Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehfaisal nanda tarigan faisal Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
Sistem Persinyalan Listrik Pembinaan Peningkatan Keselamatan Di Bidang Pelaksanaan Proyek Di Jawa Tengah 2008
2
Pembahasan a.Proyek Pembangunan Sistem Persinyalan Listrik b.Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik c.Sistem Persinyalan Listrik St Larangan-Surodadi- Pemalang d.Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Sistem Persinyalan Listrik
3
a.Proyek Pembangunan Sistem Persinyalan Listrik
4
Proyek Pembangunan Sistem Persinyalan Listrik Tujuan Meningkatkan kapasitas pelayanan KA Peningkatan kecepatan pelayanan KA sehingga peningkatan frekuensi KA dapat diakomodasi Peningkatan jangkauan kontrol sinyal dan wesel sehingga peningkatan kecepatan KA dapat diakomodasi Meningkatkan keselamatan KA Posisi KA terdeteksi oleh sistem interlocking Penerapan prinsip interlocking yang lebih lengkap Meningkatkan efisiensi operasi KA Jumlah rumah sinyal berkurang sehingga jumlah staf operasi dapat diefisienkan
5
Proyek Pembangunan Sistem Persinyalan Listrik Ruang Lingkup Proyek Suplai dan Pemasangan Perangkat Indoor Persinyalan seperti: Meja Pelayanan Suplai dan Pemasangan Perangkat Outdoor Persinyalan Elektrik: Sinyal Lampu Elektrik Motor Wesel Axle Counter (Penghitung Gandar) Track Circuit Suplai dan Pemasangan Kabel Luar Pelatihan untuk PPKA, petugas Sinyal
6
Proyek Pembangunan Sistem Persinyalan Listrik Organisasi Proyek DepHub Satker Konsultan Supervisi Kontraktor User PT KA Kontrak Supervisi Kontrak Konstruksi Koordinasi PEKERJAAN LAPANGAN Supervisi Kontraktual Supervisi Operasional Konstruksi Koordinasi Supervisi Umum Supervisi
7
b.Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik Aspek Teknologi Aspek Operasi KA Aspek Pelayanan Sinyal
8
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik OperatorPerangkat Input Perangkat Interlocking Media Peng- hubung Perangkat Luar PPKAHendelMistarKawat TarikSinyal Lengan Roda Wesel Kontak Silek PPKAVDU LCP Interlocking Processor & Relay Kabel TanahSinyal Lampu Motor Wesel Axle Counter Aspek Teknologi
9
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PerbandinganSinyal MekanikSinyal Listrik Sinyal Utama : Sinyal Berangkat Sinyal Masuk Sinyal Lengan/Semaphore Status sinyal diindikasikan dengan posisi lengan Dibantu dengan lampu untuk malam hari Sinyal Lampu/Cahaya Status sinyal diindikasikan dengan warna aspek yang menyala Aspek Operasi KA
10
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PerbandinganSinyal MekanikSinyal Listrik Sinyal Bantu : Sinyal Muka Sinyal Lengan/Semaphore Status sinyal diindikasikan dengan posisi lengan Dibantu dengan lampu untuk malam hari Sinyal Lampu/Cahaya Status sinyal diindikasikan dengan warna aspek yang menyala Aspek Operasi KA
11
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PerbandinganSinyal MekanikSinyal Listrik Sinyal Darurat Sinyal Lengan/Semaphore Tidak ada aspek darurat Dilayani dengan MS Sinyal Lampu/Cahaya Aspek segitiga disertai aspek merah sinyal utama Aspek Operasi KA 3 MS
12
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PerbandinganSinyal MekanikSinyal Listrik Indikator : Indikator Kecepatan Sinyal Lengan/Semaphore Tidak ada secara explisit Dianalogikan dengan lengan untuk sepur belok Sinyal Lampu/Cahaya Indikator kecepatan disertai aspek kuning Aspek Operasi KA 3
13
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PerbandinganSinyal MekanikSinyal Listrik Bentuk Meja Pelayanan Aspek Pelayanan Sinyal
14
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PelayananSinyal MekanikSinyal Listrik Membentuk Rute KA Menekan kunci listrik/memutar induktor Memutar kruk Membalik hendel Menekan tombol sinyal dan blok Pada VDU dengan menekan mouse Mengecek Posisi KA Secara visual di lapangan Tidak ada indikasi di hendel Dengan indikator lampu track berwarna Mengecek Status Sinyal Dengan posisi hendel Dengan posisi kruk Dengan warna tingkapan Dengan suara dering kenop panggil Dengan indikator lampu berwarna Dengan suara buzzer Aspek Pelayanan Sinyal tombol Indikator track
15
Perbandingan Sinyal Mekanik Dan Sinyal Listrik PelayananSinyal MekanikSinyal Listrik Mendeteksi Gangguan Secara mekanik, fungsi yang tidak normal Indikator berwarna Alarm/ buzzer Indikasi status sinyal, wesel, sistem interlocking, catudaya, dan telkom Operasi Sinyal Darurat Hanya dengan MS Dengan sinyal darurat Operasi Wesel Darurat Wesel diungkit secara langsung dengan linggis Dengan fungsi tombol bantu wesel Motor wesel diengkol Alat Perekam Status Sinyal Tidak ada Data logger Jumlah SDM untuk melayani sinyal Pada stasiun besar atau emplasemen panjang diperlukan beberapa Juru Rumah Sinyal di beberapa Pos, PPKA dan PAP Hanya diperlukan satu PPKA di Ruang PPKA Aspek Pelayanan Sinyal
16
c.Sistem Persinyalan Listrik
17
Sistem Persinyalan Listrik Layout LCP
18
Sistem Persinyalan Listrik Sinyal Bagian-bagian utama dari sinyal cahaya terdiri atas: Bola lampu sumber cahayaBola lampu sumber cahaya Kaca pemberi warnaKaca pemberi warna LensaLensa Lensa pengarahLensa pengarah Kaca pelindung dan anti refleksiKaca pelindung dan anti refleksi Tudung sinar matahariTudung sinar matahari Kotak perangkat sinyalKotak perangkat sinyal Kotak pengatur dan penghubung kabelKotak pengatur dan penghubung kabel Tiang sinyalTiang sinyal
19
Sistem Persinyalan Listrik Motor Wesel Tipikal Motor Wesel yang Terpasang di Indonesia Type ISM – 144T Ansaldo Type ISM – 144T Ansaldo Type NSE – ALKMAAR Type NSE – ALKMAAR Type S90 – SIEMENS Type S90 – SIEMENS T84M - WESTINGHOUSE T84M - WESTINGHOUSE
20
Sistem Persinyalan Listrik Sistem Catu Daya UPS Battery : 2 hrs backup capacity Genset : automatic switchover Main Distribution Panel
21
Prinsip Keselamatan Dalam Persinyalan Listrik Periode Konstruksi Periode Pengoperasian, Pemeliharaan, & Perbaikan d.Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik
22
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik Prinsip Keselamatan (Safety Principle) Prinsip Keselamatan dalam Sistem Persinyalan : Merupakan cara pandang dan cara kerja yang selalu mem- pertimbangkan faktor risiko yang dapat membahayakan keselamatan orang dan aset (Safety Awareness) Berlaku atas keselamatan publik, pelaksana, maupun aset milik publik dan pelaksana. Pelaksana mencakup operator, pemelihara, kontraktor, dan setiap pihak yang terlibat dalam aktivitas penerapan sistem persinyalan di lapangan Berlaku pada semua fase penerapan sistem persinyalan listrik (system life-cycle) mulai dari fase konstruksi, fase operasi dan pemeliharaan/perbaikan, hingga dibongkarnya lagi sistem tersebut
23
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik Penerapan Prinsip Keselamatan Konsultan Kontraktor Satker Regulator User Kontraktor Konsultan User Satker Kontraktor Konsultan User Satker Kontraktor Konsultan User Satker Kontraktor Konsultan User Satker User Kontraktor User Kontraktor Planning & Desain Pemeli- haraan Manuf/ Fabrikasi Instalasi Test & Comms Switch- over Operasi
24
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Perencanaan & Desain/Engine ering Perencanaan/desain yang memperhitungkan faktor risiko dalam implementasi dan operasinya di lapangan Desain yang menghasilkan sistem yang berkualitas dan memenuhi prinsip keselamatan SAFETY & RELIABILITY FIRST ! Desain Prinsip/Sistem Desain Circuit/Hardware Desain Software Desain Mekanik Periode Konstruksi
25
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Manufacturing /Fabrikasi Proses assembling/wiring yang menghasilkan produk yang berkualitas Proses quality control yang menjamin produk yang berkualitas Proses testing fabrikasi yang menjamin produk yang memenuhi prinsip keselamatan Metoda pengiriman produk yang menjamin produk dalam kondisi baik di lapangan Manual produksi Metoda produksi Metoda QC Metoda test fabrikasi dan FAT Metoda packing, handling dan pengiriman Periode Konstruksi
26
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Instalasi Metoda instalasi yang menghasilkan instalasi sistem yang berkualitas dan memenuhi prinsip keselamatan Metoda instalasi yang menjamin keselamatan KA, publik, maupun pekerja Metoda instalasi yang tidak mengganggu operasi KA Metoda mobilisasi barang dan orang Metoda instalasi pemasangan Metoda pengawasan dan koordinasi Stagework Periode Konstruksi
27
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik Periode Konstruksi Contoh Kasus : akibat kurang koordinasi antara pekerjaan track dengan sinyal saat instalasi dan pemeliharaan Counting head axle counter terkena MTT pada waktu pemecokan oleh pekerjaan track Kabel pendeteksi KA putus terkena MTT Track circuit terbakar akibat terkena las listrik Pengangkatan wesel yang mengubah setting point machine Dsb.
28
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik Contoh Kasus Instalasi Instalasi Axle Counter (Penghitung Gandar)
29
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik RODA LINING INI DAPAT MENYEBABKAN RUSAKNYA DETEKTOR PENGHITUNG GANDAR RODA PENGANGKAT INI DAPAT MENYEBABKAN PUTUSNYA REL KONEKTOR (KAWAT PENYAMBUNG) Contoh Kasus Penggunaan MTT Perlu Pengawasan Sinyal
30
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik STOP STOP PENGHITUNG GANDAR Contoh Kasus Pemasangan rambu bagi operator MTT
31
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Testing & Commissioning Metoda testing dan commis- sioning yang dapat memastikan sistem persinyalan yang memenuhi prinsip keselamatan Metoda testing dan commis- sioning yang tidak mengganggu operasi KA Test & commissioning plan Metoda pengawasan dan koordinasi Periode Konstruksi
32
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Switchover & Pendinasan Metoda switchover yang menjamin keselamatan KA, publik, dan pelaksana Metoda switchover dengan akibat minimum gangguan operasi KA Metoda switchover Metoda pengawasan dan koordinasi Periode Konstruksi
33
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Operasi Sistem Persinyalan Metoda pengoperasian yang benar dan sesuai aturan yang berlaku meliputi operasi dalam kondisi normal dan operasi dalam kondisi darurat Note : Sistem persinyalan sudah mengakomodasi faktor Human Error dalam prosedur operasi Manual & training operasi Pendampingan sementara kontraktor Reglemen Pengamanan Setempat (RPS) SOP dinas terkait Telex, maklumat dsb. Periode Operasi & Pemeliharaan
34
Aspek Keselamatan Dalam Penerapan Persinyalan Listrik TahapPrinsip KeselamatanPenjabaran Pemeliharaan/ Perbaikan Metoda pemeliharaan yang menjamin life-time sistem seperti yang direncanakan Metoda pemeliharaan yang menjamin keselamatan KA, publik, dan pelaksana Metoda troubleshooting dan perbaikan dengan down-time sistem minimum Metoda pemeliharaan bidang lain berakibat mengganggu/ merusak sistem persinyalan MINIMUM DOWN TIME = MINIMUM OPERASI DARURAT = MINIMUM RISIKO ! Manual & training maintenance Pendampingan sementara kontraktor Metoda maintenance : preventif & kuratif Perencanaan dan penyediaan spare part, alat, fasilitas, dan consumable material Penanda peralatan sinyal di track, dan koordinasi pekerjaan bidang lain : JJ dan Traksi Periode Operasi & Pemeliharaan
35
Kesimpulan Dan Penutup Penerapan prinsip keselamatan dalam sistem persinyalan listrik diperlukan dari tahap perencanaan hingga tidak digunakannya lagi sistem persinyalan tersebut Masalah keselamatan dalam penerapan sistem persinyalan listrik merupakan tanggung jawab bersama semua pihak yang terlibat dalam seluruh periode life-cycle sistem persinyalan tersebut baik dari sisi Proyek maupun Pengguna Perlu disosialisasikan budaya ‘Safety Awareness’ kepada setiap pihak tersebut di atas TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.