Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehalivia fatihatul Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) OLEH : Rachmat Suyanto STIKES A YANI COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) OLEH : Rachmat Suyanto STIKES A YANI
2
Teknik Evaluasi Ekonomi Kesehatan 1.Payback Period 2. NPV 3.IRR 4.BEP 5.Cost Benefit Analysis (CBA) 6.Cost Efective Analysis (CEA) 7.Cost Utility Analysis (CUA) 8.Cost Minimization Analysis (CMA) 9.Balance Sore Card 10.Data Envelopmen Analysis Teknik Evaluasi Ekonomi Kesehatan 1.Payback Period 2. NPV 3.IRR 4.BEP 5.Cost Benefit Analysis (CBA) 6.Cost Efective Analysis (CEA) 7.Cost Utility Analysis (CUA) 8.Cost Minimization Analysis (CMA) 9.Balance Sore Card 10.Data Envelopmen Analysis
3
Pengertian CBA : CBA adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yg melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yg terkait dg alternatif tindakan yg akan dilakukan. CBA adalah cara untuk menentukan apakah hasil yg menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dlm menentukan biaya pengambilan alternatif. Teknik ini membandingkan nilai manfaat kini dg investasi dari biaya investasi yg sama sbg alat bantu dlm pengambilan keputusan. Pengertian CBA : CBA adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yg melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yg terkait dg alternatif tindakan yg akan dilakukan. CBA adalah cara untuk menentukan apakah hasil yg menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dlm menentukan biaya pengambilan alternatif. Teknik ini membandingkan nilai manfaat kini dg investasi dari biaya investasi yg sama sbg alat bantu dlm pengambilan keputusan.
4
Tujuan CBA : Tujuan CBA yaitu menentukan atau mengukur apakah kemanfaatan suatu proyek, program atau kegiatan merupakan suatu investasi (biaya) yg baik atau tidak. CBA juga bertujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yg diharapkan dari setiap pilihan dg total keuntungan yg diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyaknya. Tujuan CBA : Tujuan CBA yaitu menentukan atau mengukur apakah kemanfaatan suatu proyek, program atau kegiatan merupakan suatu investasi (biaya) yg baik atau tidak. CBA juga bertujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yg diharapkan dari setiap pilihan dg total keuntungan yg diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyaknya.
5
Manfaat CBA : Manfaat CBA yaitu : memasukkan keuntungan dan biaya sosial. juga sebagai dasar yg kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek Manfaat CBA : Manfaat CBA yaitu : memasukkan keuntungan dan biaya sosial. juga sebagai dasar yg kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek
6
Prinsip Dasar CBA : a. Mencapai keuntungan yg maksimal (termasuk kesejahteraan sosial) dan biaya yg minimal. b. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya yg terkait dg serangkaian tindakan tsb. dlm suatu periode tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang). c. Pareto improvement: sebuah proyek dikatakan pareto improvoment jika proyek tsb meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai pareto improvement, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan pareto improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak dari pada yang rugi. Prinsip Dasar CBA : a. Mencapai keuntungan yg maksimal (termasuk kesejahteraan sosial) dan biaya yg minimal. b. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya yg terkait dg serangkaian tindakan tsb. dlm suatu periode tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang). c. Pareto improvement: sebuah proyek dikatakan pareto improvoment jika proyek tsb meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai pareto improvement, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan pareto improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak dari pada yang rugi.
7
Kelebihan CBA : a. Dpt mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil) b. Tdk hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan yg ada, yg dlm hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s benefit dg biaya yg dikeluarkan, melainkan juga dpt membandingkan alternatif2 tersebut c. Dpt mengontrol perkembangan dari proyek ybs pd tahun2 ke depan d. Dpt mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yg bersifat kualitatif maupun intangible e. Merupakan alat yg berharga dlm pengambilan keputusan. Hal ini berguna karena memberikan titik awal dari mana untuk memulai evaluasi proyek Kelebihan CBA : a. Dpt mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil) b. Tdk hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan yg ada, yg dlm hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s benefit dg biaya yg dikeluarkan, melainkan juga dpt membandingkan alternatif2 tersebut c. Dpt mengontrol perkembangan dari proyek ybs pd tahun2 ke depan d. Dpt mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yg bersifat kualitatif maupun intangible e. Merupakan alat yg berharga dlm pengambilan keputusan. Hal ini berguna karena memberikan titik awal dari mana untuk memulai evaluasi proyek
8
Kelemahan CBA antara lain. a. Penghitungan ekonomi untuk Public Good dg menggunakan CBA suit untuk dilakukan b. Tdk dpt mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi publik dlm pembuatan keputusan dan nilai2 sosial yg lain c. Potensi Ketidakakuratan dlm mengidentifikasi dan mengukur biaya dan d. Peningkatan Subjektivitas untuk Biaya tdk berwujud dan Manfaat. Kelemahan CBA antara lain. a. Penghitungan ekonomi untuk Public Good dg menggunakan CBA suit untuk dilakukan b. Tdk dpt mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi publik dlm pembuatan keputusan dan nilai2 sosial yg lain c. Potensi Ketidakakuratan dlm mengidentifikasi dan mengukur biaya dan d. Peningkatan Subjektivitas untuk Biaya tdk berwujud dan Manfaat.
9
Identifikasi Manfaat dan Biaya : Identifikasi Manfaat dan Biaya : MANFAAT Manfaat Riil Manfaat Semu a. langsung/primer b.tidak langsung/sekunder a.berwujud (tangible) b.tidak berwujud (intangible), a.internal dan b.eksternal BIAYA Biaya langsung (direct cost) Biaya tdk lamgsung (indirect cost)
10
1.Manfaat Riil (Real )dan Manfaat Semu Semu(Pecuniary) Manfaat riil adalah manfaat yg timbul bagi seseorang yg tdk diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat semu adalah yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut. Manfaat riil dpt dibedakan langsung dan tidak langsung : a. Langsung/Primer (direct benefit) berhubungan dg tujuan utama dari proyek atau program. Manfaat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya proyek atau program tersebut. b. Tidak langsung/Sekunder (indirect benefit) manfaat yg tdk secara langsung disebabkan krn adanya proyek yg akan dibangun atau merupakan hasil sampingan. 1.Manfaat Riil (Real )dan Manfaat Semu Semu(Pecuniary) Manfaat riil adalah manfaat yg timbul bagi seseorang yg tdk diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat semu adalah yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut. Manfaat riil dpt dibedakan langsung dan tidak langsung : a. Langsung/Primer (direct benefit) berhubungan dg tujuan utama dari proyek atau program. Manfaat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya proyek atau program tersebut. b. Tidak langsung/Sekunder (indirect benefit) manfaat yg tdk secara langsung disebabkan krn adanya proyek yg akan dibangun atau merupakan hasil sampingan.
11
Manfaat riil dpt dibedakan tangible dan intangible Istilah berwujud ditetapkan bagi yg dpt dinilai di pasar, sedangkan yg tdk berwujud untuk segala sesuatu yg tdk dpt dipasarkan. Manfaat sosial tergolong dlm kategori manfaat yg tdk dpt dipasarkan shg termasuk kategori intangible benefit. Manfaat riil dpt dibedakan internal dan eksternal : Suatu proyek yg hanya menghasilkan manfaat untuk daerahnya sendiri disebut internal, tetapi bila dpt menghasilkan manfaat untuk daerah lain dikatakan eksternal. Manfaat riil dpt dibedakan tangible dan intangible Istilah berwujud ditetapkan bagi yg dpt dinilai di pasar, sedangkan yg tdk berwujud untuk segala sesuatu yg tdk dpt dipasarkan. Manfaat sosial tergolong dlm kategori manfaat yg tdk dpt dipasarkan shg termasuk kategori intangible benefit. Manfaat riil dpt dibedakan internal dan eksternal : Suatu proyek yg hanya menghasilkan manfaat untuk daerahnya sendiri disebut internal, tetapi bila dpt menghasilkan manfaat untuk daerah lain dikatakan eksternal.
12
BIAYA : Biaya yang dimaksud adalah segala pengeluaran untuk suatu proyek. Perhitungan biaya ini hrs memasukkan biaya langsung (direct cost) dan biaya tdk langsung (indirect cost) yg berhubungan dg proyek. BIAYA : Biaya yang dimaksud adalah segala pengeluaran untuk suatu proyek. Perhitungan biaya ini hrs memasukkan biaya langsung (direct cost) dan biaya tdk langsung (indirect cost) yg berhubungan dg proyek.
13
Langkah-langkah CBA : 1.Identifikasi para pengambil keputusan 2.Identifikasi alternatif-alternatif 3.Identifikasi biaya 4.Identifikasi manfaat 5.Transformasi dampak ke dalam nilai moneter 6.Discounting 7.Penafsiran hasil Cost Benefit analysis Langkah-langkah CBA : 1.Identifikasi para pengambil keputusan 2.Identifikasi alternatif-alternatif 3.Identifikasi biaya 4.Identifikasi manfaat 5.Transformasi dampak ke dalam nilai moneter 6.Discounting 7.Penafsiran hasil Cost Benefit analysis
14
Langkah 1 : Identifikasi para pengambil keputusan Langkah ini bertujuan untuk menetapkan siapa yg akan dilibatkan dlm proses CBA, terutama untuk memberikan penilaian thdp dampak suatu program atau alternatif kebijaksanaan secara menyeluruh. Langkah 2 : Identifikasi alternatif-alternatif Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternatif-alternatif apa yang tersedia di hadapan pengambil keputusan, sehingga dapat dibandingkan baik biaya maupun manfaat dari masing-masing alternatif tersebut. Langkah 1 : Identifikasi para pengambil keputusan Langkah ini bertujuan untuk menetapkan siapa yg akan dilibatkan dlm proses CBA, terutama untuk memberikan penilaian thdp dampak suatu program atau alternatif kebijaksanaan secara menyeluruh. Langkah 2 : Identifikasi alternatif-alternatif Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternatif-alternatif apa yang tersedia di hadapan pengambil keputusan, sehingga dapat dibandingkan baik biaya maupun manfaat dari masing-masing alternatif tersebut.
15
Langkah 3 : Identifikasi biaya Menurut definisi, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yg diukur dlm satuan uang, yg telah terjadi atau mungkin akan terjadi. Biaya suatu program mencakup biaya itu sendiri dampak yg tdk diharapkan (dis-benefit), maupun “benefit yg hilang” oleh karena sumber daya tdk dialokasikan kpd alternatif lain (opportunity cost). Langkah 4 : Identifikasi manfaat Untuk menghitung biaya langsung atau manfaat langsung suatu program, biasanya tdk begitu sulit. Tdk demikian halnya dg akibat2 tdk langsung. Oleh karena itu untuk program dampak tidak langsungnya sangat luas, misalnya dlm hal lingkungan, menghitung manfaat total (total benefit) menjadi sangat sulit. Langkah 3 : Identifikasi biaya Menurut definisi, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yg diukur dlm satuan uang, yg telah terjadi atau mungkin akan terjadi. Biaya suatu program mencakup biaya itu sendiri dampak yg tdk diharapkan (dis-benefit), maupun “benefit yg hilang” oleh karena sumber daya tdk dialokasikan kpd alternatif lain (opportunity cost). Langkah 4 : Identifikasi manfaat Untuk menghitung biaya langsung atau manfaat langsung suatu program, biasanya tdk begitu sulit. Tdk demikian halnya dg akibat2 tdk langsung. Oleh karena itu untuk program dampak tidak langsungnya sangat luas, misalnya dlm hal lingkungan, menghitung manfaat total (total benefit) menjadi sangat sulit.
16
Langkah 5 : Transformasi dampak ke dlmnilai moneter Semua biaya manfaat selanjutnya hrs ditransformasikan ke dlm bentuk uang. Disini masalah2 sering timbul, misalnya bgmn menilai lama hidup seseorang, atau kebisingan lalu lintas, diukur dalam nilai uang. Langkah 4 (sudah transformsi ke nilai moneter) – langkah 3 : net cash flow Langkah 5 : Transformasi dampak ke dlmnilai moneter Semua biaya manfaat selanjutnya hrs ditransformasikan ke dlm bentuk uang. Disini masalah2 sering timbul, misalnya bgmn menilai lama hidup seseorang, atau kebisingan lalu lintas, diukur dalam nilai uang. Langkah 4 (sudah transformsi ke nilai moneter) – langkah 3 : net cash flow
17
Langkah 6 : Discounting Discounting adalah cara penyesuaian nilai atau uang dg menghitung berapa nilai uang saat ini dikemudian hari dg memperhitungkan bunga pd akhir setiap tahun. Untuk ini digunakan discount rate. Biaya discount rate disesuaikan dg interest rate atau suku bunga yg berlaku dlm peminjaman uang. Oleh krn dampak suatu program biasanya berlangsung lama, maka nilai2 biaya dan manfaat tadi harus disesuaikan, oleh karena nilainya memang berubah menurut perjalanan waktu. Hal ini dilakukan dg tindakan discounting, yakni dg menggunakan discount rate yg sesuai. Langkah 6 : Discounting Discounting adalah cara penyesuaian nilai atau uang dg menghitung berapa nilai uang saat ini dikemudian hari dg memperhitungkan bunga pd akhir setiap tahun. Untuk ini digunakan discount rate. Biaya discount rate disesuaikan dg interest rate atau suku bunga yg berlaku dlm peminjaman uang. Oleh krn dampak suatu program biasanya berlangsung lama, maka nilai2 biaya dan manfaat tadi harus disesuaikan, oleh karena nilainya memang berubah menurut perjalanan waktu. Hal ini dilakukan dg tindakan discounting, yakni dg menggunakan discount rate yg sesuai.
18
Langkah 6 : Discounting (Lanjutan) Dalam menghitung manfaat tentunya hrs mempertimbangkan discount rate (DR) bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan. DR adalah suatu angka yg menggambarkan nilai uang pd thn tertentu dg nilai uang yg sama pd tahun berikutnya atau tahun sebelumnya Discount Rate disesuaikan dgn interest rate yg berlaku dlm peminjaman uang. 1 Menghitung Discount Rate = -------- n (1 + r) r = interest rate sebesar 10% n = umur proyek selama 2 tahun. Discount Rate : 0,826446280991 Lihat tabel Langkah 6 : Discounting (Lanjutan) Dalam menghitung manfaat tentunya hrs mempertimbangkan discount rate (DR) bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan. DR adalah suatu angka yg menggambarkan nilai uang pd thn tertentu dg nilai uang yg sama pd tahun berikutnya atau tahun sebelumnya Discount Rate disesuaikan dgn interest rate yg berlaku dlm peminjaman uang. 1 Menghitung Discount Rate = -------- n (1 + r) r = interest rate sebesar 10% n = umur proyek selama 2 tahun. Discount Rate : 0,826446280991 Lihat tabel
19
Langkah 7 : Penafsiran hasil Cost Benefit analysis 1.Meghitung Payback Period 2.Menghitung rasio manfaat biaya (Benefit Cost Ratio) 3.Menghitung manfaat bersih (net benefit) program a. Menghitung Net Present Value (NPV) yaitu menghitung nilai netto saat ini b. Menghitung Internal Rate of Return (IRR) yaitu menghitung tingkat bunga saat NPV= 0 Langkah 7 : Penafsiran hasil Cost Benefit analysis 1.Meghitung Payback Period 2.Menghitung rasio manfaat biaya (Benefit Cost Ratio) 3.Menghitung manfaat bersih (net benefit) program a. Menghitung Net Present Value (NPV) yaitu menghitung nilai netto saat ini b. Menghitung Internal Rate of Return (IRR) yaitu menghitung tingkat bunga saat NPV= 0
20
1.Meghitung Payback Period Metode ini mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek bisnis dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek bisnis ditolak Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama (jangka waktu) yang diisyaratkan untuk pengembalian initial cash investment (investasi). Rumus : Total Investasi PP = ------------------- × 1 Tahun keuntungan/Manfaat 1.Meghitung Payback Period Metode ini mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek bisnis dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek bisnis ditolak Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama (jangka waktu) yang diisyaratkan untuk pengembalian initial cash investment (investasi). Rumus : Total Investasi PP = ------------------- × 1 Tahun keuntungan/Manfaat
21
2. Menghitung rasio manfaat biaya (Benefit Cost Ratio) Metode BCR adalah suatu cara evaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang seluruh proyek diperoleh dari program tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya program tersebut. 2. Menghitung rasio manfaat biaya (Benefit Cost Ratio) Metode BCR adalah suatu cara evaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang seluruh proyek diperoleh dari program tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya program tersebut.
22
22 Contoh :CBA Program Benefit yg diharapkan (Rp) Biaya yg diharapkan Benefit Cast Ratio Pelatihan Perawat ICU 110.000.00010.000.00011 : 1 Membuka Klinik Gizi 250.000.00028.000.0009 : 1 Membuka Senam Hamil 70.000.0009.000.0008 :1
23
Metode Periode Pemulihan Teknik Pay-back Period : diketahui waktu kembali modal suatu proyek, yaitu berapa lama waktu yang dibutuhkan RS untuk mengembalikan investasi awal suatu proyek pengembangan pelayanan. Contohnya : RS ” X” memiliki 2 alternatif pengembangan yg akan dilaksanakan dan dlm proses memutuskan yaitu : 1. Pengadaan alat medik, disebut ” Pelayanan A”. 2. Membangun gedung baru Ranap VIP disebut ” Pelayanan B”. Apakah kedua pengembangan pelayanan tsb dpt dijalankan atau tidak serta pengembangan pelayanan mana yang lebih diprioritaskan. Perhitungan di Word tabel 5
24
TABEL 5 Data arus kas bersih ke-2 pengembangan yan tsb. berikut : JENIS INVESTASI PELAYANAN ” A ” PELAYANAN ” B” INVESTASI AWAL Rp 2.500.000.000Rp 3.000.000.000 TAHUN ARUS KAS OPERASIONAL 1. 2. 3. 4. 5. Rp 750.000.000 Rp 1.500.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 750.000.000 Rp 400.000.000 Rp 100.000.000 Rata-rataRp 750.000.000
25
Pay -back Period”pelayanan A & B Pay -back Period”pelayanan A & B Perhitungan Pay -back Period untuk ” pelayanan A ” Perhitungan Pay -back Period untuk ” pelayanan A ” 2.500.000.000 2.500.000.000 ------------------ = 3 + 0,33 3 tahun + (0,33 x 12 bln ) = 3 thn 4 bln 750.000.000 ------------------ = 3 + 0,33 3 tahun + (0,33 x 12 bln ) = 3 thn 4 bln 750.000.000 Perhitungan Pay -back Period untuk ”pelayanan B ” Perhitungan Pay -back Period untuk ”pelayanan B ” - Investasi awal Rp 3.000.000.000 - Arus kas tahun 1 Rp 1.500.000.000 (-) - Arus kas tahun 1 Rp 1.500.000.000 (-) Rp 1.500.000.000 Rp 1.500.000.000 - Arus kas tahun 2 Rp 1.000.000.000 (-) Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 500.000.000 500.000.000 2 tahun + ----------------- tahun 2 tahun + ( 0,67 x 12 bln) = 2 thn 8 bln 750.000.000 750.000.000
26
Metode Nilai Sekarang Bersih Net Present Value (NPV) : teknis mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan /dicari present value- nya. Proses mengimplementasikan teknik NPV ini, sbb : Tentukan PV setiap arus kas yang didiskontokan pada biaya modal investasi. Tentukan PV setiap arus kas yang didiskontokan pada biaya modal investasi. Jumlahkan semua arus kas yang didiskontokan ini. Hasil penjumlahan ini didefinisikan sebagai NPV. Jumlahkan semua arus kas yang didiskontokan ini. Hasil penjumlahan ini didefinisikan sebagai NPV. Jika NPV positif, investasi dapat diterima untuk dilaksanakan. Bila NPV negatip proyek ditolak. Jika NPV positif, investasi dapat diterima untuk dilaksanakan. Bila NPV negatip proyek ditolak. Contoh perhitungan di Word Tabel 6
27
Contoh : Contoh : Rumah Sakit ” X” diatas dapat dipakai teknik NPV, dengan menentukan biaya modal 10% untuk semua proyek pengembangan pelayanan. Rumah Sakit ” X” diatas dapat dipakai teknik NPV, dengan menentukan biaya modal 10% untuk semua proyek pengembangan pelayanan. Perhitungan NPV untuk pengembangan ” pelayanan A ” Perhitungan NPV untuk pengembangan ” pelayanan A ” Arus kas tahunan Rp 750.000.000 Arus kas tahunan Rp 750.000.000 PVIFA 10%,5 3,7908 ( x ) PVIFA 10%,5 3,7908 ( x ) Present Value Arus Kas Rp 2.843.100.000 Present Value Arus Kas Rp 2.843.100.000 Investasi Awal Rp 2.500.000.000 ( - ) Investasi Awal Rp 2.500.000.000 ( - ) Net Present Value (NPV ) Rp 343.100.000 Net Present Value (NPV ) Rp 343.100.000 Tabel A-3 : Interest 10% dijumlahkan pada period 1 s.d 5 ) Tabel A-3 : Interest 10% dijumlahkan pada period 1 s.d 5 )
28
TahunArus KasPVIFA 10%,5 Present Value 1. 2. 3. 4. 5. 1.500.000.000 1.000.000.000 750.000.000 400.000.000 100.000.000 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209 1.363.650.000 826.400.000 563.475.000 273.200.000 62.090.000 Present Value Arus Kas 3.088.815.000 Investasi Awal3.000.000.000 Net Present Value Tabel A-3 (10%) 88.815.000 TABEL : 6 Perhitungan NPV untuk pengembangan ”pelayanan B ”
29
HASIL PERHITUNGAN NPV Kesimpulan : Kesimpulan : 1. ” Pelayanan A ” dpt diterima untuk dilanjutkan karena NPV- nya positif : Present Value Arus Kas Rp 2.843.100.000 Present Value Arus Kas Rp 2.843.100.000 Investasi Awal Rp 2.500.000.000 Investasi Awal Rp 2.500.000.000 Net Present Value (NPV ) Rp 343.100.000 Net Present Value (NPV ) Rp 343.100.000 2. ” Pelayanan B” dapat diterima untuk dilanjutkan karena NPV- nya positif : Present Value Arus Rp 3.088.815.000 Present Value Arus Rp 3.088.815.000 Investasi Awal Rp 3.000.000.000 Investasi Awal Rp 3.000.000.000 Net Present Value (NPV ) Rp 88.815.000 Net Present Value (NPV ) Rp 88.815.000 Bila kedua proyek pengembangan pelayanan adalah mutually exclusive, maka Proyek Pengembangan ” Pelayanan A ” dapat diterima karena mempunyai NPV yang lebih besar.
30
Metode Tingkat Pengembalian Internal ( IRR) Internal Rate of Return ( IRR ) : adalah suatu teknik untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas masuk dengan investasi awalnya. Internal Rate of Return ( IRR ) : adalah suatu teknik untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas masuk dengan investasi awalnya.
31
Langkah2 mencari IRR ( ” Pelayanan A ” ) 1. Investasi awal dibagi arus kas tahunan : 2.500.000.000 2.500.000.000 -------------------- = 3,3333 -------------------- = 3,3333 750.000.000 750.000.000 2. Cari di tabel matematis PVIFA, dg n = 5 dan nilai PVIFA mendekati angka 3,3333. Dari tabel A-4 diatas didapat : Dari tabel A-4 diatas didapat : Nilai PVIFA, dengan n = 5 : 3,3522 untuk k = 15% ( 0,870 sd 0,497 ) Nilai PVIFA, dengan n = 5 : 3,3522 untuk k = 15% ( 0,870 sd 0,497 ) Nilai PVIFA, dengan n = 5 : 3,2743 untuk k = 16% ( 0,682 sd 0,476 ) Nilai PVIFA, dengan n = 5 : 3,2743 untuk k = 16% ( 0,682 sd 0,476 ) 3. Nilai PVIFA sebesar 3,3333.berada diantara 15% dan 16%. Caranya adalah : 3,3522 dikurangi 3,2743 = 0,0779 3,3522 dikurangi 3,2743 = 0,0779 3,3333 dikurangi 3,2743 = 0,0590 3,3333 dikurangi 3,2743 = 0,0590 0,0590 dibagi 0,0779 kali 1% (0,0590 / 0,0779 x 1% ) = 0,7574% 0,0590 dibagi 0,0779 kali 1% (0,0590 / 0,0779 x 1% ) = 0,7574% Jadi IRR A = 16% dikurangi 0,7574% 15,2426 % Jadi IRR A = 16% dikurangi 0,7574% 15,2426 %
32
Langkah2 mencari IRR ( ” Pelayanan B ” ) 1. Arus kas total 5 tahun sebesar Rp 3.750.000.000 2. Arus kas rata-rata (pertahun) : Rp 3.750.000.000 /5 tahun = Rp 750.000.000 3. Investasi awal sebesar Rp 3.000.000.000 4. Rata2 tingkat pengembalian Rp 3.000.000.000/Rp 750.000.000 = 4 5. Cari di tabel A-4, dg n = 5, dan nilai PVIFA mendekati 4 yaitu 3,9927 untuk k = 8%. yaitu 3,9927 untuk k = 8%. 6. Bandingkan arus kas aktual dengan rata-ratanya, bila arus kas awal tahun > rata-rata, maka IRR dinaikan +/- 1% s.d 3% karena arus kas awal (Rp 1.500.000.000) > rata-ratanya ( Rp 750.000.000), maka IRR dinaikan. Misalnya dinaikan 2%, jadi IRR dari 8% menjadi 10% 7. IRR = 10% dipakai sebagai tingkat diskonto untuk menghitung NPV nya : Bila NPV > 0, IRR dinaikan sehingga NPV = 0 Bila NPV > 0, IRR dinaikan sehingga NPV = 0 Bila NPV < 0, IRR diturunkan sehingga Bila NPV < 0, IRR diturunkan sehingga NPV = 0. Tabel 7 ( diskonto 10%) & Tabel 8 ( diskonto 15%)
33
TahunArus KasPVIFA 10%,5 Present Value 1. 2. 3. 4. 5. 1.500.000.000 1.000.000.000 750.000.000 100.000.000 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209 1.363.650.000 826.400.000 563.475.000 273.200.000 62.090.000 Present Value Arus Kas 3.088.815.000 Investasi Awal3.000.000.000 Net Present Value88.815.000 TABEL : 7 ( Tabel A-3) Perhitungan NPV untuk pengembangan ”pelayanan B ” ” dg diskonto 10% tTyttt Dengan tingkat diskonto 10%, NPV proyek masih positif atau diatas nol, karena itu tingkat diskonto sebaiknya dinaikan agar NPV = 0. Misalkan tingkat diskonto dinaikan menjadi 15%.
34
TahunArus KasPVIFA 15%,5 Present Value 1. 2. 3. 4. 5. 1.500.000.000 1.000.000.000 750.000.000 100.000.000 0,8696 0,7561 0,6575 0,5718 0,4972 1.304.400.000 756.100.000 493.125.000 228.720.000 49.720.000 Present Value Arus Kas 2.832.065.000 Investasi Awal3.000.000.000 Net Present Value (167.935.000) TABEL : 7 Perhitungan NPV untuk pengembangan ”pelayanan B ” ” dg diskonto 15%
35
INTERPOLASI MENCARI IRR UNTUK NPV = 0 Karena IRR adalah discount rate yg menyebabkan NPV = 0, maka IRR Pelayanan ” B” berada diantara 10% dan 15%, kita Dpt mencari IRR melalui interpolasi sbb : Karena IRR adalah discount rate yg menyebabkan NPV = 0, maka IRR Pelayanan ” B” berada diantara 10% dan 15%, kita Dpt mencari IRR melalui interpolasi sbb : 1. 8.881.500 dikurangi (16.793.500) = 25.675.000 2. 0 dikurangi (16.793.500) = 16.793.500 3. 16.793.500 dibagi 25.675.000 kali 5% = 3,2704% Jadi IRR B = 15% dikurangi 3,2704% 11,7296% Jadi IRR B = 15% dikurangi 3,2704% 11,7296%
36
Hasil Perhitungan IRR Dari perhitungan diatas diketahui bahwa : 1. IRR A adalah 15,24 %, 2. IRR B adalah 11,73%. 3. Kedua proyek menurut teknik IRR dpt diterima krn baik Yan “ A” maupun Yan “ B” mempunyai IRR diatas biaya modalnya. 4. Karena untuk semua proyek telah ditetapkan biaya modalnya 10% ( bunga pinjaman). Bila Yan “ A” maupun Yan “ B” adalah mutually exclusive, maka Yan “ A” diterima krn mempunyai IRR lebih tinggi dibandingkan dengan B.
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.