Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSUSANTO SUMARSO Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
MODUL 9 MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Oleh Kelopok 9: 1. Hidayati/ 2. Masrifah/ 3. Sendi Yudistira/
2
KEGIATAN BELAJAR 1 PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS RENDAH
MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DI KELAS RENDAH BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI : Pelaksanaan pembelajaran Apresiasi Sastra Indonesia di Kelas
3
A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA
DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI; 1999:53) APRESIASI DI DEFENISIKAN DALAM 3 HAL : KESADARAN TERHADAP NILAI-NILAI SENI BUDAYA; PENILAIAN (PENGHARGAAN) TERHADAP SESUATU; KENAIKAN NILAI BARANG KARENA HARGA PASARNYA NAIK ATAU PERMINTAAN AKAN BARANG ITU BERTAMBAH APRESIASI SASTRA ADALAH PENGHARGAAN ATAS KARYA SASTRA SEBAGI HASIL PENGENALAN, PEMAHAMAN. PENAFSIFARAN, PENGHAYATAN, DAN PENGHIKMATAN YANG DIDUKUNG OLEH KEPEKAAN BATIN TERHADAP NILAI- NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SUATU KARYA SASTRA. (ZAIDAN-DALAM SANTOSA 2008;8.17)
4
B. TUJUAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SD
SAUDARA, HUCK,DKK (1987 DALAM MENYATAKAN BAHWA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SD HARUS MEMBERIKAN PENGALAMAN PADA SISWA YANG BERKONTRIBUSI PADA EMPAT TUJUAN, YAKNI PENCARIAN KESENANGAN OADA BUKU (DISCOVERING DELIGHT IN BOOK); MENGINTERPRETASI BACAAN SASTRA (INTERPRETING LITERATURE); MENGEMBANGKAN KESADARAN BERSASTRA (LITERARY AWARNESS; MENGEMBANGKAN APRESIASI (DEVELOPING APPRECIATION).
5
B. TUJUAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SD
ADA DUA NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PEMBELAJARAN SASTRA YAITU NILAI PERSONAL DAN NILAI PENDIDIKAN. NILAI PERSONAL INI MELIPUTI PERKEMBANGAN EMOSIONAL, INTELEKTUAL, IMAJINASI, PERTUMBUHAN RASA SOSIAL, DAN PERTUMBUHAN RASA ETIS DAN RELIGIUS ADAPUN NILAI PENDIDIKAN INI MENCAKUP : EKSPLORASI DAN PENEMUAN. MEMBANTU KETERAMPILAN BERBAHASA. MENGEMBANGKAN CIPTA DAN RASA ATAU NILAI KEINDAHAN. MENANAMKAN WAWASAN MUTIKULUTURAL DAN PENANAMAN KEBIASAAN MEMBACA
6
C. KARAKTERISTIK SISWA SD RENDAH
HAL INI PATUT DISADARI MENGINGAT DUNIA ANAK SEDANG MEMBUTUHKAN TELADAN, BUDAYA MEREKA MASIH LEBIH DOMINAN PADA MENDENGAR DAN MELIHAT TAYANGAN DARIPADA MEMBACA. ANAK SD KELAS RENDAH LEBIH MENYUKAI CERITA SEDERHANA TENTANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI, DONGENG BINATANG, DAN KISAH-KISAH LUCU
7
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH
PROSA KRITERIA KETERBACAAN DALAM PROSA YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT: KALIMAT PENDEK-PENDEK DAN TIDAK RUMIT, TEMA TERBUKA, MEMILIKI ALUR MAJU, MEMILIKI PENDESKRIPSIAN TOKOH SECARA SEDEHANA LATAR CERITA TIDAK “ASING” DENGAN LINGKUNGAN SISWA PUSAT PENGISAHAN DIPILIH SECARA KONSISTEN KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA
8
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH
PUISI KRITERIA KETERBACAAN DALAM PUISI YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT: BAHASA YANG DIGUNAKAN HARUS MAMPU DITAFSIRKAN DENGAN MUDAH; PESAN TERKANDUNG DIDALAMNYA MUDAH DIUNGKAP; MEMILIKI LARIK-LARIK YANG TIDAK PANJANG KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA
9
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH
DRAMA KRITERIA KETERBACAAN DALAM DRAM YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT MEMILIKI KEJELASAN DIALOG. MEMILIKI KEJELASAN TEMA DAN PESAN YANG DISAMPAIKAN. ALUR DISAMPAIKAN SECARA SEDERHANA WATAK TOKOH YANG DISAMPAIKAN JELAS KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA
10
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH
LANGKAH-LANGKAH YANG DIGUNAKAN MULAILAH HARI ANDA DENGAN SEBUAH NIAT BAHWA ANDA AKAN MEMBERIKAN HATI ANDA SEPENUHNYA BAGI SISWA-SISWA YANG ANDA HADAPI, SETELAH ITU AWALAI LANGKAH ANDA DENGAN KEGIATAN PRA-KBM DI KELAS
11
E. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DI KELAS RENDAH
PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH DIHARAPKAN BENAR-BENAR DAPAT MENJADI PEMBELAJARAN SASTRA ANAK. SASTRA ANAK ADALAH KARYA SASTRA YANG SECARA KHUSUS DAPAT DIPAHAMI OLEH ANAK- ANAK DAN BERISI TENTANG DUNIA YANG AKRAB DENGAN ANAK-ANAK.
12
F. PEMBUATAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI SD KELAS RENDAH
DALAM MELALUI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SISWA DIHARAPKAN MAMPU MENIKMATI DAN MEMANFAATKAN KARYA SASTRA UNTUK MEMPERLUAS WAWASAN DAN MEMPERHALUS BUDI PEKERTI SERTA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN BERBAHASA SALAH SATU CUKUP MUDAH UNTUK DIGUNAKAN ADALAH BENTUK DONGENG. DENGAN TOPIK INI ANDA MEMANCING IMAJINASI PARA SISWA CONTOH PERNYATAAN-PERNYATAAN BERIKUT INI MISALNYA. SALAH SATU DONGENG FAVORIT SAYA ADALAH “GUNUNG KELUD MELETUS”, BERAKTI LEMBUSURA (SI TOKOH UTAMA) SENDANG MURKA TUJUAN UTAMA CERITA INI JUGA AKAN BERMANFAAT DALAM MENJAGA KESELARASAN HIDUP. HAL INI PENTING KARENA MELALUI MATERI INI DAPAT MENGHUBUNGKAN DENGAN BERBAGAI NILAI MORAL, BUDI PEKERTI, ATAU TELADAN YANG BAIK BAGI MEREKA.
13
PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI
KEGIATAN BELAJAR 2 PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI
14
A. KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS TINGGI
SECARA LEBIH SPESIFIK, NASUTION (DALAM MENGATAKAN BAHWA PADA MASA KELAS TINGGI SD, SISWA MEMPUNYAI SIFAT KHAS SEBAGAI BERIKUT ADANYA MINAT TERHADAP KEHIDUPAN PRAKTIS SEHARI-HARI YANG KONKRET. AMAT REALISTIK, INGIN TAHU DAN INGIN BELAJAR MENJELANG AKHIR MASA INI TELAH ADA MINAT TERHADAP HAL- HAL DAN MATA PELAJARAN KHUSUS, OLEH AHLI YANG MENGIKUTI TEORI FAKTOR DITAFSIRKAN SEBAGAI MULAI MENONJOLNYA FAKTOR-FAKTOR TUGAS-TUGASNYA DENGAN BEBAS DAN BERUSAHA MENYELESAIKAN SENDIRI SISWA MEMANDANG NILAI (ANGKA RAPOT) SEBAGAI UKURAN YANG TEPAT MENGENAI PRESTASI SEKOLAH SISWA GEMAR MEMBENTUK KELOMPOK SEBAYA, BIASANYA UNTUK BERMAIN BERSAMA-SAMA
15
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA SECARA TERPADU DI KELAS TINGGI
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI DI KELAS TINGGI DASARNYA SERUPA DENGAN APA YANG TELAH DITULISKAN BAHAS DALAM KB.1 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA TERPADU DI KELAS RENDAH. PERBEDAANNYA ADALAH ADALAH TINGKAT KETERBACAAN BAHAN YANG DIGUNNAKAN DAN HAL-HAL LAIN YANG LEBIH KOMPLEK DARI BAHAN YANG DIBERIKAN DI SD KELAS RENDAH
16
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS TINGGI
SISWA MAMPU MENGEMUKAKAN KEMBALI RINGKASAN ISI CERITASESUAI DENGAN RANGKAIAN CERITA, PELAKU, DAN TEMPAT KEJADIAN DALAM CERPEN BATU MENANGIS. SISWA MAMPU MEMBERIKAN TANGGAPAN TERHADAP KEJADIAN CERITA BATU MENANGIS SISWA MAMPU MENGEMUKAKAN KEMBALI RINGKASAN TANGGAPAN SECARA LISAN DENGAN BAIK DAN BENAR
17
D. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA
DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DI KELAS TINGGI, MODEL PEMBELAJARAN YANG APLIKATIF DAN PRAGMATIS ADALAH RPP YANG BENAR-BENAR DIGUNAKAN UNTUK MENGANTARKAN SISWA KEPADA PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TUNTAS MEMAHAMI SK, KD DAN MAMPU MENJABARKAN MENJADI INDIKATOR. DARI INDIKATOR DILAHIRKAN : TUJUAN PEMBELAJARAN, MATERI PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN, PROSEDUR PEMBELAJARAN SERTA INSTRUMEN PENILAIAN
18
E. PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI SD KELAS TINGGI
DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI KELAS TINGGI. FOKUS PEMBELAJARAN TERTUJU PADA SISWA YANG TENGAH MEMBACA, MENIKMATI DAN MERESPON PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERPAPAR MELALUI SAJIAN SASTRA. DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN APRESIASI SECARA TERPADU, KERJA GURU IALAH MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA MERDEKA ANAK DIDIK DENGAN MEWASPADAI RAMBU- RAMBU SIFAT KODRAT ANAK DIDIK, YAITU MENONTON NITENINIROKAKE (MELIHAT- MENGAMATI-MENIRU), DALAM SUASANA YANG BEBAS DARI TEKANAN, DARI KETAKUTAN, DAN DARI KEHARUSAN- KEHARUSAN
19
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.