Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Asuhan keperawatan ibu melahirkan
Ns.Yulia Febrianita, M.Kep PRODI D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB
2
Tujuan Materi Mengetahui Adaptasi psikologis pada ibu melahirkan
Mengetahui Adaptasi Fisiologis pada ibu melahirkan
3
PERSALINAN Partus (persalinan) suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar (Hanifa,2006). Persalinan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Rohani,2011) Persalinan proses alamiah di mana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (DEPKES RI, 2004)
4
Jenis Persalinan (Hanifa, 2006)
Persalinan Normal/Biasa/Spontan Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. 2. Persalinan Abnormal/Luar biasa Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio cesarea.
5
Penyebab Terjadi Persalinan
Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang. Tekanan pada ganglion servikal dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
6
Cont... Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan.
7
Faktor yang mempengaruhi persalinan (Bobak, 2005)
Passenger (Penumpang: janin dan plasenta) Passegeway (Jalan Lahir) Powers (Kekuatan) Potition (posisi ibu, janin) Psychologic respons
8
Passenger
9
Passegeway
10
Potition
11
Powers
12
Psycholgyc respons
13
HIS (KONTRAKSI) Gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
14
Penyebab His terjadi Kerja hormon oksitosin
Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
15
Faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan
Iskemia dinding korpus uteri Peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum Keadaan mental pasien Prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stress
16
Pengukuran Kontraksi Uterus
Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat, bagian kedua penurunan agak lambat. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit). Satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi).
17
Sifat his pada berbagai fase persalinan
Kala 1 awal (fase laten) Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat. 2. Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).
18
Cont... 3. Kala 2 Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit.
Amplitudo mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus menurun.
19
PROSES PERSALINAN Persalinan ada 4 tahapan: KALA I KALA II KALA III
KALA IV
20
KALA I (Pembukaan Serviks)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai membuka dan mendatar Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm) Rohani, dkk.2011
22
Cont... Lamanya kala I primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam.(Manuaba, 1998).
23
Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (2002)
Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya. Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar
24
Fase persalinan kala I Fase laten
Dimulai Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara detik Tidak terlalu mules dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
25
2. Fase aktif Kontraksi 3 kali atau lebih dalam 10 menit
Lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules Pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (10cm) Terdapat penurunan bagian terbawah janin
26
Periksa Dalam Menentukan denominator (petunjuk)
Tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi jalan lahir) Mengukur besarnya pembukaan Menilai selaput ketuban Menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah telah melalui jalan lahir Menentukan denominator (petunjuk)
28
Riwayat Yang Harus Diperhatikan
Pernah bedah sesar (sectio cesarea) Riwayat perdarahan berulang Prematuritas atau tidak cukup bulan Ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya) Pewarnaan mekonium cairan ketuban Infeksi ante atau intrapartum Hipertensi Tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
29
Cont... Adanya gawat janin
Primipara dengan bagian terbawah masih tinggi Malpresentasi atau malposisi Tali pusat menumbung Keadaan umum jelek atau syok Inersia uteri atau fase laten memanjang Partus lama
30
PATOGRAF Instrumen untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong persalinan.
32
KALA II (Pengeluaran Bayi)
Merupakan fase pengeluaran bayi. Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat. Selaput ketuban baru pecah spontan pada awal kala II.
33
Peristiwa penting pada kala II
Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
34
Cont... Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).
35
Tanda Gejala Kala II Ibu ingin meneran (dorongan meneran/doran)
Perineum menonjol (perjol) Vulva membuka (vulka) Tekanan anus (teknus) Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir Kepala telah turun di dasar panggul
36
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala.
Kepala masuk pintu atas panggul Kepala turun ke dalam rongga panggul Fleksi Rotasi interna (putaran paksi dalam) Ekstensi Rotasi eksterna (putaran paksi luar) Ekspulsi
37
Kepala masuk pintu atas panggul
sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).
38
Kepala turun ke dalam rongga panggul
Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
39
Fleksi kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
40
Rotasi interna selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
41
Ekstensi setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
42
Rotasi Eksterna kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
43
EKSPULSI setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
44
FASE KALA II Fase I : fase tenang, mulai dari pembukaan lengkap sampai timbul keinginan untuk meneran Fase II : fase peneranan, mulai dari timbulnya kekuatan untuk meneran sampai kepala crowning (lahirnya kepala) Fase III : fase perineal, mulai sejak crowning kepala janin sampai lahirnya seluruh badan bayi
46
PERSIAPAN PERSALINAN Persiapan ibu dan keluarga
Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI) Perawatan sayang ibu Pengosongan kandung kemih/2 jam Pemberian dorongan psikologis
47
CONT... Perlengkapan pakaian Mencuci tangan (sekitar 15 detik)
Persiapan Penolong Persalinan Perlengkapan pakaian Mencuci tangan (sekitar 15 detik)
48
Cont... Ruangan Penerangan Tempat tidur Peralatan persalinan Bahan
Persiapan Peralatan Ruangan Penerangan Tempat tidur Peralatan persalinan Bahan
49
KALA III Merupakan fase pengeluaran plasenta.
Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, berakhir dengan lahirnya plasenta. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat. Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir
50
Kala IV Merupakan observasi pasca persalinan.
Dilakukan sampai dengan jam postpartum, dilakukan observasi.
51
Tujuh pokok yang harus diperhatikan pada kala IV
Kontraksi uterus harus baik, Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain, Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, Kandung kencing harus kosong, Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma, Resume keadaan umum bayi, dan Resume keadaan umum ibu.
52
ASKEP PROSES MELAHIRKAN.docx
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.