Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB 3 Pandangan – Pandangan Pendidikan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ BAB 3 Pandangan – Pandangan Pendidikan Dibawakan Oleh: -Rizal & -Abdul Rahman Sajid
2
Pengantar Anak Lahir Atas Dasar Fitrah
Hadits shohih bukhari no. 1296 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ Artinya: ”Setiap anak itu dilahirkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan Yahudi, seorang nasrani, dan seorang majusi. Apakah kamu merasakan kejelekannya seperti dilahirkan hewan dalam keadaan telanjang”. Lalu Abu Hurairah Berkata : “fitrah Allah yang diturunkan kepada manusia itu adalah agama yang lurus”.( H. R. Bukhori) Hadits ini menerangkan tentang berapa besar pengaruh pendidikan orang tua terhadap anak - anak, ketika anak baru lahir sampai anak membuka matanya, sangat besar peran orang tua dalam mendidik si anak dalam segala urusannya. Al Ghazali juga menerangkan bahwa tiap individu lahir bagaikan kertas putih. Dan lingkungan yang mengisi kertas putih itu dari pengalaman lingkungan sangat mempengaruhi terutama pribadi seseorang karena lingkungan sangat mempengaruhi, terutama di lingkungan keluarga.
3
Materi Pembahasan Pandangan – Pandangan Pendidikan
Tokoh dan Gerakan Baru Pendididkan Teori-teori Pendidikan di Indonesia Pandangan pendidikan di Indonesia
4
A. Pandangan-Pandangan Pendidikan
Pendidikan didasarkan atas berbagai bidang ilmu seperti filsafat moral sosial, Psikologi, dan teori Keperibadian. Yaitu pendidikan sebagai usaha memanusiakan manusia. Secara Umum pandangan-pandangan Pendidikan terdiri dari 8 (Delapan) Pandangan;
5
1. Empirisme Empirisme berasal dari kata empiri yang berarti pengalaman John Locke ( ) Tokoh empirisme, seorang filosof berkebangsaan inggris. Locke percaya bahwa anak lahir didunia ini sebagai kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin (tabula rasa) yang belum ada tulisan diatasnya. Sehingga aliran ini disebut juga dengan nama aliran “tabula rasa”
6
2. Nativisme Nativisme berasal dari bahasa latin, yaitu nativs yang memiliki arti Terlahir. Arthur Schopenhauer ( ) Tokoh Nativisme, seorang filsafat idealisme, yang berapandangan bahwa faktor pembawaan yang bersifat kodrat dari kelahiran dan tidak mendapatkan pegaruh dari alam sekitar atau pendidikan sekalipun, dan itulah yang disebut keperibadian manusia. Aliran Nativisme percaya bahwa potensi-potensi dari faktor pembawaan yang bersifat kodrati sebagai peribadi seorang, bukan hasil pendidikan.
7
3. Naturalisme Jean Jacques Rousseau ( ), Tokoh Nativisme seorang filosof bangsa Prancis, Rousseau mengemukakan bahwa semua adalah baik pada waktu datang dari tangan sang pencipta, tetapi semua menjadi buruk ditangan manusia. Pandangan naturalisme menyatakan bahwa kecil kemungkinan manusia dapat dididik karena faktor pembawaan yang bersifat kodrat dari kelahiran. Aliran ini disebut juga aliran negativisme karena berpandangan bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya dan selanjutnya diserahkan pada alam.
8
4. Konvergensi Wiliam Stern ( ) Tokoh Konvergensi, seorang ahli pendidikan bangsa jerman. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan sama pentingnya.keduanya berpengaruh terhadap perkembangan anak didik. Aliran ini merupakan sebuah usaha untuk mengompromikan dua macam aliran yang berbeda secara ekstrem, yaitu aliran empirisme dan nativisme.
9
5. Perenialisme Perenialisme berasal dari kata perennial diartikan sebagai abadi atau kekal yang dapat berarti pula terus tiada ahir. Perenialisme berakar pada tradisi filosofi yang bisa dilacak kembali kefilosofi Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, dan Robert M. Hutchins. Brameld dalam O’Neil (2002: 22) menjelaskan bahwa pada dasarnya perenialisme adalah sudut pandang dimana sasaran yang lain dicapai ileh pendidikan adalah kepemilikan atas prinsip-prinsip tentang kenyaaan, kebenaran, dan nilai, yang abadi, tak terikat waktu, tak terikat ruang. Indar (1994:137) menjelaskan bahwa esensi perenialisme ialah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat kekal abadi.
10
6. Essensialisme Bernadib (1985: 11) menyebutkan beberapa tokoh terkemuka yang berperan dalam penyebaran aliran essensialisme dan sekaligus meberikan pola dasar pemikiran pendidikan mereka. Diantara tokoh-tokoh tersebut, yaitu Desiderius Erasmus, Johann Henrich Peztalogi, dan William T. Haris. Tujuan umum aliran essensialisme adalah membentuk pribadi bahagia didunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikanya ditetapkan berdasarkan kepentingan efektivitas pembinaan kepribadian yang mencakup ilmu yang harus dikuasai dalam kehidupan dan mampu menggerakkan keinginan manusia sehingga kurikulum essensialisme dianggap sebagai miniatur dunia yang dapat dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran dan kegunaan.
11
7. Progressivisme Menurt pandangan progressivisme tujuan utama sekolah adalah Meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk membuat siswa menjadi lebih efektif dalam memecahkan berbagai problema yang disajikan dalam konteks pengalaman pada umumnya (O’Neil, 2002: 23). Progressivisme mempercayi manusia sebagai subjek yang memiliki kemampuan menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya, serta mempunya kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan mengancam manusia itu sendiri.
12
8. Rekonstruksionisme Aliran ini berpandangan bahwa sekolah semestinya diabadikan kepada pencapain tatana demokratis yang mendunia. Aliran ini percaya bahwa teori pada puncaknya tak terpisahkan dari latar belakang sosial dalam suatu era kesejarahan tertentu. Aliran ini bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana kedaulatan nasional berada dalam pengayoman atau subordinat kedualatan dan otoritas internasional.
13
B.Tokoh dan Gerakan Baru Pendidikan
Paulo Freire ( ) Ivan Illich ( ) Piere Bourdieu ( )
14
Paulo Freire ( ) Freire Lahir pada Tanggal 19 September 1921 di Recife, Sebuah kota di Berazil. Ayahnya beranama Edeltrus Neres Freire (golongan menengah) Keluarganya mengalami kesulitan finansial yang parah selama masa Depresi besar. Ia menyadari arti dari lapar bagi anak sekolah dasar. Freire mengabdikan hidupnya pada perjuangan melawan kelaparan sehingga tidak ada lagi anak lain yang merasakan penderitaan seperti yang ia alami Freire menikah Elza Mala Costo Olivera dari Recife (1944),Seorang Guru Sekolah Dasar, dan mempunyai tiga anak putri dan dua anak putra
15
Ivan Illich ( ) Karya Ivan Illich yang Berjudul Deschooling Society (1972) Atau Bebas dari Seklah. Didalamya memperlihatkan pandangan keritisnya terhadap peraktik-peraktik Pendidikan. Sekolah adalah tempat anak-anak ditekan dan di paksa untuk mempelajari hal-hal yang tidak mereka kehendaki atau senangi. Belajar yang baik adalah belajar yang berlangsung dalam suasana yang bebas, yang memungkinkan pelajar sendiri memilih pelajaran yang di sukainya.
16
Piere Bourdieu ( ) Perhatian utama Piere Bourdieu meliputi dua hal: Menemukan hukum yang menerangkan mengapa struktur cenderung memperoduksi dirinya sendiri. Mencari keterangan mengenai cara-cara pendidikan memindahkan pengetahuan dan gagasan-gagasan. Ditekankan pada cara-cara evaluasi, yaitu cara-cara menentukan kriteria yang digunakan untuk menetapkan apa peserta didik itu “HEBAT”,”BIASA-BIASA”, dan “LEMAH” Piere Bourdieu mengatakan bahwa pendidikan didirak diatas kekuasaan. Hal ini akan tampak jelas apabila seorang peserta didika tidak mau atau menolak Belajar
17
C. Teori-teori Pendidikan di Indonesia
Teori pendidikan itu merupakan dasar yang memberikan layanan pendidikan yang baik. Teori Bahaviorisme Teori Kognitivisme Teori konstruktivisme Teori Humanistik
18
Teori Bahaviorisme Tokoh-tokoh teori ini antara lain, Ivan Pavlov, Edward Lee Thorndike, Jhon B. Waton, dan B.F. Skinner. Teori ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat persitiwa fsikologis internal atau kontrak hipotesis seperti pemikiran. Pengelompokan Teori Behavisirisme antar lain:
19
Lanjutan Teori Koneksionalisme
Tokoh teori Koneksionalisme adalah Edward Lee Thorndike ( ). Dimana Edward menjelaskan bahwa motif belajar dapat terjadi dengan terbentuknya hubungan atau ikatan, atau bond, atau asosiasi, atau koneksi natural yang kuat antara stimulus dan respons.
20
Lanjutan Teori Classical Conditioning
Tokoh Classical Conditioning, Ivan Petrovich Pavlov ( ), seorang ahli psikologi dari Rusia Ivan Petrovich Pavlov beranggapan bahwa Conditioning adalah suatu motif belajar yang memungkinkan organisme memberikan respon terhadap suatu rangsangan yang sebelumnya tidak menimbulkan respon itu Atau suatu peroses untuk memperkenalkan berbagai reflek menjadi sebuah tingkah laku
21
Lanjutan Teori Operant Conditioning
Teori ini dikemukakan oleh Skinner, ia di lahirkan di Susquehanna pada Tahun Penerapan teori ini dalam pendidikan, diantara lain: Tidak menggunakan hukuman dalam pendidikan. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk menghindari pelanggaran agar tidak menghukum. Tingkah laku yang diinginkan, bila dibuan anak, dibiarkan tidak diperhatikan, tetapi tingkah laku yang diinginkan, diberi reinforcement(reward). Melaksanakan master learning.
22
Teori Kognitivisme Teori ini memiliki asumsi filosof yaitu the way in which we learn. Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran. Menurut teori ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam lingkungan. dalam teori ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil. Dimana teori ini terdiri atas beberapa kelompok sebagai berikut :
23
Lanjutan Teori Gestalt
Tokoh teori ini ialah Max Werteimer ( ), seorang psikolog Jerman. Sari pati psikolog Gestalt adalah merupakan keseluruhan yang penuh arti. Motif tidak menerima stimulus secara tertutup, tetapi Stimulus-stimulus itu sacara bersama-sama serempak kedalam konfigurasi penuh arti. Penerapan teori ini adalah : Sangat penting artinya bagi individu (murud) bila ia dapat menemikan pemahaman (insight) dengan cara sendiri tanpa diberi tahu sehingga guru harus pandai mengatur strategi bagaiman cara mengajar untuk menimbulkan pemahaman oleh murid sendiri tanpa murid merasa diberi tahu secara langsung. Bila ada murid yang memiliki masalah, musid diusahakan untuk mengintropeksi diri.
24
Lanjutan Teori Medan (Filed Theory)
Motif menurut teori Medan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem intrelasi yang dinamis. Suatu bagiannya mempengaruhi tiap-tiap bagian yang lainnya, tidak satupun berada didalamnya dalam isolasi. Lingkungan dapat dipandang sebagai Medan, dari individu itu sendiri dapat dipikirkan sebagai suatu sistem interrelasi yang dinamis.
25
Teori konstruktivisme
Menurut kaum Kontruktivisme, Belajar dalam pengertian ini merupakan proses aktif pelajar mengonstruksi teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain., dan juga merupakan proses mengisimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang di pelajari. Konsep pembelajaran menurut teori ini adalah suatu proses pembelajaran yang mengondisikan peserta didik untuk melakukan proses aktif membangun konsep, pengertian, dan pengetahuan baru berdasarkan fakta.
26
Teori Humanistik Tokoh-tokoh dalam teori ini adalah Artuh Combs, Abraham H. Maslow, dan Carl Rogers. Aplikasi teori pendidikan humanistik antara lain : Confluent Education, Yaitu proses pendidikan yang memadukan pengalaman-pengalaman efektif dengan belajar kognitif dalam kelas. Open Education, Yaitu proses pendidikan terbuka. Corrperative Education, Yaitu komposisi dalam pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan secara bersama, dimana murid mondorong untuk saling membantu dalam pembelajaran. Maslow (Crapps, 1998:161) Menyatakan bahwa banyak tulisan mengenai motivasi atau motif selalu menhubung-hubungkan.
27
D. Pandangan pendidikan di Indonesia
Pendidikann di Indonesia berkembang terus-menerus mengikuti perubahan peradaban manusia. Ada bebrapa fase perkembagan di Indonesia yaitu: 1. Zaman Purba 2. Zaman pengaruh Hindu-Budha 3. Zaman perkembangan permulaan Islam 4. Zaman pengaruh Portugis dan Spanyol 5. Zaman pengaruh Belanda 6. Usaha-usaha rakyat di Lapangan pendidikan 7. Zaman pengaruh Jepang 8. Zaman Kemerdekaan.
28
SEKIAN WASSALAMUALAIKUM.WR.WB
29
Pertanyaan-pertanyaan
Ajid Erwanto, Kel-8 Pengertian Filsafat & Filosof Dan Perbedaannya Herwan, Kel-4 Jelaskan Pandangan Islam tentang Organisasi Abdul Rosyid, Kel-7 Penjelasan dari Tabula Rasa Eri Densi, Kel-1 Pendidikan pada masa Portugis-Sepanyol Herianto, Kel-2 Kesimpulan Pandangan-pandangan Pendidikan Kaimudin Kaim, Kel-8 Penjelasan Progresivisme Aji Wahdi Nur, Kel-6 Penjelasan Esensialisme
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.