan) Tlah Takoe (Gelang Leher) Pinto Aceh (Pintu Aceh) Euntuek (Kalung) Gleueng Gaki (Gelang Kaki)
12
Tarian Adat Aceh Tari Saman
Tarian tradisional ini dulunya adalah tarian etnis Suku Gayo, dimana ras tersebut sebagai ras tertua di pesisir Aceh saat masa itu. Saat itu tarian ini bertujuan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam. Sekarang, tarian ini bersifat hiburan dan sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian dimancanegara.
13
2. Tari Laweut Aceh Tarian tradisional selanjutnya adalah tari laweut, kata ‘laweut’ berasal dari shalawat atau pujian pada Nabi Muhammad SAW. Tarian ini berasal dari Kab. Pidie, Aceh. Dulunya tarian ini disebut tari seudati. Tarian ini, biasanya ditarikan oleh 8 orang wanita dan 1 penyanyi. Syair-syairnya yang dilantunkan berupa ayat-ayat Islam atau dakwahan. Gerakan dalam tarian ini, hampir sama dengan tari saman, bedanya mereka menarikan secara berdiri. Jika saya lihat tarian ini tampak sangat sepi. Karena tidak adanya iringan musik.
14
3. Tari Tarek Pukat Tari ini sangat unik karena menggambarkan akitifitas nelayan yang akan menangkap ikan. Sejarahnya tarian ini terinspirasi dari tradisi nelayan. Wajar saja, karena masyarakat Aceh saat itu sebagian besar profesinya adalah seorang nelayan. Saat menangkap ikan, mereka bergotong royong membuat jala dan menangkap ikan bersama-sama, dan hasilnya pun akan dibagi kepada warga sekitar. Makna dalam tarian ini singkatnya adalah kerja sama dan kebersamaan. Musiknya pun menggunakan alat musik tradisional.
15
4. Tari Bines Tarian ini berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Biasanya ditarikan oleh sekelompok perempuan. Jumlah penari Bines diharuskan berjumlah genap, entah 10, 12 atau berapapun (tidak ada ketentuan jumlah). Ciri khas dari tarian ini ditarikan dari gerakan lambat sampai gerakan cepat hingga akhirnya berhenti serentak. Hampir mirip dengan tarian saman. Disebutnya saja, bagian dari tari saman. Uniknya bila kamu ingin memberikan uang pada penari, kamu harus menyimpan uangmu di atas kepala penari. Uang itu dianggap sebagai ganti bunga yang diberikan dari penari (biasanya ada di akhir acara).
16
5. Tari Didong Didong adalah kesenian yang menyatukan beberapa unsur seperti tari, vokal dan sastra. Awal-awalnya tarian ini muncul ketika ada salah seorang seniman yang bernama Abdul Kadir To’et yang peduli dengan kesenian ini. Saat itu kesenian ini digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah. Kata Didong pun mengandung arti ‘nyanyian sambil bekerja’, ada pun yang berpendapat didong berasal dari suara musik yang seolah-olah mengatakan ‘din’ dan ‘dong. Gerakan tarian ini, duduk dan bermain dengan kedua tangan. Sampai mereka menyanyikan sebuah lagu,
17
Senjata Rencong Dari Aceh
18
Rencong (Reuncong) adalah senjata tradisional dari Aceh
Rencong (Reuncong) adalah senjata tradisional dari Aceh. Rencong Aceh memiliki bentuk seperti huruf (L) atau lebih tepat seperti tulisan kaligrafi“Bismillah”. Senjata Rencong selalu menemani dan diselipkan di pinggang Sultan Aceh. Rencong milik Sultan dan para bangsawan, biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang digunakan oleh masyarakat biasanya dibuat dari besi putih atau kuningan dengan sarung yang terbuat dari kayu dan tanduk kerbau. Zaman dahulu di daratan Aceh hidup seekor burung raksasa sejenis Rajawali, orang Aceh menyebutnya “Geureuda”. Keberadaan burung raksasa tersebut sangat menggangu kehidupan rakyat. semua jenis tanaman, buah-buahan dan ternak rakyat dilahapnya.Semua jenis perangkap dan senjata yag digunakan untuk membunuhnya tidak mapan, malah makin lama “Geureuda” tersebut makin beringas melahap tanaman rakyat, mungkin dari legenda itulah sampai sekarang orang Aceh menyebutkan “Geureuda” kepada orang – orang yang congok. Oleh raja yang berkuasa ketika itu, menyuruh seorang pandai besi yang juga ulama untuk menciptakan sebuah senjata ampuh yang mampu membunuh Geureuda, besi pilihan dengan campuran beberapa unsur logam menjadi Rencong.
19
Sejarah Terbentuknya Rencong
zaman dahulu di daratan Aceh hidup seekor burung raksasa sejenis Rajawali, orang Aceh menyebutnya “Geureuda”. Keberadaan burung raksasa tersebut sangat menggangu kehidupan rakyat. semua jenis tanaman, buah-buahan dan ternak rakyat dilahapnya.Semua jenis perangkap dan senjata yag digunakan untuk membunuhnya tidak mapan, malah makin lama “Geureuda” tersebut makin beringas melahap tanaman rakyat, mungkin dari legenda itulah sampai sekarang orang Aceh menyebutkan “Geureuda” kepada orang – orang yang congok.Oleh raja yang berkuasa ketika itu, menyuruh seorang pandai besi yang juga ulama untuk menciptakan sebuah senjata ampuh yang mampu membunuh Geureuda tersebut. Oleh pandai besi yang mempunyai ilmu maqfirat besi, setelah melakukan puasa, sembahyang sunat dan berdoa baru menempa besi pilihan dengan campuran beberapa unsur logam menjadi Rencong.
20
Makanan Adat Aceh 1. Mie Aceh
21
Mie Aceh merupakan masakan mie pedas khas dari Aceh
Mie Aceh merupakan masakan mie pedas khas dari Aceh. Mie yang berwarna kuning dan tebal ditambah dengan irisan daging sapi, daging kambing, maupun makanan laut (udang dan cumi) yang disajikan dengan sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh sendiri ada dua jenis, yaitu Mie Aceh Goreng (bentuknya kering dan digoreng) serta Mie Aceh kuah (bentuknya seperti sup). Mie aceh dilengkapi dengan irisan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, ketimun, dan jeruk nipis. Mie aceh adalah masakan daerah yang sudah menyebar di Indonesia, banyak warung makan aceh yang menjual mie aceh dan menjadi favorit bagi masyakat Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya, kuliner Aceh tidak lepas dari pengaruh budaya lokal masyarakat Aceh sendiri yang digabungkan dengan budaya asing yang akhirnya membentuk wilayah Aceh di masa lalu. Terlebih lagi Aceh di zaman dahulu terkenal sebagai pintu atau pelabuhan utama di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
22
Cara Membuat Mie Aceh Basah
Bahan: gr tepung terigu gr tepung tapioka 3. 2 butir telur ayam 4. 1 sdt kaldu ayam bubuk 5. 3 sdm minyak bawang 6. 1 sdt garam halus ml air
23
Cara Membuat: Siapkan mesin pengaduk bahan mie. Masukkan tepung terigu dan tepung tapioka. mesin otomatis akan mengaduk bahan, hingga adukan menjadi rata. Lalu masukkan telur dan minyak bawang. Kedalam mesin pengaduk bahan mie hingga semuanya tercampur rata. Uleni hingga adonan mulai kalis. Masukkan air dan kaldu ayam bubuk sambil terus diuleni. Adonan terus diuleni hingga benar-benar kalis dan merata semuanya. Diamkan adonan hingga selama 20 menit. Tutup wadah adonan dengan plastik agar tidak ada udara yang masuk ke dalam adonan. Taruh adonan di tempat yang datar, lalu pipihkan dengan kayu penggiling adonan. Pipihkan adonan sedikit demi sedikit sambil ditaburi tepung terigu agar tidak lengket. Pipihkan adonan hingga didapat ketebalan yang diinginkan. Cetak adonan yang sudah pipih dengan mesin cetakan mie. Setelah mie selesai dicetak, simpan mie dengan ditaburi tepung terigu. Rajang mie dengan mesin perajang mie. Selanjutnya rebus saat akan dipakai.
24
2. Sate Matang 3. Kuah Pliek U
25
4. Gulee Sie Kameng 5. Kuah Masam Keu-eung
26
Adat Pernikahan Aceh Seperti di daerah lain, Aceh juga memiliki rangkaian acara adat sebelum mantap meminang sang gadis. Ini dia urutannya: Jak Keumalen Ini merupakan prosesi untuk mencari tahu dan mengenal lebih jauh tentang calon pengantin wanita. Pihak lali-laki akan mengutus kerabat yang dituakan serta dianggap pintar dalam berbicara untuk menemui keluarga calon pengantin wanita dan meminta restu. Selain itu, prosesi ini juga bertujuan untuk bersilaturahmi antar keluarga calon pengantin. Jak Ba Ranub Dalam pernikahan adat Aceh, Jak Ba Ranup adalah tahapan lamaran resmi dengan prosesi yang cukup panjang. Pihak keluarga pria akan membawakan sirih dan berbagai benda lain yang menjadi simbol kesungguhan maksud untuk melamar sang gadis. Jawaban dari pihak wanita dirundingkan terlebih dulu setelah rombongan calon pengantin pria pulang.
27
Jakba Tanda Jakba Tanda juga bisa dikatakan sebagai acara pertunangan. Pihak calon pengantin pria akan mengantarkan berbagai makanan khas daerah Aceh dan barang-barang lainnya, seperti buleukat kuneeng dengan tumphou, buah-buahan, seperangkat perhiasan dan pakaian lapek tanda. Barang-barang tersebut diletakkan dalam talam atau dalong yang sudah dihias dan diserahkan ke pihak wanita. Setelah itu baru kedua belah pihak membahas hari pernikahan, jumlah mahar yang diinginkan calon pengantin wanita dan jumlah undangan. Menjelang Pernikahan Ini merupakan tahapan prosesi yang harus dilakukan sebelum upacara pelaksanaan pernikahan berlangsung, antara lain: Malam Peugaca Upacara selamatan untuk kedua mempelai ini biasanya dilakukan pada malam hari selama 3- 7 hari, yakni dengan membacakan doa-doa dan pemberian nasihat yang dipimpin oleh sesepuh adat serta diikuti oleh keluarga dan kedua calon pengantin. Prosesi ini dimaksudkan agar calon pengantin diberi keselamatan, berkah, kemudahan dalam hidup, dan rezeki yang lancar.
28
Pembersihan Diri Menjelang upacara pernikahan, calon pengantin harus melakukan upacara pembersih diri agar tampak memesona saat menjadi pengantin. Yang harus dilakukan saat prosesi ini antara lain prosesi koh gilo (merapikan atau meratakan gigi) dan koh andam (memotong rambut halus) yang biasanya hanya dilakukan oleh calon pengantin wanita, serta upacara peumano (acara memandikan kedua pengantin sambil diiringi bacaan doa dan lantunan syair). Khatam Qur’an Ini merupakan prosesi pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilakukan pengantin wanita. Bagi masyarakat Aceh, agam merupakan faktor penting dalam kehidupan rumah tangga. Prosesi ini sebagai tanda bahwa calon pengantin wanita merupakan orang yang shalihah dan taat agama. Hari Pernikahan Setelah melakukan ijab kabul sesuai ketentuan agama di hadapan Pak Kadi. Setelah sah, digelarlah pesta resepsi. Aceh memiliki beragam tradisi dalam merayakan pernikahan.
29
Daerah Pariwisata Aceh
1. Masjid Raya Baiturrahman Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 ini telah menjadi ikon Aceh. Bangunan utama masjid berwarna putih dengan kubah hitam besar dikelilingi oleh tujuh menara. Kesan megah semakin terasa dengan adanya kolam besar dan pancuran air di bagian depan masjid yang mengingatkan pada Taj Mahal di India.
30
2. Air Terjun Blang Kolam Tempat wisata alam yang satu ini sayang untuk dilewatkan. Air Terjun Blang Kolam terletak di Desa Sidomulyo, Aceh Utara dan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit dari Lhokseumawe, bisa melihat air terjun kembar dengan tinggi 75 meter yang dikelilingi oleh pepohonan rindang. Di sekitar air terjun, ada banyak orang yang bermain air, berendam di kolam tampungan air terjun atau sekedar bersantai di tepiannya. Di Air Terjun Blang Kolam ini, bisa berkemah dan menikmati alam bebas dengan tarif Rupiah per orang.
31
3. Air Terjun Suhom Air Terjun ini berada di Desa Suhom, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Untuk bisa mencapai tempat wisata ini, Anda harus melewati jalanan naik-turun dengan pemandangan pegunungan Paro dan Kulu. Air terjun setinggi 50 meter ini dibagi menjadi tiga tingkat, namun Anda tidak diperbolehkan naik menuju tingkat dua dan tiga demi alasan keselamatan karena adanya pembangkit listrik bertegangan tinggi.
32
4. Pantai Lampuuk Salah satu tempat wisata pantai yang bisa diandalkan adalah Pantai Lampuuk. Pantai ini disebut juga sebagai Pantai Kuta di Aceh. Pantai Lampuuk memiliki garis pantai sepanjang 5 km dari selatan ke utara dengan pasir putih lembut dan tebing karang di ujung pantai. Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di pantai ini mulai dari berselancar, berjemur, berenang dan juga bermain banana boat.
33
5. Pulau Rubiah Pulau Rubiah ada di Sabang, tepatnya di sebelah barat laut Pulau Weh. Nama Rubiah sendiri diambil dari nama yang tertulis di sebuah nisan yang ada di pulau. Tempat wisata di Aceh ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Sedikitnya 14 dari 15 biota laut yang dilindungi di Indonesia ada di sini.
34
Cara Melestarikan Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikannya dalam kehidupan sehari hari. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki. Menghindari sikap primordalitsme dan etnosentrisme.
35
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.