Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia

2 Tahukah Kamu Apa Nama Kerajaan Pertama Yang berdiri di Indonesia?

3 Kerajaan Kutai Berdiri sekitar abad ke-4
Merupakan Kerajaan Hindu pertama di Indonesia Terletak di Muara Kaman (di hulu sungai Mahakam), Kalimantan Timur Nama-nama Raja Kutai diantaranya Kundugga, Asmawarman dan Mulawarman Kegiatan ekonomi masyarakat Kutai antara lain dengan peternakan, pertanian dan perdagangan Kerajaan Kutai

4 Ada tujuh buah Yupa untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kutai
Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Dibuat pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Kerajaan Kutai

5 Kerajaan Tarumanegara

6 Kerajaan Tarumanagara
Berdiri sekitar abad ke-5 Merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa Kerajaan Tarumanegara adalah Kerajaan Hindu beraliran Wisnu Sumber sejarah diketahui dari prasasti-prasasti catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien. Kehidupan masyarakat Tarumanegara mata pencahariannya adalah bertani dan berdagang. Barang yang diperdagangkan adalah cula badak, kulit penyu dan perak. Untuk memajukan bidang pertanian, adanya pembangunan irigasi (Sungai Gomati) dengan cara menggali sebuah saluran sepanjang tumbak (±11 km). Saluran itu berfungsi sebagai irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir. Kerajaan Tarumanagara

7 Kerajaan Tarumanagara
7 buah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara : Prasasti Kebon Kopi Prasasti Ciaruteun Prasasti Pasir Awi Prasasti Jambu Prasasti Muara Cianten Prasasti Tugu Kerajaan Tarumanagara Raja yang terkenal adalah Purnawarman yang dikenal sebagai raja yang gagah berani, tegas, jujur, adil, dan arif dalam memerintah. Ia juga dekat dengan para Brahmana dan rakyatnya. Prasasti Kebon Kopi

8 Abad ke-7 sampai abad ke-13
Kerajaan Sriwijaya Abad ke-7 sampai abad ke-13

9 Berdiri sekitar abad ke-7 Masehi dan merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia.
Terletak di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi. Masyarakat Sriwijaya hidup dengan bertani. Namun karena berdekatan dengan pantai, maka perdagangan menjadi cepat berkembang. Kemudian perdagangan menjadi mata pencaharian pokok masyarakat Sriwijaya. Sriwijaya mempunyai armada angkatan laut yang kuat dan mampu menguasai kawasan perairan Asia Tenggara, perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Kerajaan Sriwijaya

10 Sumber sejarah diperoleh dari seorang pendeta Cina (I-tsing) dan prasasti yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang diantaranya Kerajaan Sriwijaya Prasasti dari dalam negeri: prasasti Kedukan Bukit prasasti Talang Tuwo prasasti Telaga Batu prasasti Kota Kapur prasasti Karang Berahi prasasti Palas Pasemah Amoghapasa Prasasti dari luar negeri: prasasti Ligor prasasti Nalanda, prasasti Canton prasasti Grahi prasasti Chaiya Prasasti Talang Tuo

11 Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa
Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9 M. Pada abad ke-11 Kerajaan Sriwijaya mulai mundur disebabkan adanya penyerbuan besar-besaran ke wilayah Sriwijaya oleh Raja Rajendracola dari Colamandala (India). Pada tahun 1377 armada laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya

12 Kerajaan Medang 929–1045 M

13 Berdiri sekitar abad ke 6 Masehi
Kerajaan Kalingga Berdiri sekitar abad ke 6 Masehi

14

15

16

17

18

19 KERAJAAN MEDANG Mpu Sindok adalah pendiri Dinasti Isyana (Kerajaan Mataram Periode Jawa Timur) sekaligus sebagai raja pertama bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa. Terletak di dekat Jombang di tepi Sungai Brantas. Sumber sejarah berasal dari: Prasasti Pucangan, Prasasti Anjuk Ladang Pradah, Prasasti Limus, Prasasti Sirahketing, Prasasti Wurara, Prasasti Semangaka, Prasasti Silet, Prasasti Turun Hyang, Prasasti Gandhakuti. Sumber yang lain dari India dan Cina. Prasasti Anjuk Ladang Pradah

20 Arca Airlangga dalam perwujudan Vishnu menunggangi Garuda
KERAJAAN MEDANG Nama Raja-Raja Kerajaan Medang Mpu Sindok ( M) Sri Isyanatunggawijaya Sri Makutawang Swardhana Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikrama. Airlangga Arca Airlangga dalam perwujudan Vishnu menunggangi Garuda

21 KERAJAAN MEDANG Kerajaan Medang pada Periode Jawa Tengah dan Jawa Timur

22 KERAJAAN MEDANG Pada tahun 990 M Dharmawangsa mengadakan serangan ke Sriwijaya sebagai upaya mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya upaya ini mengalami kegagalan. Pada tahun 1016, Raja Wurawari menyerang Dharmawangsa saat Dharmawangsa sedang melaksanakan perkawinan antara puterinya dengan Airlangga, putra Raja Udayana (Bali). Peristiwa ini menewaskan Dharmawangsa dan seluruh keluarga raja, hanya Airlangga yang berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi di Wonogiri (hutan gunung) bersama Norotama (pengikutnya) dan hidup sebagai seorang pertapa. Airlangga dinobatkan menjadi raja menggantikan Dhamawangsa oleh para pendeta Buddha pada tahun Ia segera mengadakan pemulihan hubungan baik dengan Sriwijaya. Airlangga membantu Sriwijaya ketika diserang Raja Colamandala dari India Selatan. Selanjutnya tahun 1037, Airlangga berhasil mempersatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa. Airlangga juga memindahkan ibukota kerajaannya dari Daha ke Kahuripan.

23 KERAJAAN MEDANG Pada tahun 1042, Airlangga menyerahkan kekuasaanya pada putrinya yang bernama Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya itu menolak dan memilih untuk menjadi seorang petapa dengan nama Ratu Giriputri. Selanjutnya Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan, yaitu Panjalu dengan ibu kota Daha dan Jenggala yang ber ibukota di Kahuripan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selir. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Medang banyak bergantung kepada pelayaran dan perdagangan. Pada masa pemerintahan Airlangga, pelabuhan Hujung Galuh di Muara Kali Brantas diperbaiki, dan kemudian menjadi Bandar perdagangan yang ramai. Dibangun pula bendungan Waringin Sapta yang difungsikan untuk mengairi sawah-sawah penduduk dan mencegah luapan kali brantas. Bidang sastra Kitab Mahabarata disadur dalam bahasa Jawa Kuno (masa Dharmawangsa). Masa pemerintahan Airlangga, Mpu Kanwa menggubah kitab Arjunawihaha.

24 Kerajaan Kediri 1045–1221 M

25 Berawal dari pembagian kerajaan oleh Airlangga menjadi Janggala dan Panjalu (Kediri) yang hanya dibatasi oleh sungai Brantas. Setelah Airlangga wafat (1049 M), terjadi perang antara Janggala dan Panjalu (Kediri) yang berakhir dengan kekalahan Janggala yang kemudian mempersatukan perpecahan antara Panjalu dan Jenggala. Sumber sejarah kerajaan Kediri: Prasasti Padlegan, Prasasti Panumbangan, Prasasti Hantang atau Ngantang, Prasasti Talan Prasasti Desa Jepun. Kerajaan Kediri Prasasti Hantang

26 Kerajaan Kediri Raja-raja yang memerintah di Kediri: Jayawarsa,
Jayabaya, Sarwewara, Gandara, Kameswara, Kertajaya. Kehidupan ekonomi Hasil utama pertanian adalah beras. Pelayaran armada laut Kediri yang cukup tangguh. Benda-benda yang diperdagangkan : emas, perak, gading, kayu cendana, dan hasil bumi lainnya. Kerajaan Kediri Perkembangan seni Ditulisnya kitab sastra : Kitab Baratayuda, Kitab Kresnayana, Kitab Smaradahana, Kitab Lubdaka Kitab Batarayudha

27 Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabaya.
Tahun 1135 M Jayabaya berhasil memadamkan kekacauan itu dibuktikan adanya prasasti Hantang yang memuat tulisan panjalu jayati (panjalu menang). Kekuasaan Kediri berakhir pada masa Kertajaya. Pada masa Kertajaya terjadi pertentangan karena Raja berlaku sombong dan berani melanggar adat. Para Brahmana mencari perlindungan kepada Ken Arok (penguasa di Tumapel). Pada tahun 1222 M, Ken Arok menyerang dan mengalahkan Kediri. Kerajaan Kediri Raja Jayabaya

28 Kerajaan Singhasari 1222–1292 M

29 Kerajaan Singhasari adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Sumber sejarah diperoleh dari Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama dan beberapa prasasti, seperti Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan Mula-Malurung. Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri yang dikuasai oleh seorang akuwu (kepala daerah) bernama Tunggul Ametung. Kemudian digulingkan dari kekuasaannya oleh Ken Arok (bawahan Tunggul Ametung) dan menjadi akuwu baru. Kerajaan Singhasari Candi Singasari

30 Pada saat Ken Arok menguasai Tumapel, di kerajaan Kediri terjadi perselisihan antara Raja Kertajaya dan para Brahmana. Atas dukungan para Brahmana, Ken Arok melakukan serangan ke Kediri. Perang melawan Kediri meletus di desa Ganter dan Kediri berhasil dikalahkan. Ken Arok mendirikan kerajaan Singhasari dan menjadi raja pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Kerajaan Singhasari Patung Ken Arok

31 Kerajaan Singhasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Kertanegara.
Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan ke beberapa daerah diantaranya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang. Pada tahun 1275 M tentara Kerajaan melakukan Ekspedisi Pamalayu untuk menggoyahkan kerajaan Sriwijaya, dan juga bertujuan untuk menahan serbuan tentara Mongol pimpinan Kaisar Kubilai Khan yang melakukan perluasan wilayah di Asia Tenggara. Kubhilai Khan mengirim armada Mongol ke Pulau Jawa untuk menaklukkan Kertanegara. Sebagai persiapan Kertanegara mengirimkan bala tentaranya ke luar Jawa. Perang ini tidak terjadi karena Kertanegara telah meninggal 1292 M akibat serangan dari Jayakatwang (keturunan Raja Kediri). Kehidupan ekonomi Kerajaan Singhasari bersumber dari pertanian dan perdagangan. Kerajaan Singhasari

32 Kerajaan Majapahit 1293–1500 M

33 Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama
Kerajaan Majapahit Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama

34 Kitab Negarakertagama
Majapahit berdiri sekitar tahun 1293M dan dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Sumber sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Sutasoma, Kitab Negarakertagama. Prasasti Gunung Butak, Prasasti Kudadu, Prasasti Blambangan, Prasasti Langgaran. Kerajaan Majapahit Kitab Negarakertagama Munculnya Kerajaan Majapahit erat hubungannya dengan keruntuhan Kerajaan Singhasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri dan mendapat pertolongan dari Arya Wiraraja (Bupati Sumenep) agar mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diberi tanah di hutan Tarik dekat Mojokerto. Daerah tersebut kemudian diberi nama Majapahit.

35 Raden Wijaya menyusun kekuatan untuk menyerang balik Jayakatwang dengan bantuan tentara Mongol, akan tetapi Raden Wijaya juga berbalik menyerang Pasukan Mongol. Keberhasilan mengalahkan Jayakatwang dan menghancurkan tentara Mongol menghantarkan Raden Wijaya menjadi pengusa di Jawa Timur dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit Perkembangan Kemaharajaan Majapahit, bermula di Trowulan, Majapahit, Jawa Timur, pada abad ke-13,

36 Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk (tahun 1350 – 1389 M) yang dibantu dibantu oleh Gajah Mada. Menurut kitab Nagarakertagama, daerah kekuasaan Majapahit Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina.

37 Dalam bidang ekonomi, Majapahit berkembang menjadi negara agraris dan negara maritim.
Sebagai negara agraris, Majapahit terletak di daerah pedalaman dan dekat dengan aliran sungai sangat cocok untuk pertanian dengan hasil utamanya adalah beras. Untuk meningkatkan pertanian, dilakukan pembuatan saluran pengairan, bendungan, dan pemanfaatan lahan pertanian secara bergiliran. Sebagai negara maritim, Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga mampu mengawasi seluruh perairan di Nusantara. Beberapa kota pelabuhan pusat perdagangan pada zaman Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban. Kerajaan Majapahit

38 Kitab Negarakertagama
Bidang sastra Kitab Negarakertagama Kitab Sutasoma Bidang seni Banyak bangunan candi telah dibuat. Candi Penataran dan Sawentar (Blitar), Candi Tigawangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Tikus (Trowulan, Mojokerto). Dan sebagainya. Kerajaan Majapahit Kitab Negarakertagama Candi Penataran Candi Tikus Candi Bajangratu Candi Surawana

39 Penyebab runtuhnya Kejayaan Majapahit :
Berakhirnya pemerintahan Hayam Wuruk berakhir. Terjadinya perang saudara (Perang Paragreg) pada tahun Meluasnya pengaruh Islam pada saat itu. Serangan pasukan Demak di bawah pimpinan Adipati Unus.

40 Thanks! Any Questions?


Download ppt "Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google