Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ETIK DALAM KEPERAWATAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ETIK DALAM KEPERAWATAN"— Transcript presentasi:

1 DISUSUN OLEH: DEWI NUR PUSPITA SARI IMAS SARTIKA FIKA SAFITRI NOVIA WULANSARI YOSEF KURNIAWAN ZADAM MARITA   MAKALAH ETIKA DALAM KEPERAWATAN PADA KASUS DILEMA ETIK PASIEN CA MAMMAE

2 A. Latar Belakang Masalah
Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17 (WHO, 2009). Menurut Endang (2009), negara berkembang setiap tahunnya lebih dari kasus kanker payudara ditemukan. Kurang dari pasien meninggal karena penyakit ini. Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas, sedangkan 6%nya pada usia kurang dari 40 tahun. Menurur Reksoprodjo dkk (2010), berdasarkan umur, kanker payudara lebih sering ditemukan pada umur tahun (decade V) sekitar 30% untuk kasus-kasus di Indonesia. Angka kematian kanker payudara menjadi nomor dua setelah kanker leher rahim/ serviks.

3 Dilema Etik Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan yang etis seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Prinsip Etik Otonomi - Veracity (kejujuran) Benefisiensi - Fidelity Keadilan (justice) - Kerahasiaan (confidentiality) Non malefisien - Akuntabilitas (accountability) Pemecahan kasus dilema etik pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli : 1. Teori Megan tentang model pemecahan masalah 2. Teori Kozier et al Kerangka  pemecahan dilema etik 3. Model Murphy dan Murphy 4. Langkah-langkah menurut Purtilo dan Cassel (1981) 5. Langkah-langkah menurut Thompson & Thompson ( 1981)

4 Studi kasus dilema etik
Seorang wanita berumur 50 tahun menderita penyakit kanker payudara terminal dengan metastase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi. Wanita tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat saat wanita itu mengubah posisinya. Walapun klien tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya pun meminta untuk dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. Saat dilakukan diskusi perawat disimpulkan bahwa penambahan obat analgesik dapat mempercepat kematian klien.

5 PEMBAHASAN Kasus di atas merupakan kasus masalah dilema etik. Murphy dan murphy menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah kesehatan. seorang wanita (50) menderita penyakit kanker payudara terminal yang metastase telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi. mengalami nyeri tulang yang hebat dan terasa nyeri hebat saat mengubah posisi. tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. penambahan obat analgesik dapat mempercepat kematian klien tapi dapat mengurangi keluhan rasa nyerinya.

6 Lanjutan 2. Mengidentifikasi masalah etik. Klien sering mengeluh nyeri tulang yang hebat dan meminta diberikan obat analgesik (morphin) dan keluarganya pun mendukung untuk dilakukan penambahan dosis obat analgesik. Bila perawat memberikan obat analgesik, maka keluhan klien berkurang namun resikonya penambahan dosis obat tersebut dapat mempercepat kematian klien. Apabila perawat tidak memenuhi keinginan klien, maka perawat melanggar hak klien (melanggar prinsip moral otonomi) dan apabila klien dan keluarga kecewa dengan pelayanan tersebut, mereka bisa menuntut ke rumah sakit.

7 3. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Lanjutan Dokter, sebagai pengambil keputusan yang legal dalam pemberian dosis obat analgesik. Klien dan keluarga, memiliki hak mendapatkan pelayanan dan hak otonomi. Perawat, membantu dalam pengambilan keputusan. 3. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

8 4. Mengidentifikasi peran perawat.
Lanjutan 4. Mengidentifikasi peran perawat. Perawat memfasilitasi klien dalam mengatasi keluhan nyeri dan melibatkan langsung dalam asuhan keperawatan. Perawat juga berperan dalam memberikan dukungan dan mekanisme koping klien terhadap penyakitnya.

9 Lanjutan 5. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan. Tidak menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik. Tidak menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik dan membantu klien dalam manajemen nyeri. Menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik. Menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik, tetapi pemberiannya jarang atau hanya pada saat malam hari klien untuk tidur.

10 Lanjutan 6. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan Tidak menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik. Konsekuensinya, tidak mempercepat kematian klien, keluhan klien tetap ada dan pelanggaran terhadap hak klien untuk menentukan nasibnya sendiri. Tidak menuruti keingina klien tentang penambahan obat analgesik dan membantu klien dalam menejemen nyeri. Konsekuensinya, tidak mempercepat kematian klien dan klien dibawa untuk beradaptasi dengan nyerinya, hak klien untuk menentukan nasibnya tidak terpenuhi. Menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik. Konsekuensinya, mempercepat kematian klien, keluhan nyeri klien berkurang, perawat memenuhi hak klien. Menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik, tetapi pemberiannya jarang. Konsekuensinya, resiko mempercepat kematian klien dapat sedikit dikurangi, klien dapat beristirahat karena pada saat tertentu tidak merasakan nyeri.

11 Lanjutan 7. Memberi keputusan. Dalam kasus di atas terdapat empat alternatif yang dapat dilakukan dengan konsekuensinya masing-masing. Tindakan yang mungkin untuk diambil keputusan dengan konsekuensi yang selain memperdulikan kesehatan klien tetapi juga respon klien dan keluarga.

12 Lanjutan 8. Mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut hingga sesuai dengan falsafah umum untuk perawatan klien. Keputusan yang dapat diambil yaitu menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik dengan pemberian yang pada saat tertentu saja dengan kata lain, pada saat klien membutuhkannya untuk istirahat tidur. Meskipun resiko mempercepat kematian klien ada, tetapi hak klien untuk menentukan nasibnya sendiri terpenuhi. Namun, manajemen nyeri perlu dilakukan untuk klien beradaptasi terhadap nyerinya.

13 Lanjutan 9. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya. Keputusan yang diambil haruslah yang paling menguntungkan untuk klien dan tenaga kesehatan. Respon klien dan keluarga sangat penting dalam proses peningkatan kesehatan. Dalam pengambilan keputusan pada kasus tersebut terdapat prinsip moral yang dipatuhi dan dilanggar, menuruti keinginan klien tentang penambahan dosis obat analgesik berarti mematuhi prinsip moral autonomi, efek obat yang menghilangkan rasa nyeri beberapa saat itu memberikan keuntungan karena klien dapat istirahat dan terbebas dari rasa nyeri berarti berhubungan dengan prinsip beneficience. Namun di samping itu, perawat telah melanggar prinsip non maleficience karena dengan memberikan obat analgesik dapat mempercepat kematian klien. Semua tindakan yang dilakukan perawat dalam asuhan keperawatan harus dapat dipertanggung jawabkan.

14 KESIMPULAN Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu, terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak diantara kulit.

15 THANK YOU


Download ppt "ETIK DALAM KEPERAWATAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google