Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ALIRAN KEBATINAN JAWA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ALIRAN KEBATINAN JAWA."— Transcript presentasi:

1 ALIRAN KEBATINAN JAWA

2 SEJARAH Aliran kebatinan jawa telah ada sejak jaman panembahan senopati yang disebut-sebut sebagai seseorang yang melahirkan ajaran kejawen di tanah Jawa. Aliran kebatinan ini bermula dari upaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kamus Al-Munjid Fi Al-Lughati wa Al-A'lam, dikatakan bahwa Tuhan adalah sesuatu yang disembah. Masyarakat Jawa banyak memiliki cara untuk menyembah dan mendekatkan diri pada Tuhannya. Misalnya dengan praktek-praktek mistis yang bersifat magis dan banyak diyakini oleh masyarakat kalangan bawah. Hal itulah yang menjadi pupuk subur yang menumbuhkan aliran kebatinan untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.

3 Menurut Suwardi Endraswara (2011), bahwa kebatinan jawa disebut sebagai aliran karena memuat suatu paham yang bervariasi. Keyakinan adalah paham. Aliran kebatinan adalah paham religiusitas kejawen yang memupuk, mempertahankan, dan menghayati aneka doktrin kebatinan. Kebatinan Jawa tidak lain adalah suatu aliran kepercayaan yang diyakini, ditaati, dipuji dan dieksplorasi dalam kehidupan untuk menemukan ketentraman hidup. Tidak dapat dipungkiri, bahwa ajaran spiritualisme Jawa banyak mengacu pada filosofi pewayangan dan karya sastra yang terkait dengannya. Misalnya dari kitab Mahabarata, kitab Ramayana, Serat Pramayoga, serat Arjunawiwaha, serat Purwakhanda, serat Pustaka Raja Purwa.

4 Macam - macam pembagian aliran kebatinan Jawa
1. Hardapusara Hardapusara adalah yang tertua diantara kelima, yang dalam tahun 1895 didirikan oleh Kyai Kusumawicitra, seorang petani desa Kemanukan dekat Purworejo. Ia konon menamatkan ilmu dari menerima wangsit dan ajaran-ajarannya semula disebut Kawruh Kasunyatan Gaib.

5 Susilo Budi Darma ( SUBUD ) didirikan pada tahun 1925 di Semarang, pusatnya sekarang berada di Jakarta. Budaya ini tidak mau disebut budaya kebatinan, melainkan menamakan dirinya “ Pusat Latihan Kejiwaan”. Doktrin ajaran organisasi itu di muat dalam buku berjudul Susila Budhi Dharma. Selain itu, gerakan itu juga menerbitkan majalah berkala berjudul Pewarta Kejiwaan Subud. 2. Susilo Budi Darma

6 Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu )
Paguyuban Ngesti Tunggal, atau lebih terkenal dengan nama Pangestu adalah sebuah budaya kebatinan lain yang luas jangkauannya. Paguyuban berarti persatuan yang hidup dengan rukun dan bersatu. Ngesti berarti berusaha Tunggal artinya satu atau yang satu. Gerakan ini didirikan oleh Soenarto, Pangestu didirikan di Surakarta pada bulan Mei 1949, Pangestu ini berkepercayaan bahwa Tuhan itu hanya satu dan wajib disembah, Tuhan telah ada sebelum alam ini ada. 3. Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu )

7 Sumarah artinya menyerah (tawakal)
Sumarah artinya menyerah (tawakal). Paguyuban artinya sama dengan kerukunan. Jadi Paguyuban Sumarah artinya persatupaduan menyerahkan diri kepada Allah. Aliran ini bukanlah sebuah agama melainkan sebuah organisasi kebatinan berdasarkan ketuhanan dengan berserah diri kepada Allah. Sumarah adalah aliran kebatinan yang berbentuk organisasi, memiliki dasar tujuan, mempunyai sifat peribadatan juga kitab-kitab yang digunakan sebagai pedoman. 4. Paguyuban Sumarah

8 Sapta Darma adalah yang termuda dari kelima gerakan kebatinan yang terbesar di Jawa yang didirikan tahun 1955 oleh guru agama bernama Hardjosaputro yang kemudian mengganti namanya menjadi Panuntun Sri Gutomo. Beliau berasal dari desa Keplakan dekat Pare, Kediri. Ia dilahirkan pada tahun 1910, dan meninggal pada tanggal 16 Desember Berbeda dengan keempat organisasi yang lain, Sapta Dharma beranggotakan orang-orang dari daerah pedesaan dan orang-orang pekerja kasar yang tinggal indi kota-kota. Walaupun demikian para pemimpinnya hampir semua priyayi. Sapto Darma berasal dari bahasa Jawa Kuno terdiri dari dua suku kata. Sapto berarti tujuh dan Dharmo berarti kewajiban. Jadi Sapto Dharma adalah nama sebuah aliran kebatinan yang mendasarkan ajarannya kepada pelaksanaan tujuh kewajiban. 5. Sapta Darma

9 Ajaran Aliran Kebatinan Jawa
1. Ajaran Ketuhanan Kebatinan adalah teologi yang bercorak pantheistic, oleh karena dalam pandangan tersebut tergambarkan bahwa intisari manusia, esensinya sama dengan Tuhan. Dalam berbagai aliran Kebatinan Tuhan digambarkan sebagai bersifat transenden, tidak bisa digambarkan seperti apa. Namun Tuhan juga imanen secara esensi dalam alam, dan keberadaannya dalam diri manusia diwakili oleh roh suci, purusa, atma, semuanya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Tuhan sebagai asalnya.

10 2. Ajaran Tentang Manusia Demikian pula dalam ajaran ketuhanan, apa dan siapa manusia itu perlu dipahami dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika seorang pelaku mistik Kebatinan bermaksud untuk kembali kepada Tuhan dalam latihan-latihan rohani yang dijalankan, maka ia tidak akan tersesat jalan. Dengan begitu ungkapan “man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu” berlaku di sini dalam artian nafsun (manusia) mempunyai persamaan esensi dengan rabbun (Tuhan) dan Tuhan secara esensial telah berada dalam diri manusia.

11 3. Ajaran Tentang Alam Berkenaan dengan pendapat ajaran kebatinan tentang alam, mereka membaginya menjadi dua, pertama alam gaib dan kedua alam lahir, alam gaib sendiri bertingkat-tingkat kegaibannya sejak dari alam ketuhanan, yang disebut juga alam sonya ruri, alam kasunyatan, alam azali abadi, sangkan paraning dumadi sampai dengan alam para makhluk halus, roh-roh dan dunia batin manusia.

12 Ciri-ciri Aliran Kebatinan
1. Bersifat Batin 2. Bersifat rasa 3. Bersifat spiritual 4. Kepercayaan kepada metafisika

13 Unsur-unsur Kebatinan
Union Mistik 1. Theosophy 2. Trantrisme dan Yoga 3.

14 Sebab-sebab Timbulnya Aliran Kebatinan Dan Kepercayaan
“ Islam masuk Indonesia, khususnya Jawa, dengan jalan damai dan dengan toleransi tinggi terhadap keyakinan yang ada sebelumnya yaitu Hindu-Budha dan agama primitive, Ada sekelompok orang yang mencampur adukan ajaran agama-agama dengan cara mengambil unsur dan ajaran dan keyakinan yang paling baik pula Dari sekelompok non-muslim menganggap bahwa agama- agama itu khusunya Islam, adalah agama impor, maka mereka menolak dan bahkan mereka itu menentang ajaran Islam.[30]

15 Bagi mereka yang menganggap bahwa agama-agama itu bukan asli Indonesia ( Jawa ), mereka ingin kembali dan mencari yang Jawa asli. Mereka menghendaki agama yang benar-benar murni dan asli dari Tuhan yang diperuntukkan bagi setiap individu. Sekelompok orang yang ingin memasyhurkan nama, dengan membuat praktek perdukunan dan perguruan kebatinan.

16 Karena kekacauan politik, ekonomi, social, budaya dan keagamaan, karena sulit mengatasi masalah tersebut, orang cenderung untuk menanggulanginya melewati jalan spiritual meninggalkan duniawi menengadah kelangit untuk mendapatkan ketentraman jiwa menghindarkan diri dari penderitaan. Jalan yang sering ditempuh untuk menanggulangi masalah, tidak lagi mengikuti hukum alam, tetapi lebih suka menggunakan hal-hal ghaib yang tidak sejalan dengan logika.

17 SEKIAN DAN TERIMAKASIH


Download ppt "ALIRAN KEBATINAN JAWA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google