Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEPELAUTAN SERI METEOROLOGI Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEPELAUTAN SERI METEOROLOGI Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si"— Transcript presentasi:

1 KEPELAUTAN SERI METEOROLOGI Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si
BASIC METEOROLOGY Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si BAGIAN KAPAL DAN TRANSPORTASI PERIKANAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FPIK-INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 METEOROLOGI Ilmu meteorologi atau ilmu cuaca ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai gejala dan peristiwa dalam atmosfer (lapisan udara) yang mengelilingi bumi. Ada beberapa cabang ilmu meteorologi dapat diketahui antara lain : Klimatologi : Ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca secara umum Meteorologi Synoptik: Ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca yang digambarkan pada suatu peta, yang kemudian dipakai dasar untuk dapat menerangkan perkembangan cuaca pada waktu mendatang. Meteorologi penerbangan: Ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi penerbangan Meteorologi Maritim: lmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca diatas laut untuk keperluan pelayanan informasi maritim Meteorologi pertanian: Ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi pertanian Aerologi: Ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca pada lapisan tingkat atas.

3 NOTASI CUACA DAN LANGIT
Deskripsi b Blue sky (up to one-quartered covered) bc Partly clouded (quarter to three-quarters covered) c Mainly cloudy (not less than three-quarters covered) d Drizzle (gerimis) e Wet air without rain f Fog g Gale (angin ribut/badai), force 8 or 9 maintained for not less than 10 minutes h Hail (hujan batu) l Lightning m Mist (halimun) o Overcast (completely covered) p Passing showers

4 NOTASI CUACA DAN LANGIT
r1 Squalls (angin kencang yang mendadak) Q Heavy squalls r Rain rs Sleet (hujan bercampur es/salju) s Snow t Thunder tl Thunderstorm u Ugly sky v Abnormal visibility; objects at a distance unusually clearly screen z Haze (kabut tipis)

5 Kondisi Jarak Dense fog Less than 55 yard (about 50 m) Thick fog
SKALA VISIBILITY Kondisi Jarak Dense fog Less than 55 yard (about 50 m) Thick fog Approx yd ( m) Fog Approx yd ( m) Moderate fog Approx 550 yd5/8 nm ( km) Mist or haze Approx 5/8-1 nm (1,2-1,8 km) Poor visibility 1-2 nm (1,8-3,6 km) Moderate visibility 2-6 nm (3,6-10,8 km) Good visibility 6-12 nm (10,8-21,6 km) Very good visibility 12-30 nm (21,6-55 km) Excellent visibility 30 nm or more (55 km or more)

6 ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah Alat–alat pengukur angin tersebut adalah : 1) Anemometer, yaitu alat yang mengukur kecepatan angin. 2) Wind vane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin. 3) Windsock , yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan  memperkirakan besar

7 d. Riak air yang berkembang menjadi gelombang
Angin Sebagai Pembangkit Gelombang a. Permukaan air tenang c. Gelombang kecil b. Riak d. Riak air yang berkembang menjadi gelombang

8 Gelombang memiliki sifat-sifat tertentu yang dipengaruhi oleh tiga bentuk angin ( Hutabarat dan Evans, 1985) 1) Kecepatan angin 2) Ketika angin sedang bertiup, tinggi, kecepatan dan panjang gelombang seluruhnya cenderung meningkat sesuai dengan meningkatnya waktu pada saat angin pembangkit gelombang bertiup 3) Jarak tanpa rintangan ketika angin bertiup (fetch) Keadaan gelombang di lautan dapat diketahui melalui tinggi gelombang yang terjadi dengan menggunakan skala beaufort

9 SKALA BEAUFORT Suatu ukuran data empiris untuk menjelaskan kecepatan angin yang sebagian besar berdasarkan dari pengamatan keadaan laut. Lengkapnya adalah Beaufort wind force scale. SEJARAH Skala ini diciptakan pada tahun 1805 oleh Sir Francis Beaufort Beliau adalah seorang laksamana Irlandia-Inggris dan seorang ahli ilmu hidrografi Pada awal abad ke-19, para perwira angkatan laut telah berhasil membuat pengamatan cuaca yang teratur, namun tidak ada skala standard dan hal itu menjadi sesuatu yang sangat subjektif Beaufort berhasil mendapatkan standardisasi tersebut. Skala yang pertama dari 13 kelas (0 sampai dengan 12) tidak memberikan petunjuk tentang angka kecepatan angin, tapi berhubungan dengan kualitas dari kondisi angin yang berdampak pada layar dari kapal perang yang dimiliki oleh angkatan laut sebuah negara dan kemudian kapal besar Old Navy, dari “yang hanya cukup memberikan proses mengemudi” sampai “ dimana tak ada layar yang dapat menahannya

10 Pada angka 0 , semua layarnya akan ke atas; pada angka 6, sebagian layarnya akan dibawa ke bawah; pada angka 12, seluruh layarnya akan tersimpan. Skala Beaufort telah berhasil menjadi standar untuk kapal pada kapal Royal Navy pada akhir tahun 1830, Skala Beaufort disesuaikan untuk non-angkatan laut yang digunakan dari tahun 1850 (dengan angka skala yang sama dengan untuk rotasi alat pengukur kekuatan angin) Pada tahun 1906, untuk mengakomodasi pertumbuhan dari kekuatan tenaga uap Perputaran untuk angka skala telah distandardisasi pada tahun 1923. Skala Beaufort telah diperluas pada tahun 1946 ketika kekuatannya telah ditambah dari Forces 13 sampai 17 Kecepatan angin pada skala Beaufort di tahun 1946 ini berdasarkan atas rumus empiris. v = B3/2 m/s Dimana : v sebagai ekuivalen kecepatan angin pada 10meter di atas permukaan B adalah angka skala Beaufort (B = 9.5 berhubungan dengan 24.5 m/s yang sama dengan batas rendah dari “10Beaufort“)

11 wind speed (knots, km/h, m/sec) description of sea surface
TABEL SKALA BEAUFORT Beaufort number name of number wind speed (knots, km/h, m/sec) description of sea surface sea disturbance average wave height calm < 1 knots, < 0.5 m/sec sea like a mirror - 1 light air 1-3 knots,  m/sec ripples with appearance of scales are formed, without foam crests 2 light breeze 4-6 knots,  m/sec small wavelets still short but more pronounced; crests have a glassy appearance but do not break 0-20 cm 3 gentle breeze 7-10 knots,  m/sec large wavelets; crests begin to break; foam of glassy appearance; perhaps scattered white horses 30-60 cm 4 moderate breeze 11-16 knots,  m/sec small waves becoming longer; fairly frequent white horses 1 m 5 fresh breeze 17-21 knots,  m/sec moderate waves taking a more pronounced long form; many white horses are formed; chance of some spray 1.8 m 6 strong breeze 22-27 knots, 11-14 m/sec large waves begin to form; the white foam crests are more extensive everywhere; probably some spray 3 m

12 TABEL SKALA BEAUFORT 7 moderate gale (or near gale)
28-33 knots, 14-17 m/sec sea heaps up and white foam from breaking waves begins to be blown in streaks along the direction of the wind; spindrift begins to be seen 6 4 m 8 fresh gale (or gale) 34-40 knots, 17-21 m/sec moderately high waves of greater length; edges of crests break into spindrift; foam is blown in well-marked streaks along the direction of the wind 5.5 m 9 strong gale 41-47 knots, 21-24 m/sec high waves; dense streaks of foam along the direction of the wind; sea begins to roll; spray affects visibility 7 m 10 whole gale (or storm) 48-55 knots, 25-28 m/sec very high waves with long overhanging crests; resulting foam in great patches is blown in dense white streaks along the direction of the wind; on the whole the surface of the sea takes on a white appearance; rolling of the sea becomes heavy; visibility affected 9 m 11 storm (or violent storm) 56-63 knots, 29-32 m/sec exceptionally high waves; small- and medium-sized ships might be for a long time lost to view behind the waves; sea is covered with long white patches of foam; everywhere the edges of the wave crests are blown into foam; visibility affected 11 m 12-17 hurricane 64 knots, 33 m/sec and above the air is filled with foam and spray; sea is completely white with driving spray; visibility very seriously affected 14 m and more

13 Skala Beaufort untuk memprediksi hembusan angin (Hermanson, 1978)
Kategori Km/jam Knots Keadaan di darat Keadaan di laut Udara tenang Tenang. Asap naik secara vertical Permukaan laut seperti kaca 1 Angin lemah 1 - 6 1-3 Gerakan angin dapat dilihat dalam keadaan berasap Beriak tanpa adanya puncak gelombang 2 Angin sepoi-sepoi 7-11 4-6 Angin terasa di kulit. Meninggalkan suara desiran.. Puncak gelombang terlihat seperti kaca, tidak mematahkan 3 Angin ringan 12-19 7-10 daun dan ranting yang lebih kecil pada gerakan yang konstan Gelombangnya panjang. Puncaknya mulai patah

14 Skala Beaufort Kategori Km/jam Knots Keadaan di darat Keadaan di laut
4 Angin sedang 20-29 11-15 Tanah dan kertas terangkat. Ranting-ranting kecil mulai bergerak Gelombang kecil 5 angin segar 30-39 16-21 Pohon-pohon kecil bergoyang (1.2 m) Gelombang panjang yang sedang. Buih-buih dan semburan air 6 angin kencang 40-50 22-27 Ranting-ranting besar bergerak. Terdengar suara siulan di kawat-kawat di atas. MEnggunakan payung menjadi sulit.. Gelombang besar dengan puncaknya berbuih-buih dan beberapa semburan air.

15 Badai dekat/ badai sedang
Skala Beaufort Kategori Km/jam Knots Keadaan di darat Keadaan di laut 7 Badai dekat/ badai sedang 51-62, 28-33 Keseluruhan pohon-pohon bergerak. Usaha diperlukan untuk melawan angin. Laut meluap dan buih-buih mulai menjadi tanda 8 Badai kencang 63-75 34-40 Ranting-ranting gugur dari pohonnya. Mobil-mobil bebrbelok arah di jalanan Gelombang tinggi yang sedang dengan memecahkan puncaknya dengan bentuk yang memutar.Tanda semburan air.

16 Skala Beaufort kategori Km/jam Knots Keadaan di darat Keadaan di laut
9 Badai 76-87 41-47 Kerusakan bangunan mulai muncul, atap rumah lepas, cabang yg lebih besar patah Gelombang tinggi erbentuk buih tebal berlajur-lajur, puncak gelombang roboh bergulung-gulung, percik-percik air mulai mengganggu penglihatan 10 Badai kuat 88-102 48-55 Jarang terjadi di daratan, pohon-pohontercabut, kerusakan bangunan cukup parah Gelombang sangat tinggi dengan puncak memayungi, seluruh permukaan laut memutih, gulungan ombak menjadi dasyat

17 Skala Beaufort kategori Km/jam Knots Keadaan di darat Keadaan di laut
11 Angin ribut kuat 56-63 Sangat jarang terjadi, kerusakan menyebar luas Gelombang amat sangat tinggi, permukaan laut tertutup penuh tampal-tampal putih buih karena seluruh puncak gelombang menghamburkan buih yang terdorong angin 12 Topan dahsyat 120 64-80 Udara tertutup penuh oleh buih dan percik air, permukaan laut memutih oleh percik-percik air yang terhanyut angin

18 Tinggi Gelombang (feet)
Skala Beaufort untuk memprediksi tinggi gelombang (Dinas Hidro Oseanografi TNI AL, 2003 ) Skala Beaufort Tinggi Gelombang (feet) Tinggi gelombang (m) Keterangan Tidak ada gelombang (calm) 1 1 - 2 0.3 – 0.6 Riak (Smooth) 2 2 – 4 0.6 – 1.2 Ada pergerakan namun perlahan (slight) 3 4 - 8 1.2 – 2.5 Ada pergerakan gelombang yang terhentak 4 8 - 13 2.5 – 4.0 Ada gelombang yang pergerakannya tidak teratur (rough)

19 Tinggi gelombang (feet)
Skala Beaufort Tinggi gelombang (feet) Tinggi gelombang (m) Keterangan 5 13 – 20 4 – 6 Gelombang sangat tidak teratur di setiap puncak muncul buih ( very rough) 6 20 – 30 6 – 9 Tinggi (high) 7 30 – 45 9 – 14 Sangat tinggi (very high) 8 - 12 > 45 > 14 Badai (phenomenal)

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36 SIMBOL KECEPATAN ANGIN

37 Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si
OSEANOGRAFI Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si BAGIAN KAPAL DAN TRANSPORTASI PERIKANAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

38 OSEANOGRAFI Sifat Fisis
Ilmu tentang osean/laut termasuk sifat fisis dan kimia air laut, kedalaman dan dasar laut, flora dan fauna laut Sifat Fisis Gelombang Arus Pasang Surut Kecerahan

39 PASANG SURUT Untuk apa data pasang surut? Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain. Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang tertarik mempelajari masalah pantai dan estuari, maka akan dicoba dijelaskan tentang pengertian pasang surut itu sendiri. Tipe pasut suatu perairan ditentukan oleh frekuensi air pasang dan surut tiap hari. Jika perairan tersebut mengalami (1) satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari, maka daerah tersebut bertipe pasut tunggal. Sedangkan jika terjadi (2) dua kali pasang dan dua kali surut dalam satu hari, maka pasutnya bertipe ganda. Tipe pasut lainnya merupakan (3) peralihan antara harian dan tengah harian, yang disebut tipe pasut campuran. Tipe pasut suatu perairan dapat ditentukan dengan menghitung nisbah antara amplitudo (tinggi gelombang) unsur-unsur pasut tunggal utama dengan amplitudo unsur-unsur pasut ganda utamanya. Indeks ini dikenal sebagai bilangan Formzahl yang mempunyai formula sebagai berikut : F = 01 + K1 M2 + S2

40 F = Bilangan FormzahI. 01 = unsur pasut tunggal utama yang di sebabkan oleh gaya tarik bulan. k1 = unsur pasut tunggal yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. M2 = unsur pasut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan. S2 = unsur pasut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari. Bila nilai F adalah : < 0,25 : pasut bertipe ganda, 0,26 –1,50 : pasut campuran dengan dominan/cenderung tipe ganda, 1,51 - 3,00 : pasut campuran dengan dominan/cenderung tipe tunggal, >3,00 : pasut bertipe tunggal

41 MEMBACA TABEL PASANG SURUT
Contoh Lokasi Pengamatan Sabang 1. SABANG 050,9 U - 950,3 T Waktu : GMT T J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 J T 4* 13* 5* 15* 3* 16* 14* 2* 12* 6* 7* 11* 8* 10* 17* 1* 25 26 27 28 29 30 31 Satuan dlm “dm” JANUARI 2003

42 Tugas Individu: Buat perhitungan nilai Formzahl untuk setiap lokasi pengamatan pasut; Buat grafik pasut per bulan pada setiap lokasi pengamatan Simpulkan type pasutnya dari hasil perhitungan dan ploting grafik,


Download ppt "KEPELAUTAN SERI METEOROLOGI Dr. DENI ACHMAD SOEBOER, S.Pi, M.Si"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google