Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MACAM-MACAM BANGUNAN IRIGASI
OLEH: ALFIAN NUR HIDAYAT (03) AMRI FAHRIZAL (04) XII TGB 2 SMK N 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017
2
BANGUNAN IRIGASI Bendung Kantong Lumpur Saluran Primer
Saluran Sekunder Saluran Tersier Saluran pembuang Bangunan Bagi Bangunan Sadap Bangunan Pengukur Bangunan Pengatur
3
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier Bendung
4
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Pintu Pengambilan / Intake Bendung terletak pada awal saluran irigasi yang berfungsi untuk memasukan air dari bendung ke saluran sesuai kebutuhan Bendung Pintu Intake Pintu Bilas
5
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Pintu Bilas Bendung pada umumnya dibangun berdampingan dengan badan bendung, berfungsi untuk membersihkan sedimen dasar dan kotoran lainnya yang mengendap di belakang tubuh bendung Bendung Pintu Bilas Pintu Intake
6
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Pintu Bilas
7
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Pintu Intake Pintu Intake
8
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Hilir Bendung
9
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Sisi Bendung
10
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Pintu Intake Pintu Bilas
11
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Sisi Bendung
12
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Bendung Pintu Intake
14
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk Kantung Lumpur Pintu Bilas Kantung Lumpur Kantung Lumpur
15
Pintu Bilas Kantung Lumpur
BANGUNAN AIR BANGUNAN UTAMA Kantung Lumpur Pintu Bilas Kantung Lumpur Saluran Bilas
16
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir Saluran Primer Dengan Lining Tanpa Lining
17
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir Saluran Sekunder Dengan Lining Tanpa Lining
18
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah Saluran Tersier Dengan Lining Dengan Lining
19
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran Tersier Tanpa Lining Tanpa Lining
20
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih, dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut Saluran Pembuang
21
SALURAN Saluran Pembuang
BANGUNAN AIR SALURAN Saluran Pembuang Saluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersier dan membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke jaringan pembuang alamiah dan ke luar daerah irigasi Saluran pembuang tersier terletak di antara petak-petak tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun dari sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder Saluran pembuang kuarter terletak di dalam satu petak tersier, menampung air langsung dari sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang tersier
22
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Sadap (2)
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Sadap (2) Pintu Bagi (1) Pintu Bagi (2) Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih
23
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (2)
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (2) Pintu Bagi (1) Celah Trapesium
24
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Sadap (3)
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Sadap (3) Pintu Bagi (2) Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau saluran sekunder ke saluran tersier penerima Pintu Sadap (3) Pintu Sadap (3) Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan
25
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (4)
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (4) Pintu Sadap (7), (8) Pintu Bagi (5) Pintu Sadap (6)
26
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (4)
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap Pintu Bagi (4) Pintu Sadap (6) Pintu Bagi (5)
27
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap Pintu Sadap Pintu Sadap
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap Pintu Sadap Pintu Sadap
28
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap Pintu Sadap
29
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap
30
BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap Tampak Hulu Tampak Samping
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap Tampak Hulu Tampak Samping Tampak Hilir
31
BANGUNAN BAGI & SADAP Boks Bagi Tersier
BANGUNAN AIR BANGUNAN BAGI & SADAP Boks Bagi Tersier Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, subtersier, dan/atau kuarter)
32
Ambang (free overflow)
BANGUNAN AIR BANGUNAN PENGUKUR Ambang (free overflow) Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow).
33
celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
BANGUNAN AIR BANGUNAN PENGATUR Celah Trapesium Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
34
VIDEO
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.