Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Praktek Seminar Skripsi
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Praktek Seminar Skripsi Oleh Kelompok 1: Ali Muakhor ( ) Meli Triani ( ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU 2020
2
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
KEEFEKTIFAN REKREASI MATEMATIKA DETIK DENGAN TOSM ( TEST OF SECOND MATHEMATICS) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII MATERI ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Mir’atin Nisa FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU 2018
3
Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
4
LATAR BELAKANG BAB I NEXT
Bynner dan Parsons tahun 1997 menjelaskan sebaliknya bahwa matematika sering kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi siswa (Muijs, 2008:332). Selain hal demikian Sering ditemui problem dalam pembelajaran matematika di sekolah yang masih sangat klasik, yaitu siswa tidak bisa menghubungkan materi matematika yang dipelajari dengan konsep matematika yang sudah pernah dipelajari atau konsep matematika lainnya. Pendidikan, proses dan pengaruhnya, keberkualitasan pendidikan dalam membentuk manusia unggul dan substantif. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiknas Jalur Pendidikan di Indonesia : formal, informal dan nonformal (Th.2003 : 9) Terdiri dari pen.dasar, menengah dan pend.tinggi yg prosesnya u/ mencapai visi pendiknas Pembelajaran Matematika : SD sd Perguruan Tinggi Secara kenyataanya berbanding terbalik ( matematika dianggap sulit) NEXT
5
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) pada tahun 2000
HOME merilis kemampuan dasar matematika, meliputi : 1. Pemecahan masalah (problem solving) 2. Penalaran dan pembuktian (reasoning and proof) 3. Komunikasi (communication) 4. Koneksi (connections), dan 5. Representasi (representation) Dari hasil observasi dan wawancara guru mapel matematika ditemukan bahwa siswa kelas VII yang menjadi sampel dalam penelitian belum dapat menghubungkan pemb.mat dengan konsepnya ditambah juga siswa belum menguasai operasi hitung dasar TKKB. Peneliti menemukan solusi : matematika detik dengan TOSM, sehingga mendukung keterampilan dasar siswa dapat berpikir secara tingkat tinggi dalam belajar matematika. Tindak lanjutnya peneliti mengambil judul : KEEFEKTIFAN REKREASI MATEMATIKA DETIK DENGAN TOSM ( TEST OF SECOND MATHEMATICS) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII MATERI ARITMATIKA SOSIAL Dalam penelitiannya.
6
PEMBATASAN MASALAH BAB I HOME
Dilihat Dari : Rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa dapat melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum. Rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa lebih baik dari yang menggunakan metode konvensional. Terdapat pengaruh positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa. Keefektifan Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) Variabel yang akan diteliti adalah Rekreasi Matematika Detik terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa materi Aritmatika Sosial Populasi yang akan diambil yaitu siswa kelas VII SMP Ma’arif NU Paguyangan tahun pelajaran 2017/2018 semester genap. BAB I 1 2 3 HOME
7
RUMUSAN MASALAH BAB I HOME
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka ditemukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII yang menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) pada materi Aritmatika Sosial dapat melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)? Apakah rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada pembelajaran matematika materi Aritmatika Sosial menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) lebih baik dari yang menggunakan metode konvensional? Apakah terdapat pengaruh positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada materi Aritmatika Sosial? HOME
8
TUJUAN PENELITIAN BAB I 1. Tujuan Khusus HOME 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bahwa Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada pembelajaran matematika materi Aritmatika Sosial menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik TOSM (Test of Second Mathematics) mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Untuk mengetahui bahwa rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada pembelajaran matematika materi Aritmatika Sosial menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) lebih baik dari yang menggunakan metodekonvensional. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada materi AritmatikaSosial. 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak dicapai adalah mengetahui keefektifan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada materi Aritmatika Sosial. HOME
9
Manfaat Penelitian BAB I HOME Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran matematika yang efektif menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik. 1. Bagi Siswa Membuat siswa lebih tertarik pada pembelajaran matematika di sekolah, Melatih fokus siswa, Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis siswa. 2. Bagi Guru Sebagai salah satu sumber informasi bagi guru mengenai pembelajaran matematika yang lebih menarik dengan metode Rekreasi Matematika Detik Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi siswa, guru maupun sekolah. 3. Bagi Sekolah Memberikan gambaran kepada sekolah mengenai pembelajaran matematika yang unik, inovatif dan efektif sehingga dapat meningkatkankualitas pendidikan di sekolah terutama pada mata pelajaran Matematika
10
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Deskripsi Kajian Teoretis
2. Kajian Penelitian yang Relevan 3. Kerangka Berpikir 4. Hipotesis Penelitian
11
Deskripsi Kajian Teoretis
BAB 2 Matematika matematika dikemukakan oleh Faz (2017:4) dalam bukunya, bahwa Matematika adalah kegenitan dan kerumitan yang tidak berguna. Mathematics is a mad magic. Faz (2017:5) juga memaparkan bahwa Matematika adalah sekumpulan aturan, dan belajar matematika tidak lain adalah belajar menerima aturan dan mengikuti prosedur secara ketat. Matematika berasal dari bahasa latin mathanein atau mathema yang berarti „belajar atau hal yang dipelajari‟, sedang dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau „ilmu pasti‟ (Shadiq, 2014:5). Muijs dan Reynolds (2008:333) mengemukakan bahwa matematika merupakan “kendaraan” utama untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada anak-anak. Matematika juga memainkan peran penting di sejumlah bidang ilmiah lain, seperti fisika, teknik, dan statistik. HOME
12
2. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah proses penemuan atau penciptaan pengetahuan (Faz, 2017: 501). Winkel (Siregar, 2010: 12) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Menurut Uno (2015: 130) belajar matematika adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta symbol-simbol, kemudian diterapkannya pada situasi nyata. Sehingga Dengan demikian pembelajaran matematika merupakan usaha pendidikan yang tersaji dalam seperangkat tindakan yang dirancang guna mendukung proses penemuan dan penciptaan pengetahuan mengenai matematika agar aktivitas mental tersebut berhasil guna sehingga siswa dapat memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol dalam matematika.
13
3. Keefektifan 4. Matematika Detik
Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa dengan menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa dengan menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) lebih baik dari yang menggunakan metode Konvensional , serta terdapat pengaruh yang positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Matematika Detik ditemukan dan dikemukakan oleh Faz (2017:30) adalah tentang kegairahan pada inovasi, selain tentang kecepatan. Faz (2017: 54-55) meyebutkan Matematika Detik adalah sebuah upaya awal bagaimana menjadikan pendidikan (khususnya pembelajaran matematika) dapat “terjangkau”, bagaimana sebanyak mungkin siswa dapat menikmati belajar dan tidak hanya ditujukan kepada siswa ber IQ menengah kebawah, melainkan kepada semua. Adapun tinjauan psikologi kognitif, Matematika Detik sangat berperan dengan mengenali dan memanfaatkan jalur berpikir cepat
14
5. TOSM (Test of Second Mathematics)
Test of Second Mathematics yang kemudian disingkat TOSM, merupakan salah satu instrumen Matematika Detik (MD) yang tujuannya adalah (1) merangsang otak, (2) mengasah fokus, dan (3) memberantas gagap hitung. TOSM membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan hitung dasar sebagai hitung intuitif. menjelaskan bahwa Hitung Intuitif adalah sebuah teknik sederhana yang berfungsi menerobos jeratan rumus dan olah-angka. Hitung Intuitif juga adalah praktik hitung “cepat” yang lebih dari cepat (Faz, 2018). Seperti halnya latihan pada buku Latih Otak Anda Lagi milik Kawashima (2009: 1) yang memiliki tujuan yaitu untuk membantu meremajakan otak dan mengembangkan fungsi otak ke tingkat yang lebih tinggi serta mempertahankan kekuatan otak agar tidak memburuk dengan merangsang otak setiap hari.
15
6. Rekreasi Matematika Detik denganTOSM
Metode Rekreasi Matematika Detik dalam penelitian ini merupakan serangakaian kegiatan tes operasi hitung dasar TKKB (Tambah, Kurang, Kali dan Bagi) yang mudah dan cepat dengan instrumen TOSM (Test of Second Mathematics). Pengerjaan Test of Second Mathematics (TOSM) dipandang sebagai sebuah rekreasi yang menyenangkan bagi siswa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Faz, 2017: 13) bahwa Matematika Detik diciptakan untuk meneguhkan kehadiran matematika yang utuh dan manusiawi, yakni merupakan bagian dari kegiatan berpikir dan berbahasa.
16
7. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang selama ini sering digunakan guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika yang diterapkan di SMP Ma‟arif NU Paguyangan adalah metode ceramah. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa (Sanjaya, 2006: 147).
17
8. Kemampuan Koneksi Matematis
Reys (1984) dalam Jihad (2008: 175) menyatakan bahwa secara simpel matematika diartikan sebagai telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat menurut Kline (1973) dalam Jihad (2008: 175) matematika bukan pengetahuan yang menyendiri, tetapi keberadaannya untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Kata kunci yang didapatkan yaitu hubungan atau koneksi. Sehingga agar dalam belajar matematika lebih berhasil, dibutuhkan suatu kemampuan siswa untuk memahami, mempelajari, melihat hubungan-hubangan dalam matematika, yang disebut kemampuan koneksi matematis.
18
9. Materi Aritmatika Sosial
Aritmatika Sosial merupakan salah satu materi yang diajarkan pada kelas VII semester genap. Materi Aritmatika Sosial yang akan dipelajari yaitu Keuntungan, Kerugian dan Diskon. (Sumber: Aziz, 2012) Misal: PU = Persentase keuntungan HB = Harga beli (modal) HJ = Harga jual (pemasukan) Persentase keuntungan : 1. Keuntungan 2. Kerugian Persentase kerugian : 3. Diskon (Sumber: Aziz, 2012)
19
Kajian Penelitian yang Relevan
Erlyka Setyaningsih dan Djamilah Bondan Widjajanti (2015), Universitas Negeri Yogyakarta, PHYTAGORAS: Keefektifan Pendekatan Problem Posing Ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Koneksi Matematis, dan Disposisi Matematis. Yenni dan Risna Komalasari (2016), Universitas Muhammadiyah Tangerang, Kalamatika: Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle terhadap Kemampuan Pemahaman dan Koneksi Matematis Siswa SMP. 2 1 3 Ari Irawan dan Chatarina Febriyanti (2016), Universitas Indraprasta PGRI, artikel yang berjudul Efektifitas Mathmagic dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika. Intan Khairunisa (2017), skripsi yang berjudul Keefektifan Rekreasi Matematika Detik terhadap Skor TOSM Level A1 dan Hasil Belajar Materi Perkalian Dan Pembagian Pecahan Siswa Kelas V SD Negeri Kepandean 3. 4
20
KESIMPULAN Dengan mempelajari berbagai penelitian terdahulu yang relevan, maka dapat disimpulkan penelitian mengenai Keefektifan Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas VII Materi Aritmatika ini merupakan penelitian mutakhir dan belum pernah dilakukan. HOME
21
Kerangka Berpikir Pembelajaran matematika dari SD sampai perguruan tinggi Namun temuan Bynner dan Steedman tahun 1995; Bynner dan Parsons tahun 1997 menjelaskan sebaliknya. Sering ditemui problem dalam pembelajaran matematika di sekolah masih sangat klasik, yaitu siswa tidak bisa menghubungkan materi matematika yang dipelajari dengan konsep matematika yang sudah pernah dipelajari , hal ini berkaitan dengan koneksi matematis siswa. Berdasarkan hasil observasi wawancara yang dilakukan di SMP M’arif NU Paguyangan , siswa belum memenuhi indikator kemampuan koneksi matematis dan siswa masih tersendat pada operasi berhitung dasar yang belum dikuasai sehingga pembelajaran matematika menjadi tidak efektif dengan membuang banyak waktu hanya untuk berhitung dasar. Berdasarkan masalah demikian, solusi yang tepat adalah dengan melibatkan Matematika Detik dalam pembelajaran matematika yang dikemas dalam bentuk sebuah rekreasi. TOSM membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan hitung dasar sebagai hitung intuitif, Sehingga pembelajaran matematika dapat berlangsung efektif pada materi Aritmatika Sosial dengan menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics).
22
Kerangka Berpikir Rekreasi Matematika Detik Dengan
TOSM HOME
23
HipotesisPenelitian NEXT
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada pembelajaran matematika materi Aritmatika Sosial yang menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum. Rata-rata Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada pembelajaran matematika materi Aritmatika Sosial yang menggunakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) lebih baik dari pada yang menggunakan metode konvensional. Ada pengaruh positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas VII pada materi Aritmatika Sosial.
24
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Pendekatan Penelitian C. Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian G. Validitas Instrumen H. Teknik Analisis Data
25
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Ma’arif NU Paguyangan, yang beralamat di Dukuh Beran Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Mei-Juni.
26
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Hal ini karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka yang kemudian dianalisis menggunakan statistik guna menguji hipotesis yang ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk mencari pengaruh dari treatment (perlakuan). Desain eksperimen dalam penelitian ini yaitu menggunakan Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) atau disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan atau disebut kelompok kontrol. Dalam hal ini peneliti akan mengujicobakan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa pada materi Aritmatika Sosial kelas VII SMP Ma’arif NU Paguyangan.
27
Kelas Perlakuan Post-test
Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Tabel. 2 Desain tipe Posttest-Only Control Design Kelas Perlakuan Post-test R Eksperimen X O1 Kontrol - O2 (Sugiyono, 2014: 114)
28
Keterangan R = Random X = Perlakuan khusus penerapan metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) pada kelas eksperimen. O1 = Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas eksperimen setelah dilakukan pembelajaran menggunakan Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) O2 = Kemampuan Koneksi Matematis siswa kelas kontrol pada pembelajaran dengan metode konvensional.
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Ma’arif NU Paguyangan tahun pelajaran 2017/2018 yaitu kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D. Sampel Penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling, yakni dalam pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol.
30
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y), yaitu: 1. Variabel bebas (Independen) Variabel bebas (Independen) dalam penelitian ini adalah metode Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) 2. Variabel terikat (dependen) Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII.
31
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur yang dilakukan terhadap guru matematika kelas VII SMP Ma’arif NU Paguyangan. 2. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu berupa daftar nama siswa, silabus, lembar jawab hasil ulangan siswa dan foto-foto selama proses kegiatan penelitian.
32
F. Instrumen Penelitian
3. Observasi Metode observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics). 4. Tes Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yakni posttest yang dalam penelitian ini adalah berupa tes esai. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa yaitu pada koneksi matematis siswa. F. Instrumen Penelitian Merupakan alat bantu pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian. Adapun instrumen yang digunakan yaitu berupa test yang digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan koneksi matematis siswa.
33
G. Validitas Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen minimal ada dua macam yaitu validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Instrumen Perangkat yang dilakukan proses validasi adalah berupa silabus, RPP, soal tes, dan Lembar Tugas Siswa. 2. Analisis Soal Uji Coba Sebelum soal diteskan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, soal tes diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba untuk mengetahui bahwa soal tes tersebut baik atau tidak. Analisisnya adalah sebagai berikut:
34
a. Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir –butir suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. b. Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Perhitungan reliabilitas soal uji coba dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2013: ). c. Taraf Kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes beruapa soal uraian. d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang menguasai materi dengan siswa kurang atau tidak menguasai materi.
35
H. Teknik Analisis Data Analisis Data Awal Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis dalam suatu kelas berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilalukan dua kali yaitu analisis data awal dan analisis data akhir (posttest). b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji ini juga dilakukan dua kali yaitu analisis data awal dan analisis data akhir (posttest). c. Kesamaan Rata-rata Uji kesaman rata-rata data awal digunakan untuk mengetahui kedua sampel mempunyai kondisi awal yang sama atau tidak.
36
2. Analisis Data Akhir 1.Uji Hipotesis 1 a. Uji ketuntasan Rata-rata
2. Uji Hipotesis II Uji Beda Rata-rata (Uji Banding) Uji ini menggunakan data yang diperoleh dari data posttest dan diambil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji Hipotesis III Regresi Linier Sederhana (Uji Pengaruh) Uji ketuntasan proporsi Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif Rekreasi Matematika Detik dengan TOSM (Test of Second Mathematics) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis siswa. Uji ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa di kelas eksperimen dalam mencapai ketuntasan belajar apabila 60% siswa mencapai nilai ketuntasan yaitu 70.
37
Manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang
SYUKRON... Berlelah-lelahlah. Manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang (Imam_Syafi’i) Manjadda wa jadda. Ijhad wa laa taksal HOME
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.