Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ikan kerapu cantang merupakan hasil persilangan antara Ikan kerapu macan dan Ikan kerapu kertang. Ikan kerapu cantang adalah salah satu jenis ikan kerapu.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ikan kerapu cantang merupakan hasil persilangan antara Ikan kerapu macan dan Ikan kerapu kertang. Ikan kerapu cantang adalah salah satu jenis ikan kerapu."— Transcript presentasi:

1

2 Ikan kerapu cantang merupakan hasil persilangan antara Ikan kerapu macan dan Ikan kerapu kertang. Ikan kerapu cantang adalah salah satu jenis ikan kerapu yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Perkembangan budidaya ikan kerapu cantang yang begitu cepat serta didukung dengan kecepatan pertumbuhan badannya, menyebabkan permintaan benih cukup tinggi. Maksud :  Ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan pembenihan ikan kerapu cantang (Epinephelus sp) yang dilaksanakan di Unit Pembenihan milik Bapak Apri Dusun Gondol Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Tujuan :  Memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pembenihan kerapu cantang dari awal samapai panen di Dusun Gondol Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.  Mengetahui hasil yang didapatkan dari pembenihan ikan kerapu cantik (Epinephelus sp).

3 Menggunakan metode survei dan partisipasi langsung. Tempat: Unit Pembenihan Milik Bapak Apri Dusun Gondol Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Waktu: 21 November sampai 19 Desember 2018  Observasi Partisipan  Wawancara TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA METODE PRAKTEK KERJA LAPANG

4

5  Sumber Air 1. Air Laut Air Laut di pompa dari laut langsung dan dimasukan ke bak filtrasi sebelum di alirkan ke bak-bak. Air laut yang diambil berjarak 20 meter dari bibir pantai. 2. Air Tawar Air Tawar diambil dari sumber mata air yang berjarak 200 meter dari unit usaha.

6 3. Manajemen Pakan Alami Persiapan pemijahan Seleksi induk jantan dan betina Proses pemijahan Pemanenan telur 4. Pemeliharaan Larva 2. Pemijahan Kultur plankton Kultur rotifera Kultur artemia Persiapan media Penebaran telur Pengelolaan pakan Pengelolaan kualitas air Pengendalian hama dan penyakit Monitoring pertumbuhan Penyeragaman ukuran Panen dan pasca panen 1. Pengelolaan induk dan Sumber Induk Persyaratan induk Persiapan media Pemeliharaan induk : - Penebaran induk - Pengelolaan pakan - Pengelolaan kualitas air - Pematangan gonad

7 Persyaratan Induk Persiapan Media Sehat, bentuk tubuh normal, respon yang baik terhadap pemberian pakan. Ukuran induk kerapu macan betina 3-5 kg. Sedangkan induk kerapu batik jantan > 3 kg Persiapan diawali dengan menyiapkan bak berukuran 3 m x 3 m x 1 m untuk menampung induk sementara pada saat bak pemeliharaan induk dilakukan pembersihan dari teritip, lumut dll.

8 Pemeliharaan Induk Induk dimandikan 1 kali dalam sebulan menggunakan air tawar yang ditambahkan elbajo. Induk dipelihara pada bak pemeliharaan induk yang berukuran 9 m x 6 m x 1,5 m

9 Penebaran Induk Bak pemeliharaan induk diisi induk kerapu macan dengan kepadatan 1 ekor/m 3 dengan bobot rata-rata 3-5kg. Pengelolaan Pakan Diberi pakan berupa ikan tongkol dan cumi. Dosis 1-3% berat ikan dan frekwensi 1 kali sehari yaitu pada sore hari. Pengelolaan Kualitas Air Dilakukan sirkulasi pada bak pemeliharaan induk agar air pada bak induk kerapu tetap baik. Pematangan Gonad Pematangan gonad bertujuan agar indukan siap untuk dipijahkan.

10 Persiapan pemijahan Pada pemijahan buatan tidak hanya persiapan media yang dilakukan tetapi ada beberapa bahan dan alat yang harus disiapkan. No.AlatFungsi 1.JaringUntuk menangkap induk ikan kerapu 2.Tabung atau gelas beningUntuk tempat menyimpan sperma 3.Alat suntik Menyuntikan hormon HCG pada induk kerapu macan betina 4.TermosUntuk menyimpan sperma 5.Kain handuk Untuk menutup mata induk kerapu agar tidak berontak 6.Sterofoam Untuk meletakkan induk kerapu agar mempermudah proses stripping 7.Senter Untuk pencahayaan pada saat pengecekan kondisi telur 8.Selang kanulasiUntuk mengecek kondisi telur 9.BaskomUntuk wadah telur sementara 10.Gelas ukur (beaker glass) Untuk wadah telur pada saat pengecekan kondisi telur 11.Bulu ayamUntuk mengaduk telur 12.Egg collectorUntuk menampung telur hasil hybrid 13.Bak fiberUntuk media penampungan telur

11 Seleksi Induk Jantan dan Betina Untuk memperoleh telur yang dapat terbuahi dengan sempurna terlebih dahulu dilakukan seleksi induk matang gonad No.JantanBetina 1. Operkulum berwarna pudar Perut buncit/besar 2.Pergerakan agresif 3. Sperma berwarna putih susu dan kental Telur bening, melayang dan tidak ada telur yang berwarna putih

12 Proses Pemijahan Dalam proses hibridisasi ada beberapa tahapan yang harus dilewati agar dalam proses hibridisasi berjalan dengan baik, seperti persiapan alat dan bahan dan proses hibridisasi itu sendiri Pemanenan Telur Hal yang terpenting dalam proses pemanenan telur ini adalah cara pemanenan tidak boleh secara kasar agar tidak merusak kualitas telur itu sendiri

13 Kultur Plankton -Siapkan bak kultur dengan ukuran 4m x 4m x 1,5m -Diberi bibit plankton sebanyak 25 % - Siapakan urea, ZA dan TSP. Dosis Urea 40 ppm, ZA 27 ppm dan TSP 13 ppm - Penambahan air laut 50 cm - Pemanenan plankton dilakukan secara parsial dan total -Siapkan bak kultur dengan ukuran 4m x 4m x 1,5m -Diberi bibit plankton sebanyak 25 % - Siapakan urea, ZA dan TSP. Dosis Urea 40 ppm, ZA 27 ppm dan TSP 13 ppm - Penambahan air laut 50 cm - Pemanenan plankton dilakukan secara parsial dan total Kultur Rotifera - Siapkan bak kultur rotifera berukuran 3m x 3m x 1,5m - Pengisian bak kultur dengan Nannochloropsis sp sebanyak 25% - Diberi bibit rotifer sebanyak 1 liter dengan kepadatan 40 ind/ml - Pemanenan dapat dilakukan 3-4 hari secara parsial dan total - Siapkan bak kultur rotifera berukuran 3m x 3m x 1,5m - Pengisian bak kultur dengan Nannochloropsis sp sebanyak 25% - Diberi bibit rotifer sebanyak 1 liter dengan kepadatan 40 ind/ml - Pemanenan dapat dilakukan 3-4 hari secara parsial dan total

14 Kultur artemia - Bak fiber konical tank volume 250 L digunakan untuk kultur - Penetasan kiste artemia sebanyak 50 gram dan dosis dapat ditambahkan apabila umur larva semakin bertambah - Artemia dapat menetas selama 18-24 jam - Bak fiber konical tank volume 250 L digunakan untuk kultur - Penetasan kiste artemia sebanyak 50 gram dan dosis dapat ditambahkan apabila umur larva semakin bertambah - Artemia dapat menetas selama 18-24 jam

15 Persiapan Media - Bak yang digunakan berukuran 3 x 3 x 1m - Sebelum digunakan bak dibersihkan dari kotoran dan lumut - Kemudian diisi air yang sudah di treatment sebelumnya di bak penampungan - treatment menggunakan filter mekanik, kemudian ditambakan klorin dengan dosis 4,4 ppm dan thiosulfat 2,2 ppm - Kemudian diberikan aerasi - Bak yang digunakan berukuran 3 x 3 x 1m - Sebelum digunakan bak dibersihkan dari kotoran dan lumut - Kemudian diisi air yang sudah di treatment sebelumnya di bak penampungan - treatment menggunakan filter mekanik, kemudian ditambakan klorin dengan dosis 4,4 ppm dan thiosulfat 2,2 ppm - Kemudian diberikan aerasi

16 Penebaran Telur - Telur hasil hibridisasi ditebar dalam bak berukuran 3 x 3 x 1m - Dari 100.000 butir telur yang ditebar diperoleh telur yang menetas sebanyak 74.250 butir. - Telur hasil hibridisasi ditebar dalam bak berukuran 3 x 3 x 1m - Dari 100.000 butir telur yang ditebar diperoleh telur yang menetas sebanyak 74.250 butir. - Larva diberikan pakan plankton, rotifer, artemia, rebon dan pelet - Pemberian pakan menyesuaikan umur larva - D2-D38 diberikan plankton dan rotifer - D18-D45 diberikan artemia - D36-D45 diberikan udang rebon - D15-D45 diberikan pelet - Larva diberikan pakan plankton, rotifer, artemia, rebon dan pelet - Pemberian pakan menyesuaikan umur larva - D2-D38 diberikan plankton dan rotifer - D18-D45 diberikan artemia - D36-D45 diberikan udang rebon - D15-D45 diberikan pelet Pengelolaan Pakan

17 Pengelolaan Kualitas Air Penyiponan dilakukan 2 kali sehari mulai D17-D25 ¼ bagian bak, D26-37 ½ bagian dan penyiponan seluruh bagian pada D38-45. Pergantian air pada saat larva umur D16-D45 Pemberian minyak ikan ini dilakukan 2 kali dalam sehari dengan dosis 0,4 ml untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan larva.Fungsi dari pemberian minyak ikan ini untuk menghilangkan lendir pada permukaan air akibat sisa penetasan dan rotifer yang mati. Penyiponan dilakukan 2 kali sehari mulai D17-D25 ¼ bagian bak, D26-37 ½ bagian dan penyiponan seluruh bagian pada D38-45. Pergantian air pada saat larva umur D16-D45 Pemberian minyak ikan ini dilakukan 2 kali dalam sehari dengan dosis 0,4 ml untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan larva.Fungsi dari pemberian minyak ikan ini untuk menghilangkan lendir pada permukaan air akibat sisa penetasan dan rotifer yang mati.

18 Pengendalian Hama dan Penyakit - Hama yang ditemukan yaitu copepoda - Penyakit tidak ditemukan - Hama yang ditemukan yaitu copepoda - Penyakit tidak ditemukan Monitoring Pertumbuhan Pertumbuhan larva kerapu cantik dapat diamati secara visual, Pengamatan dilakukan setiap hari saat memberikan pakan ataupun saat penyiponan.

19 Penyeragaman Ukuran - Penyeragaman ukuran pada umumnya dilakukan ketika larva akan bermetamorfosis menjadi benih pada umur D30 – D35 - Kanibalisme pada kerapu cantik terjadi di D35 saat larva berukuran 2,5 cm – 4 cm - Hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penyeragaman ukuran yakni harus mengamati kondisi fisik larva - Penyeragaman ukuran pada umumnya dilakukan ketika larva akan bermetamorfosis menjadi benih pada umur D30 – D35 - Kanibalisme pada kerapu cantik terjadi di D35 saat larva berukuran 2,5 cm – 4 cm - Hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penyeragaman ukuran yakni harus mengamati kondisi fisik larva

20 Pasca Panen - Panen dilakukan pada saat larva berumur D45 - Air diturunkan 30 cm untuk mempermudah pemanenan - Alat yang digunakan pemanenan ialah tudung saji - Pada saat panen jumlah benih sebanyak 7.453 ekor dari total telur yang menetas sebanyak 74.250 ekor - Panen dilakukan pada saat larva berumur D45 - Air diturunkan 30 cm untuk mempermudah pemanenan - Alat yang digunakan pemanenan ialah tudung saji - Pada saat panen jumlah benih sebanyak 7.453 ekor dari total telur yang menetas sebanyak 74.250 ekor Panen Kegiatan pasca panen meliputi pemuasaan, grading, packing dan pengangkutan

21 Dari pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang IV yang dilaksanakan di Unit Pembenihan milik Bapak Apri, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1.pembenihan ikan kerapu cantang di Unit Usaha milik Bapak Apri dapat dikatakan sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari : Persiapan media untuk pemeliharaan induk, pemeliharaan larva sudah dilakukan dengan baik, hal tersebut ditandai dengan adanya pembersihan pada bak pemeliharaan, mencegah masuknya bibit hama dan penyakit melalui filter air, pemberantasan hama menggunakan klorin dan pemasangan aerasi pada tiap-tiap bak untuk suplai oksigen, sehingga ikan yang dipelihara terhindar dari serangan hama dan penyakit serta dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan induk kerapu macan di Unit Pembenihan milik Bapak Apri dapat dikatakan baik, hal tersebut bisa dilihat dari induk yang dipelihara memilik syarat induk yang baik dengan berat rata-rata 3-5kg sesuai kriteria induk yang baik untuk proses pemijahan. Pemberian pakan ikan tongkol, cumi-cumi dan vitamin yang mempercepat matang gonad, induk sehat, tidak cacat dan menghasilkan telur yang banyak pada proses hibrid, selain itu telur yang dihasilkan berkualitas baik. Penebaran telur sebanyak 100.000 butir, setelah umur D2 telur yang menetas sebanyak 74.250 ekor larva dengan HR 74,25%. Kesimpulan

22 Pada umur D2-38 pakan yang diberikan yaitu rotifera dan plankton, di D18- D45 mulai diberikan artemia, di D36-45 diberikan rebon, dan pellet mulai diberikan di D15 hingga memasuki masa panen. Untuk menjaga kualitas air agar tetap baik dilakukan penyiponan bak larva pada umur D17-25 dilakukan hanya ¼ bagian bak pemeliharaan, pada D26- D37 penyiponan dilakukan ½ bagian pada larva dan pada bak larva D38- D45 penyiponan dilakukan pada semua bagian bak. Penyiponan ini dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Pergantian air dilakukan setiap hari ketika larva telah memasuki D16 yang dilakukan pada pagi hari. Pemeliharaan larva masih belum baik, hal ini dapat dilihat dari hasil panen yang sangat rendah. Pada umur D8–D10 larva mulai berkurang kepadatannya dikarenakan kekurangan plankton dan rotifer. Karena pada saat di lapangan kondisi cuaca berubah-rubah sehingga mengakibatkan plankton tidak dapat berkembang dengan baik. Hal ini juga mempengaruhi ketersediaan rotifera berkurang karena pakan utama rotifera sendiri yaitu plankton. 2. Dari total telur yang menetas sebanyak 74.250 ekor larva, didapatkan hasil panen sebanyak 7.453 ekor benih dengan ukuran 2,5 cm – 4 cm dengan SR 10 0 / 0. Benih ukuran 2,5 cm – 3 cm dijual dengan harga Rp.1.300,00/ekor dan yang berukuran 3,5 cm – 4 cm dijual dengan harga Rp.1.500,00/ekor.

23 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada pembenihan ikan kerapu cantik milik Bapak Apri adalah sebagai berikut : Sebaiknya dilakukan pengeloaan limbah dari air pembungan sebelum di lepas di laut, agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tidak tercemar. Harusnya diterapkan CPIB dan Biosecurity agar lingkungan hatchery menjadi aman, bersih, bebas hama penyakit dan benih yang dihasilkan lebih optimal.

24


Download ppt "Ikan kerapu cantang merupakan hasil persilangan antara Ikan kerapu macan dan Ikan kerapu kertang. Ikan kerapu cantang adalah salah satu jenis ikan kerapu."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google