Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

O RAL C ANCER KELOMPOK 2. LU'LUIL MA'RIFATI TIA EKA PUTRI NOURMA SHOFIA FITRIANI GUSTIA ARMINDA SIREGAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "O RAL C ANCER KELOMPOK 2. LU'LUIL MA'RIFATI TIA EKA PUTRI NOURMA SHOFIA FITRIANI GUSTIA ARMINDA SIREGAR"— Transcript presentasi:

1 O RAL C ANCER KELOMPOK 2

2 LU'LUIL MA'RIFATI 25000117130221 TIA EKA PUTRI 25000117130132 NOURMA SHOFIA FITRIANI 25000117130135 GUSTIA ARMINDA SIREGAR 25000117130174 MEINDHA LIYA L. M. 25000117130161 FAUZIAH EKA ROYANI 25000117130145 0102 0304 0506 FEBRIANI DWI SETYANINGSIH 25000117130223 SAVIRA ALDAMA 25000117120007 07070808 0909 10 VANIA CARISSA SALSABILA 25000117130171 ARISCA DEWI SAFITRI 25000118183002

3 DEFINISI Kanker mulut merupakan pertumbuhan sel-sel ganas dalam rongga mulut. Kanker mulut meliputi bibir, lidah, gusi, langit- langit lunak dan keras, mukosa labial dan bukal. Kanker muncul tidak hanya dari mukosa mulut, tetapi juga kelenjar ludah dan tumor metastasis organ epitel lainnya.

4 DEFINISI 70% kanker mulut didahului oleh oral praligna lesi, seperti bercak merah atau putih yang menetap di mulut. Menurut Folson dkk, 80% dari semua kasus kematian akibat kanker rongga mulut dapat dicegah dengan deteksi dini keganasan dalam mulut

5 JENIS KANKER LIDAH 010302 KANKER MULUT KANKER GUSI

6 KANKER MULUT Sejenis kanker yang tumbuh di sekitar mulut. Kanker mulut dapat berkembang dalam setiap bagian dari rongga mulut atau orofaring. Kebanyakan kanker mulut dimulai di lidah dan di dasar mulut.

7 KANKER LIDAH Kanker lidah berkembang dari jaringan lidah yang mengalami kelainan dan tumbuh secara tidak normal, bisa terjadi pada ujung lidah atau pangkal lidah. kanker lidah juga dapat lebih mudah terjadi pada orang yang pernah terkena infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus)

8 KANKER GUSI Kanker gusi merupakan bagian dari penyakit kanker rongga mulut. Ini adalah jenis kanker yang berkembang pada rongga mulut, terutama pada gusi. Pada umumnya kanker pada area rongga mulut ditandai dengan sejumlah gejala seperti abses (ulcer) pada rongga mulut. Bisa ditemukan pada lidah, bibir luar maupun bibir dalam, dinding langit-langit rongga mulut dan dinding pipi dalam, lidah hingga gusi.

9 TANDA DAN GEJALA PEMBENGKAKAN Pembengkakan, benjolan, bintik- bintik kasar, atau kerak di daerah yang tererosi pada bibir, gusi, atau area lain di dalam mulut PENDARAHAN Pendarahan tanpa sebab jelas MATI RASA Mati rasa di area wajah, mulut, atau leher

10 TANDA DAN GEJALA LUKA PRESISTEN Pada wajah, leher, atau mulut yang mudah berdarah dan tidak sembuh dalam 2 minggu SAKIT TENGGOROKAN Rasa sakit atau perasaan bahwa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan SULIT MENGUNYAH Kesulitan mengunyah, berbicara, atau menggerakkan rahang atau lidah serta suara serak WEIGHT LOSS Penurunan berat badan yang drastis BENJOLAN Terdapat benjolan pada leher

11 PATOFISIOLOGI Sel kanker muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh zat-zat karsinogen yang memicu terjadinya karsinogenesis (transformasi sel normal menjadi sel kanker). Tahap I : merupakan Inisiaasi yaitu kontak pertama selnormal dengan zat karsinogen yang memancing sel normal tersebut menjadi ganas. Tahap II : Promosi dimana sel yang terpancing tersebut membentuk klon melalui pembelahan (poliferasi).

12 PATOFISIOLOGI Tahap III : Progresi dimana sel yang telah mengalami poliferasi mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas. Kanker rongga mulut dalam pertumbuhannya dimulai dengan lesiyang sangat kecil. Dengan berjalannya waktu tumor tersebut lambat laun akan mencapai ukuran yang besar.

13 PATOLOGI  Gambaran patologi anatomi kanker mulut dapat berupa patch atau plaque berwarna merah, putih, atau kombinasi, permukaan yang eksofitik atau kasar, lesi ulseratif, lesi yang berkerak dan lesi yang berwarna kebiruan, kecoklatan atau hitam.

14 PATOLOGI Lesi ulseratif merupakan bentuk yang paling banyak dijumpai pada kasus kanker mulut. Lesi-lesi prakanker seperti eritroplakia, leukoplakia bercak dan eritroleukoplakia merupakan gambaran klinis yang dapat mengawali perubahan kearah keganasan.

15 Bercak di Mulut Merupakan bercak paling umum dan terkadang menjadi ganas. Bercak Putih (leukoplakia) Berwarna cerah, berada di area halus yang sering menjadi ganas. Bercak Merah (erythroplakia) Bercak Merah dan Putih (erythroleukoplakia) Lebih cenderung menjadi ganas daripada bercak putih.

16 LEUKOPLAKIA Leukoplakia merupakan lesi putih keratolitik pada mukosa mulut. Secara klinis dibagi atas 4 grade : Grade I : bercak kemerahan yang granuler yang secara bertahap berubah menjadi keabuan. Grade II : bercak putih kebiruan berbatas tegas, tanpa indurasi Grade III: bercak keputihan berbatas tegas dgn indurasi ada kerutan Grade IV : bercak mengalami indurasi, ada fisura, erosi, kadang-kadang permukaannya mengalami proliferasi seperti veruka.

17 ERYTHROPLAKIA Daerah mukosa kemerahan, seperti beludru, dan berdasarkan pemeriksaan klinis serta histopatologi tidak disebabkan inflamasi atau penyakit lain. Sebagian besar lesi ini, terutama yang berada di bawah lidah, dasar mulut, palatum molle, dan pilar faucial anterior memiliki kecenderungan menjadi ganas.

18 ERYTHROLEUKOPLAKIA Erythroleukoplakia merupakan lesi berwarna putih merah Luka pada bibir ataupun rongga mulut yang sulit sembuh. Perdarahan pada rongga mulut. Kehilangan gigi Sulit atau timbulnya rasa sakit pada waktu mengunyah. Kesulitan untuk menggunakan geligi tiruan. Pengerasan pada leher, serta rasa sakit pada telinga.

19 Kanker pada Bibir ●Warna tidak nampak merah muda ●Bibir kering ●Ada ketidaksimetrisan antara bibir atas dan bawah ●Ada ulserasi fisura ●Nyeri pada daerah sekitar bibir ●Ada bintih putih atau merah ●Jika terjadi luka, sulit sembuh MANIFESTASI KLINIS

20 Kanker pada Lidah ●Ada bintik putih berbentuk V pada dorsal lidah ●Ada lesi pada mukosa lidah sehingga vena superfacial di bawah lidah terlihat ●Nyeri tekan dan kadang disertai mati rasa ●Warna lidah kemerahan ●Papila terlihat tipis MANIFESTASI KLINIS

21 Kanker pada Gusi ●Terjadinya perdarahan gusi yang hebat ●Kehilangan gigi ●Kesulitan mengunyah ●Timbul rasa sakit saat mengunyah MANIFESTASI KLINIS

22 FAKTOR RESIKO Berdasarkan data dari RISK FACTORS OF ORAL AND OROPHARYNGEAL CANCERS IN INDONESIA (Indonesia Basic Health Research 2007)

23 FAKTOR RESIKO Umur 11-20 tahun berisiko tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan sebesar 2,5 kali lebih besar dibanding yang berumur > 60 tahun dengan 95% CI 1,26-4,91. Merokok berisiko tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan 1,6 lebih besar dibanding yang tidak merokok dengan 95% CI 1,1-2,3. Kebersihan mulut “kurang” berisiko tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan sebesar 2,34 lebih besar dibanding dengan kebersihan mulut “baik”dengan 95% CI 1,4-3,9.

24 FAKTOR RESIKO LAIN Kebiasaan menyirih : campuran biji pinang, kapur, duan sirih, dan tembakau bersifat karsinogenik. Bila kebiasaan ini dilakukan terlalu sering dan jangka panjang, maka risiko seseorang terkena kanker mulut akan semakin besar. Minum alcohol berlebih Riiwayat keluarga Infeksi HPV (Human Papiloma Virus)

25 DETEKSI DINI Cigarette, Cigar, Chewing Tobacco Ukur status mengunyah tembakau dan merokok Non-healing Ulcer Pemeriksaan ulcer yang tak sembuh (2-3 minggu) Extra dan Intra Oral Examination Pemeriksaan mulut menyeluruh oleh dokter gigi Alcohol Identifikasi riwayat intake alkohol dengan alat AUDIT-C Cancer History Identifikasi riwayat kanker pada keluarga Refer When in Doubt Diagnosa lesi oleh dokter gigi C A N C E R

26 PENCEGAHAN Tidak mengonsumsi produk tembakau baik merokok atau mengunyah (bentuk tanpa asap) Tidak mengonsumsi alkohol dan berhenti merokok Deteksi dini apabila dirasa sakit pada daerah rongga mulut (ex : infeksi HPV) Konsumsi makanan sehat terutama vitamin A karena kandungan retinol dan beta-karotennya dapat mengurangi risiko leukoplakia dan kanker mulut

27 TERAPI KEMOTERAPI 010302 PEMBEDAHAN RADIOTERAPI

28 PEMBEDAHAN Pembedahan dapat dilakukan dengan pisau bedah atau teknologi laser. Pembedahan dengan teknologi laser dapat dilakukan untuk jenis kanker mulut tertentu yang masih stadium awal. Terdapat beberapa teknik pembedahan pada kanker mulut. Pemilihan teknik pembedahan bergantung pada ukuran dan lokasi kanker.

29 PEMBEDAHAN Pembedahan yang biasa dilakukan adalah: Pembedahan untuk mengangkat jaringan kanker. Pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh jaringan dan tulang rahang (reseksi mandibula), biasanya pada kanker mulut yang sudah menyebar ke tulang rahang. Pembedahan pada tulang langit-langit mulut (maxillectomy). Pembedahan pada bibir, lidah, pita suara, dan kelenjar getah bening. Pembedahan rekonstruksi, dilakukan untuk memperbaiki bagian mulut yang mengalami kerusakan akibat pembedahan.

30 KEMOTERAPI Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk kemoterapi kanker mulut adalah cisplatin, fluorouracil, carboplatin, methotrexate, dan docetaxel. Kemoterapi biasanya dilakukan setiap tiga minggu sekali.

31 KEMOTERAPI Efek samping yang mungkin terjadi adalah : Hilangnya nafsu makan Penurunan berat badan Kelelahan Diare atau konstipasi Rambut rontok Pada beberapa jenis kanker, kemoterapi sering dikombinasikan dengan radioterapi.

32 RADIOTERAPI Terapi ini menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri telan, suara serak, kelelahan, kulit menjadi merah, sulit menelan, mulut kering, bengkak, dan sulit membuka mulut. Efek samping tersebut biasanya akan hilang dalam beberapa minggu hingga bulan setelah radioterapi

33 TERIMA KASIH


Download ppt "O RAL C ANCER KELOMPOK 2. LU'LUIL MA'RIFATI TIA EKA PUTRI NOURMA SHOFIA FITRIANI GUSTIA ARMINDA SIREGAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google