Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BEBERAPA ALAT TANGKAP DAN METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BEBERAPA ALAT TANGKAP DAN METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 BEBERAPA ALAT TANGKAP DAN METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA
PUSAT RISET PERIKANAN TANGKAP BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 JENIS ALAT TANGKAP Classification of Fishing Gear (Sainsbury, 1975)
Towed or Dragged gear (Dihela, Ditarik) Trawl Encircling gear (Dilingkar) Purse seine Seine net Ring net Static gear (Tidak bergerak) Gill net Traps Longline Pots Other mobile gear (Lains) Pole and Line Harpooning Line Also : Kristjonsson (1970); Nedelec (1975); Fyson (1985)

3 Sumberdaya dan Eksploitasi

4 Standar Klasifikasi STK Alat Tangkap
Grup Group Kategori Statistik Statistical Categories Nama Indonesia Indonesian Name Nama Inggris English Name 1.Trawl Trawl net Pukat udang Pukat ikan Alat modifikasi serupa trawl Trawl laut dalam Bycatch Excluder Device Equipped Shrimp net (BED Equipped Shrimp net) Fish net Mini trawl Deep sea trawl 2. Pukat kantong Seine net Payang (termasuk lampara ) Dogol Pukat pantai Payang (include lampara) Danish seine Beach seine 3. Pukat cincin Purse seine Pukat cincin 4. Jaring insang Gill net Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar Jaring klitik Jaring insang tetap Trammel net Drift gill net Encircling gill net Shrimp gill net Set gillnets Trammel nets

5 Statistical Categories
Grup Group Kategori Statistik Statistical Categories Nama Indonesia Indonesian Name Nama Inggris English Name 5. Jaring angkat Lift net Bagan perahu/rakit Bagan tancap (termasuk kelong) Serok Jaring angkat lainnya Boat/raft lift net Bagan (Include kelong) Scoop net Other lift nets 6. Pancing Hook and line Rawai tuna Rawai hanyut selain rawai tuna Rawai tetap Huhate Pancing yang lain Pancing tonda Tuna longline Drift longline other tuna longline Set longline Pole and line Other pole and line Troll line 7. Perangkap Traps Sero Jermal Bubu Perangkap lainnya Guiding barier Stow nets Portable traps Other traps 8. Alat pengumpul kerang dan rumput laut Shell fish and seaweed collection with manual gear Alat pengumpul kerang Alat pengumpul rumput laut Shelfish collection Seaweed collection 9. Muroami Muroami 10. Lain-lain Others Jala, Tombak, dan lain-lain Cast nets, Harpoon, etc.

6 TRAWL Trawl dasar adalah alat tangkap ikan yang terbuat dari jaring berbentuk kerucut (cone shape net) dengan salah satu ujung terbuka lebar sebagai mulut dan semakin kecil ke ujung lain sebagai kantong yang dapat dibuka dan ditutup. Pengoperasian jaring trawl adalah ditarik sepanjang dasar perairan dengan kecepatan dan jangka waktu tertentu, untuk menangkap ikan-ikan dasar maupun di lapisan pertengahan. Mulut jaring dapat terbuka lebar dengan bantuan papan pembuka (sewakan, otter board)/palangan (beam) yang diikatkan pada kedua sisi mulut dan terbuka tegak oleh bantuan pelampung yang dipasang pada tali pelampung dipinggir atas mulut dan pemberat pada tali pemberat dipinggir bawah mulut.

7 TRAWL Disain umum pukat ikan medan

8 20 m 10 m Otter board 1.4 x 1.1 m PP dia 32 mm Danleno Stainless steel dia. 15 mm Tinggi 1.4 m HR 30 m Bridel 10 m Codend Float (Dia. 20 cm,N = 45) GR 35 m Body Wing

9

10 MIDWATER / PELAGICTRAWL

11 BOTTOM/SHRIMP TRAWL

12 TRAWL SEJENISNYA

13

14 Daftar nama alat tangkap serupa trawl
Nama Lokal Ukuran Trawl Skala Kecil Skala Industri I. ARAFURA, ARU DAN BANDA a. Pukat Udang X b. Pukat Ikan II. SAMUDERA HINDIA a. Pukek Osoh (Padang) b. Pukat Ular (Sibolga) c. Pukat Ikan (Sibolga) d. Lampara Dasar (Sibolga) e. Pukat Sinso III. SELAT MALAKA a. Pukat Apolo b. Pukat layang c. Mini Trawl d. Lampara dasar e. Dogol bermotor f. sondong h. Gombang i. Togok j. Cantrang

15 Nama Lokal Ukuran Trawl Skala Kecil Skala Industri IV. LAUT JAWA a. Arad X b. cantrang c. lampara dasar d. dogol e. cotok f. Katrol g. Garuk kerang h. Payang Alit i. Puka tepi j. Krakat k. Mini Beam Trawl l. Arad berpalang m. Arad berpapan n. Cantrang berpalang o. Lampara dasar berpapan p. Lampara dasar berpalang q. dogol berpapan r. Mini Trawl

16 Nama Lokal Ukuran Trawl Skala Kecil Skala Industri
V. SELAT KARIMATA DAN L. NATUNA a. Pukat Ikan X b. Pukat Udang VI. S. MAKASSAR DAN L. FLORES a. Lampara dasar b. Katrol/ Rengreng c. Mini Trawl d. Cantrang e. Payang f. Paddenreng G. L. SAMUDRA PASIFIK a. Pukat Udang b. Pukat Ikan Sumber: Rumusan Hasil Simposium Perikanan Trawl, April 2005

17 PERANGKAT SELEKSI TRAWL

18

19

20 Status dan peluang penambahan armada baru
bagi eksploitasi sdi DEMERSAL/UDANG WPP Σ Armada tradisional Σ Armada > 60 GT Status exploitasi Indikator bio- eksploitasi Peluang armada baru I. S Malaka Padat Banyak Fully expl. c/e menurun Kontrol ketat  Peluang konflik II. LCS Sangat Ukuran mengecil Kontrol III. L Jawa Perubahan komposisi Kontrol ketat  Peluang konflik IV. S. Makas sar/ Flores medium Developed -- V. L. Banda Tidak ada VI. L. Arafura Tidak banyak Sangat Banyak Ukuran kecil, Tropic level rendah meningkat Kontrol ketat VII. Tomini-Halmahera Developing (narrow ground) VIII. L Sulawesi -Pasifik barat IX. Shindia Heavily expl. (narrow ground)

21 PURSE SEINE / PUKAT CINCIN

22 PURSE SEINER

23

24 MINI (< 30 GT; LOA < 18 m BESAR (> 80 GT; LOA > 25 m
ARMADA MINI (< 30 GT; LOA < 18 m < 10 KW ) BESAR (> 80 GT; LOA > 25 m > 25 KW ) MEDIUM (30-80 GT; LOA m 10-25 KW )

25

26

27 BY CATCH

28

29 Status dan peluang penambahan armada baru
bagi eksploitasi sdi PELAGIS KECIL WPP Σ Armada tradisional Σ Armada >60 GT Status exploitasi Indikator bio- eksploitasi Peluang armada baru I. S Malaka Padat Medium Fully expl. c/e menurun Kontrol ketat II. LCS Banyak Kontrol III. L Jawa Hari laut bertambah lama IV. S. Makas sar/ Flores medium Developed Proses -- V. L. Banda Tidak ada VI. L. Arafura Tidak banyak VII. Tomini-Halmahera Developing VIII. L Sulawesi -Pasifik barat IX. Shindia

30 GILL NET/JARING INSANG

31

32 GILL NET

33 CATCH BY CATCH

34

35 TUNA LONGLINE (RAWAI TUNA)

36 BY CATCH

37

38 Bottom long line

39 LINE FISHING

40

41

42 BOUKE AMI

43

44 BEACH SEINE

45 DUTO NUGROHO (Ka Bid. TATA OPERASIONAL / PENELITI)
PUSAT RISET PERIKANAN TANGKAP JL. PASIR PUTIH Ancol Timur JAKARTA 14430 Telp ; Fax : KONTRIBUTOR : MAHISWARA ANUNG WIDODO WUDIANTO Balai Riset Perikanan Laut PRPT-BRKP

46 PERMASALAHAN PADA PERIKANAN TRAWL DI INDONESIA
BERDASARKAN PENGAMATAN DI LAPANGAN DI KAWASAN BARAT INDONESIA, TERUTAMA DI PAPARAN SUNDA, MASIH BANYAK DITEMUKAN ALAT TANGKAP YANG SECARA DEFINISI TENTANG CARA OPERASINYA TERMASUK KATEGORI TRAWL DENGAN VARIASI PENAMAAN SECARA LOKAL DAN NASIONAL. BELUM TERSEDIANYA PEDOMAN PRAKTIS YANG DAPAT DIMENGERTI SECARA MULTIPIHAK DENGAN KEPENTINGAN YANG SAMA. HAL INI BERLAWANAN DENGAN PERATURAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT TANGKAP TRAWL YANG HANYA DIBERLAKUKAN DI KAWASAN SEBELAH TIMUR DARI 130O BT BERDASARKAN PENELITIAN IN SITU PADA DAERAH OPERASI ARMADA TRAWL UDANG DI PERAIRAN ARAFURA, SERING DIJUMPAI PENARIKAN JARING PADA KEDALAMAN KURANG DARI 30 METER, DIMANA TINJAUAN DARI ASPEK SIKLUS HIDUP NYA PERAIRAN INI APABILA BERASOSIASI DENGAN HUTAN BAKAU DAN MUARA SUNGAI, MERUPAKAN DAERAH ASUHAN DAN ANAKAN UDANG SEBAGAI FAKTOR UTAMA BAGI KELANGSUNGAN HIDUPNYA

47 REKOMENDASI TEKNIS : BIOLOGI
DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUAN MAKA PENGGUNAAN TRAWL DIWAJIBKAN DIOPERASIKAN UKURAN MATA JARING PADA KANTONG SEBESAR 1 INCH. BERDASAR PADA HASIL RISET, PENGGUNAAN API (Alat Pemisah Ikan) MERUPAKAN PERSYARATAN TEKNIS YANG SELALU TERPASANG PADA SAAT JARING BERADA DI DALAM AIR. PENGAWASAN TERHADAP ADANYA UKURAN IKAN YANG DOMINAN PADA HASIL TANGKAPAN PADA SAAT PENDARATAN AKAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI INDIKATOR PENGGUNAAN API BIOLOGI PENGOPERASAN TRAWL HARUS BERLANDASKAN PRINSIP KELESTARIAN KERAGAMAN HAYATI DAN HABITAT DAERAH OPERASI JARING TRAWL HARUS BERADA PADA KEDALAMAN LEBIH DARI 30 M, TERUTAMA DI PERAIRAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUTAM MANGROVE DAN MUARA SUNGAI. PENENTUAN WAKTU OPERASI DILAKUKAN DENGAN SISTEM BUKA TUTUP BERBASIS MUSIM PEMIJAHAN.

48 SOSIAL SETIAP PELAKU DAN PENGELOLA HARUS MENYADARI BAHWA SUMBERDAYA BERSIFAT TERBATAS DAN MERUPAKAN KEWAJIBAN BERSAMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMANFAATANNYA SECARA BERTANGGUNG JAWAB. PERATURAN DAN PERUNDANGAN HARUS DIPAHAMI SEBAGAI UPAYA UTAMA DALAM MENJAMIN KELANGSUNGAN SUMBERDAYA BAGI KEPENTINGAN USAHA. PELABUHAN PENDARATAN SEYOGNYANYA DI TENTUKAN PADA BEBERAPA TITIK SEBAGAI DASAR PEMANTAUAN BAGI KEPENTINGAN PENGELOLAAN SECARA BERSAMA POSTER MERUPAKAN SARANA SOSIALISASI TENTANG ARTI PENTING PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN AKAN DIRANCANG OLEH BRKP


Download ppt "BEBERAPA ALAT TANGKAP DAN METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google