Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN"— Transcript presentasi:

1 ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
UNIVERSITAS SARI MULIA Jl. Pramuka No. 02, Banjarmasin M U D A BERKARAKTER INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION UNISM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Rifa’atul Mahmudah, S. Kep., Ns., MSN Program Sarjana Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia

2 VISI FAKULTAS KESEHATAN :
MUDA BERKARAKTER Visi UNISM Menjadi Universitas terkemuka dlm mengembangkan Nilai Potensi Kekayaan Lokal untuk Menghasilkan Lulusan yg Berkarakter Unggul dan Berdaya Saing di Tingkat Wilayah, Nasional dan Internasional VISI FAKULTAS KESEHATAN : “Menjadi Fakultas Kesehatan yang unggul dalam mengolaborasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal sehingga menghasilkan lulusan yang berkarakter, inovatif dan kreatif ditingkat wilayah, nasional dan internasional Tahun 2030.” Misi Fak Kes Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan mengedepankan Interprofessional Education (IPE) untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing di bidang kesehatan. Meningkatkan kualitas penelitian melalui pendekatan lintas profesi (Interprofesional Collaboration/IPC) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal dan terpublikasi dalam jurnal bereputasi. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan IPTEKS melalui pendekatan kerjasama lintas profesi (Interprofesional Collaboration/IPC). Meningkatkan produktivitas dan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menjalin kemitraan di tingkat wilayah, nasional, maupun internasional. UNISM. AC.ID

3 VISI & MISI PROGRAM STUDI
MUDA BERKARAKTER VISI & MISI PROGRAM STUDI Menyelenggarakan pendidikan sarjana keperawatan dan profesi ners yang bermutu, inovatif dan kreatif dengan pendekatan interprofesional education yang berbasis patient-centered care Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang keperawatan dengan pendekatan sosial budaya melalui interprofesional collaboration untuk mengembangkan mutu pendidikan Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui interprofesional collaboration dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat secara mandiri Menjalin kemitraan di tingkat wilayah, nasional dan internasional untuk mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi sehingga meningkatkan produktivitas program studi dalam tata kelola jurusan keperawatan yang unggul Visi Keilmuan Prodi Kep: Menjadi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners yang menghasilkan lulusan unggul berkolaborasi secara profesional dalam pemberian asuhan keperawatan berbasis patient-centered care tahun 2030 UNISM. AC.ID

4 Urinary System

5

6

7 Sistem perkemihan adalah :
Suatu system yang di dalamnya terjadi penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan oleh urin. Zat yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh.

8 Sistem perkemihan disebut juga urinary system atau renal system
Sistem perkemihan disebut juga urinary system atau renal system. Terdiri dari : Dua buah ginjal yang membuang zat-zat sisa metabolisme atau zat yang berlebihan dalam tubuh serta membentuk urin. Dua buah ureter yang mentransport urin ke kandung kencing/bladder/vesika urinaria. Kandung kencing : tempat penampungan urin. Uretra : saluran yang mengalirkan urin dari bladder/ke kandung kencing/V.U keluar tubuh.

9 GINJAL Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan homeostatis cairan tubuh. Ginjal terletak dalam rongga abdomen retroperitoneal kiri dan kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritoneum. Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke- 11 dan ginjal kanan setinggi iga ke-12 Setiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, dan tebal 2,5 cm. Ginjal kiri memiliki ukuran lebih panjang dari pada ginjal kanan. Berat ginjal pria dewasa gram dan wanita gram. Bentuk ginjal seperti kacang, sisi dalam menghadap ke vertebra torakalis, sisi permukaannya cembung dan di atas setiap ginjal terdapat sebuah kelenjar suprarenal.

10

11

12 Struktur Ginjal Ginjal ditutup oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat. Bila kapsula dibuka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua.

13 Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu: Tipe Protonefros Tipe Mesonefros
Ginjal ini muncul pada saat embrio Bentuk bersegmen Terletak jauh ke arah rongga tubuh Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom Tidak memiliki glomerulus Tipe Mesonefros Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus

14 Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian menghilang Tipe Metanefros Ginjal tipe ini tidak bersegmen Tidak memiliki nefrostoma Jumlah glomerulusnya banyak

15 Struktur Ginjal Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).   Ginjal Glomerulus Badan Malpighi Simpai Bowman Korteks Nefron Proksimal Tubulus Henle Medula Distal Pelvis

16 Ginjal terdiri atas : Medula (bagian dalam) : substansi medularis terdiri atas pyramid renalis, jumlahnya antara 8-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal. Korteks (bagian luar) : substansi kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi lemak, dan bergranula. Substansi tepat di bawah fibrosa, melengkung sepanjang basis pyramid yang berdekatan dengan sinus renalis. Bagian dalam di antara pyramid dinamakan kolumna renalis. Pelvis ginjal: Saluran pengumpul ginjal

17

18 Fungsi ginjal : Fungsi eksresi
Mengeksresi sisa metabolisme protein (ur,cre, kalium, fosfat sulfat anorganik, & as.urat) Mengatur keseimbangan asam & basa tubuh Mengatur keseimbangan cairan & elektrolit

19 2. Fungsi Endokrin Menghasilkan eriropoetin dlm pembentukan eritrosit. Menghasilkan renin. Utk mengatur tek.darah Mengubah vit.D menjadi metabolit. Utk penyerapan kalsium Memproduksi hormon prostaglandin, yang mempengaruhi pengaturan air & garam serta mempengaruhi tek.vaskular

20 Struktur Mikroskopis Ginjal
Satuan fungsional ginjal disebut juga nefron, mempunyai ±1,3 juta. Selama 24 jam nefron dapat menyaring 170 liter darah. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada renal pyramid masing- masing membentuk simpul yang terdiri atas satu badan malpigi yang disebut glomerolus.

21

22

23

24 Nefron Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron Tempat terjadinya pembentukkan urin Terdiri dari 2 komponen utama : Glomerolus Tubulus ginjal

25 Badan Malphigi Glomerolus
Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan tekanan darah) Arteriola afferen lebar Arteriola efferen sempit Fungsi : penyaringan / filtrasi darah

26 Tubulus Ginjal Terdiri dari :
Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus disebut kapsul Bowman Tubulus proksimal Lengkung Henle Tubulus Distal

27 Tipe-Tipe Nefron Nefron Kortikal Terletak di bagian korteks ginjal
Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.

28 Nefron Juxtamedular Terletak di bagian medula ginjal

29 Bagian-bagian dari nefron :
1. Glomerulus : Bagian ini merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang terletak di dalam kapsula Bowman menerima darah dari arteriole aferen dan meneruskan ke system vena melalui arteriol eferen . Kapsula Bowman ujung- ujung buntu tubulus ginjal seperti kapsula cekung menutupi glomerulus yang saling melilitkan diri berfungsi sebagai tempat terjadinya filtrasi.

30

31 Bagian dari Glomerulus
a. Elektro mikroskopis glomerulus. Glomerulus berdiameter µm, dibentuk oleh invaginasi suatu anyaman kapiler yang menempati kapsula Bowman. b. Aparatus junkta glomerulus. Dinding arteriol bersentuhan dengan ansa Henle menjadi tebal karena sel-selnya mengandung butiran sekresi renin yang besar. Sel ini disebut sel junkta glomerulus. c. Sawar ginjal : adalah istilah yang digunakan untuk bangunan yang memisahkan darah kapiler glomerulus dari filtrate dalam rongga kapsula bowman.

32 2. Tubulus proksimal konvulta
Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan panjang 15 mm dan diameter 55 mm. Berfungsi sebagai tempat reabsorpsi dan beberapa sekresi. Pada ginjal yang sehat nutrient organic seperti asam amino, glukosa, laktat, dan vitamin direabsorpsi, sedangkan zat-zat yang disekresikan seperti hydrogen, kalium kreatinin, ammonia dan asam organic serta obat-obatan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

33 3. Gelung Henle (ansa henle) :
bentuknya lurus dari segmen tipis selanjutnya ke segmen tebal, panjangnya 12 mm. Berfungsi tempat pengenceran dan pemekatan urin. 4. Tubulus distal konvulta : bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh dari kapsula Bowman panjangnya 5 mm. Berfungsi sebagai tempat reabsorpsi dan lebih banyak sekresi. 5. Duktus koligentis medula : saluran yang secara metabolic tidak aktif. Berfungsi untuk pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.

34 Peredaran Darah Ginjal
Arteriol aferen merupakan cabang arteria interlobularis yang pendek dan lurus. Tiap arteriol aferen bercabang-cabang menjadi gelung-gelung (kurva) kapiler glomerulus. Kapiler-kapiler ini kemudian bersatu membentuk arteriol eferen, yang kembali bercabang-cabang menjadi kapiler yang memberi darah ke tubulus (kapiler peritubulus) Arteriol eferen dari tiap-tiap glomerulus membentuk kapiler-kapiler yang mengalirkan darah kesejumlah nefron.

35

36 Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta abdominalis sebelum masuk ke massa ginjal. Arteri renalis mempunyai cabang besar yaitu arteri renalis anterior dan arteri renalis posterior. Cabang anterior memberikan darah untuk ginjal anterior dan ventral dari ginjal sedangkan cabang posterior memberikan darah untuk ginjal posterior dan bagian dorsal.

37 Aliran Darah Di Ginjal

38 URETER Ureter terdiri atas dua buah saluran masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih, panjangnya 20 – 30 cm dan lebarnya 5mm. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali untuk mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih.

39 Lapisan Ureter 1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2.Lapisan tengah (otot polos) 3.Lapisan sebelah dalam (Lapisan mukosa)

40 Lokasi Ureter 1. Pars abdominal ureter : dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior muskulus psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. 2. Pars pelvis ureter : pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral dari kavum pelvis sepanjang tepi anterior dari insisura iskiadika mayor dan tertutup oleh peritoneum.

41 3. Ureter pada pria : ureter pada pria terdapat dalam fisura seminalis, bagian atasnya disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Sewaktu menembus kandung kemih dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup, sedangkan pada waktu kandung kemih terisi penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengembalian urin dari kandung kemih. 4. Ureter pada wanita : Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika berjalan ke bagian lateralis serviks uterus, bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm. Ureter berjarak 2 cm dari sisi serviks uterus.

42 KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA)
Organ cekung yang dapat berdistensi dan tersusun atas jaringan otot serta merupakan wadah tempat urin dan merupakan organ ekresi. Kandung kemih berada di dalam rongga panggul dibelakang simpisis pubis. Pada pria kandung kemih terletak pada rectum bagian posterior pada wanita terletak disebelah anterior tepat dibelakang ospubis. Bentuk kandung kemih berubah saat terisi dengan urin.

43

44

45

46 Kandung kemih dapat menampung urin sekitar 600 ml urin, pengeluaran urin hanya 300 ml. Dalam keadaan penuh kandung kemih membesar dan membentang sampai ke simpisis pubis. Kandung kemih pada wanita hamil janin mendorong kandung kemih menimbulkan perasaan penuh dan mengurangi daya tampung kandung kemih. Dua ureter bermuara secara oblik di sebelah basis, letak oblik menghindarkan urine mengalir kembali ke dalam ureter. Ureter keluar dari kandung kemih sebelah depan. Daerah segitiga antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kemih (trigonum vesica urinarius). Pada wanita, kandung kemih terletak di antara simpisis pubis, uterus, dan vagina. Dari uterus kandung kemih dipisahkan oleh lipatan peritoneum.

47 Dinding kandung kemih memiliki empat lapisan:
1. Lapisan mukosa didalam, 2. Lapisan submukosa pada jaringan penyambung, 3. Lapisan otot serta 4. Lapisan serosa di bagian luar.

48 Pengisian Kandung Kemih
Kontraksi peristaltic ureter 1-5 kali/menit akan menggerakkan urine dari pelvis renalis ke dalam kandung kemih dan disemprotkan setiap gelombang peristaltic. Ureter yang berjalan miring melalui dinding kandung kemih untuk menjaga ureter tertutup selama gelombang peristaltic untuk mencegah urin tidak kembali ke ureter.

49 URETRA Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan urin ke luar.

50 Uretra Pria Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna di dalam kandung kemih sampai orifisium uretra eksterna pada penis, panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri atas bagian-bagian berikut: 1. Uretra prostatika : saluran terlebar, panjangnya 3 cm berjalan hampir vertical melalui glandula prostat 2. Uretra pars membranase : uretra ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal

51 3. Uretra pars kavernosa : uretra ini mempunyai saluran terpanjang dari uretra, terdapat di dalam korpus kavernosus uretra, panjangnya ± 15 cm mulai dari pars membranase sampai ke orifisium superfisialis dari diafragma urogenitalis 4. Orifisium uretra eksterna : bagian ini merupakan bagian erector yang paling berkontraksi, berupa sebuah celah vertical.

52 Uretra Wanita Terletak di belakang simpisis, salurannya dangkal, panjangnya ± 4 cm, mulai dari orifisium uretra interna sampai ke orifisium uretra eksterna. Uretra ini menembus fasia diafragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagina. Jaraknya ± 2,5 cm di belakang gland klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra pria dan terdiri atas lapisan otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka

53 Lapisan uretra wanita terdiri atas :
1. Tunika muskularis 2. Lapisan spongeosa berjalan pleksus dari vena-vena 3. Lapisan mukosa sebelah dalam

54 Pembentukkan Urin Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi Reabsorpsi Sekresi/Augmentasi Tubulus Proksimal Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3– H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Key Active transport Passive transport KORTEKS MEDULA LUAR DALAM Lengkung Henle turun naik Tubulus Pengumpul NaCl Tubulus Distal Nutrients HCO3 K+ NH3 1 4 2 3 5

55 Pembentukan Urin Penyaringan (filtrasi)
Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)

56 Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal. Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal

57 Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung Henle terutama reabsorpsi ion natrium
Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder Sekresi/Augmentasi Dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorpsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.

58 Pembentukan Urin dalam Ginjal

59

60 Kandungan Urin Urin yang normal terdiri 96% Air, 2 % urea, dan 2% metabolik lain Hasil metabolik lain yaitu zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin, garam-garam mineral, vitamin B dan C yang berlebih dalam darah

61 Pengaturan Pembentukkan Urin
Pusat Pengaturan Osmoregulasi Minum air dalam Jumlah cukup Penyerapan air Memulihkan kekurangan Cairan tubuh STIMULUS: Ketika kadar air pada tubuh berkurangMisalnya pada saat panas hari, atau berolah raga, maka tubuh menstimulus hipotalamus Kadar Cairan Tubuh Normal (Homeostasis) Hypothalamus ADH Hipofisis Posterior meningkatkan Haus Tubulus Pengumpult Tubulus Ginjal

62 Proses Perkemihan Miksi/mikturisi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Mikturisi merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat persarafan.

63 Proses pengeluaran urin diatur oleh refleks mikturisi :
1. Sejumlah urin (sekitar ml) akan menyebabkan regangan pada kandung kencing. 2. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui syaraf afferen ke nervus pelvikus di medulla spinalis. 3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus motorik parasimpatis dan melalui interneuron di bawa ke hipotalamus yang akan dihantarkan ke otak sehingga manusia mempersepsikan keinginan untuk BAK.

64

65 4. Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferen ke otot detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi. 5. Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya tekanan di kandung kemih, tetapi urin tidak keluar sampai spingter internal dan eksternal relaksasi (Relaksasi spingter uretra internal dan eksternal ini di bawah kontrol volunter). 6. Ketika volume urin di kandung kemih meningkat sampai dengan 600 ml akan meningkatkan rangsangan pada reseptor regangan sehingga sensasi semakin kuat. 7. Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spingter uretra internal terbuka sehingga spingter uretra eksternalpun terangsang relaksasi dan terjadilah pengeluaran urin.

66 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urin:
hormon antidiuretik, jumlah air yang diminum, hormon insulin dan Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau kekurangan hormon insulin akan menghasilkan urin yang banyak. Orang yang banyak minum air juga akan menghasilkan urin banyak. Begitu pula pada saat cuaca dingin, tubuh cenderung menghasilkan urin yang banyak.

67 MUDA BERKARAKTER QUOTE UNISM. AC.ID

68 TOKEN: usHwG

69 INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION
M U D A BERKARAKTER INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION UNISM UNISM. AC.ID


Download ppt "ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google