Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Hafiz Ardian, S.Hut., M.P

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Hafiz Ardian, S.Hut., M.P"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Hafiz Ardian, S.Hut., M.P
ANGIN Sesi Ke-8 Oleh : Hafiz Ardian, S.Hut., M.P

2 PENDAHULUAN Angin adalah bentuk energi matahari dan merupakan hasil dari pemanasan atmosfer yang tidak merata oleh matahari, perbedaan permukaan bumi, dan rotasi bumi. Angin adalah aliran massa udara yang digerakkan oleh perbedaan tekanan udara (hukum Buys Ballot), bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi (suhu dingin) ke daerah bertekanan udara rendah (suhu panas). Kecepatan angin berhembus dipengaruhi seberapa besar gradien barometriknya (Hukum Stevenson), semakin tinggi gradien barometrik semakin besar kecepatan angin berhembus. Pembiasan arah angin terjadi disebabkan oleh rotasi bumi dari Barat ke Timur, serta bentuk bumi yang bulat, sesuai hukum Coriolis. 1

3 2

4 3

5 MANFAAT ANGIN Manfaat keberadaan angin, antara lain :
Menggerakkan kapal layar dan mengarahkan nelayan untuk pergi-pulang dari melaut. Membantu pesawat untuk terbang dan mempertahankan posisinya di udara. Mendesain alat atau kendaraan sesuai dengan prinsip aerodinamika. Membantu mendistribusikan air menuju saluran-saluran irigasi. Menggerakkan turbin dalam Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Membantu perkembangbiakan tanaman. Mendinginkan udara yang panas. Membantu pergerakan awan dan mempercepat proses terjadinya hujan. 4

6 KECEPATAN ANGIN Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah Anemometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin : Gradien Tekanan Udara (Barometris) Makin besar gradien tekanan udara dari dua daerah maka makin cepat angin itu bertiup. Relief Permukaan Bumi Semakin besar kekasaran permukaan bumi (adanya gunung, pohon, gedung, topografi yang tidak rata) maka semakin besar turbulensinya dan semakin lambat kecepatan angin bergerak. Tinggi Tempat Kecepatan angin makin tinggi dengan naiknya ketinggian, akibat berkurangnya gesekan dengan permukaan tanah. 5

7 Makin dekat dengan khatulistiwa maka makin cepat angin itu bertiup.
Letak Lintang Makin dekat dengan khatulistiwa maka makin cepat angin itu bertiup. Waktu Angin bertiup lebih cepat di waktu siang dibandingkan pada waktu malam. 6

8 ARAH ANGIN Alat yang digunakan untuk mengamati arah pergerakan angin adalah Windvane. Faktor-faktor yang mempengaruhi arah angin : Rotasi Bumi Rotasi bumi menyebabkan penyimpangan arah angin. Di belahan bumi Utara, pergerakan udara disimpangkan ke kanan dan di belahan bumi Selatan, pergerakan udara di simpangkan ke kiri. Sebagai akibatnya pergerakan udara berbentuk pegas dan merupakan angin pusaran yang disebut angin siklon dan angin anti siklon. Pemanasan Daratan Tingkat pemanasan benua-benua sangat bervariasi jika dibandingkan terhadap lautan, sehingga menimbulkan adanya depresi Moonson, angin laut dan darat serta angin lembah dan gunung. 7

9 8

10 9

11 KEKUATAN ANGIN Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya. Makin cepat angin bertiup maka makin besar energi atau kekuatan angin tersebut. Francis Beaufort (1805) menemukan ukuran empiris (Skala Beufort) berkenaan dengan kecepatan angin untuk pengamatan kondisi di darat atau di laut. Beaufort mengukur kecepatan angin dengan menggambarkan pengaruhnya pada kecepatan kapal dan gelombang air laut. Semakin besar angka skala Beaufort, maka semakin kencang angin berhembus dan bahkan bisa semakin merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan angin yang paling tenang sampai angka 12 untuk embusan angin yang dapat menyebabkan kehancuran. Skala Beaufort tetap berguna dan dipakai sampai sekarang. 10

12 11

13 MACAM-MACAM ANGIN Berdasarkan arah gerak (tiupannya), angin dibedakan menjadi beberapa macam : Angin Tetap, yaitu angin yang arah tiupannya tetap sepanjang tahun. Terdiri dari Angin Timur, Angin Barat, dan Angin Pasat. Angin Tidak Tetap, yaitu angin yang arah tiupannya berubah-ubah secara periodik dan bertiup di daerah tertentu. Meliputi angin periodik harian, yang terdiri atas angin laut, angin darat, angin lembah, dan angin gunung; angin periodik setengah tahunan, yang terdiri atas angin muson Barat dan angin muson Timur; serta angin fohn dan angin siklon. 12

14 ANGIN TETAP Angin Timur, yaitu angin yang bertiup dari daerah bertekanan maksimum kutub (66,5o – 90o LU/LS) ke daerah bertekanan minimum sub-polar (40o – 66,5o LU/LS). Angin Timur bersifat dingin karena berasal dari kutub. Angin Barat, yaitu angin yang bertiup dari daerah bertekanan maksimum subtropis (23,5o – 40o LU/LS) ke daerah bertekanan minimum sub-polar (40o – 66,5o LU/LS). Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak terlalu terasa karena adanya hambatan dari benua. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Selatan sangat besar, terutama pada daerah 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang, yang oleh para pelaut disebut Roaring Forties. 13

15 Angin Pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah bertekanan maksimum subtropis (23,5o – 40o LU/LS) ke daerah bertekanan minimum ekuator (0o – 23,5o LU/LS). Terdiri dari angin pasat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan angin pasat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar ekuator, kedua angin pasat ini bertemu (Daerah Konvergensi Antar Tropik). Wilayah DKAT ditandai dengan suhu udara yang selalu tinggi, sehingga massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Hal ini membuat wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan (wilayah tenang/ doldrum). 14

16 15

17 ANGIN TIDAK TETAP Angin Laut, yaitu angin yang berhembus di sepanjang pantai pada siang hari dari arah laut ke darat, sebagai akibat tekanan udara di laut lebih tinggi (suhu dingin) daripada di darat (suhu panas). Pada siang hari darat lebih panas daripada laut, sehingga tekanan udara di laut lebih tinggi daripada di darat. Angin laut mengandung uap air sehingga menimbulkan awan cumulus di daratan. Angin laut dimanfaatkan nelayan untuk pulang ke darat. 16

18 Angin darat dimanfaatkan nelayan untuk pergi melaut.
Angin Darat, yaitu angin yang berhembus di sepanjang pantai pada malam hari dari arah darat ke laut, sebagai akibat tekanan udara di darat lebih tinggi (suhu dingin) daripada di laut (suhu panas). Pada malam hari darat lebih cepat dingin daripada laut, sehingga tekanan udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Angin darat dimanfaatkan nelayan untuk pergi melaut. Perbedaan suhu antara darat-laut biasanya lebih kecil pada waktu malam daripada waktu siang, sehingga angin darat lebih lemah dibanding angin laut. 17

19 18

20 Angin Lembah, yaitu angin yang berhembus pada siang hari dari arah lembah ke lereng gunung, sebagai akibat tekanan udara di lembah lebih tinggi (suhu dingin) daripada di lereng gunung (suhu panas). Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng pegunungan lebih dahulu disinari matahari dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Angin lembah bersifat tidak stabil karena melewati lereng bergelombang, sehingga terbang dengan pesawat udara ringan di daerah pegunungan pada siang hari agak berbahaya. Angin lembah mulai terjadi pada awal pagi hari, mencapai kecepatan tertinggi menjelang tengah hari . 19

21 Angin Gunung, yaitu angin yang berhembus pada malam hari dari arah lereng gunung ke lembah, sebagai akibat tekanan udara di lereng gunung lebih tinggi (suhu dingin) daripada di lembah (suhu panas). Saat malam hari, bagian lereng pegunungan mendingin lebih cepat dibandingkan daerah lembah yang relatif masih hangat, sehingga massa udara dingin yang memadat mengalir menuruni lembah. Angin gunung bersifat dingin, makin turun makin dingin sehingga dapat membekukan tanaman. Angin gunung terjadi pada waktu menjelang malam, dan mencapai puncaknya sesaat sebelum pagi tiba. 20

22 21

23 Daerah lereng yang dilalui angin fohn disebut daerah bayangan hujan.
Angin Fohn atau Angin Jatuh, yaitu angin yang terjadi karena gerakan massa udara yang naik pegunungan dengan tinggi lebih dari 2000 meter, lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis. Daerah lereng yang dilalui angin fohn disebut daerah bayangan hujan. Di Indonesia, angin Fohn terdiri dari angin Bahorok (Deli, Sumut), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending (Pasuruan, Jatim), angin Brubu (Sulsel), dan angin Wambrow (Biak). 22

24 23

25 Angin Muson (Monsun), yaitu angin yang berhembus secara periodik dan berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Angin Muson Barat Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia. Keadaan ini menyebabkan arus angin bergerak dari benua Asia (bertekanan tinggi) ke benua Australia (bertekanan rendah). Di Indonesia angin ini merupakan angin muson Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin muson Barat di belahan bumi Selatan. 24

26 Karena melewati Samudra Pasifik, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan sebelum masuk ke Indonesia, angin muson Barat menyebabkan musim hujan di Indonesia, khususnya Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Terdapat masa peralihan (pancaroba) antara musim kemarau ke musim penghujan (Oktober-November) yang dinamakan masa Labuh. Pada masa Labuh, rayap akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai laron. Pancaroba terjadi karena tidak ada perbedaan tekanan udara antara belahan Bumi Utara dan selatan sehingga tidak ada angin musim yang bertiup. Hujan yang jatuh sangat deras disertai guntur dengan arah angin tidak menentu dan sering menimbulkan angin puting beliung. 25

27 Angin Muson Timur Pada bulan April – Oktober, matahari berada pada belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Australia. Keadaan ini menyebabkan arus angin bergerak dari benua Australia (bertekanan tinggi) ke benua Asia (bertekanan rendah). Di Indonesia angin ini merupakan angin muson Barat Daya di belahan bumi Utara dan angin muson Timur di belahan bumi Selatan. Karena berasal dari Australia yang sebagian besar daerah pedalamannya berupa gurun dan melewati Laut Arafuru yang dangkal dan tidak terlalu luas sebelum masuk ke Indonesia, angin muson timur menyebabkan musim kemarau di Indonesia, kecuali wilayah pantai Barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Papua. 26

28 Terdapat masa peralihan (pancaroba) antara musim penghujan ke musim kemarau (Maret-April) yang dinamakan masa Mareng. Pada masa Mareng, tonggeret akan memasuki masa kawin dan mengeluarkan suara yang khas. 27

29 28

30

31

32

33

34


Download ppt "Oleh : Hafiz Ardian, S.Hut., M.P"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google